Budi sangat kesal sekali, karena tidak mengetahui keberadaan Hera setelah masuk ke restoran itu. Budi memutuskan untuk keluar restoran untuk meredakan amarahnya.
Budi lalu menelepon Adi.
"Hallo, Di. Apakah saat aku sedang dalam perjalanan ke restoran, Hera pergi meninggalkan restoran?" tanya Budi
"Tidak, wanita berkacamata hitam dan bertopi itu masih ada di dalam restoran," ucap Adi yakin.
"Baik, makasih, Di," ucap Budi.
Hmm...
Budi melihat ke kanan dan ke kiri restoran, mencari-cari cctv yang mungkin ada di sekitar restoran dan melihat ada minimarket yang buka 24 jam di sebelah kanan restoran. Mungkin minimarket ini punya titik cctv lain yang berbeda sudut dengan cctv Adi.
Budi segera ke minimarket itu untuk ijin melihat semua titik rekaman cctv minimarket itu mulai pukul 8 pagi sampai sekarang. Tapi Budi tidak melihat Hera keluar dari restoran sama sekali. Berarti Hera masih ada di dalam restoran seharusnya.
Budi menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Tadi dia sudah mengecek baik-baik restoran dan tidak menemukan Hera sama sekali di sana. Lalu di mana kah Hera berada? Apakah dia keluar lewat pintu keluar di belakang restoran?
Budi kembali ke restoran itu dan mengeceknya. Namun tidak berhasil menemukannya. Dia mendesah kesal. Hera hilang tanpa jejak.
Budi melihat jam tangan yang melingkar di jarinya. Hari sudah menunjukkan pukul 13.00 siang, sebentar lagi Ares Anthony akan tiba di bandara kota S. Dan Budi memprediksi Ares akan segera menuju tempat persemayaman Ayah dan Adiknya, alih-alih pulang ke rumah atau ke kantornya di Hades Hotel. Jadi Budi menutup pencarian Hera hari ini dan sekarang beralih mengejar Ares Anthony.
Flash Back Off.
*
*
*
Dokter yang menangani perawatan Athena di rumah sakit memberikan berita baik. Athena sudah diijinkan pulang hari ini. Bu Mia, Sekertaris Kakak sekarang sedang mengurus pembayaran administrasinya, sementara Bi Marni menemani Athena di kamarnya.
Tiba-tiba pintu diketuk dan seorang perawat masuk membawa sebuah keranjang penuh bunga mawar warna pink yang dirangkai indah bersama bunga –bunga kecil warna putih dan sebuah kotak besar warna putih. Tampak sangat kontras sekali.
“Selamat siang, Nona Athena. Baru saja saya menerima hadiah ini dari kurir. Senang sekali melihat banyak orang yang mengasihi, mencintai Anda dan mengharap Anda lekas sembuh dan beraktivitas normal kembali.”, ucap perawat sambil tersenyum lebar.
Bi Marni segera menerima keranjang bunga dan kotak besar itu, lalu memberikannya kepada Nonanya yang sedang duduk di kursi roda. Athena meletakkan keranjang bunga itu di pangkuannya, menarik seuntai mawar pink dari keranjang dan menciumnya.
Harum sekali, Athena yang menyukai mawar pink sangat tersentuh dengan perhatian yang diberikan oleh si pengirim keranjang bunga. Athena tersenyum kecil. Lalu mengambil kartu yang terselip di antara bunga mawar pink dan membaca kartu itu
“Cepat sembuh, Athena. Semoga kau suka dengan semua hadiah yang pernah kukirimkan untukmu. Jika kau membutuhkan bantuanku, jangan ragu untuk menghubungiku. Dokter Roy Surya 081-zzz-zzz.”
Athena tersenyum kembali saat membaca tulisan tangan Dokter Roy di kartu. Dokter ini selalu saja mengejutkannya dengan perhatian-perhatiannya yang melebihi seorang dokter kepada pasien.
Athena lalu menoleh ke tempat tidurnya dan melihat beberapa keranjang bunga lagi yang tersusun rapi di samping tempat tidurnya. Semuanya adalah bunga dengan warna pink dengan kartu bertulis kata-kata manis nan romantis tapi penuh inspiratif, membangkitkan semangat untuk mempercepat kesembuhannya. Dengan inisial pengirim RS. Awalnya Athena menduga bahwa pengirimnya adalah pihak management rumah sakit, namun karangan bunga yang baru saja datang sudah menuliskan nama lengkap pengirimnya beserta nomer handphonenya.
Ah... Dokter Roy ini lucu dan sangat romantis.
Athena lalu memberikan keranjang bunganya kepada Bi Marni dan beralih membuka pita yang terikat di kotak besar putih. Lalunmembuka kotak itu perlahan-lahan, sebuah cake red velvet terlihat sangat lezat ada di dalamnya.
Bagaimana Dokter Roy tahu warna dan cake kesukaanku? Apakah Dokter Roy pandai menebak hati para wanita? Menilik beberapa perawat selalu tampil genit dan berani mengganggu Dokter baik itu.
Entahlah… Yang pasti aku harus mengucapkan banyak terima kasih pada Dokter saat konsultasi berikutnya, batin Athena.
“Nona, apakah sekarang Anda sudah tahu pengirim keranjang bunga dan cake ini?’, tanya perawat penasaran.
Athena mengangguk.
“Romantis sekali, Nona… Bikin saya iri… baiklah, saya permisi, Nona. Dan kuharap kita tidak berjumpa kembali, Nona. Selalu sehat dan ceria ya, Nona," kata perawat sambil melangkah keluar kamar.
Athena tersenyum mendengar ucapan perawat.
Iya, semoga kita tidak pernah bertemu kembali. Aku tidak mau opname lagi di rumah sakit, tepatnya, batin Athena.
Pintu kembali diketuk dan Papa masuk ke dalam ruangan bersama Bu Mia, yang sudah selesai mengurus administrasi pembayaran.
“Athena, kamu sudah boleh pulang sekarang. Istirahatlah di apartment dengan baik. Jika ada apa-apa, kamu dapat menghubungi Papa atau Bu Mia. Maafkan Papa tidak dapat menemanimu pulang karena Papa harus menemani Mama di Rumah Sakit," ucap Papa.
Athena mengangguk.
Athena lalu menekan tombol gerak maju yang ada di kursi rodanya untuk mendekati Papa. Papa memberikan pelukan hangat pada Athena.
“Athena pulang dulu, Pa," ucap Athena lirih dan tiba-tiba saja Athena dapat mendengar suaranya yang sangat lembut. Papa langsung melepas pelukan Athena dan memandang Athena lekat-lekat seakan tidak percaya dengan pendengarannya.
“Papa, Athena sudah dapat berbicara lagi," ucap Athena lebih keras dari sebelumnya. Mata Papa terbelalak bahagia dan memeluknya lagi.
“Puji Tuhan, syukurlah, Nak. Kamu dapat berbicara lagi. Papa sangat senang sekali mendengar suaramu," ucap syukur Papa sambil mengusap-usap kepala Athena.
“Nona… untunglah Nona sudah dapat berbicara," ucap Bi Marni yang sudah menagis terharu.
Bu Mia bertepuk tangan kecil, tersenyum bahagia dan mengulurkan tangan pada Athena untuk memberikan selamat pada Athena.
“Benarkah? Benarkah aku sudah dapat berbicara lagi? Terima kasih, Tuhan," ucap Athena penuh syukur.
“Mama pasti akan senang mendengar kabar kalau kamu sudah dapat berbicara lagi, Athena," ucap Papa terharu. Athena langsung teringat Mamanya yang masih belum sadar sejak dioperasi. Kondisi Mama sudah tidak kritis lagi, hanya masih berada di ruang ICU agar selalu tetap dalam pengawasan tim dokter sampai Mama sadar kembali.
“Papa, bolehkah Athena menjenguk Mama di ruang ICU sekarang?" tanya Athena penuh harap ingin berbicara dengan Mamanya. Karena selama ini Athena tidak dapat berbicara saat berada di samping tempat tidur Mama, di ruang ICU.
“Tentu saja, Athena. Papa akan meminta ijin Dokter agar memperbolehkanmu mengunjungi Mama sebelum pulang ke apartement. Ayo kita segera menuju ke ruang ICU sekarang," ucap Papa.
Athena mengangguk dan menekan tombol gerak maju di kursi rodanya lagi. Papa, Bi Marni dan Bu Mia mengikuti Athena ke ruang ICU yang berada dua kamar di sebelah kanan kamar Athena. Sebuah ruangan berukuran sedang dengan pintu geser dan kaca kecil sejajar pandangan mata sehingga pengunjung dapat melihat kondisi pasien di dalam ruang ICU.
Papa mengetuk pintu itu dan seorang dokter muda yang berjaga di ruang ICU VVIP membukanya. Dia mengenakan pakaian seragam biru yang dibungkus alat pelindung diri, masker dan tutup kepala. Papa meminta ijin agar Athena dapat masuk ke ruang ICU sebelum pulang. Dokter Muda itu mengijinkan dan meminta Athena memakai pakaian pelindung diri, masker dan tutup kepala, sebelum masuk ke ruang ICU. Setelah mengenakannya Athena masuk ke ruangan ICU dan berada di dekat Mama.
“Mama, ini Athena. Athena sekarang sudah dapat berbicara, Ma. Mungkin karena semua cinta yang diberikan dan doa yang dipanjatkan untuk Athena. Telah banyak membantu Athena untuk lebih kuat dan berani. Sekarang giliran Mama untuk menjadi kuat dan berani seperti Athena. Lekaslah membuka mata dan sembuh, Ma. Athena dan Papa sangat mencintai Mama. Sekarang Athena mau pulang ke apartement bersama Bi Marni. Papa akan selalu menjaga Mama di sini. Besok Athena akan kembali datang ke rumah sakit untuk menengok Mama. Athena harap Mama sudah sadar dan dapat memeluk Athena besok pagi," ucap Athena pelan dan lembut. Air matanya menetes di sudut matanya. Lalu Athena mencium pipi Mamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments