Xin Fai membuka kelopak mata ketika sinar matahari menyentuh wajahnya, sinar hangat matahari membuat tubuhnya nyaman namun ada yang jauh nyaman dari sinar matahari, melainkan bulu tebal yang menjadi tempatnya berisitirahat.
"Bocah, minggir kau dari tubuhku!"
Mengerjapkan mata berkali-kali, Xin Fai lantas terlonjak kaget mendapati dirinya tertidur di atas perut serigala itu.
"Maafkan aku Lang," kata Xin Fai tak enak hati setelah mendengar dengusan kasar dari Lang.
"Kita hanya perlu berjalan sedikit lagi, tidak jauh dari sini kita akan bertemu kota Huo."
Mereka sampai di gerbang kota dengan pengamanan ketat, beberapa pria bersenjata lengkap berdiri menjaga keamanan kota sambil sesekali melirik ke arah Xin Fai.
Memang bukan hal aneh lagi jika manusia bisa mengendalikan bahkan berteman dengan siluman, beberapa pendekar bahkan menjadikan siluman sebagai teman bertarung. Namun yang membuat orang mengernyit heran adalah seorang anak kecil datang bersama seekor serigala berusia lebih dari seribu tahun, ditambah lagi terdapat corak keemasan yang membuat serigala itu istimewa di mata mereka. Serigala Berbulu Emas merupakan binatang perwujudan siluman yang memiliki daya tarik tinggi.
"Mungkinkah itu Serigala Berbulu Emas yang sering dibicarakan?"
"Benar-benar buas, apakah anak kecil itu tidak menyadari bahaya?"
"Serigala itu sangat terkenal dengan keindahan bulunya..."
Xin Fai berusaha tak menanggapi omongan itu, dia memasuki kota dengan tenang. Sekelebat tercium aroma daging di hidungnya, membuatnya beberapa kali mengelap air liur. Koin emas yang diberikan Zhishu Yan memang tidak bisa dibilang sedikit bahkan sangat banyak, membuat Xin Fai yang tidak pernah mencicipi makanan enak itu mulai membayangkan berbagai makanan yang akan dimakannya.
"Kita akan makan besar... Lang?! Apa yang kau lakukan?"
Xin Fai tak menyangka baru sedetik melangkahkan kaki di kota Huo serigala itu langsung menemukan musuh alaminya, Xin Fai mencari pemilik serigala dengan mata serupa lorong kematian itu buru-buru.
Terlihat seorang lelaki dewasa berumur 29 sampai 30 tahun di dekat serigala berbulu hitam pekat miliknya, Lang menggeram dengan sikap hendak menerkam musuhnya.
"Kau memiliki serigala yang unik," ucap pria itu dingin. "Namun sangat tak pantas dimiliki oleh bocah sepertimu. Berikan saja dia padaku, aku akan membelinya dengan harga tinggi. Bukankah kau membutuhkan uang? Aku akan memberi berapapun harga yang kau mau."
"Apa maksudmu? Lang datang ke sini bersamaku, tidak mungkin aku memberikannya pada orang asing sepertimu." Xin Fai menggelengkan kepala tak setuju. Jika dia tahu berapa harga seekor Serigala Berbulu Emas mungkin Xin Fai akan menganga lebar.
Pria dengan badan kekar disertai tato merah darah melingkar di dadanya itu nampak hendak menyerang Xin Fai. Dia tak tahu mengapa pria itu menatap Lang lama. Yang pasti itu adalah hal buruk. Dia yakin pendekar itu berasal dari aliran hitam, dilihat dari pembawaan serta tato merah di tubuhnya.
Pandangan Xin Fai terkunci di pedang yang ditenteng oleh pendekar itu, seketika tangannya mengepal keras. Pedang itu sama seperti yang dimiliki pembunuh kedua orang tuanya, Manusia Darah Iblis. Pedang dengan garis kemerahan menyala.
"Ada apa denganmu?"
"Tidak, lupakan saja. Aku tak ingin mencari masalah denganmu."
"Anak kecil, besar juga nyalimu. Bagaimana kalau silumanmu berduel dengan silumanku?"
Kedua serigala itu menggeram ganas. Xin Fai menukikan alisnya tajam.
"Tidak." Xin Fai menolak mentah-mentah, dia langsung menarik Lang menjauh dari lawannya. Lang memberontak namun Xin Fai buru-buru berucap kesal.
"Berhenti atau aku membatalkan perjanjian kita?"
"Grrrhhh."
Pendekar itu tersenyum kecil, dia tentu tidak akan melepaskan Xin Fai semudah itu.
**
Xin Fai hendak memasuki penginapan sebelum akhirnya terdiam cukup lama sambil memegang dagu, dia berpikir agaknya lima menit sampai membuat Lang berniat menubruk penginapan ini sampai rubuh. Dia sudah cukup sabar menunggu Xin Fai daritadi.
"Apa yang sedang kau pikirkan, bocah?" Serigala itu menggerutu kesal.
"Lang, tubuhmu takkan muat masuk ke penginapan ini." Xin Fai menunjuk pintu penginapan yang hanya bisa dimasuki oleh manusia dewasa.
"Kau bukan hanya tidak punya apa-apa melainkan tidak tahu apa-apa." desis Lang sambil menggeram.
Setelah mengatakan itu Lang segera berubah wujud menjadi cahaya keemasan, cahaya itu bergerak cepat menembus kulit Xin Fai yang hanya bisa menutupi wajahnya.
Seketika sensasi tubuhnya berubah drastis, terjadi sebuah gejolak yang tidak bisa dipahami Xin Fai di dalam tubuhnya. Mendadak Lang keluar dengan wujud aslinya sambil memuntahkan darah segar.
"Hei! Suruh Iblismu untuk tidak mencelakaiku!"
Serigala itu tampak murka namun tak bisa melakukan apa-apa, Xin Fai menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil berkata.
"Tuan Iblis, aku tidak tahu kau siapa. Kumohon jangan lukai Lang."
Beberapa orang yang berdiri di dalam penginapan melongokkan kepalanya ke arah Xin Fai. Yang menarik perhatian mereka adalah Serigala Berbulu Emas yang diyakini sebagai serigala paling indah sekaligus haus darah, siluman sepertinya hanya ada beberapa di Kekaisaran Shang jadi tak heran melihat binatang itu bukan sebuah pemandangan yang mudah dijumpai.
Hari masih siang, Xin Fai memilih untuk mencari makanan di sekitar penginapan. Dia baru sadar, ternyata Lang berubah wujud menjadi sebuah tatto dengan ukiran indah berwarna keemasan yang melintang miring di lehernya. Hal itu menarik perhatian beberapa pendekar di sekitar yang sejak awal sudah melihat Xin Fai di gerbang kota tadi.
"Kulihat tadi kau datang bersama seekor Serigala Berbulu Emas. Di mana kau membelinya?"
"Hah? Aku tak membelinya, aku menemukannya di hutan sekitar sini."
Beberapa pendekar yang tadinya sibuk berpesta arak akhirnya memilih menyimak percakapan Xin Fai bersama salah seorang pendekar.
"Kau baru saja melewati hutan itu sendirian?"
Xin Fai menganggukkan kepalanya, seakan mencari kebohongan di mata Xin Fai pendekar itu menggelengkan kepala pelan saat menyadari ucapannya bukan kebohongan.
"Kau tahu? Setiap warga yang melewati hutan itu saat malam hari tak pernah kembali sejak kehadiran Serigala Berbulu Emas itu."
Pendekar itu mengenalkan dirinya, "Perkenalkan namaku To Mu dari Bukit Daun Kemangi. Mungkin kau pernah mendengar sekteku?"
Perlahan-lahan Xin Fai menggelengkan kepalanya dengan wajah polos membuat beberapa orang yang mendengar percakapan mereka pasti ingin menertawakan pria bernama To Mu ini. Dia terlalu meninggikan nama sektenya.
"Boleh kutahu namamu siapa?" kata pria itu malu.
"Xin Fai, aku dari Desa Peiyu."
"Ah... Desa Peiyu, kudengar desamu telah diserang oleh kelompok Manusia Darah Iblis."
"Apakah kau tahu sesuatu tentang Manusia Darah Iblis?"
"Ya, kurang lebihnya."
***
Jangan lupa untuk memberi dukungan berupa like, vote dan komen pada setiap chapter supaya authornya ttp update. Ini novel karya saya sendiri, bukan terjemahan. Selagi menunggu novel karya kak Ron up saya memilih menulis ini, semoga menghibur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
DK.Tzu
wah bgitu ya nama ku dk tzu dari desa daun sirih , /Grin//Grin//Grin/
2024-08-14
0
Henyu Kluwuk
manusia darah iblis
2023-12-20
1
Bambang Aryadi Ndraha
ceritanya bagus 👍
2023-12-20
0