Pagi itu, langkah Jihan terasa berat saat memasuki kelas.
Dia menunduk saat memasuki kelas itu.
Beberapa pasang mata sedang memperhatikannya dengan tatapan jijik dan benci.
“Lihat, siapa yang datang?” ucap Violet mengawali pembicaraan bersama teman-temannya.
“Oh. Si Anak Haram!” sahut Dea yang merupakan teman dekat Violet.
Anak Haram, itulah julukan yang diberikan oleh Violet dan teman-temannya.
“Anak haram itu terlahir dari rahim yang menjijikkan, bukan?” celetuk Freya sambil
memainkan ponselnya.
“Oh jelas. Ngakunya diperkosa, tapi kok malah kabur sama si pemerkosa. Itu kan, bukan pemerkosaan, anu-nya aja yang emang kegatelan!” tukas Violet yang terlihat kesal saat mengingat ayahnya kabur bersama ibu Jihan.
Mahasiswa yang lain hanya diam dan menjadi penonton karena mereka tidak ingin mencari masalah dengan Violet yang terkenal sebagai tukang bully sejak dulu.
Jihan hanya diam dan tidak menggubris perkataan Violet dan teman-temannya.
Dia mencari bangku yang paling belakang agar bisa menyendiri.
Baginya, Violet sudah menjadi makanan sehari-hari. Dia hanya perlu bertahan dan bersabar demi menyelesaikan kuliahnya.
“Selamat pagi semua,” ucap Bu Elizabeth saat memasuki pintu kelas.
Semua mahasiswa menjawab salam Bu Elizabeth sambil mengambil posisi dan duduk dengan rapi menunggu materi yang akan diberikan.
Kurang lebih 1 jam berlalu, perkuliahan dengan Bu Elizabeth selesai.
Mahasiswa lain terlihat buru-buru keluar meninggalkan kelas.
Hanya Jihan, Violet dan teman-temannya yang tersisa.
Violet dan teman-temannya mendekati meja Jihan.
“Biasa,” perintah Violet sambil menyeringai.
Setelah itu, mereka pun pergi meninggalkan Jihan.
Jihan bergegas membelikan minuman dan makanan di kantin. Lalu berjalan menelusuri lorong-lorong yang menuju ke belakang kampus.
Terlihat Violet sedang bercumbu mesra dengan Rey sambil berpelukan.
Freya dan Dea terlihat sedang menikmati rokok yang mereka isap.
Hancur berkeping-keping hati Jihan saat melihat Rey. Pria yang berpacaran dengannya selama 1 bulan terakhir ternyata hanya bersandiwara.
“Kenapa hanya 3, makanan dan minumannya?” bentak Violet saat menerima makanan dan minuman yang dibelikan Jihan.
Jihan hanya menunduk sambil memainkan ujung jarinya dengan tidak nyaman.
“Hei! Dengarkan aku babi!” perintahnya sambil menjambak rambut Jihan sehingga Jihan mendongak ke atas.
“A-aku tidak tau ada Rey juga di sini,” Jihan terbata-bata.
Violet melepaskan jambakannya lalu tertawa.
Dea, Freya dan Rey ikut tertawa.
“Heh, goblok! Kau fikir aku mau berpacaran denganmu?!” Rey mempelototi Jihan sambil menyeringai.
Violet mendekati Rey dan membakar rokok Rey.
“Wajar aja sih dia goblok, kan otaknya di dengkul!” celetuk Freya sambil menghembuskan asap rokoknya ke wajah Jihan.
“Ku pikir, kau benar-benar tulus padaku,” gumam Jihan pelan sambil menitikkan airmata.
Entah keberanian darimana yang iya dapatkan, namun difikirannya hanyalah, dadanya sesak dan sakit.
Cinta pertama yang selama ini membuatnya bahagia, ternyata hanya sandiwara.
Rey yang tidak tahan mendengarkan perkataan Jihan, bangun dari duduknya dan mendekati Jihan.
Dia menyundut puntung rokoknya ke bahu Jihan.
“Aww!” Jihan mengaduh saat puntung rokok itu membolongi bajunya mengenai kulitnya.
“Heh, anjing! Sadar! Kau itu sampah!” umpat Rey sambil memegang dagu Jihan dan membuang dagu Jihan ke kiri.
Jihan menangis tersedu-sedu, ingin sekali dia membalas mereka dan membela diri, tapi dia tidak punya kekuatan apapun.
