*•••••••⊰❁❁🦋Kalam Hikmah 🦋❁❁⊱••••••••*
Berkumpul dengan orang shalih membuat kita dikelilingi aura positif, penuh kebaikan dan keberkahan. Do'a dari orang-orang shalih itu mustajab. Begitu pula nasihat-nasihat dari mereka sangat kita butuhkan.
Puasa menjadi nasihat dan pengingat untuk belajar sabar, prihatin dengan keadaan dan banyak bersyukur.
Lalu, apakah menjalani semua itu mudah? Tentu tidak, semua butuh perjuangan. Maka mohon selalu bimbingan dari Allah. Mohon kekuatan hati. Mohon ketetapan Iman.
Masya Allah.. Laa quwwata illa billah...
__sᴛᴏʀɪᴇs ᴏғ ᴛʜᴇ ᴅᴀʏ__
•••••••••••••••••••••⊰❁❁🦋❁❁⊱••••••••••••••••••••
"Ooh.. ternyata benar ya? Kalau kamu itu ternyata sudah menikah ya?"
Mendengar perkataan pria itu, Siddiq tak langsung menjawabnya. Ia malah langsung masuk ke kamarnya, dengan Hidayah, yang terlihat masih berada di dalam gendongannya. Melihat Siddiq, mengabaikan pertanyanya, pria paruh baya tersebut terlihat begitu marah.
"Dasar anak kurang ajar! Bukannya menjawab pertanyaan Bapaknya! Ini malah pergi begitu saja!" ujar pria itu, terlihat amat marah.
Sementara itu didalam kamar, Hidayah langsung memandang wajah suaminya, saat mendengar perkataan Pria itu, "Ustadz?" panggil Hidayah yang sepertinya ia ingin berkata sesuatu. Namun, Siddiq langsung memotong.
"Tidak usah kamu hiraukan itu. Sekarang sebaiknya kamu Sholatlah dulu. Bukankah kamu sudah berwudhukan?" tanya Siddiq, seraya ia menurunkan tubuh Hidayah, ke tempat tidurnya.
"Baiklah, Ustadz," balas Hidayah singkat.
"Ya sudah saya keluar ya? Dan tetaplah disini! Mengerti?" kata Siddiq lagi. Dan langsung dianggukan oleh Hidayah.
Setelah melihat istrinya mengangguk, Siddiq pun melangkah keluar, meninggalkan Hidayah. Dan langsung menuju ke ruang tamunya, yang terlihat para tamunya masih terlihat berada di depan pintu pondoknya.
"Masuklah Pak, Mak. Dan kamu juga Mirna, silakan masuk," kata Siddiq. Namun wanita yang dipanggil Mirna malah menoleh ke belakang.
"Pak, Bu, ayo kita masuk," katanya, yang ternyata di belakangnya, ada dua orang lagi, yang sepertinya itu kedua orang tuanya si Mirna. Dan akhirnya mereka semua pun masuk ke dalam pondoknya Siddiq. Setelah semuanya sudah duduk diatas sebuah karpet, pria yang mengaku Bapaknya Siddiq, akhirnya buka suara.
"Sekarang jelaskanlah, yang sebenarnya sama kami! Apa maksud kamu menikahi orang lain, hah? Padahal kamu sama Mirna, dua bulan lagi akan menikahkan? Tapi kami malah mendengar berita kamu menikah! Sebenarnya kamu waras apa nggak sih, hah?!" tanya Bapaknya Siddiq tampak sekali, ia begitu kesal pada Siddiq.
Melihat emosinya bapak Siddiq, Pria yang satunya lagi, pun buka suara, "Sabar Fandi, jangan terbawa emosi, kita dengarkan saja dulu penjelasan dari Nak Siddiq, Fan," ucap Pria yang duduk bersebelahan dengan Mirna.
"Maaf Ramli! Aku nggak bisa sabar lagi! Kalau melihat anak ini! Dia selalu saja membuat saya kesal terus!" balas Bapak Siddiq, yang dipanggil Fandi tersebut.
"Saya nggak tahu masalah kamu Fan, tapi baiknya kita dengarkan dulu penjelasan dari Nak Siddiqnya," kata pria yang di panggil Ramli, yang terlihat ia lebih tenang, dibandingkan dengan Ayah Siddiq.
"Baiklah! Saya ngikutin kata kamu saja, Ram!" ujar Fandi, sambil menatap wajah Siddiq, dengan tatapan masih kekesalannya.
"Yo, wes.." balas Ramli, yang kemudian pandangan Ramli, langsung beralih pada Siddiq, "Sekarang jelaskanlah, Leh. Apa benar kamu sudah menikah, hm? Dan mengapa tidak berterus terang Leh? Lihat calon istri kamu, dia menangis sepanjang hari, setelah mendengar pernikahan kamu. Sekarang katakanlah, kalau semuanya tidak benarkan?" sambung Ramli, terdengar begitu lembut. Membuat Siddiq, merasa bersalah, karena telah mengkhianati mereka.
Siddiq menghelakan nafasnya berat, "Huuft.. Pak, Paman, Mirna, sebelumnya Saya minta maaf. Karena telah mengambil keputusan secara sepihak. Dan itu artinya, yang paman dengar benar adanya. Kalau saya memang sudah menikah," jawab Siddiq, berkata dengan jujur, membuat semuanya langsung terkejut. Apalagi, wanita yang bernama Mirna itu, yang seketika air matanya langsung mengalir begitu saja.
