Pak Farhan sekarang berada di sebuah tempat untuk pendaftaran haji dan umroh. Kali ini dia pergi bersama pak Arshad saja karena Hania tidak bisa ikut karena harus bekerja.
Walaupun pak Farhan sudah sering ke rumah nya, namun Hania belum tau siapa anak pak Farhan karena dia tak pernah bertanya apapun mencari tau.
Setelah cukup lama mereka disana, akhir nya pendaftaran pun selesai. Siapa yang tidak mengenal pak Farhan, tidak banyak orang tau bahwa pak Farhan merupakan seorang donatur di beberapa panti di kota tersebut, tak jarang pula dia memberangkatkan orang-orang yang tidak mampu dan berkeinginan untuk umroh.
"Tunggu sebentar ya pak."ucap pengurus disana
Pak Farhan mengangguk kan kepala nya
"Han, sekali lagi terima kasih banyak ya."
"Sama-sama shad, nanti do'akan saya disana ya."
"Iya, ins syaa Allah."
Pak Farhan sudah haji saat istri nya masih hidup beberapa tahun yang lalu, sekekali dia juga ikut rombongan yang akan umroh. Namun kali ini dia belum bisa ikut karena masih ada urusan.
"Baik pak, ini paspor dan berkas lain nya. Pak Arshad dan mbak Hania akan berangkat Minggu depan."
"Masya Allah, secepat itu mbak."tanya pak Arshad tak percaya
"Iya pak, Alhamdulillah. Kebetulan untuk keberangkatan Minggu depan masih ada yang kosong."
"Alhamdulillah ya Allah, terima kasih Han."ucap pak Arshad lalu dia memeluk pak Farhan
"Sama-sama shad."ucap nya senang
Setelah dari kantor itu, pak Arshad langsung di antar pulang oleh Budi, sopir pribadi pak Farhan.
*****
Di kantor
Hania masih sibuk dengan kertas-kertas yang sudah menumpuk di meja nya. Karena kebetulan dia lagi datang bulan, sehingga dia tidak keluar ruangan untuk sholat dan makan siang.
Dari ruangan lain, tampak Evan sedang memperhatikan Hania.
"Gadis yang hebat. Kenapa gue berharap Hania bisa jadi istri nya Andra ya. Gue yakin Andra pasti akan berubah."ucap nya sembari terus memandang Hania
Evan berinisiatif untuk memberikan sepotong roti pada Hania.
Disana Hania hanya sendirian, karena karyawan lain nya lagi istirahat di luar. Di gedung itu hanya ada Andra dan Evan karena mereka sudah biasa memesan makanan tanpa harus keluar kantor.
"Hai. Kok nggak istirahat makan siang?"tanya Evan tiba-tiba
"Eh pak Evan, iya pak kebetulan saya bawa bekal."jawab Hania sembari menghentikan jari-jari nya dari atas keyboard
"Oh gitu, biasa nya kan kamu keluar untuk sholat?"tanya Evan lagi karena dia sudah hafal dengan kebiasaan Hania
"Hehehe, saya lagi nggak sholat pak."
"Oooooh, lagi ada tamu ya."
Hania mengangguk malu
"Oke, ini saya ada roti buat kamu. Di makan ya. Kalau kamu sakit ntar kerjaan nya tambah banyak lagi."ucap Evan sembari tertawa
"Iya..iya pak."
"Pak, saya mau tanya."
"Iya, mau tanya apa?"
"Kalau mau ngurus cuti sama siapa pak?"
"Emang kamu mau cuti kemana? Nikah?"
"Hahaha, bapak bisa aja. Nggak pak. Ins syaa Allah saya mau umroh."
"Ooooh, umroh. sama saya juga bisa kok."jawab evan sembari tertawa
"Saya serius pak."
"Saya juga serius Hania. Biasa nya sama Bu Riska tapi beliau lagi ada urusan di luar kota, jadi sama saya juga nggak apa-apa atau mau sama bos besar langsung?"
Hania terlihat kaget dan takut
"Nggak dech pak, takut."ucap Hania
"Hahaha, oke. Nanti kalau sudah tau jadwal nya kabari saja saya oke."
