Butuh waktu tiga jam mencari bahan-bahan baru untuk membuat penawar karena bahan yang dia miliki sebelumnya telah diberikan pada Zhang Bingjie, dengan terpaksa membuat Xin Fai mencari yang baru.
Setengah jam kemudian Xin Fai meletakkan obat yang dibuatnya ke tengah daun herbal lalu dimasukkan ke dalam mulut Lang, sembari menunggu serigala itu pulih dia berinisiatif mengelilingi hutan.
Dari beberapa informasi yang dia dapatkan, kota ini memiliki banyak tempat untuk melatih diri. Goa yang akan didatangi Zhang Bingjie adalah salah satunya. Tempat itu biasa digunakan untuk melatih indera pendengaran karena frekuensi suara yang dihasilkan goa itu sangat tak wajar.
Xin Fai tiba di mulut goa, perlahan ia memasuki tempat itu sembarangan dan sesuatu yang buruk terjadi.
Puluhan bahkan ratusan kelelawar menutupi pintu masuk, dengan panik Xin Fai menerobos namun para kelelawar itu balik menggigitnya. Bekas luka karena pertarungan dengan Zhang Bingjie tadi membuat tubuhnya sangat kesakitan ditambah lagi kelelawar yang kini mengepungnya dengan agresif. Ia kehilangan banyak darah.
Sayup-sayup suara kelelawar mulai berteriak nyaring di telinganya, semakin lama suara itu bertambah menjadi ribuan mahkluk menjerit di dalam goa. Xin Fai menutup telinganya yang kini mengeluarkan darah kental, darah berdesir hebat di kepala dengan deru napasnya yang berantakan.
Lima menit yang dilewati Xin Fai terasa seperti lima tahun, setiap detik begitu menyiksa telinganya. Bunyi itu menuntun seseorang untuk melakukan bunuh diri, namun Xin Fai masih bisa menahan dirinya.
Memang, goa itu terkenal karena banyak pendekar yang kehilangan nyawanya di sana. Mereka yang mati itu kebanyakan bunuh diri.
Xin Fai selalu mengalihkan pikirannya ke senyuman iblis yang merenggut nyawa Ayahnya saat keinginan bunuh diri itu muncul. Dendam atas kematian orang-orang yang disayanginya harus terbalaskan. Hanya itu saja yang dipikirkan anak kecil itu namun bisa mengalihkan keinginannya untuk bunuh diri.
Detik-detik penuh penyiksaan itu tak bisa lagi ditahannya, mata Xin Fai memerah berair dengan tangan yang berdarah akibat menutup telinganya. Darah demi darah menetes di tempatnya berpijak dari telinganya, pandangan Xin Fai mulai kabur.
Sampai mendadak jeritan kelelawar itu berhenti.
Xin Fai menyapu pandangannya ke seluruh penjuru dengan lemah, terlihat seekor kelelawar yang besar di bagian dalam goa yang gelap. Mahkluk itu mendekat, Xin Fai menjauh.
Keadaan hening hanya diisi dengan suara tubuh Xin Fai yang berusaha menghindar dari kelelawar itu.
Saat jarak mereka dekat kelelawar itu memajukan wajahnya, berbeda dengan kelabang yang ditemuinya, kelelawar ini memiliki dua belas mata yang bergerak-gerak liar.
Pemandangan seperti itu jelas menakutkan bagi anak seusia Xin Fai.
"Ah... Sudah lama sekali, ada orang sepertimu juga yang datang kemari, kalian begitu mirip."
"Sepertiku juga?" Dengan takut Xin Fai membuka mata pelan.
"Benar, seseorang yang memiliki dua jiwa dalam satu tubuh. Kau memiliki Iblis di dalam dirimu."
Xin Fai memang sempat mendengarnya dari Zhishu Yan tapi tak begitu mendetail, kemungkinan kelelawar ini memiliki jawaban atas pertanyaannya selama ini.
"Luka bakar ini lama kelamaan akan membentuk sebuah Iblis." Kelelawar itu memelototi Xin Fai. Terdapat aura ancaman dalam suara silumannya. tak membiarkan Xin Fai berpikir, kelelawar itu lanjut memberikan peringatan.
"Kau tidak perlu terlalu percaya dengan manusia, karena apapun yang kau lakukan mau itu baik maupun buruk tidak akan berguna, mereka tak akan menganggapmu sebagai manusia juga. Asal kau tahu, dengan kekuatan Iblis itu akan banyak orang yang mengucilkanmu." Kelelawar itu berhenti terbang, tepat di depan Xin Fai.
"Orang sepertimu sebelumnya... Mati di tangan manusia yang dibelanya, banyak orang yang takkan menerima kehadiran kalian."
"Ta-tapi apa salahku? Apa ada yang salah denganku? Bukankah ini sudah takdir?"
"Tidak ada yang salah denganmu. Ini juga bukan garis takdirmu, melainkan Iblis itu sendiri yang memilihmu."
