"permisi pak."ucap Hania
"Iya, silahkan duduk. Boleh saya lihat CV nya."
"Boleh pak."ucap Hania lalu memberikan CV nya pada Evan
"Oke, Hania Humaira Salsabila. Baru lulus ya?"
"Iya pak."
"Oke."
"Jurusan apa kemarin?"
"Bisnis pak."
Beberapa pertanyaan Evan lontarkan pada Hania, dan Hania pun menjawab dengan baik. Kali ini Evan serius.
"Oke, nanti di kabarin lagi ya."
"Baik pak, terima kasih."
Hania pun keluar dari ruangan Evan, sementara Evan langsung ke ruangan Andra untuk memberikan berkas-berkas para pelamar kerja.
Ceklek
"Dra, ini ada beberapa berkas yang sudah masuk hari ini, kebanyakan baru lulus dra."
"Terserah kamu aja van, mana yang menurut mu pantas saja."jawab Andra yang masih sibuk dengan keyboard laptop nya
"Baik lah."
Evan kembali ke ruangan nya, dia kembali membaca CV. Dan Evan sudah memilih dua orang yang akan diterima di perusahaan itu. Kebetulan hanya dua yang mereka butuhkan yaitu bagian keuangan dan karyawan.
Setelah memilih dan memilah, Evan pun memutuskan untuk siapa saja yang diterima.
"Ren."
"Iya pak."
"Tolong kamu buatkan SK, dan hubungi mereka kembali untuk datang kesini besok pagi."
"Baik pak."
Reni pun menerima dua berkas CV dari Evan.
"Hallo selamat siang."sapa Reni
"Siang."
"Apa benar ini dengan dengan Hania Humaira Salsabila."
"Iya benar."
"Saya Reni, sekretaris dari perusahaan A. Besok pagi anda diminta untuk datang kembali ke kantor."
"Baik mbak. Terima kasih."ucap Hania
Sambungan telpon pun terputus.
"Ada apa nak?"
"Besok Nia di suruh ke kantor lagi yah."
"Semoga kamu diterima ya nak."
"Aamiin."
*****
Ke esokan hari nya, Hania sudah datang ke kantor.
"Permisi pak"ucap Reni disampingnya sudah ada Hania dan Lisa
"Oh ya, silahkan masuk."
Kedua nya pun duduk di kursi yang ada di hadapan Evan
"Oke, kalian sudah tau kenapa kalian dipanggil kembali kesini?"
"Tidak pak."
"Oke, langsung saja ya. Selamat kalian berdua di terima disini."
"Alhamdulillah."ucap Hania senang
"Lisa yang mana?"
"Saya pak."
"Oke Lisa, kamu di terima di bagian keuangan dan Hania di bagian pemberkasan ya."
"Baik pak. Terima kasih ya pak."
"Sama-sama, nanti kalian akan diajari terlebih dahulu oleh karyawan lain nya."
Kedua nya mengangguk lalu pergi dari ruangan Evan.
******
sementara di kediaman pak Farhan
"Aden, mau kopi?"tanya mbok Iyem
"boleh mbok, nanti tolong bawa ke taman belakang aja mbok."
"baik den."
setelah sarapan, Andra dan pak Farhan pergi ke taman belakang karena kebetulan pagi ini Andra memilih untuk tidak ke kantor.
"gimana rencana pernikahan mu dra?"tanya pak Farhan tiba-tiba
"ntah lah pa, Andra juga bingung. karena sampai sekarang Saras belum juga siap pa."jawab Andra frustasi
"kenapa?"
"dia bilang dia masih ingin berkarir pa, ntah apa yang dia cari lagi."
"hmm, kalau begitu kamu nggak akan menikah dra, papa ini sudah tua. papa takut nggak bisa lihat kamu nikah."
Andra menatap wajah tua papa nya "papa kok ngomong nya gitu?"
"ya kita nggak pernah tau umur manusia dra, papa cuma ingin kamu punya teman hidup yang bisa ngurus kamu, itu aja."
Andra hanya diam mendengarkan kata-kata papa nya. ntah kenapa hati nya merasa khawatir.
"tak perlu dipikirkan, papa cuma ingin bukan memaksa. kalaupun nanti kamu menikah tanpa papa ya itu sudah takdir kamu."
"sudah pa, papa jangan berbicara seperti itu. nanti Andra akan bicarakan lagi dengan Saras."
pak Farhan menatap Andra dengan tatapan hangat dan penuh harap, ingin rasanya dia mengatakan niat nya untuk menjodohkan putra nya dengan anak orang yang sudah menyelamatkan nya waktu itu.
"ya sudah kalau begitu papa masuk dulu ya."
Andra mengangguk, sementara pak Farhan langsung masuk ke dalam rumah.
Andra langsung kepikiran untuk menemui Saras,berharap Saras sudah mau menerima nya.
Andra masuk ke dalam rumah lalu dia mengambil kunci mobil nya.
"kemana den?"
"saya ada urusan, tolong katakan sama papa ya."ucap Andra lalu ia pun menuju mobil nya
Andra langsung meninggalkan rumah dan menuju tempat pemotretan saras.
Tak lama, Andra tiba di tempat Saras
"eh ada pacar elu tu."ucap Maya
Saras langsung mematikan ponsel nya lalu mendekati Andra.
"hai sayang, kok nggak ngomong dulu kalau mau kesini. nggak ngantor."tanya Saras lalu duduk di samping Andra
"tutupi sedikit baju mu itu."ucap Andra tiba-tiba karena dia melihat baju Saras begitu terbuka
Saras menarik baju nya sedikit ke atas dengan perasaan kesal.
"oke langsung saja, aku mau tanya sama kamu sekali lagi. apakah kamu sudah siap untuk menikah sama aku?"tanya Andra dengan penuh penekanan
Saras terperanjat kaget mendengar suara Andra yang sedikit marah dengan nya.
"sudah berulang kali aku katakan sama kamu, aku belum siap. bulan depan aku akan berangkat ke Paris. aku akan di kontrak disana untuk beberapa tahun ke depan."jelas Saras
"apa?"ucap Andra tak percaya
"maksud kamu, kamu akan ninggalin aku?"
"iya, mau ngga mau."jawab Saras jutek
"jadi kalau kamu tidak mau nunggu aku, silahkan cari wanita lain yang mau nikah sama kamu.."
Andra menatap Saras dengan tatapan yang penuh dengan kemarahan.
"oke kalau itu mau kamu, mulai sekarang kita putus. kejar lah karir yang kamu inginkan itu. jangan pernah menyesali keputusan mu itu."
"Haha, yang ada kamu yang akan menyesal karena sudah melepaskan wanita seperti ku ini."
Andra langsung berdiri dan meninggalkan Saras yang tidak merasa bersalah sedikitpun.
"kamu yakin sar?"tanya maya karena dia mendengar percakapan Saras dan Andra
"Yakin lah, laki-laki seperti dia bisa aku dapatkan dengan tubuh **** ku ini may."ucap Saras dengan senyuman sinis nya
Maya hanya menatap Saras dengan senyum yang sulit di artikan.
"PD sekali dia."batin maya
kemudian maya memilih untuk meninggalkan Saras yang masih penuh dengan emosi.
"kenapa may?"tanya Mirna manager nya
"nggak apa-apa."jawab maya
"kenapa dia?"
"dia baru di putusin Andra, tapi dia PD banget kalau dia masih bisa dapatin orang kayak Andra. kalau aku ni ya, nggak akan aku tolak kalau di lamar yang kayak Andra. udah ganteng, kaya, baik. dasar Saras nya aja yang nggak bisa bersyukur.
"udah, nggak usah ikut campur. biarin aja dia mau kayak gimana."
"iya mir. Aku cuma kesal aja sama dia. Aku yakin pasti suatu saat dia yang bakalan menyesal. Orang kayak Andra mana ada sih yang mau nolak."
"Iya-iya. Udah ah. Ayo kesana aja. Bisa-bisa kita dicakar kalau sampe dia denger."
Maya dan Mirna pun pergi menjauh dari Saras.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Nila
sombong , tinggal kan saja. cari yg lain
2023-07-15
0