“Apa hanya nangis yang bisa kau lakukan? Atau, kau mau mengadu kepada nenek tua yang sudah mati itu? Nenek tua yang selalu kau tangisi.” Rey tertawa meledek sambil menghisap rokoknya.
Plakkk!
Jihan menampar Rey. Dia tidak tahan jika neneknya di umpat. Kutuk saja dirinya, hina, sakiti, tapi jangan pernah membawa-bawa neneknya.
“Brengsek!” umpat Rey sambil meludah ke kiri, dia membuang rokoknya dan menarik kerah leher Jihan.
Violet yang kesal pacarnya ditampar juga ikutan menjambak rambut Jihan.
Tak tinggal diam, Freya dan Dea mengambil video pertunjukan itu.
“Berani sekali kau setan!” bentak Rey.
“Dasar ******! Mau mati, hah?!” umpat Violet sambil menyundut rokoknya ke bahu Jihan yang tadi masih terluka.
“Aaarghhhhhh!!! Sakit, ampunnn,” teriak Jihan kesakitan sambil menangis tersedu-sedu.
Rey yang semakin kesal itu mencekik leher Jihan sekuat tenaganya.
Ohok ohok.
Jihan kesulitan bernafas.
Bammm!
Sebuah balok kayu menghantam kepala Rey.
“Bangsat! Woi anjing! Cari mati, hah?!” umpat Rey sambil melihat ke belakang asal di mana kayu itu dilempar. Dia melepaskan cengkraman tangannya dari leher Jihan.
Violet melepaskan jambakan tangannya dan membuang rokoknya.
Dea dan Freya tertegun saat melihat sosok pria berbaju hitam yang datang menghampiri.
Tubuh atletis dengan tinggi 185 cm yang berbalut kemeja hitam dengan lengan digulung setengah dipadukan celana chinos hitam terlihat sedang berjalan mendekati Rey.
“Woaahhh. Tampan sekali,” gumam Dea.
“Idol K-Pop, kah?” Freya mengerjapkan matanya.
Sorotan kamera yang sebelumnya ke arah Jihan, Violet dan Rey, kini tertuju ke arah Ezryl yang sedang berjalan dengan gagah.
Tangan Ezryl mengepal dengan kuat sehingga menimbulkan urat-urat yang membuatnya terlihat semakin gagah.
“Heh, anjing! Mau jadi pangeran berkuda putih?!” bentak Rey mempelototi Ezryl. Tangannya ingin menarik kerah kemeja Ezryl namun dengan gesitnya Ezryl menampik tangan Rey.
Dia menangkap dan memutar tangan Rey sehingga badan Rey ikutan terbalik.
Lalu dengan penuh emosi dan sekuat tenaga, Ezryl menendang punggung Rey sehingga Rey jatuh tersungkur ke tanah.
Dagu dan tangan Rey terluka karena bergesekan dengan tanah.
“Bangsat!” umpat Rey yang langsung bangung dan ingin memberikan pukulan balik.
Sayangnya, ditangkis lagi oleh Ezryl. Ezryl menjambak rambut Rey dan dia memberikan sebuah tonjokan yang kuat ke wajah Rey.
Buk!
Tes tes tes.
Darah segar bercucuran keluar dari hidung Rey.
Tak ingin terlihat lemah di depan Violet, Rey masih berusaha memberikan pukulan kepada Ezryl.
Namun sia-sia, pukulan Rey tidak tepat sasaran. Tubuhnya terhuyung-huyung karena pusing setelah mendapat tonjokan dari Ezryl.
Ezryl yang geram melihat Rey, kembali memberikan pukulan telak tepat di ulu hati dan perutnya beberapa kali sehingga Rey jatuh dan tak mampu untuk berdiri.
Rey terbatuk-batuk sambil mengeluarkan darah dari mulutnya.
Violet yang dari tadi tercengang melihat amuk Ezryl, menghampiri Jihan dan menjambak rambut Jihan.
Dia memetik mancis.
“Jika kau maju selangkah, akan ku bakar rambutnya!” ancam Violet merasa ketakutan karena Ezryl berjalan mendekatinya.
Langkah Ezryl terhenti. Matanya melotot seperti serigala yang siap menerkam mangsanya.
“Sesenti saja rambutnya terbakar, seluruh tubuhmu akan ku bakar!” Ezryl balik mengancam Violet dengan tatapannya yang mematikan.
“Huh, beraninya sama perempuan!” ucap Violet dengan wajah pucat.
“Wah. Wah. Wah.” Ezryl menepuk tangannya sambil tertawa.
“Bagaimana dengan pacarmu tadi? Dia juga berani sama perempuan?” sambung Ezryl geram.
Violet hanya terdiam dan melihat ke arah Dea dan Freya yang masih menyorot kamera.
Tanpa sengaja karena ketakutan, api mengenai rambut Jihan. Violet yang ketakutan pun melepaskan jambakannya,
“Ck. C-coba saja kalau kau b-bisa membakarku!” Violet cengengesan dengan wajah pucat ketakutannya.
Diwaktu yang sama, Jihan ketakutan dan dengan sigap memadamkan api yang sudah melahap sedikit rambutnya.
Api tersebut mati, namun tidak dengan api emosi Ezryl.
Amarahnya kian memuncak, rahangnya kian mengeras.
Dia mengepalkan tangannya, lalu menggerakkan tangannya sejajar dengan bahu.
Dia membuat gerakan tangan mencekik dan Violet berteriak karena cekikan Ezryl bisa mengenai lehernya tanpa di sentuh.
Ohok ohok.
“A-ampun!” pinta Violet memelas.
Ezryl melepaskan cekikannya. Namun, sebuah api menyala dari rambut Violet dan membakar seluruh tubuhnya.
Buarrrrr!
“Aaargghhhhh! Tolong-tolong!” teriak Violet kepanasan.
Tak hanya itu, Ezryl langsung menggerakkan tangannya untuk mengambil ponsel yang dipegang oleh Dea dan Freya, lalu menghancurkan ponsel tersebut dari jarak jauh.
Lalu, Ezryl menghidupkan api pada tubuh Dea, Freya dan Rey.
Mereka berempat berteriak dan mengaduh kesakitan sambil memohon pertolongan.
Setelah tubuh mereka terbakar 30%, Ezryl mematikan apinya dengan sebuah petikan dan api tersebut mati dari tubuh keempat penindas itu.
Aroma gosong yang pekat membuat Jihan menutup hidungnya.
Violet, Rey, Dea dan Freya terlihat sedang menangis meringis meratapi luka bakar mereka, meskipun tubuh mereka tidak sepenuhnya dilahap api, namun rambut mereka menjadi botak dan wajah mereka cukup terluka karena jilatan api. Sebagian badan mereka ada yang melepuh.
“Dengar! Jika aku mendengar kalian menindas orang lagi dan aku mendapati kalian melaporkan ini pada polisi atau siapapun itu, akan ku bakar kalian hidup-hidup! Kalian akan ku siksa perlahan-lahan sebelum mati. Mata dibalas mata! Gigi dibalas gigi! Dan darah dibalas darah!” ancam Ezryl dengan penuh emosi.
“Karena sampah seperti kalian, kehidupan berharga orang lain menjadi tak berarti!” lanjut Ezryl sambil mendekat ke arah Jihan.
Jihan terlihat berantakan dengan luka bakar di bahu dan bekas cengkraman kuat di leher yang memerah.
Meskipun dia sudah tak lagi menangis, namun airmata kering masih terlihat jelas dipipinya.
Jihan menunduk malu saat Ezryl menatapnya.
Tanpa sadar, Jihan memeluk Ezryl dengan tubuh yang bergetar. Dia membenamkan wajahnya ke dada Ezryl.
Ezryl membalas pelukan Jihan sambil mengelus lembut kepala Jihan agar Jihan merasa tenang.
Tanpa Jihan sadari, saat dia memeluk Ezryl, posisi mereka sudah tak lagi di kampus. Ezryl menggunakan kekuatannya dan berpindah ke kontrakannya.
“It’s okay, just cry if you want,” ucap Ezryl lirih.
Perkataan Ezryl sukses membuat Jihan mengeluarkan tangisnya yang tertahan.
Isak yang pilu dan tersedu-sedu Jihan sukses membuat Ezryl tak kuasa membendung airmatanya karena kejadian tadi mengingatkannya akan dirinya di masa lalu.
Ditindas dengan kejam. Namun tak berdaya karena tak memiliki kekuatan apapun untuk membela diri.
Andai dulu dia dapat membalaskan dendamnya pada orang yang menabrak ayahnya, mungkin sudah dia lakukan.
...****************...
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Queen Bee✨️🪐👑
ni aku kasi mawar biar tambah semangattt nulisnyaa✨️✨️✨️✨️✨️
2023-01-31
1
Suga
Badassss 🔥🔥🔥
2023-01-31
1