"Mengapa harus aku?" Xin Fai tak bisa lagi menerima kondisinya, awalnya dia tak menganggap serius hal ini. Namun semakin lama, ternyata takdirnya terasa begitu pahit.
"Dendam dalam dirimu, kematian kedua orang tua dan adikmu sangat membekas di dadamu. Hal itulah yang membakar sisi kemanusiaanmu nantinya. Menjadikanmu seorang Iblis."
Kelelawar itu mengibaskan sayapnya seketika itu juga kelelawar lain yang ukurannya lebih kecil terbang, membuka pintu goa. "Membakar sisi kemanusiaan? Apa aku akan menjadi Iblis nantinya?"
Kelelawar itu menggeleng, kedua belas bola matanya menghadap ke arah Xin Fai bersamaan. "Ada satu orang sepertimu yang bisa mengendalikan Iblis itu, dia bisa menyempurnakan hampir seluruh ilmu Pedang Iblis. Pria bodoh itu.. dia membela orang-orang lemah bernama manusia, namun akhirnya dia dibunuh oleh manusia itu sendiri." Terdapat nada tak suka bercampur sedih di dalam suara siluman itu.
Kelelawar membalikkan tubuhnya, "Kau memang tidak sehebat dia. Saat seumuran denganmu, dia sudah berhasil menguasai lima cabang ilmu pedang Iblis."
Xin Fai menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu apa itu ilmu pedang Iblis."
Kalau bisa menjerit kelelawar itu pasti akan menjerit sebisanya, dia merasa Xin Fai tak lebih dari orang bodoh yang mengantar nyawa di goa ini sendiri tanpa kemampuan apa-apa, tidak mengetahui ilmu apapun, bahkan masih bisa tertawa lugu. Anehnya anak itu tak seperti pendekar lain yang membunuh diri sendiri di goa itu, membuat seekor kelelawar besar di hadapannya pun merasa aneh.
"Jangan bilang kau tidak tahu apa-apa tentang ilmu persilatan?"
"Bisa dibilang begitu," jawab Xin Fai seraya tertawa canggung. Beberapa detik berlalu, akhirnya kelelawar itu bergerak lalu mengarahkan sayapnya di dahi Xin Fai, memeriksa kekuatan anak itu.
"Menyedihkan."
Xin Fai tersedak mendengar kata-kata pedas itu. Seketika dirinya teringat dengan seekor serigala bermulut pisau, Lang.
"Kau belum memiliki tenaga dalam, tidak belajar ilmu bela diri, bahkan tubuhmu termasuk lemah. Kau bukan dilahirkan oleh seorang Pendekar."
Perkataan itu diterima Xin Fai dengan lapang dada. "Eh... itu benar Ayahku seorang nelayan dan Ibuku orang biasa. Kami tidak mengetahui apa itu dunia persilatan."
"Tidak heran kekuatanmu sama seperti seekor semut."
"Uhuk uhuk!" kali ini Xin Fai sampai terbatuk-batuk mendengarnya. Namun kelelawar itu tak peduli.
"Jika kau tak membuka gerbang awal, Iblis itu takkan bisa berkomunikasi denganmu."
Xin Fai berucap canggung, "aku tidak tahu caranya membuka gerbang awal."
"Kau harus memiliki setidaknya seratus tenaga dalam, gerbang kedua seribu, gerbang ketiga sepuluh ribu."
"Sepuluh ribu?!"
"Aku bahkan belum mengatakan gerbang yang ke empat seratus ribu. Dan gerbang kelima tidak bisa dilampaui manusia. Sejuta tenaga dalam, jumlah itu hanya bisa dimiliki oleh Iblis yang ada dalam tubuhmu."
Xin Fai membuka mulutnya lebar-lebar. Dia sungguh tak percaya, angka seratus saja sudah sangat sulit baginya. Apalagi mendengar Iblis di tubuhnya memiliki sejuta tenaga dalam, sungguh di luar jangkauan otaknya.
"Apa seratus ribu itu pernah dicapai oleh manusia?"
"Ya. Dia orang yang tadi kuceritakan. Seorang dengan tubuh Iblis yang mati sia-sia di tangan para manusia."
Tanpa diduga Xin Fai mendekat kemudian menyatukan kedua telapak tangannya. "Aku ingin menjadi sepertinya, kumohon ajarkan aku. Aku punya sumpah untuk membalas kematian keluargaku dan juga janji dengan seorang Pendekar!"
Suasana sunyi senyap sebelum akhirnya Xin Fai dapat mendengar geraman dari pintu goa. Lang memasuki goa, saat bola mata emasnya bertemu dengan kelelawar itu, di saat itu juga keduanya memasang wajah yang sama.
"Kau...?"
"Ah, ternyata kau masih hidup?"
***
terjadi beberapa perubahn nama tokoh dan juga alur cerita, kalau ada typo lgi kasih tau saya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
buseeet mantap dah thor lanjutkan
2023-10-04
0
Made Raponk
juga benar
2022-12-06
0
Hana Aini
likelijelikeee
2022-11-17
0