Mengajak Nikah

Setelah menjalani dan melewati berbagai proses , akhirnya pagi ini Hania sidang skripsi tentu saja bersama sahabat nya, Lala.

"Ayah, do'akan Nia ya. Semoga semua nya lancar, dan mendapatkan hasil yang baik."ucap Hania sembari memegang tangan pak arshad

"Iya nak, ayah akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu. Bismillah, niatkan semua nya karena Allah."

"Iya yah, kalau begitu Nia pamit dulu ya. assalamu'alaikum."ucap Hania sembari mencium punggung tangan ayah nya.

"Wa'alaikumsalam."

*************

"sayang, kamu kapan sih siap untuk menikah?"tanya Andra pada Saras

mereka sedang berada di sebuah kafe karena kebetulan Saras lagi libur.

"nanti lah sayang, nikah mah gampang. Aku masih mau berkarir dulu kan biar anak kita juga bangga sama aku nanti."

"iya, tapi mau sampai kapan?"tanya Andra kesal

"ya sabar lah, kenapa? kamu mau cari wanita lain gitu?"

"bukan kayak gitu, kita kan sudah sama-sama dewasa. semua nya juga udah siap. apa lagi yang kurang?"

"karir, aku masih mau berkarir. kalau kamu memang nggak sabar lagi, ya udah cari perempuan lain aja." jawab saras ketus.

"tu kan, setiap kali bahas nikah pasti kamu marah-marah, aku nggak mau kita terlalu lama buang-buang waktu seperti ini sar, aku ingin memiliki kamu seutuhnya, aku ini laki-laki normal nggak mungkin aku  selalu menahan nafsu ku ketika aku melihat kamu yang kayak gini."ucap Abi sembari melihat ke arah Saras

"ya udah, kalau kamu nggak tahan lagi sekarang aja, kan bisa. Nggak harus nikah dulu kan."jawab Saras lantang dengan senyum menggoda nya

"gila kamu ya, saya memang laki-laki yang brengsek tapi saya juga ingat dosa sar."jawab Andra marah lalu dia lebih memilih untuk meninggalkan Saras disana

Saras berdecak kesal pada Andra.

"bisa-bisa nya dia maksa aku buat nikah."gerutu Saras

di dalam mobil, Andra juga tak kalah kesal dengan Saras. benar kata Andra lagi pula umur mereka sudah dewasa tentu saja Andra ingin menikahi wanita yang dia cintai.

Andra mulai melajukan mobilnya menuju rumah.

Sesampainya di rumah, Andra masuk ke dalam rumah dengan wajah kesal.

di ruang tamu, terlihat pria paru baya sedang duduk di sofa sambil membaca majalah. dia melirik ke arah Abi sambil menurunkan kaca mata nya sedikit.

"Kamu kenapa, dra?"

"nggak apa-apa pa, Andra ke atas dulu."

Andra pun meninggalkan pria itu. di kamar, Andra menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dengan kasar. lalu dia mengambil ponsel nya dan mencari foto Saras.

"kenapa sih? apa yang kamu cari atau kamu sudah memiliki kekasih lain?"tanya Andra pada foto Saras

Andra mengusap wajah nya dengan kasar. bukan baru sekali atau dua kali Andra mengajak Saras menikah tapi sudah puluhan kali tetap saja saras menolak nya karena menurut Saras karir lebih penting dari pada harus menikah terlalu cepat.

Andra melempar ponselnya ke sembarang tempat, dia berdiri lalu masuk ke kamar mandi. Andra langsung mengguyur tubuh nya dengan shower.

setelah selesai mandi, Andra memakai baju santai nya lalu turun ke lantai bawah dan duduk bersama papa nya.

"papa udah lama pulang nya?"

"iya, tadi papa hanya mengontrol stok sayur di gudang."

"ooh,"jawab Andra singkat lalu ia melihat telpon nya.

