Bab 5 - Ares

Kantor Kepolisian Z

Ruangan kantor polisi untuk Kejahatan Kriminal Kasus Pembunuhan terlihat tegang hari ini.

Pak Hendra, polisi berkacamata yang menjadi ketua tim department Kejahatan Kriminal Kasus Pembunuhan sedang memimpin rapat tentang kasus pembunuhan Zues Anthony dan Hefasius Antony.

Pak Hendra yang sudah senior dan banyak pengalaman sudah menugaskan anak buahnya, Pak Budi, Pak Hari dan Bu Linda untuk mencari informasi tentang keluarga Anthony dan semua pelayan yang bekerja di keluarga itu.

Mereka bahkan sudah mengeprint foto setiap anggota dan pelayan. Menempelnya di papan tulis dan menulis keterangan alibi yang dimiliki beberapa orang yang fotonya ditempel di papan tulis.

“Bagaimana hasil laporan sidik jari yang ada di pistol yang digunakan tersangka?” tanya Pak Hendra.

“Hasil forensik untuk sidik jari, jenis pistol dan peluru yang masih di dalam pistol dan peluru yang ada di dalam tubuh korban, akan keluar paling cepat seminggu lagi, paling lambat dua minggu lagi, Pak. Bagian forensik sekarang lagi sibuk sekali, jadi semua kasus harus antri satu-persatu,” jawab Pak Budi.

“Baiklah. Sambil menunggu hasilnya, tolong lengkapi keterangan alibi untuk beberapa orang yang masih belum memberikan keterangan. Ares Anthony, Hera Hudiono, supir dan pelayan di kota Batu,” ucap Pak Hendra.

“Ares Anthony sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia, Pak. Sementara Hera Hudiono belum dapat kami hubungi sampai saat ini. Kami masih mencoba untuk mencari keberadaannya,” kata Pak Budi.

“Baik. Budi, kau urus Ares Anthony dan Hera Hudiono. Hari dan Linda pergilah ke kota Batu dan kumpulkan semua keterangan yang membantu penyelidikan.”

“Siap, Pak,” kata mereka bertiga kompak, lalu bubar dan segera mengerjakan perintah atasan mereka.

*

*

*

Ares Anthony, 27 tahun sudah tiba di bandara kota Surabaya bersama Sekertarisnya yang bekerja di cabang negara M, Robert. Robert sudah mendapatkan semua tas koper Ares dan miliknya, lalu segera meletakkannya di trolley dan mendorongnya, berjalan mengikuti Tuan Ares keluar dari bandara kota S.

Sebuah mobil yang dikendarai Sekertaris utama Hades Group, Sekertaris David sudah datang untuk menjemput tuannya. Ares Anthony dan Robert segera menuju ke mobil setelah melihat lambaian tangan David dari kejauhan. Ares langsung masuk ke mobil yang nyaman, sementara dua sekertarisnya memasukkan koper ke dalam bagasi mobil. Beberapa saat kemudian David dan Robert masuk ke dalam mobil.

“Selamat datang, Tuan Ares. Kemana tujuan kita selanjutnya, Tuan? Pulang ke Hades Mansion atau ke Hades Hotel?” tanya David.

“Di mana acara persemayaman jenazah Papa Zeus?” tanya Ares.

“Kakek anda, Tuan Mark (Kakek Ares dari pihak Papa Zeus) memutuskan untuk menyemayamkan Tuan Zeus dan Tuan Hefasius bersama di Pagoda yang ada di kompleks Rumah Sakit. Kalau begitu kita segera meluncur ke sana,” ucap David segera melajukan mobilnya.

Ares memejamkan matanya dan berusaha menata hatinya. Kenangan indah dan kehangatan Papa Zeus muncul dalam pikirannya. Papa Zeus sangat menyayanginya melebihi kasih sayang mamanya, Mama Hera. Bahkan  juga jauh berbeda dengan kasih sayang Ayah Kandungnya, Papa Hades.

Sementara kenangan tentang Hefasius, adiknya, kosong sama sekali. Ares tak mengenal dekat Hefasius, karena mereka hampir tidak pernah bertemu sampai ajal memisahkan mereka. Ares tinggal bersama Papa Hades sejak Hefasius dilahirkan, dan Mama Heralah yang merawat Hefasius di Kanada, bukan di Indonesia.  

Ares menghembuskan nafasnya dengan berat.

Luka di hatinya masih belum hilang, tapi Papa Zeus malah sudah berpulang ke Kerahiman Yang Kuasa.

Ares masih mengingat janji Papa Zeus yang belum ditepati saat dirinya berumur 8 tahun yaitu segera menjemputnya, membawanya pulang dan tinggal bersama di  rumah Papa Zeus, jika dia selalu menjadi anak yang baik bagi Papa kandungnya, Papa Hades.

Saat kecil, dia takpernah tahu apa yang telah diperbuat Papa Hades untuk merebut dirinya dari tangan Papa Zeus.

Papa Hades menekan Papa Zeus, membeli saham yang ada di Yunani Kingdom Group secara besar-besaran dengan harga mahal, lalu mengancam Papa Zeus untuk menurunkannya dari posisi Presdir Yunani Kingdom group, jika Papa Zeus tetap mempertahankan Ares untuk tinggal di rumah Papa Zeus.

Awalnya Papa Zeus tidak memperdulikan ancaman Papa Hades, tapi saat Opa Julius (kakeknya dari pihak Mama) sekarat dan memohon Papa Zeus untuk melepaskan Ares dan memberikannya pada Papa Hades, akhirnya Papa Zeus menuruti keinginan Opa Julius.

Ares juga akhirnya tahu bahwa Papa Zeus bukan Ayah kandungnya. Papa Zeus hanyalah Papa dalam akta kelahiran Ares, tapi tak setetes darah dan segumpal daging Papa Zeus ada dalam diri Ares. Ares kecil sempat tidak bisa memahami semuanya, tapi dengan berjalannya waktu dan usianya yang bertambah, lama kelamaan Ares dapat memahaminya.

Sebenarnya Papa Hades juga bukanlah papa yang kejam dan jahat, hanya dia terlalu dingin dan kurang menunjukkan rasa cintanya di depan putra kandungnya. Berbeda dengan Papa Zeus yang selalu ramah, hangat dan banyak memberi kado untuk menyemangatinya belajar atau saat dia menorehkan prestasi membanggakan Papanya.

Papa Zeus, sekarang akulah yang akan mengunjungimu karena kau taksempat datang menjemputku pulang. Beristirahatlah dengan tenang dan semoga Tuhan menerimamu di sisi-Nya.

Mobil berhenti di pos satpam Pagoda. Pintu masuk area yang biasa digunakan untuk tempat persemayaman di kompleks Rumah Sakit. Area ini tidak memiliki bangunan pagoda tinggi bertingkat-tingkat, tapi lebih menyerupai deretan pavilion bergaya romawi bewarna putih dengan pilar-pilar besar di depan pintu, memiliki bermacam-macam ukuran luas bangunan, ada yang kecil, sedang dan sangat besar. Dpisahkan dengan taman-taman yang asri dan jalan beraspal yang sangat halus.

“Paviliun persemayaman Tuan Zeus Anthony dimana ya, Pak?" tanya David kepada satpam yang bertugas.

“Nomer tujuh, Pak. Gedung putih besar di tengah itu," kata Satpam sambil menunjuk sebuah pavilion.

“Baik, terima kasih, Pak,” ucap David.

Mobil bergerak kembali dan kemudian parkir di dekat Pavilion nomer tujuh.

“Kalian tunggu di sini saja. Saya akan masuk,” ucap Ares tegas.

“Baik, Tuan,” kata dua Sekertaris Ares kompak.

Ares segera turun dari mobil dan masuk ke dalam gedung persemayaman. Gedung itu sudah ramai dengan pelayat, semuanya mengenakan pakaian serba hitam, dan antri berdoa di depan peti mati Papa Zeus dan Adiknya Hefasius. Ruangan pavilion nomer tujuh ini juga sudah didekor dengan banyak bunga, lilin dan lampu hias yang menarik, sehingga suasana ruangan tidak muram dan sedih. Karangan bunga juga tampak berjajar rapi di sepanjang jalan dari tempat mobilnya diparkir menuju pavilion.

Ares lalu mencari Opa Mark. Nampak Opa Mark yang sudah mulai menua di usia 70an, sedang membalas penghormatan pada pelayat yang datang. Ares tidak melihat Oma Cleo (neneknya dari pihak Papa Zeus) di samping Opa Mark, berarti Oma Cleo masih berada di rumah sakit, belum diperbolehkan untuk datang ke tempat persemayaman putra dan cucunya karena baru saja dioperasi.

Dan hei… siapa gadis berkursi roda yang ada di sebelah Opa Mark? Sepertinya aku mengenal gadis itu, walaupun gadis itu matanya bengkak dan matanya sayu sendu seperti itu. Ares berusaha mengingat siapa nama gadis itu. Gadis itu pernah ada di hatinya, memiliki kenangan yang indah bersamanya.

Kak Mutiara… itulah namanya...

Bukankah gadis itu Kak Mutiara? Teman bermain legonya saat dia di vila, saat dia masih berumur 6 tahun? Bagaimana Kak Mutiara yang usianya 10 tahun di atasku tampak begitu muda dan duduk di kursi roda?

Ares lalu mendekati Opa Mark, memeluknya, mengucapkan ucapan duka cita dan terus memperhatikan gadis itu setelah dia duduk di kursi bersama pelayat yang lain.

Note: untuk lebih memahami masa kecil Ares, yuk mampir di novel "You Are Light Of My Live"

Terpopuler

Comments

Maliqa Effendy

Maliqa Effendy

Di klik kok ga ada Novel Misteri Hilangnya Edith

2022-11-19

0

Wulandari

Wulandari

5 like dulu ya kakaa

2020-12-10

0

Liliani latif

Liliani latif

bagus thor!!! semangat 👍🏻.ini novel ke2mu yg kubaca2..

2020-10-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!