... Nara memesan dua tiket penerbangan ke Bali yang tercepat dalam perjalanan menuju bandara. Setibanya di bandara Naga memarkirkan kendaraannya di parkiran untuk menginap dan langsung mengikuti Nara untuk check in. Setelah selesai check ini mereka duduk di ruang tunggu dan Naga berinisiatif membelikan Nara sarapan karena dia menduga bahwa Nara tidak menyelesaikan sarapannya terlihat dari wajahnya yang tampak lesu....
“Nara, sarapan dulu ya!” pinta Naga lemah lembut sambil memberikan beberapa roti yang baru saja dia beli.
“Aku tidak lapar Naga.” jawab Nara lirih.
“Aku mohon sarapan dulu ya Nara!” bujuk Naga dengan penuh kelembutan.
“Aku tidak tahu betapa besar rasa sakit yang kamu rasakan saat ini, tapi aku juga sedih jika melihat kamu seperti ini!” lanjut Naga sambil mencubit kecil - kecil roti yang dia beli lalu berusaha menyuapi Nara.
... Akhirnya Nara mau sarapan roti yang dibelikan oleh Naga sedikit demi sedikit dengan cara disuapi oleh Naga. Tidak lama setelah Nara menghabiskan sarapannya mereka langsung mengantri untuk masuk ke pesawat yang akan mengantarkan mereka ke Bali. Setelah Nara duduk di kursi yang paling dekat dengan kaca Naga langsung melepaskan jasnya dan menutupi tubuh Nara agar tidak kedinginan akibat AC (Air Conditioner) pesawat dengan penuh kelembutan tanpa banyak bicara....
... Ketika pesawat telah mengudara dengan stabil Nara langsung tertidur dan secara tidak sengaja menyandarkan kepalanya di bahu kanan Naga. Naga memperlakukan Nara dengan penuh kelembutan dan berusaha agar Nara tetap nyaman selama dalam perjalanan. Beberapa saat sebelum mendarat Nara terbangun dengan keadaan yang lebih segar hingga akhirnya tiba di bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali....
... Nara langsung menghubungi seseorang sambil berjalan keluar bandara diikuti oleh Naga. Ketika sudah berada di pintu masuk bandara tiba - tiba ada dua orang pria yang datang menghampiri Nara sambil memberikan sebuah kunci mobil dengan penuh hormat. Nara langsung pergi ke mobil tersebut dan berjalan ke arah kursi supir yang membuat Naga terkejut sekaligus keheranan....
“Nara itu adalah kursi supir!” kata Naga mengingatkan.
“Iya, kamu tidak hapal jalanan Bali kan? Lebih baik aku yang menyetir, jika kamu bergantung pada peta digital itu akan memakan waktu.” jawab Nara yang mulai tersenyum sambil menatap Naga.
“Ayo kita makan siang dulu lalu beli beberapa pakaian!” ajak Nara yang tersenyum sambil menatap Naga ketika mereka berdua sudah ada di dalam mobil.
... Nara langsung mengendarai mobil menuju salah satu restoran favoritnya di Bali untuk makan siang bersama Naga. Setelah selesai makan siang mereka lanjut berbelanja beberapa pakaian dimana Nara sibuk memilihkan beberapa pakaian untuk Naga dan Naga hanya mengikuti semua keinginan Nara yang perlahan membuat Nara melupakan kesedihannya. Ketika Naga mencoba beberapa pakaian yang diminta Nara senyuman di wajah Nara mulai sering hadir kembali....
“Apakah 3 saja cukup Naga?” tanya Nara memastikan.
“Memangnya kita akan berapa lama di Bali Nara?” tanya Naga keheranan.
“Kita akan di Bali sampai hari Senin.” jawab Nara sambil tersenyum.
“Kalau begitu cukup Nara.” jawab Naga sambil tersenyum penuh hormat.
“Baiklah, sekarang temani aku membeli pakaian untukku ya!” pinta Nara sambil tersenyum penuh semangat.
“Tentu Nara.” jawab Naga sambil tersenyum lega.
... Nara sibuk melihat beberapa pakaian yang ada sambil sesekali menanyakan pendapat Naga tentang pakaian tersebut. Tidak lama kemudian Nara mencoba beberapa pakaian yang menurutnya bagus lalu menunjukannya kepada Naga yang membuat Naga terpesona dengan kecantikan Nara terlebih ketika senyuman terukir di wajahnya. Naga selalu menjawab bagus karena fokusnya selalu teralihkan dengan kecantikan Nara yang juga membuat Nara tersenyum melihat ekspresi Naga....
