"***.. "Bisik Varro menendang kaki Sella di sampingnya sedangkan Sella malah menatap tajam sahabatnya itu.
"Shtt.. diam"Bisik Sella sambil menutupi mulutnya dengan jari telunjuk dan...
" Varro... Sella! "Ucap pria paruh baya yang tidak lain adalah guru seni budaya mereka.
"I-iya,Pak"Jawab mereka berdua tersenyum kikuk karena menjadi pusat perhatian seluruh kelas.
"Jangan gaduh, bapak sedang mengoreksi tugas yang akan di presentasikan "Ucap guru seni budaya membuat Varro dan Sella menunduk.
"Maaf, Pak"Ucap mereka bersama sambil menatap satu sama lain tanda kode.
Varro mendekati Sella dan membisikan sesuatu,
"Kita akan dihukum... " Bisik Varro membuat Sella menatapnya tajam.
"Aku tidak mau" Balas Sella berbisik.
"Aku juga kau tahu?.... Bagaimana ini"
Sella mulai berpikir dan...
"Aku punya dua cara, pertama kita lolos dari tugas dan yang kedua jika kita ketahuan dan dihukum... Ikuti saja apa yang aku katakan" Ucap Sella membuat Varro terdiam dan...
"Baiklah, aku akan mengikuti perkataanmu" Ucap Varro tersenyum begitu juga dengan Sella.
Mereka berdua tersenyum sendiri hingga...
"Kelompok 5....Tidak ada file atas nama kelompok 5....Kelompok lima maju ke depan" Ucap guru seni budaya membuat Varro dan Sella langsung saling menatap dengan tatapan "Mampus kita".
"Varro dan Sella? "Ucap guru seni budaya itu menatap Varro dan Sella yang berdiri di sampingnya.
"Bapak tidak percaya ini.... Bisa-bisanya kalian tidak mengerjakan file presentasi,apa lagi kalian itu murid teladan... Huft"Ucap guru seni budaya sambil geleng-geleng kepala membuat Varro dan Sella menunduk sedangkan siswa yang lain.
"Hukum Pak!!... Hukum saja biar adil!! "Teriak salah satu siswa laki-laki.
"Jangan Pak!!... Nanti Varro kepanasan!!! "Teriak siswa perempuan.
" Biar Sella saja yang di hukum Pak!!! "
"Mending Varro saja!! kasihan Sella!! "
"Hukum dua-duanya Pak!!!... Biasanya kita juga di hukum!! "
Perdebatan terjadi di kelas karena siswa teladan yang akan di hukum karena tidak mengerjakan tugas.
"CUKUP!!! ... Ini itu kelas, bukan pasar! "
"Baiklah, Varro dan Sella... berdiri di lapangan sampai jam istirahat sekolah" Ucap guru seni budaya membuat Varro dan Sella saling menatap.
Sella menghela nafasnya panjang dan...
"Pak, ini masih jam setengah delapan dan istirahat masih jam 10 siang" Ucap Sella membuat Varro menatapnya.
"Iya Pak, itu terlalu panas" Balas Varro memelas diangguki Sella.
"Terus? "
"Pak, sebenarnya kami punya alasan tidak mengerjakan tugas Pak... Biasanya kami mengerjakan tepat waktu bukan?... Kami punya alasan sendiri Pak" Ucap Sella berusaha meyakinkan guru seni budaya, Varro yang teringat pesan Sella hanya bisa diam karena tidak tahu ke mana arah pembicaraan sahabatnya ini.
"Katakan.. "
"Kemarin saya di rumah sakit,Pak" Ucap Sella membuat sang guru dan yang lain membela Pak mata terutama Varro yang mulai faham arah pembicaraan sahabatnya.
"Kenapa?... Apakah yang kamu lakukan di rumah sakit? "
"Kemarin Varro tiba-tiba pingsan ,Pak... Saya khawatir dan langsung membawa Varro ke rumah sakit.. " Ucap Sella dengan wajah di buat sedih begitu menjijikkan bagi Varro.
"Benar itu Varro? "Tanya guru seni budaya Varro membuat Sella langsung menatap tajam Varro dan...
" I-iya Pak, ini semua karena saya.... Saya bersyukur kerena Sella membawa saya ke rumah sakit hingga lupa mengerjakan tugas kami "Balas Varro sambil menunduk membuat Sella tersenyum sedangkan guru seni budaya dan siswa perempuan terkejut.
"Apakah Varro baik-baik saja?"
"Aku tidak bisa membayangkan, terimakasih Sella"
Kata demi kata keluar dari mulut siswa perempuan di kelas membuat Varro semakin menunduk sedangkan Sella memutarkan boleh matanya malas.
"Baiklah, bapak memaafkan kalian tapi kalian tetap dihukum berdiri di lapangan sekolah" Ucap guru seni budaya membuat Varro dan Sella saling menatap dan..
"Pak, Varro tidak bisa jika berdiri terlalu lama... Saya khawatir jika Varro pingsan dan kambuh"Ucap Sella tiba-tiba membuat Varro menyenggol tangannya pelan sedangkan Varro membulatkan mata menatap sahabatnya ini yang ia pikir sudah hilang akal.
"Benarkah?, sebenarnya Varro sakit apa? "
"Sebenarnya Varro sakit.... Maaf Pak, saya tidak bisa memberi tahu bapak tapi.... Varro... Fain."Ucap Sella menatap Varro yang menatapnya tajam tapi....
Bruk!!
"VARRO!!!!"
"KYA VARRO!!!!"
Kegaduhan terjadi ketika tiba-tiba saja tubuh Varro limbung membuat guru seni budaya langsung saja menangkap tubuh Varro.
Sella yang berusaha membangunkan Varro hingga Varro di bawa ke UKS.
Di UKS,
Terlihat Varro yang terbaring lemah dengan Sella yang terus menggengam tangannya juga guru seni budaya yang berdiri di samping Sella.
"Varro bangun...Var..." Lirih Sella meneteskan air matanya hingga...
"Sebenarnya Varro sakit apa? " Ucap guru seni budaya tiba-tiba.
"Saya tidak bisa memberi tahu kepada bapak.."Lirih Sella menatap guru seni budaya sendu.
"Sebagai guru, Varro sudah bapak anggap sebagai anak sendiri.... Jadi katakan yang sebenarnya Sella "Ucap guru seni budaya membuat Sella terdiam dan...
"Hiks... Varro sebenarnya mempunyai penyakit serius, Pak"Isak Sella tiba-tiba membuat suasana menjadi menegangkan.
"Katakan... "
"Leukimia.. Hiks Varro memiliki penyakit leukimia"Ucap Sella membuat guru seni budaya terkejut bahkan menutup mulutnya.
"Bagaimana bisa?.... Sejak kapan?... Apakah kakaknya tahu? "Ucap guru seni budaya membuat Sella terdiam dan menggelengkan kepalanya.
"Baiklah, untuk hari ini bapak izinkan kamu untuk menjaga Varro... Katakan jika terjadi sesuatu"Ucap guru seni budaya diangguki Sella.
Guru seni budaya akhirnya keluar dan...
"S**t!!!... Kamu gila yah! " Ucap Varro yang tiba-tiba bangun.
"Shht.. diam!... pelan-pelan kalau bicara" Ucap Sella membuat Varro memutar bola matanya malas dan...
"Kau itu gila atau gimana huh?... Aku ini sehat!... Bagaimana bisa kau mengatakan aku punya penyakit leukimia!... Mau aku punya beneran?!"Ucap Varro emosi membuat Sella menunduk.
"Maaf, aku cuma tidak ingin kita dihukum... Kau juga kan baru keluar dari rumah sakit kemarin"Ucap Sella kemudian menatap Varro tapi...
"Tapi tidak begitu juga caranya Rosella!!!...Ck"Ucap Varro emosi.
"Tapikan hanya guru seni budaya yang tahu" Lirih Sella dengan suara muka bergetar membuat Varro menghela nafasnya panjang dan....
"Baiklah... Aku minta maaf, yang penting sekarang kita tidak dihukum" Ucap Varro berusaha tersenyum agar Sella tidak takut.
"Huum.. Aku juga minta maaf yah, tapi setelah ini kita kerjakan tugasnya yah! " Ucap Sella tersenyum semangat membuat Varro terkekeh.
"Baiklah.... Tidur gih, nanti ketahuan"
"Aish...Ini sangat merepotkan" Ucap Varro kembali membaringkan tubuhnya ke ranjang.
"Jalja(Selamat tidur dalam bahasa Korea) " Ucap Sella lembut malah membuat Varro terkekeh.
"Kau belajar bahasa Korea? "Tanya Varro diangguki Sella.
"Dasar kau ini... Seberapa genius kah sahabatku ini?.... Bukankah sebelumnya kau masih belajar bahasa Jepang? " Ucap Varro terkekeh.
"Biar saja... Aku suka belajar berbagai bahasa"Balas Sella membuat Varro menghela nafasnya dan tersenyum.
"Baiklah, semangat ya belajar bahasa Koreanya"Ucap Varro diangguki Sella.
Sementara itu,
" Halo.... "
"Bisa saya bantu?... Dengan Perusahaan Nando... "
"Saya guru dari adik Tuan Vano Nando ingin membicarakan sesuatu yang penting" Ucap seseorang yang tidak lain adalah guru seni budaya Varro.
"Baiklah, sebentar biar saya panggilkan Tuan Vano" Ucap perempuan yang tidak lain adalah sekertaris Vano.
"Pak Vano... Ada telepon dari guru Tuan Varro"Ucap sekertaris Vano membuat Varro yang duduk memeriksa beberapa dokumen langsung mengambil alih telepon.
"Halo, dengan Vano Nando "Ucap Vano datar.
"Halo Pak, saya guru seni budaya Varro Nando.. "
"Ada sesuatu yang penting? "
Guru Varro menghela nafas panjang dan...
"Ada apa ?ada sesuatu yang terjadi dengan Varro?"
"Mohon maaf Pak, saya mendapat informasi dari sahabat dekat Varro tentang hal ini.... Sahabat Varro mengatakan bahwa anda tidak mengetahui tentang keadaan adik anda Varro" Ucap guru seni budaya membuat Vano mengernyit dahinya dan...
"Katakan intinya"
"Varro Nando sempat pingsan saat pelajaran ketika saya hendak menghukumnya bersama sahabatnya"
"Apa?!!... Pingsan?!.... Bagaimana bisa?... Dan kenapa Varro dihukum? " Ucap Vano terkejut.
"Varro tidak mengerjakan tugas da-"
"Benar-benar anak itu... Apa yang terjadi sampai dia pingsan... Ada apa dengan keadaannya"
"Varro... d-dia... "
"Ada apa dengan adik saya sebenarnya? "
"Sahabat dekat Varro mengatakan bahwa Varro mengidap penyakit leukimia" Ucap guru Varro membuat Vano yang berada di sebrang telepon pun terkejut dan...
"Jangan bercanda.... Saya bisa memecat anda dari sekolah jika bercanda" Ucap Vano begitu menusuk.
"Pak, saya adalah guru dari Varro... Dan anda selalu mempercayai saya tentang informasi Varro selama di sekolah... Dan ini bener-bener saya dapatkan langsung dari sahabat dekat Varro.... Saya percaya jika sahabat Varro tidak akan berbohong... Karena dia adalah siswa teladan seperti Varro Pak"Jelas guru Varro membuat Vano terdiam karena terkejut dan...
"Bagaimana keadaannya? "
"Varro pingsan dan ditangani di UKS Pak, anda tentang saja.. Karena sahabat Varro menemaninya" Ucap guru Varro membuat Vano menghela nafas dan....
"Baiklah terimakasih informasinya"
"Sama-sama Pa-... Selalu saja" Ucap guru Varro menghela nafas kasar.
Sementara itu di Perusahaan Nando,
Vano yang telah memutuskan telepon sepihak pun langsung menuju ruangan dan mendudukkan dirinya kasar.
Vano mengambil figura yang berisi foto Varro di sampingnya dan...
"Aku tidak percaya sampai mendengar dari mulutnya sendiri" Ucap Vano menghela nafas.
"BENAR ATAU TIDAK?!!! "
"M-maafkan Varro Kak... "
Jangan lupa vote, like, comment!! :)
Jum'at, 03-02-23
Kim_na
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments