*•••••••⊰❁❁🦋Kalam Hikmah 🦋❁❁⊱••••••••*
Sesuatu yang tidak dijaga cenderung terlepas dari genggaman, seperti halnya hidayah. Maka ketika kamu mendapatkan petunjuk dari Allah, jemput hidayahnya dan jangan di lepas. Karena hidayah datangnya dari Allah kita tak pernah tahu akankah kita bisa mendapatkannya lagi atau tidak. Sesuatu yang membuatmu lebih dekat dengan-Nya merupakan bagian dari hidayah-Nya.
Ketika kamu justru lebih memilih untuk meninggalkan masa-masa jahiliyahmu dan memulai jalan cinta-Nya sejatinya hidayah itu dekat denganmu. Tanpa kita ketahui terkadang Allah beri kita hidayah tetapi kita justru acuh. So pasti ia akan pergi. Jemput dan sambutlah dengan baik. Semoga bisa mempererat hubungan baikmu dengan-Nya.
__sᴛᴏʀɪᴇs ᴏғ ᴛʜᴇ ᴅᴀʏ__
•••••••••••••••••••••⊰❁❁🦋❁❁⊱••••••••••••••••••••
Siddiq begitu cemas saat ia tak menemukan Hidayah, di dalam pondoknya tersebut. Apalagi tatkala ia melihat pintu dapur yang terbuka lebar. Semakin menambah rasa kekhawatiran yang teramat besar.
"Kemana sebenarnya Dik Nisah? Tidak mungkin kalau diculik, karena tempat ini dijaga oleh maung putih," guamam Siddiq lagi, sambil matanya memandang disekitar area pondoknya.
"Atau jangan-jangan dia kesasar ya? Aah.. sebaiknya aku mencarinya disekitar sana dulu. Ana yakin, dia pasti melewati jalan setapak ini," gumamnya lagi. Lalu ia pun mulai menelusuri jalan setapak yang tadi dilewati oleh Hidayah. Dan ia terus berjalan sambil matanya mencari-cari keberadaan istrinya.
Sehingga tanpa terasa, langkah Siddiq mulai memasuki area hutan. Namun Hidayah belum juga ia temukan. Membuat ia semakin panik, apalagi ia teringat akan kata-kata dari gurunya. Bahwa nyawa istrinya itu sedang menjadi incaran oleh sekelompok gangster.
"Kamu Dik Nisah? Kenapa kamu tidak ada dimana-mana? Apa dia.. ? Astaghfirullah.. jangan berpikir jelek! Itu bisa menjadi doa!" gumam Siddiq sambil ia mengelap keringatnya yang mulai membasahi wajahnya.
"Aah.. Ya Allah lindungilah Dik Nisah. Dan berikanlah petunjukmu ya Rabb," ucap Siddiq, lalu ia pun memejamkan matanya untuk sesaat. Karena sepertinya ia hendak menemukan istrinya lewat mata batinnya. Dan tiba-tiba ia langsung tersentak dengan mata yang masih terpejam.
"Eh! Kenapa Ana malah melihat si maung putih? Atau jangan-jangan.." gumam Siddiq, yang sedang spontan ia langsung membuka matanya. "Aah.. Ana harus secepatnya ketempat maung biasa berjaga! Ana yakin Dik Nisah terjebak di sana!" sambunnya lagi. Lalu ia pun langsung bergegas memasuki area hutan tersebut, dengan langkah yang lumayan lebarnya. Tampak sekali ia seperti sudah mengenali daerah tersebut.
...*****...
Sementara itu di sisi lain.
Hidayah, yang berjalan-jalan sambil muraja'ahkan hafalan. Tanpa ia sadari ternyata langkah kakinya sudah memasuki area hutan. Dan ia terlihat masih terlena dengan keindahan alam disekitarnya. Hingga akhirnya ia dikejutkan dengan suara auman seekor harimau dari kejauhan.
"Eh! Suara apa itu?" gumam Hidayah seraya matanya langsung melihat di sekitarnya.
"Hah? Astaghfirullah..! Apakah sekarang Ana sedang berada di dalam hutan?" sentaknya, setelah ia benar-benar memperhatikan area disekitarnya. Dan disaat ia sedang memutarkan tubuhnya untuk melihat sekeliling dengan menyeluruhnya.
Tiba-tiba seluruh tubuhnya, mendadak kaku tatkala ia melihat hewan yang besar dan putih di hadapannya.
"Aaakh..! Ha-ha-hari-ri-ri-mau..pu-putih?!" sentaknya dan seketika tubuhnya langsung bergemetaran. Karena ternyata, hewan yang ada dihadapannya itu adalah Harimau Putih yang terlihat begitu besar.
"Ba-ba-bagaimana ini? A-a-ana ta-takut!" gumamnya terdengar lirih. Seraya ia berusaha mengangkat kakinya yang seakan terasa begitu berat, saat ia ingin melangkah mundur. Dan baru satu langkah ia mundur tiba-tiba Harimau Putih tersebut, kembali mengaum. Membuat tubuh Hidayah tersentak kaget, wajahnya juga sudah memucat. Tampak sekali ia begitu takut.
Ketakutannya Hidayah, membuat matanya langsung kembali menatap harimau tersebut. Jadi otomatis ia tak terfokuskan lagi dengan kakinya yang hendak melangkah mundur. Sehingga ia tak tahu, kalau dibelakangnya ada sebuah lubang yang sepertinya, lubang itu sengaja dibuat untuk jebakan bagi para penyusup yang memasuki hutan tersebut.
"KYAAAAK!!!" Teriak Hidayah yang terdengar begitu kencang, "Aakh..Kaki Ana sakit!" pekiknya lagi, sambil memegang kakinya. Dan sambil menatap ke atas, yang ternyata lubang tersebut lumayan dalam.
"Gi-gimana ini? Kalau Ana berteriak, apakah Harimau itu pasti akan menerkam Ana?" gumamnya lagi, dengan tatapan masih mengarah ke atas. Dan ternyata, Harimau yang ia lihat tadi sudah berdiri tepat di pinggiran lubang jebakan tersebut.
"Aah.. a-apakah pada akhirnya, Ana juga akan mati? Padahal Ana belum sempat membalaskan dendam untuk kedua orang tua Ana," gumamnya lagi, dengan mata yang terlihat sudah berkaca-kaca, "Umi, hiks.. Abi, hiks.. sepertinya sebentar lagi, Nisa akan menyusul kalian, hiks.." Tangis Hidayah akhirnya pecah, tatkala ia mengingat kedua kedua orang tuanya. Dan seketika ia teringat pada Al Qur'an kecil yang sejak tadi ia pegang.
"Ya Allah.. hiks..hiks..tolongi Ana! Hiks.. berikanlah Ana pertolongan-Mu ya Rabb. Hiks.. hiks.. Tetapi, kalau ini memang sudah menjadi hiks.. akhir hidup Ana.. maka wafatkanlah Ana dalam keadaan Husnul khatimah, ya Rabb..hiks.. hiks.." ucap Hidayah sambil ia menengadahkan kedua tangannya. Sambil ia menatap Al Qur'an kecil itu yang kini sudah berada di pangkuannya. Dan kemudian ia juga melantun sebuah ayat yang terdapat disurah Yusub.
فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Artinya: “Ya Allah, Tuhan Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan golongan orang-orang yang saleh.” (QS Yusuf: 101)
Setelah itu ia sambung dengan Doa agar mendapatkan kematian yang Husnul Khotimah.
اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ
Artinya: “Ya Alloh, akhirilah hidup kami dengan Islam, akhirilah hidup kami dengan membawa iman dan akhirilah hidup kami dengan husnul khotimah.”
Setelah menyelesaikan doa tersebut, ia pun langsung mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Setelah itu, ia kembali menengadahkan wajahnya keatas. Dan seketika matanya terbelalak, saat ia melihat seorang pria berjubah putih sedang berdiri tepat disebelah harimau tersebut.
"Sudah selesai Doanya?"
...•••••••••••⊰❁❁❁⊱••••••••••••...
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys dukung author terus yaa, Syukron
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Pujiastuti
selamat kamu Hidayah sudah ada yang datang menolongmu,,,,,,,,,
lanjut kak upnya semangat 💪💪💪
2023-02-18
0
Siti Zuriah
untung sidiq suami nya hidayah cpt dtg klo ga hidayah msh aja ketakutan dan msh merafalkn doa trus 😁😁
2023-02-17
0
Ainisha_Shanti
Alhamdulillah... suami Hidayah dah sampai.
2023-02-17
0