“Nara, sejujurnya aku tidak mengerti fashion jadi aku tidak bisa benar - benar memberikanmu pendapat ketika sedang mencoba pakaian tadi.” kata Naga sambil tertunduk merasa bersalah ketika mereka sedang diperjalanan menuju salah satu rumah milik keluarga Nara yang ada di Bali.
“Apakah aku cantik?” tanya Nara tiba - tiba sambil menatap Naga dengan senyuman menggoda yang seketika membuat wajah Naga memerah.
“Eh? He ... he Iya Nara, apalagi jika kamu bisa selalu tersenyum.” jawab Naga salah tingkah sambil tertunduk malu yang membuat Nara tertawa kecil melihat Naga.
“Apakah kamu juga sering terpesona kepada wanita cantik selama ini Naga?” tanya Nara sambil menatap Naga dengan senyuman jahil.
“Tidak, Nara adalah wanita pertama yang membuatku terpesona.” jawab Naga sambil menatap Nara dalam - dalam yang membuat Nara langsung terdiam membisu.
“Semua hal yang aku lakukan bersama Nara adalah pertama kali bagiku.” lanjut Naga yang terus menatap Nara dan membuat jantung Nara berdegup kencang.
“Hoo begitu rupanya.” jawab Nara salah tingkah yang tidak bisa berkata apa - apa lagi.
... Tidak lama kemudian Naga dan Nara tiba di rumah keluarga Nara yang berada di Bali. Ketika Nara keluar dari mobil diikuti Naga sambil membawa barang - barang yang baru saja mereka beli Bu Amala yang bertugas merawat rumah tersebut keluar menyambut mereka. Nara langsung memeluk Bu Amala penuh kehangatan yang membuat Bu Amala tersenyum bahagia....
“Bu Amala perkenalkan ini Naga pengawal pribadi aku dan Naga perkenalkan ini Bu Amala yang bertugas merawat rumah ini!” kata Nara yang memperkenalkan Naga kepada Bu Amala dan sebaliknya.
“Malam Bu Amala!” salam Naga sambil sedikit menunduk penuh hormat.
“Senang bertemu denganmu Naga!” jawab Bu Amala sambil tersenyum ramah.
“Nona Nara sekarang sudah berubah ya sekarang mau ditemani oleh pengawal pribadi.” lanjut Bu Amala sambil tersenyum menatap Nara.
“Aku merasa cocok dengan Naga Bu.” jawab Nara sambil tersenyum lalu melihat ke arah Naga yang masih tetap tersenyum.
“Silahkan masuk, saya sudah menyiapkan makan malam!” ajak Bu Amala ramah yang membuat Nara langsung berjalan masuk diikuti oleh Naga dan Bu Amala.
“Naga, Bu Amala!” panggil Nara ketika dia sudah duduk di kursi makan yang mencegah Bu Amala dan Naga pergi.
“Iya nona Nara!” jawab Naga dan Bu Amala kompak.
“Akan lebih nikmat ketika kita makan malam bersama, silahkan duduk!” pinta Nara sambil tersenyum ramah melihat ke arah Naga dan Bu Amala.
“Aku akan menyimpan barang - barang terlebih dahulu nona Nara!” jawab Naga berusaha menghindar karena masih canggung.
“Simpan di sofa atau bahkan di meja makan dulu saja Naga, aku sudah lapar dan ingin makan malam bersama!” pinta Nara manja yang membuat Bu Amala langsung duduk sambil tersenyum menatap Nara diikuti oleh Naga.
“Terima kasih, silahkan dimakan Naga, Bu Amala!” pinta Nara sambil tersenyum bahagia menatap Naga dan Bu Amala silih bergantian.
“Hoo iya Bu Amala kalau sedang tidak bersama keluargaku tolong panggil aku Nara saja!” pinta Nara sambil menikmati makan malam yang dihidangkan.
“Eh? Baik Nara!” jawab Bu Amala canggung.
“Kamu juga! Kita kan sudah sepakat kalau hanya ada aku, kamu harus panggil aku Nara saja!” kata Nara manja sambil menatap Naga.
“Hmm baik Nara.” jawab Naga sambil mengangguk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments