Sah

"Han. Kenapa kamu bisa kayak gini?"tanya pak Arshad

"Mana putri mu shad."tanya nya pelan

"Ada Han, itu dia."ucap pak arshad lalu melihat ke arah Hania

Evan yang sejak tadi membelakangi Hania, seketika membalikkan badannya

"Hania."ucap Evan tak percaya

"Pak Evan. Jadi pak Evan anak nya pak Farhan?"tanya Hania

"Bukan."

"Nia, kemari nak."panggil pak Farhan

Hania pun mendekati pak Farhan yang sudah semakin lemah. Tak lama kemudian Andra pun kembali dari ruang dokter

Andra terkejut ketika melihat hania disamping papa nya. Begitu pun dengan Hania

"Dra. Sini nak. Ini putri pak Arshad."

"Jadi kamu."ucap Andra terhenti! Andra tidak pernah menyangka bahwa Hania adalah anak dari orang yang sudah menyelamatkan papa nya waktu itu

Begitupun dengan Hania, dia juga tidak menyangka kalau bos nya adalah anak pak Farhan.

Kedua nya memang tidak saling tau dan mencari tau. Karena Andra jarang di rumah dan begitu pun dengan Hania.

"Papa mohon nak, menikah lah dengan anak papa."ucap pak Farhan pada Hania

Hania melihat ke arah Andra sebentar.

"Dra,.kamu mau kan nak mengabulkan permintaan terakhir papa."

Andra memejamkan mata nya sejenak"iya pa, Andra akan mengabulkan permintaan papa."

"Terima kasih nak."ucap pak Farhan lemah

Tanpa menunggu lama, Andra l segera mengucapkan ijab Kabul di hadapan pak Arshad dan penghulu. Dalam hitungan detik Hania sudah sah menjadi istri Andra.

"Terima kasih nak. Papa harap kamu bisa menerima dan mencintai Hania."ucap pak Farhan pada Andra yang sudah menangis sejak tadi.

"Arshad, saya titipkan putra saya pada mu Shad. Tolong jaga mereka."

"Iya han, saya akan menjaga kedua anak kita dan ins syaa Allah saya sudah merestui Andra dan Hania."ucap pak arshad yang tak kalah sedih

"Terima kasih."ucap pak Farhan

"Pa, bertahan lah pa."pinta Andra memohon!dia sudah tidak peduli dengan orang disekitarnya yang jelas dia sangat sedih dan terpukul.

"Dra, mama sudah menunggu papa disana. Papa sudah janji sama mama kalau papa akan segera menemani nya disana nak."ucap nya pelan

"Pa, kalau papa pergi Andra dengan siapa pa?"

"Papa dan mama akan selalu menemani mu nak."

"Pa."

Tit....tit....tit.... Suara detak jantung di monitor, Evan yang melihat itu langsung memanggil dokter.

"Pa. Andra mohon pa. Bertahan lah pa."

Tak lama dokter pun masuk, dokter langsung memeriksa pak Farhan.

Dan tak lama kemudian

Tiiiiiiiiiiiit........ Terdengar suara dari monitor yang membuat siapapun merinding dan takut Ketika mendengar suara itu.

Dokter menatap Evan yang sejak tadi berdiri di belakang Andra yang terus memeluk pak Farhan.

Dokter menggeleng kan kepala nya tanda bahwa pak Farhan sudah pergi untuk selamanya.

Andra mendongak ke atas lalu menatap dokter.

"Kenapa papa saya hanya diam saja, dok?"tanya Andra

"Maaf mas Andra, pak Farhan sudah meninggal dunia."ucap dokter

"Nggak, papa."panggil Andra histeris

"Sudah dra. Sabar. Ikhlas kan papa."ucap pak arshad

Hania yang baru saja sah menjadi istri Andra tampak kebingungan di samping ayah nya dengan air mata yang juga terus mengalir.

*****

Setelah selesai dimandikan di rumah sakit, jenazah pak Farhan langsung di bawa ke masjid untuk disholatkan. Para pelayat begitu banyak yang ikut menyolatkan dan mengantarkan pak Farhan.

Selepas disholatkan, jenazah pak Farhan di bawa ke tempat pemakaman.

Hania terus mendampingi Andra, walaupun dia bingung apa yang harus dia lakukan.

Andra masuk ke dalam liang lahat, dia menyambut jenazah ayah nya dengan air mata yang terus ingin mengalir.

"Nak, air mata nya jangan sampai kena papa ya."ucap pak arshad

Buru-buru Andra menghapus air mata nya. Kemudian Andra mengadzani papa nya untuk pertama dan terakhir nya.

"Pa, dulu waktu Andra lahir papa mengadzankan Andra, sekarang Andra yang harus mengadzani papa. Kalau dulu papa mengadzankan Andra untuk menyambut kedatangan Andra, tapi sekarang Andra mengadzankan papa untuk kepergian papa."ucap Andra membuat semua pelayat merasa pilu dan kasihan

Kemudian selepas adzan Andra naik ke atas, tanah kuning sudah mulai menutupi kayu yang menutupi tubuh papa nya.

"Kok ada bau harum ya."ucap para pelayat

"Iya."

"Masya Allah, apa yang sudah pak Farhan lakukan sampe kuburan nya bisa seharum ini."ucap mereka

Setelah selesai mereka berdoa. Lalu satu persatu pelayat mulai meninggalkan pemakaman.

Andra tampak masih memegang nisan papa nya.

"Ma, sekarang papa udah ikut mama juga. Lalu Andra kapan ma?"tanya Andra yang sudah mulai ngaur

Pak Arshad duduk di samping Andra sembari mengelus pundak Andra.

"Dra, hidup dan mati seseorang sudah ada yang ngatur yaitu Allah. Kita hanya menunggu waktu. Papa pergi karena waktu nya sudah habis di dunia ini. Lihat lah nak. Banyak orang yang ikut mengantarkan papa mu, bahkan mereka berkata kalau kuburan papa mu berbau harum, papa mu orang baik pasti banyak yang mendoakannya. Tugas mu sekarang mendoakan mama dan papa. Dan kamu harus tetap melanjutkan hidup mu."nasehat pak Arshad pada Andra!Andra tidak memberontak dia hanya diam ketika mendengarkan kata-kata dari pak arshad. Karena pada dasarnya Andra sangat tidak suka di nasehati kecuali mama dan papa nya.

"Sudah, sekarang kita pulang."ucap pak Arshad lagi

"Ayo dra."ucap Evan

Andra pun menurut, dia berdiri dengan tubuh yang lemah. Hampir saja dia jatuh untung saja Evan selalu siap siaga untuk bos dingin nya itu.

Sesampainya di rumah, Andra masih duduk di ruang tamu dengan pakaian yang masih kotor. Hania benar-benar bingung dia harus melakukan apa sekarang.

"Pak Evan."bisik Hania

"Hmm, kenapa?"

"Pak, saya sekarang harus apa?"tanya Hania bingung

"Panggil saya Evan saja, lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan."

"Baik pak."

"Hmm."

"Iya van."

Hania pun mendekati Andra yang sedang duduk sendiri di sofa.

"Pak."panggil Hania pelan

Andra hanya melirik

"Hmm, pak Andra lebih baik mandi dulu setelah itu makan dulu pak."ucap Hania memberanikan diri

Hania tau bagaimana bos nya itu yang sekarang sudah menjadi suami nya, ntah apa yang akan terjadi ke depan nya.

"Tidak perlu kamu peduli sama saya, karena saya tidak meminta itu."ucap Andra datar lalu dia meninggalkan Hania yang masih berdiri disana

"Ya Allah, sabar Hania."ucap Hania sembari mengelus dada nya

"Kamu sabar aja ya Nia, kamu tau sendiri lah suami mu itu seperti apa."ucap Evan tiba-tiba mendekati Hania

"Iya van."

Rumah Andra masih ramai dengan para pelayat yang baru datang. Walaupun Andra malas menemui tamu nya namun dia tetap paksa untuk menemani para pelayat.

"Saya turut berduka cita ya dra."ucap pak Lukman

"Terima kasih pak."jawab Andra

Hari semakin sore, namun tamu semakin banyak untuk ikut yasinan dan tahlilan malam ini.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Nila

Nila

👍💪

2023-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Kampus
3 Pulang
4 Kecelakaan
5 CEO
6 Mengajak Nikah
7 Melamar Kerja
8 Mengajak Nikah 2
9 Klub
10 Niat Pak Farhan
11 Fitnah
12 Bertemu Ibu
13 Mimpi Buruk
14 Kabar Bahagia
15 Masa Lalu
16 Bertemu Kembali
17 Kesedihan Andra
18 Sah
19 Kekasih Andra
20 Sakit
21 Sakit #2
22 Khawatir
23 Balikan
24 Perjanjian
25 Aku Sudah Menikah
26 Menemani Belanja
27 Ke Rumah Mertua
28 Pingsan
29 Perhatian
30 Sekedar Kasihan
31 Khawatir
32 Bubur
33 Kembali Seperti Awal
34 Menunggu Pulang
35 Bertemu Masa Lalu
36 Kecoa Nakal
37 Cemburu
38 Ribut
39 Rumah Mbok Iyem
40 Pisang Goreng
41 Jatuh
42 Ayah Sakit
43 Kemarahan Hania
44 Makan Malam
45 Masalah Kantor
46 Pasar Malam
47 Pasar Malam #2
48 Pulang
49 Pernikahan Puput&Bagas
50 Rumah Sakit
51 Leukimia
52 Terbongkar
53 Ikhlas
54 Panik
55 Foto
56 Ancaman Evan
57 Rahasia Saras
58 Tamparan
59 Diam nya Hania
60 Memberitahu Evan
61 Kekhawatiran Evan
62 Demam
63 Rumah Sakit
64 Karena kamu suamiku
65 Tidak Salahkah
66 Cemburu
67 Kambuh
68 Pergi
69 Rencana
70 Maafkan Nia, Ayah
71 Kemarahan Pak Arshad
72 Cemburu
73 Tanggung Jawab
74 Khawatir
75 Malam Yang Menakutkan
76 Takut
77 Kelicikan Saras
78 Villa
79 Menunggu
80 Tamparan untuk Andra
81 Lepaskan Putri Ku
82 Menyesal
83 Hampir Saja
84 Curiga
85 Kesedihan Lala
86 Jebakan yang Gagal
87 Terbongkar
88 Putus
89 Drop
90 Kesedihan Andra
91 VISUAL
92 Pingsan
93 Kesempatan
94 Kena Batunya
95 Menuduh
96 Penyesalan Andra
97 Pengumuman
98 Bertemu Kembali
99 Maaf
100 Senyum Pertama
101 Pasrah
102 Kelapa Muda
103 Sholat Bersama
104 Permintaan Andra
105 Temui Dia
106 Dear Readers
107 New Zaeland
108 Maafin aku, La
109 Danau Pukaki
110 Saat nya Pulang
111 Ikut Ke kantor
112 Tak Tenang
113 Hamil?
114 Lepaskan Aku
115 Koma
116 Jangan Temui Anak Ku
117 Cerai?
118 Bertemu Tante Rere
119 Aku Ingin Pisah
120 Buktikan Pada Ku
121 Aku Akan Bertanggung Jawab
122 Kecewa
123 Maaf
124 Periksa Kandungan
125 Pasrah
126 Apa hak anda?
127 aku tidak Sebodoh itu
128 terbongkar
129 Memaafkan
130 Keguguran
131 to readers tersayang
132 Terima Kasih
133 Menyesal
134 ikhlaskan aku
135 promise me
