Bab 11 - Penyelidikan (Part 1)

Hendra mengumpulkan semua anggota timnya dan menggelar rapat di ruangan meeting. Setelah semua anggota timnya duduk di kursi masing-masing, Hendra memulai rapat.

“Pelayan dan Pengasuh Athena (Bi Marni dan Mbak Puput) saat kejadian perkara sedang tidak ada di kediaman Zeus, tapi berada di vila kota B, karena diminta untuk membantu persiapan acara reuni Pak Mark dan Ibu Cleo dua hari sebelum kejadian perkara. Dan kembali ke rumah Zeus lagi, pagi hari setelah kejadian perkara. Hari dan Linda sudah memastikan alibi mereka dengan menanyai pelayan dan satpam di vila B,” ucap Hendra.

Hendra mengambil sebuah spidol merah, kemudian mencoret foto pelayan dan pengasuh Athena, karena alibi mereka sudah jelas, mereka bukan tersangka kasus pembunuhan. Kemudian Hendra menulis sesuatu di papan tulis dan kemudian melingkari foto Athena dan dua foto Satpam yang bekerja di rumah itu.

Budi mengernyitkan alisnya, apakah Pak Hendra mencurigai mereka bertiga terlibat dalam kasus pembunuhan ini?

Hendra menunjuk tulisan di papan tulis.

Di bawah foto Satpam Agus yang bertugas pada malam kejadian perkara tertulis:

Listrik tidak pernah padam

Tidak ada masalah tehnis dengan pada cctv

Tidak ada bunyi pistol meletus

Di bawah foto Athena tertulis:

Listrik padam saat Athena tidur

Dicekik

Mendengar dua kali bunyi pistol meletus

Di bawah foto Satpam Bondan yang bertugas keesokan hari setelah kejadian perkara, tertulis:

Adaptor atau power supply mati

“Ketiga orang ini memiliki keterangan yang tidak sama, salah satu di antara mereka pasti berbohong," kata Hendra.

“Budi, kamu selidiki lebih lanjut tentang pernyataan Athena. Temui psikiaternya. Tanyakan apakah mungkin orang yang sedang dalam ketakutan dan kesedihan seperti Athena dapat memberikan kesaksian tidak masuk akal seperti itu? Karena terkadang saksi kasus pembunuhan dapat memblokir pikirannya untuk menutupi ketakutannya dengan mengatakan tidak dapat melihat apa-apa, gelap dan juga mendengar suara aneh-aneh seperti bunyi pistol meletus. Apakah proses hipnoterapi dapat diterapkan pada Athena untuk membuka ingatannya?" kata Hendra.

“Baik, Pak," seru Budi dengan posisi hormat.

“Hari dan Linda, pergilah ke rumah Zeus Anthony, cek lagi pernyataan dua Satpam itu dan minta mereka menyertakan bukti yang kuat untuk mendukung pernyataan mereka. Dan satu lagi, setelah rekaman cctv yang terputus itu, apakah ada orang lain yang masuk ke rumah itu?" perintah Hendra.

“Budi, bagaimana dengan istri dan anak pertama korban? Apakah kamu sudah mencatat alibi mereka?" tanya Hendra lagi.

“Ares Anthony sedang berada di negara M untuk urusan bisnis, Pak. Saya sudah memeriksa catatan di imigrasi yang menyatakan bahwa Ares Anthony masuk ke Indonesia dua hari setelah kejadian perkara. Alibinya sangat kuat, dia bukan tersangka pembunuhan," ucap Budi.

Budi menarik nafas dan melanjutkannya...

"Sampai sekarang saya masih belum menemukan Hera, Pak. Sinyal handphone terakhir  Hera adalah di Hades Hotel, setelah dia check out dari hotel. Saya sudah memeriksa cctv lobby hotel, setelah check out Hera pergi keluar hotel dengan berjalan kaki dan masuk ke sebuah restoran yang ada di dekat hotel. Restoran itu masih tutup, karena memang belum tiba waktunya beroperasi. Tapi pintu restoran sudah terbuka, sehingga Hera bisa masuk dengan leluasa. Anehnya, pihak restoran tidak tahu menahu jika ada seorang wanita masuk ke restorannya. Dan setelah itu Hera takpernah keluar lagi dari restoran. Saya sudah mengecek cctv di minimarket dan cctv yang terpasang  di jalan itu, tapi nihil. Hera tidak pernah keluar dari restoran itu. Entah di mana Hera berada sekarang. Semua cctv di kota S juga tidak mendeteksi keberadaan Hera. Hilang lenyap tanpa bekas. Aneh sekali," ucap Budi bingung harus berbuat apa lagi.

“Bagaimana dengan catatan di imigrasi Hera dan Hefasius? Kapan mereka tiba di Indonesia? Dan apakah ada catatan di imigrasi kalau Hera keluar dari Indonesia pada hari dia check out dari Hades Hotel?" tanya Hendra.

“Hera dan Hefasius sudah seminggu berada di Indonesia sebelum kejadian perkara. Sesuai dengan tanggal check in di Hades Hades. Jadi mereka langsung menginap di Hades Hotel begitu mereka sampai di Indonesia. Dan sampai saat ini, Hera masih tetap berada di Indonesia, Pak. Tidak ada catatan keluar negeri," ucap Budi.

Hendra lalu melingkari foto Nyonya Hera dan menulis kata “hilang”.

“Ok, kalau begitu sekarang kerjakan tugas yang saya minta tadi," perinta Hendra.

Semua membubarkan diri dan menjalankan tugasnya masing-masing.

*

*

*

Hades Hotel lantai 17, kantor Ares Anthony…

Robert menerima telepon di sudut ruangan sekertaris dan setelah menutup teleponnya, Robert segera melapor ke Tuan Mudanya melalui telepon karena Tuan Mudanya sedang mengunjungi proyek restoran yang akan dibangunnya di pusat kota S.

“Hallo… Tuan, saya baru saja mendapat telepon dari “orang dalam” kepolisian Z. Mereka mengabarkan bahwa Nyonya Hera terakhir terlihat memasuki Imperial Kingdom Restoran yang ada di dekat Hades Hotel. Dan setelah itu Nyonya Hera hilang, tidak pernah terlihat keluar dari restoran itu. Semua cctv yang ada di kota S sampai saat ini masih dikerahkan untuk mencari keberadaan Nyonya Hera. Namun masih belum berhasil menemukannya. Ketua tim penyelidikan, Bapak Hendra rupanya mencurigai Satpam Agus, Satpam Bondan dan Nona Athena, Tuan. Karena keterangan mereka berbeda," ucap Robert.

“Perjelas perbedaan keterangan mereka," tukas Ares ingin tahu pemikiran Ketua Tim Penyelidikan.

“Nona Athena berkata listrik padam dan mendengar bunyi tembakan. Sementara Satpam Agus yang bertugas di malam itu mengatakan listrik menyala dan tidak mendengar bunyi tembakan," jelas Robert.

“Rumah Papa Zeus dilengkapi dengan peredam jadi pasti Satpam itu tidak bisa mendengar suara tembakan. Kalau tentang listrik padam atau tidak, apakah kamu sudah mengecek record pemberitahuan yang ada di program keamanan rumah jika genset menyala otomatis?," tanya Ares.

“Sudah, Tuan. Genset tidak menyala sama sekali malam itu," ucap Robert.

“Hmm… berarti Athena berbohong atau ingin menutupi sesuatu?," tanya Ares.

“Oiya... Nona Athena mengatakan dia dicekik dalam kegelapan oleh seorang pria sebelum mendengar dua suara tembakan, Tuan," ucap Robert.

“Dicekik? Maksudnya ada orang ingin membunuh Athena sebelum terjadi pembunuhan Papa dan Hefasius?" tanya Ares kaget.

“Benar, Tuan. Dan sekarang dua polisi sedang mencari keterangan Satpam Agus, Satpam Bondan dan psikiater Nona Athena," ucap Robert.

“Siapa psikiater Nona Athena?” tanya Ares.

“Dokter Roy Surya, praktek di rumah sakit tempat Oma Anda dirawat, dan terkadang Dokter Roy juga pergi ke rumah pasiennya jika memang diperlukan," ucap Robert lagi.

“Sepertinya aku pernah mendengar nama Dokter itu," ucap Ares sambil mengingat-ingat kembali kapan dia pernah mendengar nama itu.

“Saya akan segera mengirimkan foto Dokter Roy Surya ke handphone anda, Tuan. Mungkin Anda mengenalinya saat melihat foto," ucap Robert.

“Baik… Apakah kamu sudah menyelidiki tentang rekaman cctv yang terputus?" tanya Ares.

“Ada sesuatu yang aneh di sini, Tuan. Satpam Agus yang bertugas pada malam kejadian mengatakan tidak ada masalah tehnis pada cctv. Tapi Satpam Bondan mengatakan adaptor atau power supply cctv mati, Tuan. Sekarang kepolisian sedang menyelidiki kebenaran berita ini," ucap Robert.

“Hmm… Bisa aja orang yang menghapus rekaman cctv itu menyamarkan penghapusan rekaman dengan merusak adaptor. Sehingga semua orang mengganggap rekaman cctv terputus karena adaptor mati. Lalu kasus ini menjadi buntu," ucap Ares.

Robert mengangguk-angguk dan mengagumi pemikiran Tuan Mudanya yang sudah seperti detektif kasus pembunuhan di novel-novel misteri.

“Sekarang carilah data rekaman asli cctv di kantor pusat cctv. Dan cari tahu siapa orang yang sudah menghapus data itu," perintah Ares.

“Baik, Tuan. Dan... Pria yang turun dari mobil Nyonya Hera dan terekam di akhir video cctv adalah adik Anda, Tuan Hefasius Anthony," kata Robert.

“Sudah kuduga. Orang yang menghapus rekaman cctv berusaha menutupi jejak pelaku pembunuhan yang datang setelah Hefasius masuk ke rumah Papa," ucap Ares.

Robert mengangguk lagi membenarkan pemikiran Tuan Mudanya.

“Kalau begitu saya akan segera menyelidiki orang yang menghapus cctv dulu, Tuan," ucap Robert segera ingin bergerak menyelidiki.

“Robert, bagaimana dengan laporan hasil forensik tubuh Papa, Adik dan senjata yang digunakan? Apakah sudah keluar laporannya?” tanya Ares.

“Belum, Tuan. Sepertinya masih harus menunggu beberapa hari lagi," jawab Robert.

“Minta bagian forensik mempercepat kerja mereka dan minta mereka melaporkannya kepadaku sebelum ke kepolisian," pinta Ares tegas.

“Baik, Tuan. Ada yang lain?” tanya Robert.

“Athena, di mana dia sekarang? Bagaimana kondisinya sekarang? Apakah masih belum dapat bicara dan berjalan karena masih syok?” tanya Ares pada Robert.

“Saya akan mencari tahu tentang Athena, Tuan," jawab Robert.

Lalu Ares menutup teleponnya.

Semoga kondisimu sudah lebih baik sekarang, Bibi.

Terpopuler

Comments

Kukuh PujiBilavona

Kukuh PujiBilavona

saya suka ceritanya bikin penasaran

2020-08-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!