Ares menyumpit sepotong bebek barbeque dan mengunyahnya perlahan, sambil tersenyum manis pada Opa dan Omanya. Dia berusaha menutupi perasaan hatinya yang kaget dengan takhenti-hentinya makan, mengulas senyum tanda menikmati kelezatan makanan yang ada di hadapannya, padahal sebuah kesimpulan baru tentang Athena sudah dibuatnya, yang membuatnya ingin segera keluar dari kamar Oma, pulang dan meminta David atau Robert untuk menyelidiki lebih lanjut.
"Oma, apakah Dokter sudah memberitahukan kapan Oma boleh pulang ke rumah?" tanya Ares yang ingin Oma dan Opa segera pulang ke rumah dan menguak takhbir Misteri yang terjadi di keluarga Anthony.
"Mungkin dua tiga hari lagi, Nak. Apakah kamu mau menjemput Opa dan Oma?" gurau Opa.
"Iya, Ares akan mengosongkan jadwal Ares untuk menjemput kalian berdua. Opa dan Oma mau request apa untuk pesta kepulangan Oma ke rumah?", tanya Ares serius karena ia sudah meminta David untuk mendekor ulang dan merombak semua isi rumah Papa, membuang semua barang lama yang ada di rumah itu, menggantinya dengan yang baru untuk memperbarui suasana rumah, sehingga saat Oma dan Opanya datang ke rumah Papa, mereka mendapat kejutan kecil dan melupakan semua kesedihan dan tragedi yang pernah ada di rumah itu.
"Tidak, kami tidak membutuhkan apa-apa, Ares," ucap Oma yang tiba-tiba menjadi sendu dan sedih.
Ares lalu memeluk Omanya dan beberapa saat kemudian Ares mendengar isak tangis Oma. Oma masih belum dapat melupakan kesedihannya. Ares memperdalam pelukannya dan membelai punggung Oma kesayangannya.
*
*
*
Begitu Ares memasuki mobilnya dan David sudah memgemudikan mobilnya menuju Hades Mansion. Ares langsung menelepon Robert, dia mau Robert segera datang ke Hades Mansion secepatnya, karena ia harus segera mengumpulkan kedua sekertarisnya untuk melakukan sesuatu yang penting.
"Robert, kau sedang di mana sekarang?" tanya Ares di telepon.
"Saya baru saja meninggalkan restoran, tempat saya bertemu dengan seseorang dari Badan Forensik, Tuan. Saya akan segera ke Hades Mansion untuk menyerahkan salinan hasil forensik sidik jari pada senjata yang dipakai untuk membunuh Tuan Zeus dan Tuan Hefasius," ucap Robert.
"Baik, kita bertemu di Mansion," ucap Ares dan mengakhiri panggilan teleponnya.
Ares sudah tidak sabar menunggu kedatangan Robert. Dia sudah sangat penasaran dengan hasil data forensik yang dibawa Robert.
*
*
*
Ares segera memasuki Mansion dan menunggu kedatangan Robert di ruang keluarga. David juga ada bersamanya.
"David, selidiki lagi tentang Athena. Siapa ayah dan ibu Athena? Karena aku menduga kalau Papa Zeus dan Kak Mutiara Samudera lah orang tua Athena. Namun Papa mendaftarkan Athena secara hukum sebagai anak dari Opa dan Oma. Sehingga selama ini aku telah salah menganggap Athena Antony sebagai bibiku, padahal dia adalah adik tiriku," perintah Ares tetap tenang.
David sangat terkejut sekali mendengar ucapan Tuan Ares. Ternyata data yang diberikannya sebelum ini salah besar.
"Baik, Tuan. Saya akan menyelidikinya lebih lanjut," jawab David sambil menunduk malu karena memberikan laporan yang salah pada Tuannya.
"Tak apa, David. Sepertinya hanya orang yang terlibat yang mengetahui rahasia ini. Papa, Oma dan Opa sudah menutup rapat rahasia ini supaya tidak sampai bocor. Bahkan mungkin Bi Marni, bibi Kak Mutiara sendiri tidak mengetahui hal ini. Dan tetap memperlakukan Athena seperti Nona Mudanya, bukan sebagai cucu dari keponakannya," ucap Ares lagi.
David menghembuskan nafas lega karena Tuannya tidak marah dan mempermasalahkan kesalahan yang diperbuatnya.
"Selamat malam, Tuan," salam Robert yang sudah muncul di ruang keluarga, mendekati Ares dan menyodorkan sebuah amplop coklat dengan stempel logo badan forensik.
"Duduklah Robert. Terima kasih untuk laporannya. Apakah pihak kepolisian sudah menerima laporan ini?" tanya Ares lagi.
"Belum, saya meminta orang dalam badan forensik untuk memberikan laporan itu besok siang," ucap Robert.
Ares memeriksa laporan hasil forensik yang diberikan Robert dengan teliti. Laporan itu berisi catatan tentang sidik jari yang ada pada pistol, senjata yang ditemukan berada di dekat korban. Dan sidik jari itu memiliki kecocokan 99% dengan sidik jari Athena Anthony. Mata Ares terbelalak lebar dan membaca ulang apa yang baru saja dibacanya. Benar... dia tidak salah membaca, sidik jari itu milik Athena Anthony.