136 Danau
137 seragam hitam
138 kain kafan
139 mama
140 ustadz somad
141 baju putih
142 Sudah Waktunya
143 part. 143
144 part. 144
145 part. 145
146 part. 146
147 END
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Kampus
3
Pulang
4
Kecelakaan
5
CEO
6
Mengajak Nikah
7
Melamar Kerja
8
Mengajak Nikah 2
9
Klub
10
Niat Pak Farhan
11
Fitnah
12
Bertemu Ibu
13
Mimpi Buruk
14
Kabar Bahagia
15
Masa Lalu
16
Bertemu Kembali
17
Kesedihan Andra
18
Sah
19
Kekasih Andra
20
Sakit
21
Sakit #2
22
Khawatir
23
Balikan
24
Perjanjian
25
Aku Sudah Menikah
26
Menemani Belanja
27
Ke Rumah Mertua
28
Pingsan
29
Perhatian
30
Sekedar Kasihan
31
Khawatir
32
Bubur
33
Kembali Seperti Awal
34
Menunggu Pulang
35
Bertemu Masa Lalu
36
Kecoa Nakal
37
Cemburu
38
Ribut
39
Rumah Mbok Iyem
40
Pisang Goreng
41
Jatuh
42
Ayah Sakit
43
Kemarahan Hania
44
Makan Malam
45
Masalah Kantor
46
Pasar Malam
47
Pasar Malam #2
48
Pulang
49
Pernikahan Puput&Bagas
50
Rumah Sakit
51
Leukimia
52
Terbongkar
53
Ikhlas
54
Panik
55
Foto
56
Ancaman Evan
57
Rahasia Saras
58
Tamparan
59
Diam nya Hania
60
Memberitahu Evan
61
Kekhawatiran Evan
62
Demam
63
Rumah Sakit
64
Karena kamu suamiku
65
Tidak Salahkah
66
Cemburu
67
Kambuh
68
Pergi
69
Rencana
70
Maafkan Nia, Ayah
71
Kemarahan Pak Arshad
72
Cemburu
73
Tanggung Jawab
74
Khawatir
75
Malam Yang Menakutkan
76
Takut
77
Kelicikan Saras
78
Villa
79
Menunggu
80
Tamparan untuk Andra
81
Lepaskan Putri Ku
82
Menyesal
83
Hampir Saja
84
Curiga
85
Kesedihan Lala
86
Jebakan yang Gagal
87
Terbongkar
88
Putus
89
Drop
90
Kesedihan Andra
91
VISUAL
92
Pingsan
93
Kesempatan
94
Kena Batunya
95
Menuduh
96
Penyesalan Andra
97
Pengumuman
98
Bertemu Kembali
99
Maaf
100
Senyum Pertama
101
Pasrah
102
Kelapa Muda
103
Sholat Bersama
104
Permintaan Andra
105
Temui Dia
106
Dear Readers
107
New Zaeland
108
Maafin aku, La
109
Danau Pukaki
110
Saat nya Pulang
111
Ikut Ke kantor
112
Tak Tenang
113
Hamil?
114
Lepaskan Aku
115
Koma
116
Jangan Temui Anak Ku
117
Cerai?
118
Bertemu Tante Rere
119
Aku Ingin Pisah
120
Buktikan Pada Ku
121
Aku Akan Bertanggung Jawab
122
Kecewa
123
Maaf
124
Periksa Kandungan
125
Pasrah
126
Apa hak anda?
127
aku tidak Sebodoh itu
128
terbongkar
129
Memaafkan
130
Keguguran
131
to readers tersayang
132
Terima Kasih
133
Menyesal
134
ikhlaskan aku
135
promise me
136
Danau
137
seragam hitam
138
kain kafan
139
mama
140
ustadz somad
141
baju putih
142
Sudah Waktunya
143
part. 143
144
part. 144
145
part. 145
146
part. 146
147
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!