Takdir Memisahkan Kita

Takdir Memisahkan Kita

Kenyataan Pahit

Pranggg

Terdengar suara benda jatuh di dalam sebuah rumah sederhana dengan halaman yang luas di tepi pegunungan.

"Kamu tu kenapa? Pulang-pulang kok marah-marah nggak jelas."tanya pak arshad kaget pada seorang wanita yang tak lain adalah istri nya.

"Saya sudah capek hidup sama kamu, dari dulu nggak ada perubahan apa-apa."

"Kenapa kamu berbicara seperti itu?"tanya pak Arshad

"Saya mau kita cerai."jawab Bu Rini tiba-tiba

Pak Arshad membelalakkan matanya, dia tak percaya bahwa wanita yang sudah menemaninya puluhan tahun itu memutuskan untuk berpisah dengan diri nya.

Sementara dari balik pintu, tanpa mereka sadari ada seorang gadis yang sedang menangis disana. dia adalah Hania Humaira Salsabila. Hania sudah biasa mendengar keributan dari orang tua nya. Namun, Hania tak pernah berpikir bahwa kedua orangtuanya memilih untuk berpisah.

"Apa kamu sudah yakin dengan keputusan mu itu?"tanya pak Arshad

"Tentu saja."

"Apa kamu tidak memikirkan anak perempuan mu itu, bertahun-tahun dia menunggu kamu pulang, apa kamu tidak kasihan dengan dia.?"

"Tidak, saya tidak peduli dengan anak itu, untuk apa saya memikirkan anak yang selalu menyusahkan, kamu saja yang urus."ucap Bu Rini lantang tanpa memikirkan perasaan gadis yang berada di balik pintu.

Hania tidak pernah membayangkan kalau dia harus mendengarkan kata-kata yang menyakitkan dari wanita yang sudah melahirkan nya itu.

"Istighfar, dia itu darah daging kamu sendiri."bentak pak Arshad yang sudah tersulut emosi.

"Dia adalah putri kita, sampai kapan pun dia tetap anak kita."ucap pak arshad geram

"Silahkan kamu rawat saja dia, saya tidak sudi."ucap Bu Rini

Plaaaak.....

Satu tamparan mendarat di wajah Bu Rini. Ayah mana yang tidak sakit hati ketika anak nya dibenci oleh ibu kandung nya sendiri.

Hania menangis, dada nya terasa sesak.  Nadira keluar dari kamar nya. Dia berjalan mendekati kedua orang tua nya itu.

Air mata sudah mengalir deras di pipi Hania, Hania menatap wajah tua itu secara bergantian.

"Bu, kenapa ibu begitu membenci Hania? Hania, ada salah apa Bu?"tanya Hania pada Bu Rini yang tampak membuang muka.

"Kenapa diam bu? Kalau Hania ada salah, Hania minta maaf bu." Ucap Hania sedih sembari memegang lengan Bu Rini

"Jawab Bu, kenapa ibu diam saja? Jelaskan pada nia. Kenapa ibu begitu membenci Nia? Kenapa bu?"tanya Hania! kini tubuh mungil itu sudah jatuh di lantai

"Karena kamu itu selalu menyusahkan saya."jawab Bu Rini! lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengambil semua pakaian nya.

"Saya akan pergi dari rumah ini, segera urus perceraian kita. Saya tidak sudi lagi bertahan sama laki-laki tua yang penyakitan seperti mu."ucap Bu Rini lalu dia pergi meninggalkan Hania dan pak arshad

"Nak. Kamu harus sabar ya."ucap pak arshad sembari memeluk Hania.

Hania menangis sejadi-jadinya di pelukan ayah nya.

"Kenapa ibu tega sama Nia,yah?"tanya Hania sembari melepaskan pelukannya dengan tatapan sendu di wajah mulus itu

Pak Arshad tidak menjawab apa-apa, dia hanya memeluk putri kesayangannya itu dengan perasaan pilu.

#flashback on

Saat itu kondisi ekonomi pak Arshad benar-benar lagi tidak baik. Pak Arshad dan Bu Rini tinggal di sebuah rumah yang tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil ditepi gunung. Pada saat itu Bu Rini tengah mengandung Hania. Sejak awal menikah Bu Rini memang tidak mau hamil dengan alasan kalau ada anak, anak itu akan tambah menyusahkan hidup Bu Rini.

Berulang kali dia ingin menggugurkan kandungan nya, namun selalu gagal. Hingga dia pasrah dengan kehamilan nya itu tanpa ada rasa senang sedikit pun.

"Kalau anak ini lahir, saya tidak mau mengurus nya."ucap Bu Rini dengan suara tidak suka nya

"Kenapa? Dia itu anak kamu juga."

"Saya sudah bilang, saya tidak mau hamil sekarang."ucap Bu Rini

"Itu sudah pemberian Allah, harus kita syukuri."

Bu Rini hanya diam, dia berpikir kenapa bisa hamil padahal dia selalu minum obat agar tidak hamil.

Setiap hari pak Arshad selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan istri dan calon anak nya.

Hingga hadirlah Hania di tengah-tengah mereka, namun hal itu tidak membuat Bu Rini merasa iba. Justru setelah Hania lahir, Bu Rini pergi ntah kemana.

Pak Arshad yang melihat sikap istri nya seperti itu hanya bisa menangis, berulang kali dia menasehati nya namun Bu Rini tidak memperdulikan nya.

"Kamu harus jadi anak yang kuat ya nak."ucap pak Arshad

Sampai Hania beranjak dewasa, tetap saja Bu Rini tidak menyukai nya. Hania tumbuh dewasa hanya ditemani sang ayah.

#flashback off

Hiks....hiks Hania terus saja menangis, hati nya benar-benar sakit dan hancur.

"Ayah tidak akan pernah meninggalkan kamu nak, demi Allah ayah akan selalu jaga Hania."ucap pak arshad

"Terima kasih ayah."ucap Hania

"Iya nak, Hania juga jangan tinggalin ayah ya."

"Iya ayah. Hania sayang sama ayah."

"Ayah juga sayang sama Nia."ucap pak arshad lalu dia mencium kening Hania

******

Selepas Maghrib, Hania Masih berdiam diri di kamar nya, kejadian tadi siang berhasil membuat diri nya tak berdaya.

"Ya Allah. Astaghfirullahaladzim."itu lah kata-kata yang terus di ulang oleh Hania

Tok..tok

"Nak, makan dulu yuk. Ayah udah masakin makan malam buat kamu."ucap pak arshad di balik pintu

Hania kembali menangis, dia merasa sangat bersyukur memiliki seseorang yang begitu tulus pada diri nya.

"Iya ayah, sebentar lagi Nia keluar."jawab Hania dengan suara parau khas orang habis nangis

"Iya nak, ayah tunggu ya."ucap pak arshad!dia tau kalau Hania menangis begitu pun dengan diri nya yang juga merasa sedih.

Tak lama kemudian Hania pun keluar dengan mata sembab, Hania tersenyum pada ayah nya.

"Ayah, masak apa?"tanya Hania  mengalihkan pandangan ayah nya

"Seperti biasa nak, telor ceplok sama tumis kangkung kesukaan kamu."

"Wah, enak banget nih. Maaf ya yah seharusnya Nia yang menyiapkan makan malam buat ayah."ucap Hania merasa tak enak

"Tidak apa-apa, ya udah kita makan dulu, nanti keburu isya."

"Iya ayah."

Hania mulai memasukan makanan ke dalam mulut nya, dengan tatapan yang kosong.

"Kenapa nak? Nggak enak ya?"