"Baik pak."
Evan pun kembali ke ruangan nya, selain itu di ruangan lain tampak Andra juga sedang memperhatikan kedekatan sahabat nya pada Hania.
"Dasar buaya."ucap Andra karena dia tau kenalan Evan tu dimana-mana, belum ada satu pun yang benar-benar Evan mau.
****
"Nak."panggil pak arshad yang sedang duduk di ruang tengah
"Iya yah."jawab Hania sembari menghentikan kegiatan nya
"Ada apa yah?"
Pak Arshad segera memberikan paspor dan berkas lain nya pada Hania.
"Kita akan berangkat Minggu depan nak "ucap pak arshad senang sekaligus terharu
"Hah? Beneran yah?"
"Iya nak, Minggu depan kita akan datang ke tanah suci Allah."
"Masya Allah."ucap Hania lalu dia memeluk ayah nya.
Rasa syukur terus dia ucapkan, dia benar-benar tidak bisa berkata apa-apa lagi kecuali bersyukur pada Allah.
"Lusa, kita akan mengambil semua barang-barang di kantor nak."
"Iya yah."
Kedua nya benar-benar merasa bahagia dan bersyukur.
******
Di tempat lain, Andra sedang duduk bersama papa nya di taman. Sudah lama keduanya tidak mengobrol karena akhir-akhir ini Andra selalu sibuk.
"Gimana kantor mu dra?"
"Baik pa."
Pak Farhan manggut-manggut "gimana sama Saras?"tanya nya lagi
"Andra sudah putus sama dia pa."jawab nya singkat
"Benarkah?"tanya nya tak percaya
"Iya pa."
"Dra, kamu tau nggak waktu itu saat kamu lagi di luar negeri, papa kecelakaan."
"Apa?" Andra benar-benar terkejut karena dia tidak tau kalau papa nya pernah kecelakaan
"Iya, waktu itu papa mau ngecek stok sayur, karena Budi sakit jadi papa pergi sendiri kesana dan diperjalanan dada papa terasa sakit dan sesak, dan akhirnya papa nabrak pohon.tapi Alhamdulillah ternyata masih ada orang baik disana. Waktu itu papa sudah tidak sadarkan diri, mobil juga sudah mau terbakar."
"Terus mobil sekarang?"tanya Andra karena mobil nya masih sama dengan mobil papa nya
"Iya, papa beli baru yang persis sama mobil lama papa biar kamu nggak curiga."
"Kenapa papa nggak cerita sama Andra, pa?"
"Papa nggak mau kamu khawatir sama papa, lagipula papa juga nggak apa-apa."
"Terus siapa orang yang udah menyelamatkan papa? Biar Andra bisa menemui nya dan berterima kasih pada nya."
"Nama nya pak Arshad, rumah nya ada di pinggir gunung."
"Andra akan kesana pa."
"Tidak perlu nanti kamu pergi sama papa saja, dra sebenarnya papa punya niat untuk menjodohkan kamu dengan putri nya."
Lagi dan lagi Andra terkejut.
"Pa, ini bukan zaman siti Nurbaya, Andra bisa kok cari calon sendiri."
"Papa tau, tapi papa sangat berhutang Budi dengan pak Arshad."
"Iya Andra tau pa, Andra pun sangat berterima kasih pada nya tapi nggak harus menjodohkan kami juga kan pa?"ucap Andra dengan suara yang cukup tinggi,Andra tak percaya dengan keinginan papa nya itu
"Tapi papa cuma ingin kamu menikah dengan putri pak Arshad, dia anak yang baik, Sholehah lagi. Papa yakin dia bisa menjadi istri yang baik untuk kamu."
"Pa, tolong lah."
"Papa mohon dra."ucap pak Farhan dengan tatapan memohon, lalu dia meninggalkan Andra yang masih terlihat kesal disana.
"Pa."panggil Andra lagi
"Kenapa jadi kayak gini sih, masa iya saya mau dijodohkan dengan gadis yang saya pun tidak tau dia itu siapa."gerutu Andra kesal
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Nila
lanjut
2023-07-15
0