BAB 5 - COGAN NAMBAH LAGI

Setelah lelah menangis, tubuh Jihan tak berdaya, perlahan ia terkulai lemas dipelukan Ezryl.

“Jihan?” panggil Ezryl cemas.

Tak ada jawaban, Ezryl memegang bahu Jihan dan mengguncang tubuh gadis itu.

“Jihan?” suara Aideen yang tiba-tiba muncul di ruangan sempit itu.

“Apa yang terjadi pada Jihan? Kenapa ada luka bakar di bahunya? Lalu, i-itu, lehernya, kenapa bisa separah ini?!” lanjut Aideen dengan mimik wajah yang cemas.

Aideen berusaha meraih tubuh Jihan.

“Kita harus membawanya ke rumah sakit!” ucap Ezryl, “akan ku ceritakan padamu apa yang terjadi.”

Tanpa berfikir panjang, Aideen memetik jarinya untuk membuka pintu teleportasi.

Ctek!

“Ikut aku!” ucap Aideen sembari menggendong tubuh Jihan ala bridal style.

“Ke dunia komik?” tanya Ezryl sambil menunjuk ke arah pintu teleportasi.

“Iya bego! Kau fikir di dunia ini kita punya uang untuk merawatnya? Ke dunia ku saja,” Aideen gregetan melihat Ezryl yang masih banyak tanya.

“Iya. Iya. Si paling pintar!” celetuk Ezryl dongkol sambil memutarkan matanya dan mendengus.

Aideen melangkahkan kaki kanannya ke dalam pintu teleportasi. Setengah tubuhnya telah berada di dunia novel.

“Eh. Tunggu. Ini tinggal masuk ‘kan?” tanya Ezryl ragu.

“Tidak. Kau harus ngesot dulu baru bisa masuk,” jawab Aideen kesal karena Ezryl terlalu banyak tanya sambil ia melangkahkan kaki kirinya masuk ke dalam pintu teleportasi.

Tak ingin ketinggalan, Ezryl tak tinggal diam, dia pun ikut ke dalam dunia komik itu.

Settt!

Kini mereka bertiga telah berada di dunia komik.

Aideen bergegas merebahkan tubuh Jihan di atas kasurnya, lalu bergegas mengangkat pesawat telepon yang berada di atas meja kecil sebelah kasur, lalu dia menekan tombol nol.

Panggilan tersambung.

“Panggilkan Dokter Edward segera,” perintah Aideen lalu dia meletakkan kembali pesawat telepon.

“Jelaskan, apa yang terjadi?” tanya Aideen sambil duduk di sebelah Jihan. Dia membelai lembut rambut gadis itu.

Ezryl duduk di sebelah Jihan, tepatnya di sebelah kaki Jihan. Dia memegang tangan Jihan.

“Tanganmu!” bentak Aideen.

“Cih! Tangan kau juga di kepala Jihan tuh!” jawab Ezryl tak terima.

“Dia calon istriku!”

“Heleh, belum juga jadi istri, masih calon,” gerutu Ezryl kesal.

“Ceritakan,” Aideen tak mengindahkan perkataan Ezryl, dia hanya penasaran dengan apa yang terjadi sehingga Jihan bisa terluka seperti itu.

Ezryl menghela nafas panjang, lalu menceritakan semua yang terjadi kepada Aideen.

“Bajingan! Kenapa tak kau biarkan saja mereka hangus sampai menjadi abu?!” umpat Aideen kesal.

“Kalau mereka mati, mereka takkan merasakan bagaimana sakitnya hidup dalam keadaan cacat. Anggap saja itu hadiah dariku,” ujar Ezryl sambil tersenyum puas.

“Ternyata kau tak sebodoh perkiraanku,” celetuk Aideen yang sukses membuat Ezryl geram dan mengepalkan tangannya.

Tok tok tok.

Seorang pria berusia 29 tahun yang bertubuh tinggi 180 cm berkulit kuning langsat terlihat sedang membuka pintu kamar.

Wajah oriental dengan alis tebal dan mata elang yang dibingkai kacamata membuatnya terlihat profesional, pesona yang membuat wanita meleleh dan rela sakit agar dirawat langsung olehnya.

“Hey, Bro, apa yang terjadi? Lalu, siapa gadis cantik ini? Apakah pengganti Kyle?” cecar Edward yang terlihat mengenakan jas putih dengan menenteng tas yang berisi peralatan medis sambil berjalan ke arah kasur yang ditiduri Jihan.

“Gajimu ku potong 50%!” ucap Aideen kesal.

Ezryl menatap kaget ke arah Aideen sambil menutup mulutnya menggunakan tangan karena tak tahan ingin tertawa.

“Kau benar-benar berdarah dingin!” rutuk Edward sambil memasang wajah cemberut bak anak kecil.

“Edward, ini bukan saatnya bercanda!” Aideen mempelototi Edward yang merupakan teman sejak mereka TK dulu yang kini berprofesi sebagai seorang dokter.

“Baiklah. Baiklah.” Edward mulai memasang mimik wajah yang serius dan perlahan mengeluarkan peralatan medisnya.

Saat ia ingin menyentuh bahu Jihan-

“Jangan sembarangan pegang!” Aideen menunjuk ke arah Edward.

“Hei, kau pikir aku ini dukun yang bisa mengobati pasien dengan jampi-jampi? Lalu bagaimana aku bisa melihat keadaannya, mengobati-”

“Okay, okay, lakukan yang terbaik,” potong Aideen.

Dina dan Dini terlihat khawatir dari balik pintu yang setengah tertutup.

“Dina, ambilkan kemeja putihku,” pinta Aideen.

“Baik, Tuan.” Sahut Dina dari balik pintu.

“Dini, ambilkan air hangat dan handuk untuk membersihkan tubuh Jihan.”

“Baik, Tuan.” Sahut Dini lalu beranjak pergi.

Aideen dan Ezryl memperhatikan Edward yang sedang membalut luka bakar Jihan.

“Gadis malang,” gumam Edward prihatin sambil mengoleskan salep pada leher Jihan yang memar.

“Dia hanya sedikit syok dan kehilangan banyak cairan ditubuh. Aku akan memberikan infus dan meresepkan beberapa obat untuknya,” ucap Edward sambil membetulkan posisi kacamatanya yang sedikit turun.

“Hari ini kau sibuk?” tanya Aideen kepada Edward.

“Tidak!” Edward langsung menjawab Aideen, “apakah kita akan ke bar? Kebetulan aku sedang ingin mi-“

“Kau harus standby sampai Jihan sadar,” potong Aideen datar sehingga membuat mimik wajah ceria Edward seketika berubah menjadi muram.

Ezryl yang dari tadi diam, tertawa cekikikan melihat tingkah Edward yang sepertinya selalu ditindas oleh Aideen.

“Siapa sih gadis ini? Tak biasanya kau peduli terhadap wanita lain selain Kyle,” tanya Edward penasaran, “lalu, bagaimana hubunganmu dengan Kyle?”

“Untuk saat ini, aku ingin fokus padanya,” Aideen menatap Jihan dengan tatapan penuh kasih sayang.

Ezryl tersentak saat mendengarkan ucapan Aideen.

“Untuk saat ini? Lalu, kedepannya bagaimana? Bagaimana jika Kyle tiba-tiba datang? Jihan akan dibuang begitu saja karena pemeran utama kembali?” pikir Ezryl yang merasa janggal.

“Kyle. Biarkan saja dia, dia telah memutuskan untuk memilih Richard. Pernikahan juga sudah dibatalkan. Sepertinya mereka akan menikah di Paris bulan depan,” sambung Aideen datar.

“Kau akan mendapatkan yang lebih baik dari Kyle,” Edward menepuk bahu Aideen memberikan semangat pada sahabat kecilnya.

Dia sangat menyadari bahwa Aideen belum bisa move on dari Kyle yang merupakan gadis yang paling dicintainya.

Edward menyaksikan kisah cinta mereka yang dulunya tak direstui, namun dengan gigih Aideen membuat keluarganya menerima Kyle hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.

Tapi apa? Hanya selangkah lagi menuju ke jenjang pernikahan, Kyle malah ketahuan selingkuh dengan Richard. Bukan hanya selingkuh, bahkan mereka tertangkap sedang berhubungan badan di hotel.

Benar-benar gadis gila.

Apakah hati memang segampang itu berubah? Edward hanya menggelengkan kepalanya.

Tok tok tok.

Dina dan Dini mengetuk pintu sambil membawa apa yang di suruh oleh Aideen tadi.

Aideen mengambil handuk dan air hangat yang di bawa oleh Dini, lalu duduk di sebelah Jihan.

“Kau, kau, tunggu di luar,” Aideen menunjuk Ezryl dan Edward.

“Aku?” Ezryl menunjuk dirinya sendiri.

“Ya, aku ingin mengelap tubuh Jihan dan menggantikan pakaiannya.”

“Hei! Biarkan gadis-gadis ini yang melakukannya!” Ezryl tak suka dan terlihat ngotot.

Edward yang menyaksikan perselisihan antara Aideen dan Ezryl hanya tersenyum simpul sehingga memperlihatkan lesung pipit yang tajam di pipinya. “Ternyata, cinta segitiga, akan seru jika aku ikut didalamnya,” gumamnya lirih sambil tersenyum nakal.

Ketiga pria tampan itu pun keluar dari kamar dan membiarkan Dina Dini menggantikan baju Jihan.

...****************...

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Nurul Nabila

Nurul Nabila

gue juga bakalan milih poliandri sih Thor! hahaha

2023-02-12

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!