"Oh nggak ayah, enak kok. Nia cuma keinget ibu aja."jawab Hania sembari tersenyum! sementara pak Arshad hanya menatap putri nya itu

"Ayo yah, makan lagi."ucap nya lagi

Pak Arshad tau bagaimana perasaan putri nya itu, namun dia juga tidak bisa melakukan apa-apa kecuali selalu berusaha untuk membahagiakan putri nya itu.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Retna Hardianti

Retna Hardianti

aku suka boleh ikut baca mbak

2023-07-15

2

matcha yummy ^~^

matcha yummy ^~^

jadi nadira atau hania sih toor bingung aku

2023-07-05

0

mama naura

mama naura

mampir baca sedih kayanya ceritanya siap tissu nih

2023-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Kampus
3 Pulang
4 Kecelakaan
5 CEO
6 Mengajak Nikah
7 Melamar Kerja
8 Mengajak Nikah 2
9 Klub
10 Niat Pak Farhan
11 Fitnah
12 Bertemu Ibu
13 Mimpi Buruk
14 Kabar Bahagia
15 Masa Lalu
16 Bertemu Kembali
17 Kesedihan Andra
18 Sah
19 Kekasih Andra
20 Sakit
21 Sakit #2
22 Khawatir
23 Balikan
24 Perjanjian
25 Aku Sudah Menikah
26 Menemani Belanja
27 Ke Rumah Mertua
28 Pingsan
29 Perhatian
30 Sekedar Kasihan
31 Khawatir
32 Bubur
33 Kembali Seperti Awal
34 Menunggu Pulang
35 Bertemu Masa Lalu
36 Kecoa Nakal
37 Cemburu
38 Ribut
39 Rumah Mbok Iyem
40 Pisang Goreng
41 Jatuh
42 Ayah Sakit
43 Kemarahan Hania
44 Makan Malam
45 Masalah Kantor
46 Pasar Malam
47 Pasar Malam #2
48 Pulang
49 Pernikahan Puput&Bagas
50 Rumah Sakit
51 Leukimia
52 Terbongkar
53 Ikhlas
54 Panik
55 Foto
56 Ancaman Evan
57 Rahasia Saras
58 Tamparan
59 Diam nya Hania
60 Memberitahu Evan
61 Kekhawatiran Evan
62 Demam
63 Rumah Sakit
64 Karena kamu suamiku
65 Tidak Salahkah
66 Cemburu
67 Kambuh
68 Pergi
69 Rencana
70 Maafkan Nia, Ayah
71 Kemarahan Pak Arshad
72 Cemburu
73 Tanggung Jawab
74 Khawatir
75 Malam Yang Menakutkan
76 Takut
77 Kelicikan Saras
78 Villa
79 Menunggu
80 Tamparan untuk Andra
81 Lepaskan Putri Ku
82 Menyesal
83 Hampir Saja
84 Curiga
85 Kesedihan Lala
86 Jebakan yang Gagal
87 Terbongkar
88 Putus
89 Drop
90 Kesedihan Andra
91 VISUAL
92 Pingsan
93 Kesempatan
94 Kena Batunya
95 Menuduh
96 Penyesalan Andra
97 Pengumuman
98 Bertemu Kembali
99 Maaf
100 Senyum Pertama
101 Pasrah
102 Kelapa Muda
103 Sholat Bersama
104 Permintaan Andra
105 Temui Dia
106 Dear Readers
107 New Zaeland
108 Maafin aku, La
109 Danau Pukaki
110 Saat nya Pulang
111 Ikut Ke kantor
112 Tak Tenang
113 Hamil?
114 Lepaskan Aku
115 Koma
116 Jangan Temui Anak Ku
117 Cerai?
118 Bertemu Tante Rere
119 Aku Ingin Pisah
120 Buktikan Pada Ku
121 Aku Akan Bertanggung Jawab
122 Kecewa
123 Maaf
124 Periksa Kandungan
125 Pasrah
126 Apa hak anda?
127 aku tidak Sebodoh itu
128 terbongkar
129 Memaafkan
130 Keguguran
131 to readers tersayang
132 Terima Kasih
133 Menyesal
134 ikhlaskan aku
135 promise me
136 Danau
137 seragam hitam
138 kain kafan
139 mama
140 ustadz somad
141 baju putih
142 Sudah Waktunya
143 part. 143
144 part. 144
145 part. 145
146 part. 146
147 END
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Kampus
3
Pulang
4
Kecelakaan
5
CEO
6
Mengajak Nikah
7
Melamar Kerja
8
Mengajak Nikah 2
9
Klub
10
Niat Pak Farhan
11
Fitnah
12
Bertemu Ibu
13
Mimpi Buruk
14
Kabar Bahagia
15
Masa Lalu
16
Bertemu Kembali
17
Kesedihan Andra
18
Sah
19
Kekasih Andra
20
Sakit
21
Sakit #2
22
Khawatir
23
Balikan
24
Perjanjian
25
Aku Sudah Menikah
26
Menemani Belanja
27
Ke Rumah Mertua
28
Pingsan
29
Perhatian
30
Sekedar Kasihan
31
Khawatir
32
Bubur
33
Kembali Seperti Awal
34
Menunggu Pulang
35
Bertemu Masa Lalu
36
Kecoa Nakal
37
Cemburu
38
Ribut
39
Rumah Mbok Iyem
40
Pisang Goreng
41
Jatuh
42
Ayah Sakit
43
Kemarahan Hania
44
Makan Malam
45
Masalah Kantor
46
Pasar Malam
47
Pasar Malam #2
48
Pulang
49
Pernikahan Puput&Bagas
50
Rumah Sakit
51
Leukimia
52
Terbongkar
53
Ikhlas
54
Panik
55
Foto
56
Ancaman Evan
57
Rahasia Saras
58
Tamparan
59
Diam nya Hania
60
Memberitahu Evan
61
Kekhawatiran Evan
62
Demam
63
Rumah Sakit
64
Karena kamu suamiku
65
Tidak Salahkah
66
Cemburu
67
Kambuh
68
Pergi
69
Rencana
70
Maafkan Nia, Ayah
71
Kemarahan Pak Arshad
72
Cemburu
73
Tanggung Jawab
74
Khawatir
75
Malam Yang Menakutkan
76
Takut
77
Kelicikan Saras
78
Villa
79
Menunggu
80
Tamparan untuk Andra
81
Lepaskan Putri Ku
82
Menyesal
83
Hampir Saja
84
Curiga
85
Kesedihan Lala
86
Jebakan yang Gagal
87
Terbongkar
88
Putus
89
Drop
90
Kesedihan Andra
91
VISUAL
92
Pingsan
93
Kesempatan
94
Kena Batunya
95
Menuduh
96
Penyesalan Andra
97
Pengumuman
98
Bertemu Kembali
99
Maaf
100
Senyum Pertama
101
Pasrah
102
Kelapa Muda
103
Sholat Bersama
104
Permintaan Andra
105
Temui Dia
106
Dear Readers
107
New Zaeland
108
Maafin aku, La
109
Danau Pukaki
110
Saat nya Pulang
111
Ikut Ke kantor
112
Tak Tenang
113
Hamil?
114
Lepaskan Aku
115
Koma
116
Jangan Temui Anak Ku
117
Cerai?
118
Bertemu Tante Rere
119
Aku Ingin Pisah
120
Buktikan Pada Ku
121
Aku Akan Bertanggung Jawab
122
Kecewa
123
Maaf
124
Periksa Kandungan
125
Pasrah
126
Apa hak anda?
127
aku tidak Sebodoh itu
128
terbongkar
129
Memaafkan
130
Keguguran
131
to readers tersayang
132
Terima Kasih
133
Menyesal
134
ikhlaskan aku
135
promise me
136
Danau
137
seragam hitam
138
kain kafan
139
mama
140
ustadz somad
141
baju putih
142
Sudah Waktunya
143
part. 143
144
part. 144
145
part. 145
146
part. 146
147
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!