Suara adzan terdengar sayup-sayup di telinga, Hania. Berlahan membuka mata nya yang masih ingin terpejam.
Hania pun bangun dan duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawa nya.
Kemudian Hania pun masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Setelah mengambil wudhu, Hania langsung melaksanakan sholat subuh. Selepas sholat Hania tidak langsung beranjak dari sana, dia mengambil Al-Qur'an lalu membaca nya. Suara nya begitu terdengar merdu bagi siapapun yang mendengarnya.
Andra yang masih terlelap, tiba-tiba terbangun ketika mendengar suara Hania.
Sejenak dia membuka mata nya, lalu dia kembali memejamkan mata nya lagi.
Setelah selesai, Hania pun pergi ke dapur. Namun pagi ini ntah kenapa dia ingin ke kamar Andra untuk membangun kan nya sholat subuh.
Hania pun naik ke lantai atas
Tok...tok
"Mas."panggil Hania lembut
Tak ada jawaban dari Andra
Hania memberanikan diri untuk membuka pintu kamar Andra.
"Ya Allah, bismillah."ucap Hania karena dia sudah tau pasti Andra akan memarahi nya
Pintu kamar pun terbuka, terlihat Andra masih tertidur dengan pulas.
"Mas."bisik Hania
Andra pun membuka mata nya, dia sedikit terkejut karena Hania ada di hadapannya.
"Ngapain kamu kesini?"bentak Andra
"Udah subuh mas, mas Andra nggak sholat?"tanya Hania pelan
"Sudah keluar sana, aku mau sholat apa nggak bukan urusan kamu."bentak Andra
"Astaghfirullahaladzim."ucap Hania
Hania pun memutuskan untuk meninggalkan Andra.
"Ya Allah ampuni suami Hania."batin nya lalu dia pergi ke dapur untuk membuat sarapan
Setiap pagi, Hania lah yang membuat sarapan, sementara mbok Iyem beres-beres.
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, Andra sudah siap dengan pakaian kerja nya.
"Mas, sarapan dulu."ucap Hania
Namun, jangan kan untuk sarapan melihat Hania pun Andra tidak mau. Andra langsung meninggalkan Hania.
Bukan baru sekali atau dua kali Hania di cuekin, selama mereka satu rumah, Andra belum pernah makan masakan Hania.
Sebagai seorang istri, Hania tetap melakukan kewajiban nya sebagai seorang istri.
"Mbok, nanti mbok sarapan aja ya. Saya mau siap-siap ke kantor dulu."
"Iya non."
Hania pun kembali ke kamar nya. Setelah siap Hania pun berangkat ke kantor.
******
Di kantor
Terlihat Andra sedang mengobrol dengan Evan disana.
"Jadi Saras lagi di Indonesia?"tanya Evan
"Iya."
"Hmm, terus elu mau kayak gimana dra? Elu itu udah punya istri. Jaga lah perasaan istri elu."
"Sudah lah Van, kamu kan tau sendiri saya dijodohkan sama papa. Saya tidak mencintai nya."
"Iya, gue tau dra. Tapi kenapa elu nggak mencoba membuka hati elu untuk Hania bukan malah memberi kesempatan pada saras, Hania perempuan yang baik lho"
"Permisi."ucap Hania karena sekarang dia sudah menjadi asisten Reni
"Nia."ucap Evan terkejut
Hania tersenyum "pak ini berkas untuk meeting hari ini."ucap Hania sembari memberikan beberapa map
"Terima kasih."ucap Evan tak enak
Hania pun keluar dari ruangan Andra tanpa melihat Andra sedikit pun.
"Coba elu pikir, kalau Hania denger gimana perasaan nya."
"Bukan urusan saya."jawab Andra lalu dia kembali sibuk dengan laptop nya
*****
Hari semakin siang, namun Hania masih berada di ruangan nya.
"Nggak istirahat Han?"tanya Evan
"Nanti aja Van, masih ada kerjaan."
"Oke."
Drrtttt
"Hallo, Assalamu'alaikum."ucap Hania pada seseorang
"Wa'alaikumsalam."
