Pulang

Setelah seharian di kampus, akhirnya dia bisa pulang, Hania sedang berada di halte untuk menunggu tukang ojek.

Hania melihat jam di tangan nya , rupanya jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore.

"Duh, kok mamang ojek nya nggak datang-datang sih."keluh Hania karena dia takut sendirian disana.

"Permisi."ucap seseorang dari arah samping Hania

"Iya, eh pak Ridwan. Ada apa pak?"tanya Hania gugup sekaligus terkejut

"kamu ngapain disini?"tanya Ridwan dengan wajah yang lebih hangat daripada di kelas tadi pagi.

"Oh, lagi nunggu tukang ojek pak."jawab Hania tanpa melihat ke arah Ridwan, dia terus saja menunduk

"Hmm, mau bareng saya nggak?"

"Nggak usah pak, terima kasih. Kebetulan saya sudah pesan ojek."

"Ya udah saya temani disini ya."

"Tidak usah pak, lebih baik bapak pulang duluan saja."ucap Hania sembari tersenyum

"Masya Allah."ucap Ridwan lirih namun masih kedengaran oleh Hania

"Kenapa pak?"tanya Hania heran

"Oh, nggak apa-apa."jawab Ridwan

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya tukang ojek pun datang.

"Maaf ya neng jadi nunggu lama, tadi ban motor mamang pecah."ucap mang Koko

"Iya mang, nggak apa-apa kok."

Hania pun segera berpamitan dengan Ridwan yang masih memperhatikan Hania.

"Duluan pak."ucap Hania

"Oh iya, hati-hati."

Hania mengangguk lalu dia segera naik motor dan meninggalkan Ridwan.

"Saha eta neng?"tanya mang Koko

"Dosen Nia mang."jawab Hania

Mang Koko memang sudah menjadi ojek langganan Hania, selain itu kedua nya juga masih satu desa.

"Oh, dosen. Mamang kira pacar neng."

"Hahaha mamang bisa aja, nggak lah mang lagipula Nia juga nggak mau pacaran mang."

"Bagus atuh neng, gaya pacaran orang-orang di zaman sekarang ngeri neng."

"Heheh,.iya mang."

Setelah empat puluh menit lebih di perjalanan, akhirnya Hania tiba di rumah. Tampak pak Arshad sedang menunggu nya di teras rumah.

"Matur nuwun neng."

"Sama-sama mang. Ya udah Nia masuk dulu ya mang. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam neng."

Mang Koko segera pergi sementara Hania segera mendekati ayah nya.

"Assalamu'alaikum ayah."

"Wa'alaikumsalam nak, kok baru pulang?"

"Iya yah tadi ada kegiatan di kampus terus tadi motor mang Koko juga macet jadi lama nunggu. Ayah sudah lama pulang nya?"

"Sudah, ayo masuk."

"Iya yah."

*****

Di ruang tamu, Hania sedang duduk disana sembari membaca buku.

"Nia."panggil pak arshad lembut dari arah pintu luar

"Iya yah."jawab Hania lalu dia menutup buku nya

"Ada apa yah?"

"Nggak apa-apa, kamu lagi ngapain?"

"Oh, Nia cuma lagi baca buku aja yah."

"Ya sudah lanjut saja,.ayah mau ke kamar dulu."

"Iya yah."

Hania menyenderkan kepala nya di kursi kayu di ruang tamu, mata nya memandang langit-langit rumah

"Tak terasa sudah dua harian ibu nggak ada di rumah."keluh Hania sedih

Seketika dia kembali mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. Dimana dia harus menerima kenyataan pahit, seribu pertanyaan tersimpan di benak hati nya.

Hania bertanya-tanya kenapa ibu nya begitu membenci nya, kenapa ibu nya tega bersikap seperti itu pada diri nya. Pertanyaan-pertanyaan itu terus terlintas di pikiran nya.

Air mata nya kembali jatuh. Dari kecil Hania tidak pernah mendapat kan kasih sayang dari Bu Rini. Semasa kecil nya Bu Rini tak pernah mau menggendong Hania, ataupun mengurus nya.

Lamunan Hania buyar, ketika dia mendengar suara adzan. Hania langsung  menghapus air mata nya.

"Astaghfirullahaladzim."ucap nya lalu Hania pergi ke kamar nya.

*****

Ke esokan hari nya, sayup-sayup terdengar suara adzan subuh di telinga Hania, perlahan Hania membuka mata nya.

Segera dia bangun dan mengumpulkan nyawa nya sebentar.

Kemudian Hania pergi ke belakang untuk mengambil wudhu.

"Ayah."panggil Hania

"Iya nak."

"Ayah sudah bangun?"

"Sudah."

Hania lanjut masuk ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan mengambil wudhu.

Setelah itu Hania kembali ke kamar untuk melaksanakan sholat subuh. Selepas sholat Hania hanya berdiam diri di atas sajadah tanpa berkata apapun hanya ada air mata disana. Bagi Hania, Allah maha tau dan mendengar. Rasa sakit, dia tumpahkan semua nya, bukan dia tidak merasa bersyukur namun dia masih tidak percaya bahwa perempuan yang sudah melahirkan nya begitu membenci nya.

Cukup lama Hania menangis disana, kemudian setelah dia merasa lega, Hania mengambil Al-Qur'an di atas lemari. Lembar demi lembar dibaca nya.

******

Ceklek

Hania membuka pintu kamar nya.

"Ayah."panggil Hania

Namun tak ada sahutan dari pak Arshad

"Ayah kemana ya? Kok tumben pergi nggak pamit."tanya Hania 

Hania mencari ayah nya di sekeliling rumah, ternyata pak Arshad lagi pergi ke rumah tetangga.

"Ayah."

"Iya nak, ayah lagi di rumah pak Tono."jawab pak Arshad yang tak jauh dari rumah nya

Karena sudah mendengar suara ayah nya, Hania kembali ke dalam rumah untuk membuat sarapan.

"Hmm. Masak apa ya?"tanya Hania

Mata nya terus mencari bahan-bahan yang bisa di masak di dapur.

Terlihat disana hanya ada kol dan kacang panjang.

"Hmm, di tumis aja kali ya." Ucap Hania lalu dia mengambil kol dan kacang panjang nya untuk di iris.

Setelah selesai, Hania langsung mencuci dan memasak nya, dari arah luar pak Arshad juga sudah kembali.

"Hmm, harum banget. Masak apa nak?"

"Heheh, cuma tumis kol sama kacang panjang yah."

"Oh, ayah kira lagi masak apa? Soal nya harum banget."

"Ayah bisa aja, kan biasa nya kalau orang masak pasti kayak gitu juga yah."

"Iya, tapi bau masakan kamu itu sangat wangi nak."

"Heheh, ya udah dech terserah ayah. Ayah mau langsung sarapan?"

"Iya dech, udah nggak sabar makan masakan anak ayah."

Hania hanya tersenyum lalu mengambilkan nasi dan lauk untuk ayah nya.

"Selamat makan ayah, Nia ke kamar dulu ya."

"Nia, nggak sarapan?"

"Nanti Nia sarapan, sekarang Nia mau siap-siap dulu yah."

"Oh ya udah, ayah duluan ya."

"Oke ayah."

Hania kembali ke kamarnya untuk siap-siap ke kampus.

Setelah merasa sudah siap, hania kembali ke dapur untuk sarapan.

"Ayah, ayah nggak usah ngantar Nia ya, hari ini Nia di jemput lala."

"Oh, ya udah kalau gitu ayah langsung ke kebun aja ya. Kamu hati-hati."

"Iya yah, ayah juga hati-hati ya."

"Iya nak. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Ayah."panggil Hania

"Iya, kenapa nak?"tanya pak Arshad bingung

"Kan Nia belum salim sama ayah."

"Oh iya ya."ucap pak arshad sembari tertawa

"Heheh, hati-hati ya yah."ucap Hania lalu dia mencium punggung tangan ayah nya.

"Iya bawel. Udah ayah berangkat dulu. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Hania kembali ke meja makan dan segera menghabiskan sarapan nya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Nila

Nila

lanjut

2023-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Kampus
3 Pulang
4 Kecelakaan
5 CEO
6 Mengajak Nikah
7 Melamar Kerja
8 Mengajak Nikah 2
9 Klub
10 Niat Pak Farhan
11 Fitnah
12 Bertemu Ibu
13 Mimpi Buruk
14 Kabar Bahagia
15 Masa Lalu
16 Bertemu Kembali
17 Kesedihan Andra
18 Sah
19 Kekasih Andra
20 Sakit
21 Sakit #2
22 Khawatir
23 Balikan
24 Perjanjian
25 Aku Sudah Menikah
26 Menemani Belanja
27 Ke Rumah Mertua
28 Pingsan
29 Perhatian
30 Sekedar Kasihan
31 Khawatir
32 Bubur
33 Kembali Seperti Awal
34 Menunggu Pulang
35 Bertemu Masa Lalu
36 Kecoa Nakal
37 Cemburu
38 Ribut
39 Rumah Mbok Iyem
40 Pisang Goreng
41 Jatuh
42 Ayah Sakit
43 Kemarahan Hania
44 Makan Malam
45 Masalah Kantor
46 Pasar Malam
47 Pasar Malam #2
48 Pulang
49 Pernikahan Puput&Bagas
50 Rumah Sakit
51 Leukimia
52 Terbongkar
53 Ikhlas
54 Panik
55 Foto
56 Ancaman Evan
57 Rahasia Saras
58 Tamparan
59 Diam nya Hania
60 Memberitahu Evan
61 Kekhawatiran Evan
62 Demam
63 Rumah Sakit
64 Karena kamu suamiku
65 Tidak Salahkah
66 Cemburu
67 Kambuh
68 Pergi
69 Rencana
70 Maafkan Nia, Ayah
71 Kemarahan Pak Arshad
72 Cemburu
73 Tanggung Jawab
74 Khawatir
75 Malam Yang Menakutkan
76 Takut
77 Kelicikan Saras
78 Villa
79 Menunggu
80 Tamparan untuk Andra
81 Lepaskan Putri Ku
82 Menyesal
83 Hampir Saja
84 Curiga
85 Kesedihan Lala
86 Jebakan yang Gagal
87 Terbongkar
88 Putus
89 Drop
90 Kesedihan Andra
91 VISUAL
92 Pingsan
93 Kesempatan
94 Kena Batunya
95 Menuduh
96 Penyesalan Andra
97 Pengumuman
98 Bertemu Kembali
99 Maaf
100 Senyum Pertama
101 Pasrah
102 Kelapa Muda
103 Sholat Bersama
104 Permintaan Andra
105 Temui Dia
106 Dear Readers
107 New Zaeland
108 Maafin aku, La
109 Danau Pukaki
110 Saat nya Pulang
111 Ikut Ke kantor
112 Tak Tenang
113 Hamil?
114 Lepaskan Aku
115 Koma
116 Jangan Temui Anak Ku
117 Cerai?
118 Bertemu Tante Rere
119 Aku Ingin Pisah
120 Buktikan Pada Ku
121 Aku Akan Bertanggung Jawab
122 Kecewa
123 Maaf
124 Periksa Kandungan
125 Pasrah
126 Apa hak anda?
127 aku tidak Sebodoh itu
128 terbongkar
129 Memaafkan
130 Keguguran
131 to readers tersayang
132 Terima Kasih
133 Menyesal
134 ikhlaskan aku
135 promise me
136 Danau
137 seragam hitam
138 kain kafan
139 mama
140 ustadz somad
141 baju putih
142 Sudah Waktunya
143 part. 143
144 part. 144
145 part. 145
146 part. 146
147 END
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Kampus
3
Pulang
4
Kecelakaan
5
CEO
6
Mengajak Nikah
7
Melamar Kerja
8
Mengajak Nikah 2
9
Klub
10
Niat Pak Farhan
11
Fitnah
12
Bertemu Ibu
13
Mimpi Buruk
14
Kabar Bahagia
15
Masa Lalu
16
Bertemu Kembali
17
Kesedihan Andra
18
Sah
19
Kekasih Andra
20
Sakit
21
Sakit #2
22
Khawatir
23
Balikan
24
Perjanjian
25
Aku Sudah Menikah
26
Menemani Belanja
27
Ke Rumah Mertua
28
Pingsan
29
Perhatian
30
Sekedar Kasihan
31
Khawatir
32
Bubur
33
Kembali Seperti Awal
34
Menunggu Pulang
35
Bertemu Masa Lalu
36
Kecoa Nakal
37
Cemburu
38
Ribut
39
Rumah Mbok Iyem
40
Pisang Goreng
41
Jatuh
42
Ayah Sakit
43
Kemarahan Hania
44
Makan Malam
45
Masalah Kantor
46
Pasar Malam
47
Pasar Malam #2
48
Pulang
49
Pernikahan Puput&Bagas
50
Rumah Sakit
51
Leukimia
52
Terbongkar
53
Ikhlas
54
Panik
55
Foto
56
Ancaman Evan
57
Rahasia Saras
58
Tamparan
59
Diam nya Hania
60
Memberitahu Evan
61
Kekhawatiran Evan
62
Demam
63
Rumah Sakit
64
Karena kamu suamiku
65
Tidak Salahkah
66
Cemburu
67
Kambuh
68
Pergi
69
Rencana
70
Maafkan Nia, Ayah
71
Kemarahan Pak Arshad
72
Cemburu
73
Tanggung Jawab
74
Khawatir
75
Malam Yang Menakutkan
76
Takut
77
Kelicikan Saras
78
Villa
79
Menunggu
80
Tamparan untuk Andra
81
Lepaskan Putri Ku
82
Menyesal
83
Hampir Saja
84
Curiga
85
Kesedihan Lala
86
Jebakan yang Gagal
87
Terbongkar
88
Putus
89
Drop
90
Kesedihan Andra
91
VISUAL
92
Pingsan
93
Kesempatan
94
Kena Batunya
95
Menuduh
96
Penyesalan Andra
97
Pengumuman
98
Bertemu Kembali
99
Maaf
100
Senyum Pertama
101
Pasrah
102
Kelapa Muda
103
Sholat Bersama
104
Permintaan Andra
105
Temui Dia
106
Dear Readers
107
New Zaeland
108
Maafin aku, La
109
Danau Pukaki
110
Saat nya Pulang
111
Ikut Ke kantor
112
Tak Tenang
113
Hamil?
114
Lepaskan Aku
115
Koma
116
Jangan Temui Anak Ku
117
Cerai?
118
Bertemu Tante Rere
119
Aku Ingin Pisah
120
Buktikan Pada Ku
121
Aku Akan Bertanggung Jawab
122
Kecewa
123
Maaf
124
Periksa Kandungan
125
Pasrah
126
Apa hak anda?
127
aku tidak Sebodoh itu
128
terbongkar
129
Memaafkan
130
Keguguran
131
to readers tersayang
132
Terima Kasih
133
Menyesal
134
ikhlaskan aku
135
promise me
136
Danau
137
seragam hitam
138
kain kafan
139
mama
140
ustadz somad
141
baju putih
142
Sudah Waktunya
143
part. 143
144
part. 144
145
part. 145
146
part. 146
147
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!