Sementara pistol yang diduga dipakai untuk mengakhiri nyawa dua korban adalah pistol legal yang sudah memiliki ijin resmi negara, milik Zeus Anthony.
Hmm... sejak kapan Papa memiliki dan menyimpan sebuah pistol di rumahnya? batin Ares.
Dan jenis peluru yang ditemukan di kedua tubuh korban adalah jenis peluru yang sama, yang ditembakkan dari pistol Zeus Anthony.
Jadi kesimpulan yang dapat ditarik setelah membaca laporan hasil forensik itu adalah pembunuhan dua korban oleh Athena Anthony.
Ares terkesiap kaget dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak permah tersirat sedikitpun di pikirannya, Athena, adik tirinya, seorang gadis cantik memegang sebuah pistol, secara kejam menarik pelatuk pistol ke arah Papa dan Adiknya, Hefasius.
"Sangat tidak masuk akal sama sekali," gumam Ares kesal.
Adik tirinya, Athena Anthony bukanlah seorang pembunuh.
Walaupun Ares tidak mengenal Athena secara dekat, tapi dengan melihat wajah Athena yang mirip seperti raut wajah Kak Mutiara, sinar mata dan gerakan tubuh Athena yang penuh kesedihan saat ada di persemayaman Papa dan Adiknya, Ares sudah yakin bahwa Athena adalah gadis baik-baik.
Ares melempar laporan hasil forensik ke meja yang ada di hadapannya dan menggebrak meja dengan keras.
Brakkk....
“Verifikasi sekali lagi kebenaran data hasil forensik ini. Apakah ada seseorang yang sudah menyusup dan memalsukan hasil forensik ini di Badan Forensik?" perintah Ares kepada dua sekertarisnya sekaligus, David dan Robert. Tangan Ares mengepal keras menahan amarah yang siap meledak kapan saja.
Tak biasanya Tuan Ares marah seperti ini, biasanya Tuan Ares selalu dapat mengontrol emosi dan perasaannya, dia takpernah menunjukkan perasaan dan hatinya pada orang lain, karena sejak kecil, mama tirinya, Edith mendidiknya dengan keras, dan memintanya menjadi seorang pribadi yang tidak mudah ditebak dan dibaca orang lain. Dan jika Tuan Muda Ares begitu marah akan hal ini, berarti dia sudah benar-benar kesal dan sangat marah karena ada seseorang di balik semua ini yang telah berani menfitnah Athena, menjadikan Athena sebagai tersangka utama pembunuhan Papa dan Adiknya.
“Bagaimana dengan penyelidikanmu di kantor pusat cctv? Apakah kamu sudah menemukan rekaman asli cctvnya?" tanya Ares dengan marah pada Robert.
Robert yang masih terpukau dengan kemarahan Ares, segera tersadar setelah David memukul tangannya.
“Ya, Tuan... Rekaman asli cctv di kantor pusat telah dihapus juga, Tuan. Saya sudah meminta alamat IP orang yang menyusup ke sistim data kantor pusat dan menghapus rekaman aslinya. IP orang itu adalah Athena Anthony, menggunakan komputer pribadinya yang ada di rumah Tuan Zeus," ucap Robert tegang.
Note: Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah label numerik yang ditetapkan untuk setiap perangkat yang terhubung ke jaringan komputer yang menggunakan Protokol Internet untuk komunikasi.[1] Alamat IP memiliki dua fungsi utama: host atau identifikasi antarmuka jaringan dan pengalamatan lokasi.
Ares kembali terkesiap kaget dan menggebrak meja sekali lagi.
Brakkk....
"Kurang ajar sekali...," geram Ares marah.
David kemudian memberanikan diri untuk membuka suara dan mengungkapkan kesimpulan yang diambilnya.
“Semua bukti pembunuhan mengarah kepada Nona Athena, sudah pasti polisi akan segera menangkap Nona Athena begitu laporan hasil forensik dibaca oleh pihak kepolisian besok siang," ucap David menganalisa semua ini.
“Kalau memang begitu, kita harus segera mengambil tindakan sebelum Athena ditangkap oleh kepolisian," geram Ares tidak sabar.
“Apa maksud Tuan?" tanya Robert dan David bersamaan.
“Siapkan helicopter di Mansion. Aku akan keluar sebentar, dan saat nanti aku kembali, pastikan helicopter itu sudah ada di hangar," perintah Ares.
Lalu Ares meminta kunci mobilnya ke David, dan meninggalkan kedua sekertarisnya, pergi mengendarai mobil di tengah malam, entah pergi ke mana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Mimin O'i
Authornya hebat bikin penasaran
2020-09-26
0
Tati Susilowati
seruuu... penuh misteri
penasaran
2020-08-16
0
Bagasun_ (senja)
hai kak semangat up nya💪
mampir karyaku juga yuk "it's you" udh up loh...
terima kasih
2020-06-06
2