"kamu lagi ada masalah di kantor dra?"

"tidak ada pa, Andra lagi capek aja."

Andra memang terkenal dengan sikap dingin nya, namun berbeda ketika dia bersama saras dan juga papa nya.

"ya udah kalau begitu papa ke kamar dulu ya, mau sholat ashar. kamu tu coba sekali-kali sholat dra, kamu itu semenjak dewasa dan sibuk kerja,papa nggak pernah lagi lihat kamu sholat."

Andra menatap wajah tua itu, iya memang benar apa yang dikatakan papa nya, bisa di bilang dia sudah sangat jauh dari Allah. mungkin bisa di bilang dia sudah di perbudak oleh dunia yang fana ini, namun ada syukur nya dikit Andra tidak pergi ke tempat yang di larang oleh Allah, ke klub dan lain sebagainya karena dia masih takut akan dosa.

"kasihan mama, anak cuma satu tapi nggak pernah doain dia disana."

Andra hanya diam, seolah-olah dia kena tampar dengan kata-kata papa nya.

"iya pa."

setelah papa nya pergi ke kamar, Andra menyandarkan kepalanya di sofa, dia memijit kening nya.

seketika pikiran nya kembali ke masa kecil nya dulu. dimana laki-laki yang memiliki wajah tampan dari kecil itu sering pergi ke masjid, dan almarhumah mama nya lah yang selalu menemani nya, namun setelah mama nya meninggal dan dia pun beranjak dewasa, sikap Andra berubah seolah-olah dia tak ber-Tuhan, hidup nya hancur semenjak mama nya tidak ada di samping nya.

"maafin Andra ma."itulah yang keluar dari mulut nya

"permisi Aden, Aden mau minum apa?"tanya mbok Iyem

Andra melirik ke arah mbok Iyem yang berdiri di samping nya.

"nggak usah mbok."jawab Andra

"baik den."

di rumah itu Andra memang tinggal dengan papa dan mbok Iyem yang sudah bekerja dengan keluarga nya sejak Andra masih bayi.

Andra kembali ke kamar nya, lalu ia duduk di balkon kamar nya.

**********

Hari ini, Hania sudah sah menjadi seorang sarjana. Senyum manis di bibir nya terus  dia berikan kepada teman-teman nya yang terus berdatangan untuk memberikan selamat pada nya.

"Terima kasih semua nya."ucap Hania 

"Udah sarjana aja nih, udah siap dong jadi istri gue."ucap Bagas teman kelas nya.

"Hahaha, jangan mimpi gas, Hania udah selesai sedangkan kamu masih sibuk sama game kamu, gimana mau selesai coba."

"Apa sih nyerocos aja ni Mak lampir, kenapa elu cemburu ya."

"Dih, ya kali aku cemburu. Ngapain aku cemburu sama Hania demi laki-laki buaya kayak kamu."

"Awas aja ya kalau elu beneran suka sama gue."

"Nggak akan."jawab Puput

Orang-orang pada tertawa mendengar ocehan Bagas dan Puput.

"Sudah-sudah malu sama umur oy."ucap Lala

"Eh ada bebeb Lala, congratulations ya beb."

Lala langsung mengernyitkan kening nya.

"Apaan sih lu gas."

"Hahah,santai aja kali la. Serius amat sih. Lagi pula gue nggak suka sama elu, gue cuma suka sama Hania."

"Dih, emang siapa juga yang suka sama elu. Gr banget."

"Sudah lah, ayo foto."ucap Hania

Mereka pun foto bersama, setelah foto bersama teman-teman nya, Hania izin ke masjid untuk sholat.

Lagi-lagi Hania bertemu dengan Ridwan. Kali ini Hania merasa risih karena Ridwan terus memperhatikan nya.

"Hmm, pak Ridwan kenapa sih ngelihatin aku terus."gerutu Hania

Hania bergegas masuk ke dalam masjid tanpa memperdulikan Ridwan yang masih saja memperhatikan nya disana.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Nila

Nila

Abi atau Andra. lihat tulisannya Thor. huruf kapital awal kalimatnya

2023-07-15

1

Rohana Ana

Rohana Ana

ya suka lah Hania apa lagi coba kalo Mandang nya tak berkedip

2023-02-06

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

seperti nya pak Ridwan ada hati sama Hania

2023-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Kampus
3 Pulang
4 Kecelakaan
5 CEO
6 Mengajak Nikah
7 Melamar Kerja
8 Mengajak Nikah 2
9 Klub
10 Niat Pak Farhan
11 Fitnah
12 Bertemu Ibu
13 Mimpi Buruk
14 Kabar Bahagia
15 Masa Lalu
16 Bertemu Kembali
17 Kesedihan Andra
18 Sah
19 Kekasih Andra
20 Sakit
21 Sakit #2
22 Khawatir
23 Balikan
24 Perjanjian
25 Aku Sudah Menikah
26 Menemani Belanja
27 Ke Rumah Mertua
28 Pingsan
29 Perhatian
30 Sekedar Kasihan
31 Khawatir
32 Bubur
33 Kembali Seperti Awal
34 Menunggu Pulang
35 Bertemu Masa Lalu
36 Kecoa Nakal
37 Cemburu
38 Ribut
39 Rumah Mbok Iyem
40 Pisang Goreng
41 Jatuh
42 Ayah Sakit
43 Kemarahan Hania
44 Makan Malam
45 Masalah Kantor
46 Pasar Malam
47 Pasar Malam #2
48 Pulang
49 Pernikahan Puput&Bagas
50 Rumah Sakit
51 Leukimia
52 Terbongkar
53 Ikhlas
54 Panik
55 Foto
56 Ancaman Evan
57 Rahasia Saras
58 Tamparan
59 Diam nya Hania
60 Memberitahu Evan
61 Kekhawatiran Evan
62 Demam
63 Rumah Sakit
64 Karena kamu suamiku
65 Tidak Salahkah
66 Cemburu
67 Kambuh
68 Pergi
69 Rencana
70 Maafkan Nia, Ayah
71 Kemarahan Pak Arshad
72 Cemburu
73 Tanggung Jawab
74 Khawatir
75 Malam Yang Menakutkan
76 Takut
77 Kelicikan Saras
78 Villa
79 Menunggu
80 Tamparan untuk Andra
81 Lepaskan Putri Ku
82 Menyesal
83 Hampir Saja
84 Curiga
85 Kesedihan Lala
86 Jebakan yang Gagal
87 Terbongkar
88 Putus
89 Drop
90 Kesedihan Andra
91 VISUAL
92 Pingsan
93 Kesempatan
94 Kena Batunya
95 Menuduh
96 Penyesalan Andra
97 Pengumuman
98 Bertemu Kembali
99 Maaf
100 Senyum Pertama
101 Pasrah
102 Kelapa Muda
103 Sholat Bersama
104 Permintaan Andra
105 Temui Dia
106 Dear Readers
107 New Zaeland
108 Maafin aku, La
109 Danau Pukaki
110 Saat nya Pulang
111 Ikut Ke kantor
112 Tak Tenang
113 Hamil?
114 Lepaskan Aku
115 Koma
116 Jangan Temui Anak Ku
117 Cerai?
118 Bertemu Tante Rere
119 Aku Ingin Pisah
120 Buktikan Pada Ku
121 Aku Akan Bertanggung Jawab
122 Kecewa
123 Maaf
124 Periksa Kandungan
125 Pasrah
126 Apa hak anda?
127 aku tidak Sebodoh itu
128 terbongkar
129 Memaafkan
130 Keguguran
131 to readers tersayang
132 Terima Kasih
133 Menyesal
134 ikhlaskan aku
135 promise me
136 Danau
137 seragam hitam
138 kain kafan
139 mama
140 ustadz somad
141 baju putih
142 Sudah Waktunya
143 part. 143
144 part. 144
145 part. 145
146 part. 146
147 END
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Kampus
3
Pulang
4
Kecelakaan
5
CEO
6
Mengajak Nikah
7
Melamar Kerja
8
Mengajak Nikah 2
9
Klub
10
Niat Pak Farhan
11
Fitnah
12
Bertemu Ibu
13
Mimpi Buruk
14
Kabar Bahagia
15
Masa Lalu
16
Bertemu Kembali
17
Kesedihan Andra
18
Sah
19
Kekasih Andra
20
Sakit
21
Sakit #2
22
Khawatir
23
Balikan
24
Perjanjian
25
Aku Sudah Menikah
26
Menemani Belanja
27
Ke Rumah Mertua
28
Pingsan
29
Perhatian
30
Sekedar Kasihan
31
Khawatir
32
Bubur
33
Kembali Seperti Awal
34
Menunggu Pulang
35
Bertemu Masa Lalu
36
Kecoa Nakal
37
Cemburu
38
Ribut
39
Rumah Mbok Iyem
40
Pisang Goreng
41
Jatuh
42
Ayah Sakit
43
Kemarahan Hania
44
Makan Malam
45
Masalah Kantor
46
Pasar Malam
47
Pasar Malam #2
48
Pulang
49
Pernikahan Puput&Bagas
50
Rumah Sakit
51
Leukimia
52
Terbongkar
53
Ikhlas
54
Panik
55
Foto
56
Ancaman Evan
57
Rahasia Saras
58
Tamparan
59
Diam nya Hania
60
Memberitahu Evan
61
Kekhawatiran Evan
62
Demam
63
Rumah Sakit
64
Karena kamu suamiku
65
Tidak Salahkah
66
Cemburu
67
Kambuh
68
Pergi
69
Rencana
70
Maafkan Nia, Ayah
71
Kemarahan Pak Arshad
72
Cemburu
73
Tanggung Jawab
74
Khawatir
75
Malam Yang Menakutkan
76
Takut
77
Kelicikan Saras
78
Villa
79
Menunggu
80
Tamparan untuk Andra
81
Lepaskan Putri Ku
82
Menyesal
83
Hampir Saja
84
Curiga
85
Kesedihan Lala
86
Jebakan yang Gagal
87
Terbongkar
88
Putus
89
Drop
90
Kesedihan Andra
91
VISUAL
92
Pingsan
93
Kesempatan
94
Kena Batunya
95
Menuduh
96
Penyesalan Andra
97
Pengumuman
98
Bertemu Kembali
99
Maaf
100
Senyum Pertama
101
Pasrah
102
Kelapa Muda
103
Sholat Bersama
104
Permintaan Andra
105
Temui Dia
106
Dear Readers
107
New Zaeland
108
Maafin aku, La
109
Danau Pukaki
110
Saat nya Pulang
111
Ikut Ke kantor
112
Tak Tenang
113
Hamil?
114
Lepaskan Aku
115
Koma
116
Jangan Temui Anak Ku
117
Cerai?
118
Bertemu Tante Rere
119
Aku Ingin Pisah
120
Buktikan Pada Ku
121
Aku Akan Bertanggung Jawab
122
Kecewa
123
Maaf
124
Periksa Kandungan
125
Pasrah
126
Apa hak anda?
127
aku tidak Sebodoh itu
128
terbongkar
129
Memaafkan
130
Keguguran
131
to readers tersayang
132
Terima Kasih
133
Menyesal
134
ikhlaskan aku
135
promise me
136
Danau
137
seragam hitam
138
kain kafan
139
mama
140
ustadz somad
141
baju putih
142
Sudah Waktunya
143
part. 143
144
part. 144
145
part. 145
146
part. 146
147
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!