"Kamu!" kata Fandi terlihat begitu geram. Sehingga ia terlihat sudah mengangkat tangannya tampak sekali ia ingin memukul Siddiq, Namun, dengan cepat, Ramli menahan tangannya itu.
"Sabar Fandi! Dengarkan dulu penjelasannya!" kata, Ramli, terdengar tegas. Padahal kalau dilihat dari wajahnya, ia juga sedang kesal. Namun ia masih bisa menahan kekesalannya itu, "Lanjutkanlah Leh!" katanya lagi pada Siddiq.
"Maaf Pak, Paman, Saya memang punya alasan mengapa saya melakukan ini," ujar Siddiq, yang akhirnya ia melanjutkan perkataannya, "Pak, Bapak ingatkan, pada teman Siddiq, yang bernama Arsyad? Yang dulu pernah mendonorkan darahnya ketika Mamak kecelakaan?" tanya Siddiq pada sang Bapak. Membuat Fandi tampak sedang mengingat sesuatu.
"Iya bapak ingat! Memang apa hubungannya, dia sama pernikahan kamu, hah?" tanya Fandy terlihat penasaran.
"Dia sedang kenak musibah pak. Kedua Orang tuanya dibunuh oleh orang yang tak dikenal," jawab Siddiq, membuat Fandi serta ibunya Siddiq, yang mengenal kakaknya Hidayah tampak terkejut.
"Innalilahi wa innailaihi Raji'un," ucap mereka secara bersamaan.
"Memangnya ada apa, kok bisa mereka membunuh kedua orang tuanya Nak Arsyad Nak?" tanya Ibunya Siddiq terlihat penasaran, dan juga terlihat iba saat mendengar, kemalangan yang dialami oleh kakaknya Hidayah.
"Saya tidak tahu ceritanya Mak, karena saat ini Arsyad yang dikairo, masih belum bisa dihubungi," balas Siddiq berkata apa adanya.
"Terus, apa hubungannya dengan wanita itu?!" tanya Mirna, terdengar ketus.
Mendengar pertanyaan Mirna yang terdengar ketus, pandangan Siddiq pun langsung beralih kepadanya. Namun hanya sekilas saja, "Hmm.. wanita itu Adiknya Arsyad, yang saat ini nyawanya juga sedang terancam," jawabnya tanpa ingin melihat wajah Mirna lagi.
"Hah? Nyawanya yang terancam, kenapa kamu malah menikahinya sih Mas? Atau jangan-jangan, itu hanya akal-akalannya lagi! Biar dia bisa dinikahin kamu! Mas, dijaman sekarang, banyak perempuan-perempuan jala*Ng bermodus seperti itu Mas! Kamu itu kok jadi orang lugu banget sih Mas? Mau saja, mau saja dibohongi sama perempuan jal*Ng seperti itu sih? " ujar Mirna, yang terlihat ia sudah mulai emosi.
Mendengar perkataan Mirna yang begitu kasar, membuat, wajah Siddiq seketika berubah dingin, saat menatap wajah Mirna, yang biasa tak berani menatapnya, karena merasa belum halal baginya.
"Astaghfirullah.. kenapa perkataan kamu jadi kasar begitu sih Mirna? Tapi asal kamu tahu ya? Kalau Dik Nisah, bukanlah, wanita yang seperti kamu katakan!" balas Siddiq yang nada suaranya juga terdengar mulai kesal.
"Kenapa kamu begitu yakin sekali sih? Atau jangan-jangan kamu sudah dirayu wanita jal..." kata Mirna, lagi, membuat semakin kesal, sehingga ia langsung menyela perkataannya.
"Hentikan Mirna! Jangan mengatakan hal seperti itu lagi! Karena dia itu seorang Hafidzah! Jadi kamu tidak pantas mengatakan hal yang buruk kepadanya! Dan mengapa saya menikahinya? Itu karena saya di beri amanah oleh kyai Ibrahim!" balas Siddiq, membuat semuanya sangat terkejut. Namun tidak, dengan Mirna, ia malah mencibirkan bibirnya.
"Cih! Saya tidak percaya!" katanya. Membuat Ramli langsung menatapnya.
"Hentikan Mirna! Jangan membuat bapak malu! Kamu sudah kelewatan, tau!"
...•••••••••••⊰❁❁❁⊱••••••••••••...
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys dukung author terus yaa, Syukron
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Ainisha_Shanti
Alhamdulillah... bapak nya Mirna sangat waras orangnya. tapi sayangnya anaknya akhlak less sikit
2023-02-25
0
Siti Zuriah
calon istri nya sidiq mulut nya pedas banget kn pasti nya tuh calon sidiq jg dr kalangan anak dr pesantren jg kn knapa tuh mulut ngomong nya ga bs cerna ya mungkin calon nya sidiq klo d bandingkn sm istri nya sidiq lbh baik perangai istri nya sidiq dan santunan istri nya sidiq ya, udg sidiq lbh baik km ga usah jd nikah sm mirna sifat nya kek gitu mulut nya nyinyir mending km pertahan kn istri mu yg skrg dr pd sm mirna
2023-02-25
2
Pujiastuti
ya Sidiq kok calon istrimu ngomongannya gitu ya, kayaknya ngak pas tu kalau kamu jadikn istri untung ketahuan sebelum menikah,,,,
lanjut kak semangat 💪💪💪
2023-02-25
1