KESELEO.

*•••••••⊰❁❁🦋Kalam Ulama 🦋❁❁⊱••••••••*

"Jangan Marah Jika Di Pandang Hina atau Rendah. Lebih Baik di Pandang Manusia Sebagai Orang yang Penuh Dosa, Bisa Belajar Tawadhu. Dari Pada di Pandang Sebagai Orang yang Ahli Ibadah, Bisa Binasa. Karena Nafsu Sangat suka Menikmati pujian dan diMuliakan."

{~Kalam Al Musnid Al Habib Umar Bin Hafidz~)

__sᴛᴏʀɪᴇs ᴏғ ᴛʜᴇ ᴅᴀʏ__

•••••••••••••••••••••⊰❁❁🦋❁❁⊱••••••••••••••••••••

"Sudah selesai Doanya?"

Mendengar perkataan pria tersebut yang terdengar begitu lembut. Tangis Hidayah malah semakin pecah, "Huaaaa...heuheuheu..hiks..hiks.. Huhuhu, hiks..hiks"

"Loh..loh..loh.. Dik? Kok nangisnya malah semakin kencang sih?" tanya Pria itu lagi, dengan wajah terlihat heran.

"Huaaaa.. hueheu.. ini semua gara-gara Ustadz Siddiq! Heuheuheu.. " jawab Hidayah, yang kemudian ia malah kembali menangis sekencang-kencangnya. Membuat Siddiq semakin bingung dibuatnya.

"Eh? Kok gara-gara saya sih Dik?" tanya Siddiq, tampak begitu bingung.

"Iyalah! Gara-gara Ustadz! Huhuhu.. kenapa lama banget datangnya! Huhuhu.. dan ini juga gara-gara harimau itu! Huhuhu.. udah nakut-nakutin Ana! Hiks..hiks.." jawab Hidayah, yang gaya menangisnya, sudah seperti anak kecil. Membuat Siddiq yang melihatnya, langsung tersenyum tipis. Tampak sekali, ia sedang berusaha menahan tawanya.

"Baiklah..baiklah..kami yang salah. Kalau gitu maafin Abang ya? Dan maafin juga ya Aki maung putihnya?" Ujar Siddiq, sambil ia mengatupkan kedua tangannya, "Sekarang, apakah kamu bisa berdiri, Dik?" tanyanya lagi, terdengar amat lembut.

"Nggak bisa! Huhuhu.. kaki Ana sakit banget!" balas Hidayah, terdengar manja.

"Ya sudah, kalau begitu Abang turun ya? Biar bisa menolong kamu?" ujar Siddiq, masih dengan suaranya lembut.

"Hu'um! Heuheuheu..hiks.." balas Hidayah, seraya ia menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah, tutup mata kamu Dik. Abang takut, mata kamu terkena debu," kata Siddiq lagi seraya ia berjongkok.

"Hu'um..hiks.. hiks.." balas Hidayah, lalu ia pun mengikuti perkatanya Siddiq, dan langsung memejamkan matanya. Dan tak berapa lama kemudian, ia dapat merasakan kalau tubuhnya seakan melayang ke udara, membuat ia begitu terkejut.

"Kayak!!" teriaknya sambil membuka matanya kembali. Dan ternyata ia sudah berada di dalam gendongan suaminya dengan ala bridal style. "Eh! Ustadz! Kenapa Anda menggendong Ana?" tanyanya yang tanpa sadar tangannya sudah melingkar sempurna dileher suaminya.

"Kenapa? Bukankah kaki kamu sakitkan? Jadi biarkan Abang menggendong kamu saja ya?" balas Siddiq yang ternyata mereka sudah berada di atas, membuat Hidayah sedikit heran.

"Iya sih kaki Ana sakit. Tapi ngomong-ngomong, kok kita sudah berada diatas saja? Bagaimana caranya Anda naik? Bukankah lubang itu lumayan dalam?" tanya Hidayah, tampak penasaran.

"Itu karena, Abang memakai ilmu peringan tubuh, Dik," jawab Siddiq yang sepertinya ia berkata apa adanya.

"Ooh.. apakah Ana boleh, mempelajarinya, Ustadz?" tanya Hidayah lagi

"Tentu saja boleh. Ya sudah sekarang kita pulang dulu ya?" balas Siddiq lagi, dengan nada lembutnya. Dan langsung dibalas dengan anggukan kepalanya saja oleh Hidayah.

Setelah melihat jawaban dari istrinya, Pandangan Siddiq pun langsung beralih ke harimau putih yang berdiri tak berapa jauh mereka, "Kami pamit Aki. Terima kasih karena sudah menjaga Istri Ana," ucap Siddiq, sambil menundukkan wajahnya dengan singkat. Dan Harimau Putih itu pun langsung mengaum, seakan ia mengerti akan perkataannya Siddiq.

Setelah mendapatkan jawaban dari harimau tersebut, Siddiq pun langsung membawa Hidayah, meninggalkan hutan tersebut. Disepanjang jalan ia menggendong tubuh istrinya. Siddiq hanya diam saja, membuat suasana begitu hening. Bahkan ia juga tak pernah sekalipun melirik ke wajah istrinya.

Sehingga Hidayah berprasangka bahwa suaminya tak menyukai dirinya. Dan ia sangat memaklumi itu. Apalagi pernikahan mereka terjadi secara mendadak, bahkan ia bisa merasakan kalau suaminya itu menikahinya karena dipaksa oleh Ustadznya. Jadi wajar saja kalau ia menyangka kalau suaminya sedang membenci dirinya.

"Maafkan Ana Ustadz. Maaf karena Ana selalu saja membuat Ustadz kesulitan. Pasti sekarang Ustadz sangat membenci Anakan?" ucap Hidayah, yang saat ini masih berada didalam gendongan suaminya itu.

Mendengar perkataan istrinya, pandangan Siddiq pun beralih ke Hidayah, "Kenapa kamu berpikir seperti itu Dik?" tanya Siddiq dengan tatapan terlihat bingung.

"Hmm.. saya hanya merasa saja Ustadz. Karena secara tidak langsung, saya sudah mengusik kehidupan Ustadz. Sampai-sampai Ustadz terpaksa menikahi saya. Padahal Ustadz sudah memiliki tunangan. Jadi wajar saja kalau Ustadz membenci Saya," balas Hidayah, sambil menundukkan wajahnya.

Mendengar perkataan dari Hidayah, Siddiq tak langsung menjawab. Ia hanya melirik Hidayah secara singkat, lalu ia kembali mengalihkan pandangannya kedepan. Karena ternyata posisi mereka sudah mendekati pondoknya Siddiq. Sehingga ia lebih memilih mempercepat langkahnya agar secepatnya mereka sampai di pondok mereka. Dan benar saja tak berapa lama mereka pun sampai di depan pintu dapurnya.

Siddiq pun langsung bergegas masuk. Dan bahkan ia langsung membawa Hidayah menuju ke ruang tamunya, dan langsung mendudukkan Hidayah, disebut karpet yang berada tepat di depan meja kecil yang berada di sana. Setelah itu ia itu bergegas pergi masuk ke dalam kamarnya. Membuat Hidayah menjadi yakin, kalau suaminya benar-benar membencinya. Hal itu membuatnya semakin sedih hingga tanpa terasa air matanya mengalir begitu saja.

"Benarkan Ustadz sangat membenci Ana? Buktinya Dia tak mau menjawab pertanyaan Ana, dan pergi begitu saja, hiks.." batin Hidayah, seraya ia membuka cadar yang menutupi wajahnya.

Setelah membuka cadarnya, mata seketika mengarah ketudung saji yang ada di hadapannya. Kemudian ia pun membuka tudung saji tersebut, yang ternyata makanannya terlihat masih utuh, "Bahkan Dia juga tak mau memakan masakan Ana, hiks.." batinnya lagi, sambil ia mengusap air matanya yang mengalir di pipinya dengan kasar. Dan disaat bersamaan..

"Kenapa kamu menangis Dik?"

Hidayah langsung tersentak, mendengar pertanyaan tersebut, dan ia pun langsung menengadahkan wajahnya, kesumber suara tersebut, "Ustadz Siddiq?!" sentaknya. Tampak ia terlihat sedikit kaget, saat melihat Siddiq yang sudah berdiri disampingnya dengan memegang kotak P3k.

"Sakit banget ya kakinya?" tanya Siddiq lagi, seraya ia duduk bersila tepat dihadapannya Hidayah, "Coba sini biar Abang, lihat," lanjutnya lagi, seraya ia meraih kakinya Membuat Hidayah tampak terkejut.

"Eh, nggak kok Ustadz, kaki Ana tidak saki...Awu...!!" balas Hidayah, namun belum lagi ia menyelesaikan kata-katanya tiba-tiba saja Hidayah terpekik.

"Hmm..tidak sakit ya?" tanya Siddiq sedikit meledek. Dengan tangan yang terlihat, sedang membuka kaus kakinya Hidayah.

"Aaakh..! Sakit Ustadz.. sakit!" jerit Hidayah, yang tampaknya ia benar-benar sedang kesakitan.

"Hmm..katanya tadi tidak sakit? Kenapa sekarang berteriak sakit hm?"

"Nggak tau! Tapi ini benaran sakit Ustadz! Huhuhu.." teriak Hidayah lagi. Yang akhirnya ia menangis lagi.

"Ini tandanya kamu keseleo Dik. Jadi tahanlah sebentar biar Abang benarin ya?" balas Siddiq seraya, ia mengurutkan kakinya Hidayah.

"Aakh..!! Tidak-tidak! Sakiiit.. ! Hentikan Ustadz!" teriak Hidayah, seraya ia menggigit tangannya Siddiq.

"Awu..Awu.. sakit Dik! Kenapa jadi kayak vampir sih?!"

...•••••••••••⊰❁❁❁⊱••••••••••••...

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys dukung author terus yaa, Syukron

Terpopuler

Comments

Yani Hendayani

Yani Hendayani

😂😂kirain ga ada lucunya

2023-05-18

0

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

aku suka 👍👍👍

2023-05-08

0

mudahlia

mudahlia

wkkwkwkkwkwkkwkwkwk awal yg lucu aq suka bnget kl gini

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 SEBUAH PESAN.
2 PEMBANTAIAN.
3 KABAR DUKA.
4 API DENDAM.
5 SIAPA RICHARD SEBENARNYA?
6 HIDAYAH KHAIRUNNISA.
7 ASAL MULA KETERLIBATANNYA ARSYAD.
8 MENYETUJUI TANPA SYARAT.
9 SUAMI DUNIA AKHIRAT.
10 LUPA KALAU SUDAH MENIKAH.
11 KETAKUTAN HIDAYAH.
12 KESELEO.
13 PERNIKAHAN POLITIK.
14 PERJODOHAN.
15 PENDEKAR WANITA YANG CENGENG.
16 SUDAH MENIKAH.
17 DIA SEORANG HAFIDZAH.
18 PILIHAN.
19 POHON KOK CANTIK
20 INGIN MENGGODANYA.
21 BERNIAT MEMBALASKAN DENDAM.
22 KEKEJAMANNYA RICHARD.
23 KECEPLOSAN.
24 HARUS PUNYA KOMITMEN
25 ANA MILIK USTADZ SEUTUHNYA.
26 PERTARUNGAN.
27 SEBUAH SYARAT.
28 PERTEMPURAN 2.
29 SIDDIQ TERTEMBAK.
30 BERJANJILAH.
31 PEDANGNYA SIDDIQ.
32 API DENDAM.
33 KENANGAN TERINDAH.
34 WANITA NINJA.
35 INTEROGASI.
36 RICHARD MURKA.
37 SI PEMANAH.
38 KETEKATAN LINDA.
39 KEMARAHAN RICHARD.
40 SIAPA DIA SEBENARNYA?
41 MELACAK.
42 AKHIRNYA DIA MUNCUL JUGA.
43 PRIA PENGECUT.
44 MENAKLUKKAN TUAN MAFIA.
45 AMARAHNYA HIDAYAH.
46 MAUKAH KAU MENJADI WANITAKU.
47 DILEMA.
48 DUA SYARAT.
49 KETIDAK BERDAYAANNYA HIDAYAH.
50 PEREMPUAN ANEH.
51 TERBAYANG DIA
52 SUARA YANG MERDU.
53 SAYA AKAN MENIKAHI KAMU.
54 IJAB QOBUL.
55 PERGI KE PONDOK.
56 MERINDUKAN ORANG LAIN.
57 NASEHAT IBRAHIM.
58 NASEHAT IBRAHIM 2.
59 TUAN MUDA JADI ANEH.
60 WANITA ANEH.
61 I'M YOURS
62 AIR MATA KEBAHAGIAAN.
63 ORANG PERTAMA.
64 KEPERUSAHAAN RICHARD.
65 DIA MEMANG ISTRIKU.
66 KERINDUAN YANG MENDALAM.
67 AKU SUDAH MEMILIKI ISTRI.
68 SEDANG CEMBURU.
69 ISTRI SHOLEHAKU.
70 PERGI KE KAMPUNG.
71 TETANGGA HIDAYAH
72 PILIHAN.
73 FOTO KELUARGA.
74 PERGI KE MAKAM.
75 API DENDAM 2.
76 MISI PENAKAPAN.
77 KETEGUHAN RICHARD.
78 WANITA HEBAT.
79 HIDAYAH HAMIL.
80 SURAT PERCERAIAN.
81 SIAPA ABANG?
82 MENCABUT TUNTUTAN.
83 KETEGUHANNYA HIDAYAH
84 TEMAN DEGOL.
85 LAGI NGIDAM.
86 NASEHAT PAK TUA.
87 BERKUNJUNG
88 CALON PAPA.
89 MAHLIGAI CINTA.
90 KEMANAKAH AYAH AL?
91 KAPAN AYAH AL PULANG?
92 KEPALA LAPAS BARU.
93 BERHUTANG NYAWA.
94 MAFIA KELAS KAKAP TELAH TAUBAT
95 KESEDIHAN RICHARD.
96 INGIN MENIMBA ILMU.
97 ISTRIKU BIDADARI SURGA.
98 MENANTI KEINDAHAN.
99 KI MAUNG
Episodes

Updated 99 Episodes

1
SEBUAH PESAN.
2
PEMBANTAIAN.
3
KABAR DUKA.
4
API DENDAM.
5
SIAPA RICHARD SEBENARNYA?
6
HIDAYAH KHAIRUNNISA.
7
ASAL MULA KETERLIBATANNYA ARSYAD.
8
MENYETUJUI TANPA SYARAT.
9
SUAMI DUNIA AKHIRAT.
10
LUPA KALAU SUDAH MENIKAH.
11
KETAKUTAN HIDAYAH.
12
KESELEO.
13
PERNIKAHAN POLITIK.
14
PERJODOHAN.
15
PENDEKAR WANITA YANG CENGENG.
16
SUDAH MENIKAH.
17
DIA SEORANG HAFIDZAH.
18
PILIHAN.
19
POHON KOK CANTIK
20
INGIN MENGGODANYA.
21
BERNIAT MEMBALASKAN DENDAM.
22
KEKEJAMANNYA RICHARD.
23
KECEPLOSAN.
24
HARUS PUNYA KOMITMEN
25
ANA MILIK USTADZ SEUTUHNYA.
26
PERTARUNGAN.
27
SEBUAH SYARAT.
28
PERTEMPURAN 2.
29
SIDDIQ TERTEMBAK.
30
BERJANJILAH.
31
PEDANGNYA SIDDIQ.
32
API DENDAM.
33
KENANGAN TERINDAH.
34
WANITA NINJA.
35
INTEROGASI.
36
RICHARD MURKA.
37
SI PEMANAH.
38
KETEKATAN LINDA.
39
KEMARAHAN RICHARD.
40
SIAPA DIA SEBENARNYA?
41
MELACAK.
42
AKHIRNYA DIA MUNCUL JUGA.
43
PRIA PENGECUT.
44
MENAKLUKKAN TUAN MAFIA.
45
AMARAHNYA HIDAYAH.
46
MAUKAH KAU MENJADI WANITAKU.
47
DILEMA.
48
DUA SYARAT.
49
KETIDAK BERDAYAANNYA HIDAYAH.
50
PEREMPUAN ANEH.
51
TERBAYANG DIA
52
SUARA YANG MERDU.
53
SAYA AKAN MENIKAHI KAMU.
54
IJAB QOBUL.
55
PERGI KE PONDOK.
56
MERINDUKAN ORANG LAIN.
57
NASEHAT IBRAHIM.
58
NASEHAT IBRAHIM 2.
59
TUAN MUDA JADI ANEH.
60
WANITA ANEH.
61
I'M YOURS
62
AIR MATA KEBAHAGIAAN.
63
ORANG PERTAMA.
64
KEPERUSAHAAN RICHARD.
65
DIA MEMANG ISTRIKU.
66
KERINDUAN YANG MENDALAM.
67
AKU SUDAH MEMILIKI ISTRI.
68
SEDANG CEMBURU.
69
ISTRI SHOLEHAKU.
70
PERGI KE KAMPUNG.
71
TETANGGA HIDAYAH
72
PILIHAN.
73
FOTO KELUARGA.
74
PERGI KE MAKAM.
75
API DENDAM 2.
76
MISI PENAKAPAN.
77
KETEGUHAN RICHARD.
78
WANITA HEBAT.
79
HIDAYAH HAMIL.
80
SURAT PERCERAIAN.
81
SIAPA ABANG?
82
MENCABUT TUNTUTAN.
83
KETEGUHANNYA HIDAYAH
84
TEMAN DEGOL.
85
LAGI NGIDAM.
86
NASEHAT PAK TUA.
87
BERKUNJUNG
88
CALON PAPA.
89
MAHLIGAI CINTA.
90
KEMANAKAH AYAH AL?
91
KAPAN AYAH AL PULANG?
92
KEPALA LAPAS BARU.
93
BERHUTANG NYAWA.
94
MAFIA KELAS KAKAP TELAH TAUBAT
95
KESEDIHAN RICHARD.
96
INGIN MENIMBA ILMU.
97
ISTRIKU BIDADARI SURGA.
98
MENANTI KEINDAHAN.
99
KI MAUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!