Mereka tiba di kota Huo pada saat langit mulai gelap, warga kota itu nampak gelisah. Beberapa orang berkerumun di dekat seorang pria tua yang sedang menceritakan kehilangan seorang anak gadisnya malam kemarin. Saat itu putrinya sedang menuju kediaman mertuanya bersama sang Ayah. Namun ketika di tengah perjalanan dirinya tak mendengar suara anak gadisnya itu lagi, dan di saat itulah pria tua menyadari bahwa ia telah kehilangan putrinya.
Beberapa warga juga mulai resah terlebih lagi bulan ini kasus kehilangan anak gadis itu telah terdengar lebih dari tiga kali. Ini merupakan sebuah bencana, jika semakin lama dibiarkan maka penduduk Kota Huo ke depannya tak akan memiliki generasi penerus lagi karena banyak perempuan yang menghilang tanpa jejak.
Calon suami gadis itu sendiri mulai depresi dan mencari ke seluruh penjuru sambil meneriakkan namanya. Orang-orang yang melihat pria malang itu hanya bisa menatap miris. Padahal walikota sudah memperingatkan agar mereka menjaga baik-baik anak gadisnya agar tidak keluar rumah saat malam tiba namun masih banyak yang melanggarnya.
Segala upaya sudah dilakukan walikota Huo namun tak ada yang membuahkan hasil, pilihan terakhir adalah siapapun yang berhasil menemukan pelaku akan diberi seratus keping emas, dan yang berhasil menangkapnya akan diberikan seribu keping emas. Walikota tidak bisa menganggap ini masalah sepele lagi, berbagai pendekar dan mata-mata sudah disewa untuk mencegah terjadinya kehilangan secara misterius ini.
Hal itulah yang membuat keadaan Kota Huo semakin ramai, banyak pendekar yang diam-diam mencari pelaku tersebut selama dua minggu belakangan namun tidak ada satupun berita baik terdengar di telinganya.
Memilih tak terlibat terlalu banyak, Xin Fai memutuskan kembali ke penginapan. Selain itu tubuhnya juga perlu istirahat mengingat dua minggu terakhir digunakannya untuk latihan berat.
Sesampainya di kamar penginapan Lang menggeram saat Xin Fai berusaha menemukan bekas luka di punggungnya.
"Ternyata benar-benar sembuh, penawar buatanku memang hebat."
Mendengar omongan penuh kepercayaan diri itu membuat Lang mendengus kasar, ia memakan beberapa potong daging yang sempat diburunya ketika di hutan.
"Terimakasih."
Xin Fai yang sedang membolak-balik kitab menolehkan pandangannya pelan, Lang menutup mata seperti tidak pernah berbicara apapun.
Xin Fai hanya bisa tersenyum kecil. "Sama-sama."
Sembari memusatkan perhatian kepada isi kitab itu Xin Fai bergumam pelan, "Ilmu meringankan tubuh di atas air?"
Lang membuka matanya. "Kau sudah memiliki tenaga dalam untuk melakukannya. Mengapa tidak mencoba yang di atas angin saja dulu?"
Ekor mata anak kecil itu beralih ke halaman sebelumnya, ilmu meringankan tubuh di atas angin. Biasanya digunakan pendekar untuk berlari dengan kecepatan tinggi, meringankan tubuh juga sangat berguna untuk meningkatkan kelincahan saat bertarung.
Xin Fai berusaha mengikuti arahan kitab itu, ia konsentrasi memusatkan tenaga dalamnya ke telapak kaki. Setelah satu jam mencoba ia tak menemukan apa-apa selain kakinya yang tetap berada di posisi semula. "Apa-apaan?!" Keluhnya kesal.
"Ah aku benci melakukan ini. Tapi mau bagaimana lagi."
Lang menggelengkan kepalanya beberapa kali, Xin Fai terbilang jenius. Dalam hal kebodohan dia paling hebat.
"Aku ingin mencari angin dulu," tandas Xin Fai mencoba menutupi kekesalannya karena gagal menguasai ilmu kitab itu setelah berjam-jam lamanya. Hari sudah larut dan Lang mencoba memperingati di luar sana banyak perampok yang berkeliaran namun orang keras kepala seperti Xin Fai sangat susah dibujuk. Dia bahkan tak mendengar Lang berkata apa.
"Kau tahu sendiri kan sekarang sedang marak-maraknya kasus kehilangan para gadis."
"Apa menurutmu aku terlihat seperti seorang gadis?" tanya Xin Fai menaikkan alis kesal.
"Grrrhhh..." serigala itu kembali menopang kepala dengan lipatan tangannya, dia sudah tidak peduli lagi.
Nyatanya keadaaan Kota Huo masih saja ramai saat hari sudah larut sekalipun, dia mencoba mendatangi beberapa pedagang yang menjual batu permata. Namun sesaat dirinya terdiam ketika mendengar harga yang ditawarkan. Menjual dua ginjal pun tak akan sanggup untuk membeli permata paling murah sekalipun.
Tatapan Xin Fai beralih ke arah wanita berbaju biru langit dengan paras cantik yang tempo lalu bertemu dengannya. Dia sedang membeli beberapa permata paling mahal sambil tertawa kecil, wangi harum tercium dari tubuhnya yang anggun, wanita itu tampaknya tak menyadari kehadiran Xin Fai di sampingnya.
Ketika melewati dirinya, Xin Fai merasakan sensasi aneh dari hawa tubuh wanita itu. Di bawah alam bawah sadarnya secara alami Xin Fai bisa membedakan hawa manusia dan hawa siluman seperti Fu Shi dan Lang.
Alis Xin Fai bersatu dengan sorot mata curiga, ia mengikuti jejak wanita itu secara mengendap-endap. Demi memastikan dirinya tidak ketahuan, Xin Fai menjaga jarak cukup jauh. Mereka berhenti di depan sebuah toko yang tutup, di sana terlihat seorang gadis cantik yang sedang membereskan kedai yang hendak di tutup.
Wanita itu mengajak gadis yang satunya berbicara, dari jauh Xin Fai yakin bahwa mereka tak saling kenal sebelumnya. Merasa tidak ada yang aneh dia pun memutuskan untuk kembali ke penginapan sebelum sesuatu yang aneh terjadi.
Jalanan sepi yang jarang didatangi orang itu menjadi saksi bisu ketika seorang gadis tak bersalah dicekik dengan tatapan bengis dan begitu haus darah. Pupil mata wanita cantik itu perlahan-lahan berubah seperti binatang, muncul sayap dari punggungnya disertai dengan kulitnya yang menghijau. Hal itu berlangsung beberapa detik, gadis cantik dalam cekikannya perlahan tampak menua. Tak ada sedikitpun suara yang bisa ia dilepaskan karena cekikan kuat melingkari lehernya.
Gadis itu jatuh tersungkur dengan kulit keriput yang berlapis-lapis, sekilas ia tampak seperti mayat hidup. Wanita di hadapannya yang tadinya ganas kembali ke penampilannya semula sambil menjilati bibirnya, dia tampak semakin cantik dan anggun.
Yang terjadi selanjutnya adalah tubuh gadis itu perlahan-lahan menjadi serpihan bayangan hitam, Xin Fai mencengkram erat tembok yang menutupinya. Wanita itu terlihat seperti siluman capung. Jika itu benar, maka selama setahun ini wanita yang begitu dipuja oleh lelaki di sini adalah dalang di balik penculikan para gadis tersebut.
Setelah menyerap energi kehidupan, wanita itu tampak lebih segar dan awet muda. Dia menarik napas dalam dan tersenyum senang, tertawaan melengking wanita itu membuat bulu kuduk berdiri. Xin Fai bergegas pergi sebelum siluman capung itu mengetahui keberadaannya.
"Perasaanku saja atau ada seseorang tadi..." batin wanita itu menoleh ke belakangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
top deh lanjut thor
2023-10-04
0
Queen
cerita mc berkultivasi ny sengaja di buat lambat ya thor
2023-08-28
0
Made Raponk
enak
2022-12-06
0