Pagi ini terlihat sedikit mendung, sejak tadi Andra masih berada di kamar nya. Dia masih sangat terpukul atas kepergian papa nya.
Tok...tok
"Permisi mas, hmm. Ini saya bawakan sarapan."ucap Hania di depan pintu!Hania tak berani masuk karena takut Andra marah.
"Saya tidak lapar, kamu bawa saja makanan itu."jawab Andra
"Tapi mas kan belum makan apa-apa dari tadi malam."ucap Hania lagi
"Kamu ada telinga nggak sih, hah."bentak Andra dari dalam kamar
Hania menghela nafas berat, sudah beberapa hari dia di rumah itu namun sikap Andra belum juga berubah.
"Nia."panggil Evan yang baru saja datang karena ada berkas yang harus di tanda tangani Andra
"Van."
"Kenapa?"tanya Evan
"Hmm, nggak apa-apa. Tolong kamu bawa sarapan ini ke kamar mas Andra ya."ucap Hania sembari tersenyum
"Oh..oke."jawab Evan merasa heran
Evan pun masuk ke kamar Andra dengan membawa sarapan.
"Elu kenapa nggak sarapan dra? Padahal Hania udah bawain sarapan buat elu."
"Kenapa kamu kesini Van?"tanya Andra tanpa menjawab pertanyaan Evan
"Hmmm, gue kesini mau minta tanda tangan elu."jawab Evan kesal
"Mana berkas nya."tanya Andra
Evan pun mengambil berkas dari dalam tas nya.
Setelah dari kamar Andra, Evan pun kembali ke lantai bawah.
"Kamu ke kantor, Han?"tanya Evan
"Iya van."
"Oke, bareng sama aku aja."tawar Evan
"Nggak usah Van, aku bawa motor aja."tolak Hania
"Oke, kalau gitu. Sampai jumpa di kantor ya."
Hania tersenyum lalu dia pamit dengan mbok Iyem
Beberapa hari yang lalu, pak Arshad sudah kembali ke rumah nya sementara Hania harus tinggal bersama Andra.
******
Sesampainya di kantor, seperti biasa Hania langsung ke meja kerja nya. Pernikahan Andra dan Hania belum ada yang tau karena Andra juga meminta Hania dan Evan untuk tidak memberitahu orang-orang kalau Andra sudah menikah.
"Hai, Han."sapa Roni
"Hallo, Ron."jawab Hania sembari tersenyum
"Lagi ngapain?"
"Biasa, mau nyiapin berkas meeting nanti kebetulan mbak Reni nggak Dateng hari ini."
"Oh gitu, ya udah lanjutin aja, aku ke meja aku dulu."
"Iya Ron."
Tampak semua karyawan pada sibuk dengan tugas mereka masing-masing.
*****
Sepulang nya dari kantor, Hania mampir ke rumah nya untuk melihat keadaan ayah nya. Walaupun baru beberapa hari dia di rumah Andra, namun Hania sudah sangat merindukan ayah nya itu.
Tok...tok
"Iya sebentar."jawab pak Arshad dari dalam
Ceklek
"Assalamu'alaikum ayah."ucap Hania lalu langsung memeluk ayah nya
"Wa'alaikumsalam, Masya Allah anak ayah toh."
"Nia kangen sama ayah."
"Hmm, ayo masuk dulu."ucap pak Arshad
"Ayah, apa kabar?"
"Baik nak, Andra nya mana?"tanya pak Arshad
"Mas Andra nya di rumah yah."
"Hmm, gitu. nggak pake pak lagi kan sama Andra."
"Heheh, nggak yah."jawab Hania sembari tersenyum malu
Waktu itu pak Arshad menegur Hania karena dia terus memanggil Andra dengan panggilan pak, sejak saat itu lah Hania memanggil Andra dengan panggilan mas. Walaupun Andra tidak menyukai itu.
"Gimana sama Andra?"
"Maksud ayah?"
"Ya, maksud ayah. Kalian baik-baik aja kan?"
"Iya yah, baik-baik aja kok."jawab Hania sembari tersenyum
Dia terpaksa berbohong pada pak Arshad, karena Hania tidak mungkin menceritakan bagaimana sikap Andra pada nya tentu saja itu akan membuat pak Arshad kepikiran dan sedih.
"Ayah makan apa hari ini?"
"Ikan goreng, kebetulan kemaren ayah cari ikan sama pak Tono di sungai. Nia kalau mau makan, makan aja dulu."
"Oke yah."jawab Hania!lalu dia pun ke belakang.
Setelah cukup lama disana, Hania pamit pulang karena hari sudah semakin sore dan mendung.
"Ayah, Nia pamit pulang dulu ya."
"Iya nak, ayah antar aja ya"
"Nggak usah yah, ayah di rumah aja."
"Baik lah, kamu hati-hati ya. Jangan lupa kabarin ayah kalau udah sampe."
"Oke siap bos. assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
*****
Di perjalanan benar saja hari sudah mulai hujan, Hania berteduh sebentar di sebuah pondok kosong dipinggir jalan untuk memakai jas hujan.
Setelah itu, Hania kembali melanjutkan perjalanan nya
Sesampainya di rumah, Hania terkejut karena ada seorang perempuan lagi duduk bersama Andra di ruang tamu. Hania pun memilih untuk ke belakang dulu karena baju nya basah semua.
"Assalamu'alaikum."ucap Hania
"Wa'alaikumsalam, eh non. Kok baru pulang non.?"tanya mbok Iyem
"Iya mbok, tadi mampir dulu ke rumah ayah."
"Oh gitu."
"Siapa mbok"?tanya Hania sembari melihat ke arah andra
"Oh itu, non Saras non. Dia mantan nya Aden."
"Mantan?"tanya Hania lagi sembari menatap mbok Iyem
"Iya non."
"Hmm, iya.iya mbok. Ya udah Hania ke kamar dulu ya mbok."
"Iya non."
Hania pun pergi ke kamar nya, sekilas Andra memperhatikan Hania yang basah kuyup. Sementara Saras terkejut melihat Hania
"Siapa dia?"tanya Saras pada Andra
"Dia keponakan mbok Iyem."jawab Andra datar
"Oh, kenapa dia di kamar tamu?"
"Kamar di belakang nggak muat."jawab Andra
"Hah, keponakan mbok?"batin Hania!
Buru-buru Hania masuk ke kamar nya.
******
Di meja makan, tak terdengar suara apapun disana kecuali sentuhan sendok dan piring yang saling beradu.
Hania sejak tadi hanya diam tanpa bicara apapun.
"Mas. Aku mau tanya sama kamu."ucap Hania
Andra hanya diam tanpa melihat ke arah Hania.
"Kenapa, tadi kamu bilang sama Saras kalau aku keponakan mbok?"tanya Hania
"Kenapa? Kamu nggak suka?"tanya Andra
Hania menatap Andra dengan lekat
"Tentu saja mas, bagaimanapun aku ini istri mu. Dia mantan pacar kamu kan?"tanya Hania
"Iya, kenapa?"tanya Andra tanpa merasa bersalah sedikit pun
"Nggak apa-apa."jawab Hania singkat
"Kamu nggak usah ikut campur dengan urusan ku, kamu harus ingat saya menikahi kamu karena keinginan papa bukan karena saya suka sama kamu. Jadi nanti kalau sudah waktu nya kita akan berpisah."ucap Andra lalu dia meninggalkan Hania yang masih tertunduk diam disana
"Non."panggil mbok Iyem sedih
"Nggak apa-apa mbok, Nia akan tetap sabar dan berusaha untuk jadi istri yang baik walaupun tidak inginkan."jawab Hania karena dia tau mbok Iyem pun ikut merasakan apa yang dia rasakan.
Walaupun Hania baru beberapa hari di rumah itu, mbok Iyem begitu senang dan suka pada Hania.
"Nia ke kamar dulu ya mbok."
"Iya non."
Hania pun masuk ke dalam kamar, ingin rasa nya dia menangis dengan keadaan nya sekarang namun dia harus tetap kuat demi pernikahan dan amanah mertua nya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Nila
lanjut
2023-07-15
0