"Maaf ini siapa ya?"tanya Hania bingung
"Ini aku Ridwan, Han."
"Oh, iya. Ada apa wan?"tanya Hania
"Nggak apa-apa, kamu apa kabar disana?"
"Baik, Alhamdulillah."
"Syukurlah. Oh ya bulan depan aku mau pulang ke Indonesia."
Hania diam sejenak
"Oh ya, bagus lah wan.hehe"ucap Hania
"Iya han, nanti aku mau ketemu sama kamu ya."
"Iya, ins syaa Allah. Soal nya sekarang aku lagi sibuk kerja wan."
"Oh gitu, iya-iya. Ya sudah aku tutup dulu telpon nya ya. Maaf sudah mengganggu waktu nya."
"Tidak apa-apa wan."
"Hehe, iya Han. Udah dulu ya. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
"Siapa Han?"tanya Evan
"Oh, Ridwan. Teman sekaligus dosen aku kemaren Van."
"Oh gitu. Iya-iya."
"Iya."
*****
Sepulang nya dari kantor, Hania langsung pulang ke rumah. Karena tubuh nya terasa begitu lelah.
"Non."panggil mbok iyem
"Iya mbok."jawab Hania yang baru saja mau masuk ke dalam kamar.
"Mbok, mau izin ke tempat Bu Ina non, soal nya nanti ada acara pengajian selepas Maghrib."
"Oh, iya mbok. Nggak apa-apa. Mbok hati-hati ya."
"Iya non, oh ya, makan malam non sama Aden sudah mbok siapkan di atas meja makan."
Hania mengangguk sembari tersenyum."terima kasih ya mbok."
"Sama-sama non."
Hania pun masuk ke dalam kamar nya, ntah kenapa tubuh nya terasa sakit semua.
Tak lama kemudian suara adzan Maghrib pun berkumandang, Hania langsung mengambil wudhu dan melaksanakan sholat Maghrib.
Selepas sholat, Hania membaringkan tubuhnya sebentar di atas kasur.
"Ya Allah, kenapa semua badan Hania terasa sakit kayak gini ya."ucap Hania sembari mengurut tangan nya
Cukup lama Hania berbaring di atas kasur, namun tubuh nya masih saja sakit.
Hania bangun untuk mencari obat yang sering dia minum di dalam laci.
"Hmm, kayak nya udah habis dech."ucap Hania sembari mencari-cari di dalam laci
Hania langsung mengambil jaket dan memakai hijab nya, lalu dia keluar dan pergi ke apotek.
"Kemana non?"tanya Budi yang kebetulan lagi jaga disana
"Ke apotek sebentar Bud."jawab Hania sembari memakai helm
"Biar saya aja yang pergi non."tawar budi
"Tidak usah Bud, lagipula apotek nya kan dekat."tolak Hania
"Ya udah kalau gitu non, non hati-hati ya."
"Iya Bud."
Hania pun pergi ke apotek, sementara itu tak lama Andra pun tiba di rumah.
Namun, Andra merasa heran karena motor Hania tidak ada di garasi.
"Kemana perempuan itu, Bud?"tanya Andra
"Itu den, non tadi pergi ke apotek sebentar."
Mendengar jawaban Budi, Andra merasa sedikit terkejut.
"Dia sakit?"batin andra lalu dia segera masuk ke dalam rumah
"Biarin aja dia sakit, kenapa saya harus peduli."ucap Andra lalu dia masuk ke dalam kamar nya.
Tak lama, Hania pun kembali dengan membawa beberapa obat di tangan nya. Tampak Andra sedang makan di meja makan, tanpa melihat ke arah Hania
"Maaf ya mas, aku nggak nyiapin makan malam buat mas."ucap Hania
"Emang kamu pikir saya anak kecil? Saya bisa sendiri."jawab Andra tanpa melihat ke arah Hania
Hania hanya diam disana, dia menghela nafas pelan. Lalu dia pun masuk ke dalam kamar nya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Nila
lanjut dong
2023-07-15
0
Mauzzu Nani
lanjut kak crta@ bgus
2023-01-26
1
Rini Haryati
!lanjut
2023-01-26
1