Ch. 19 - Pembantaian di Sebuah Desa

Xin Fai memutuskan untuk meninggalkan lokasi air terjun itu setelah berhasil menguasai ilmu meringankan tubuh. Mengingat perjalanannya menuju Kuil Teratai masih sangat jauh, dia memerhatikan peta yang diberikan oleh Zhishu Yan dengan seksama.

Namun Xin Fai memasukkan peta tersebut kembali, mengingat dirinya bahkan tidak tahu di mana letak mereka berada saat ini.

Sepanjang perjalanan mereka berusaha menghindari pertarungan atas kemauan Xin Fai sendiri. Dia belum siap membunuh, Lang sudah beberapa kali menasehatinya agar merubah pola pikirnya itu namun Xin Fai bersikeras. Dia mengatakan jika dirinya membunuh orang maka dia sama saja seperti orang-orang yang telah membunuh Ayahnya.

Saat itu hujan turun dengan deras, air mengalir di tanah yang becek membuat jalan licin, Lang berlari agak pelan sambil mengendus udara.

"Bau darah..."

Xin Fai tidak menanggapinya karena belum bisa mencium apapun, samar-samar amis darah bercampur air hujan tercium dan semakin lama semakin kuat.

Xin Fai menepis pikirannya cepat-cepat ketika diaa teringat dengan bau yang sama–saat desanya dibantai oleh pasukan Manusia Darah Iblis.

Ternyata dugaan Xin Fai benar, saat tiba di suatu desa betapa terkejutnya mereka melihat banyaknya tumpukan mayat di sana.

Suara tapak kuda menghampiri mereka, seketika seseorang membekap mulut Xin Fai membuat anak itu memberontak.

"Ssst! Diam, nanti mereka bisa melihat kita!" Lelaki itu berbisik namun suaranya masih terdengar saat hujan.

"Baiklah."

"Sebaiknya kau tidak datang ke sini, kau harus pergi jika ingin nyawamu selamat."

"Apa yang terjadi di sini? Kenapa ada begitu banyak mayat?"

"Desa kami telah dibantai..." Lelaki berusia 24 tahun itu mencengkram pedang di tangannya erat. "Kami para Pejuang sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa, saat ini Pejuang yang tersisa hanyalah aku sedangkan temanku sudah pergi meminta bantuan ke desa lain. Tapi sampai hari ini aku tidak mendengar kabar apapun lagi darinya," lanjut pria itu dengan mata berkaca-kaca.

"Dibantai oleh siapa?"

"Manusia Darah Iblis."

Xin Fai mengepalkan tangannya begitu erat, ia mencoba menahan rasa benci yang menjalar ganas dalam tubuhnya.

"Aku akan membunuh mereka..." Gumam Xin Fai menarik pedangnya. Lang sama sekali tidak mengerti jalan pikiran anak itu, sebelumnya ketika mereka berhadapan dengan perampok Xin Fai berusaha mencari jalan aman bahkan memberikan seratus keping emas kepada perampok tersebut agar melepaskannya.

Namun jika lawannya Manusia Darah Iblis Xin Fai sama sekali tidak ragu untuk membunuh, bola matanya berkilat dikuasai emosi.

Lelaki itu mundur beberapa langkah ketika merasakan hawa pembunuh yang begitu mengancam. Meskipun agak canggung ia berusaha memperkenalkan dirinya.

"Aku Mu Liong, boleh kutahu namamu?"

"Xin Fai, tuan."

"Jangan panggil aku begitu, panggil saja Pejuang Liong atau 043."

"Hah? Namamu 043?"

"Kau sama sekali tidak tahu? Aih... Begini, dalam sistem kami memiliki nama berdasarkan peringkat di tempat masing-masing. Bagaimana ya cara menjelaskannya?" Mu Liong menggaruk tengkuknya kehabisan akal. Ia memaklumi bahwa anak kecil seperti Xin Fai belum begitu paham, Mu Liong menjelaskan secara jelas tentang Pejuang berhubung kondisinya sangat tak memungkinkan.

Menurut penjelasan Mu Liong, Pejuang sendiri adalah orang yang rela mati demi tempatnya. Mereka memiliki ciri-ciri dengan pergelangan tangan yang memiliki tato hitam berbentuk angka sesuai peringkat sendiri. Di pergelangan tangan Mu Liong terlihat angka 043.

Selain itu Mu Liong mengeluarkan topeng putih berbentuk kucing dengan mata merah dan tiga garis merah di pipi. Singkat cerita, yang pertama kali mengenalkan istilah Pejuang ini adalah seekor siluman kucing yang kehilangan majikannya karena suatu pertempuran. Siluman kucing putih tersebut akhirnya membuat organisasi yang bertugas mengabdi untuk Kekaisaran.

Mu Liong mengenakan topeng tersebut, Xin Fai mengarahkan pandangannya ke arah mata lelaki itu. Ia mendapati beberapa pria kekar tengah mengerubungi puluhan penduduk yang memohon ampunan.

Dalam sekejap mata tiga orang kehilangan nyawa karena pedang pendekar hitam itu. Xin Fai mengeratkan pegangannya pada pedangnya, ia hendak maju namun Mu Liong menahannya.

"Percuma kau maju sekarang, mereka sudah menguasai desa kami sepenuhnya."

"Dan Anda hanya diam saja di sini? Aku akan mencoba menyelamatkan orang-orang yang tersisa itu."

Belum sempat mencegahnya, Xin Fai sudah maju duluan dan Lang langsung berubah wujud menjadi cahaya emas dan menyatu di tubuh Xin Fai.

Xin Fai berjalan mengendap-endap memasuki desa, tiga ratus meter ke depan ada tiga orang pendekar aliran hitam yang sedang membunuh beberapa penduduk desa.

Xin Fai mengutuk keras saat kakinya menginjak kayu yang rapuh membuat tiga orang pendekar itu berhenti membunuh.

Salah satu di antara mereka memalingkan muka dan menatap ke depan dengan curiga. "Apa ada seseorang di situ?!"

Xin Fai mulai panik sembari menahan napas sebisa mungkin.

"Aku akan memeriksanya." Salah seorang pendekar mengangkat pedang menuju ke arah Xin Fai bersembunyi, Xin Fai menahan nafasnya ketakutan di balik gerobak sayur tersebut. Jantungnya terasa berhenti, beberapa meter tersisa Xin Fai bisa merasakan hawa pembunuh mendekatinya.

Pria kekar bertato makin dekat, dua temannya memasang wajah waspada dengan pedang yang siap menyerang kapan saja.

Dalam detik-detik terakhir Xin Fai melihat seekor tikus berlari di hadapannya, ia menahan jijik untuk memegang tikus tersebut dan mengarahkan tikus tersebut ke samping gerobak. Tikus itu berlari menjauh dengan suara keras.

"Ah, hanya seekor tikus.." gumam pria itu memasukkan pedangnya ke tempat semula, ia berbalik badan dan langkah kakinya terdengar menjauh.

Dengan hati-hati Xin Fai mengembuskan napas yang sempat ditahannya, di sekitar tempat itu terdapat banyak tikus yang berkembang biak, tikus tersebut bisa tumbuh dengan cepat karena ada banyak mayat yang terkapar membusuk selama berhari-hari di desa ini.

Xin Fai menebak pembantaian desa ini sudah berlangsung lama, aroma busuk tercium begitu menusuk membuatnya hampir muntah. Xin Fai memikirkan langkah selanjutnya, dia mengeluarkan tiga kaki kelabang yang tersisa di dalam kantongnya.

Dari balik celah yang lebar di gerobak tersebut Xin Fai membidik sasarannya, satu kaki kelabang dilepaskan, membuat sasaran pertamanya terdiam.

Pria di sampingnya juga terkena serangan itu dan segera mencabut kaki kelabang dari dadanya. Pendekar hitam ketiga memasang wajah aneh, setelah melepaskan serangan ketiga dengan sekuat tenaga Xin Fai yakin ketiga kaki kelabang itu mengenai mereka.

Setelah melihat ketiga pendekar itu mulai menunjukkan efek racun Xin Fai keluar dari persembunyiannya. Dia mengambil pisau dan melemparnya ke kepala pendekar paling terdekat. Hasilnya pria itu menggelinjang dan mengembuskan napas terakhirnya dan terlihat sebuah asap hitam keluar dari mulutnya akibat racun tersebut.

Dengan mudah Xin Fai berlari menghampiri pria kedua, dia melepaskan serangan bertubi-tubi saat pria tersebut meronta-ronta kesetanan. Racun itu merobek isi jantungnya, Xin Fai sengaja mengarahkan kaki kelabang itu di jantung pria tersebut agar kematiannya lebih cepat.

Musuh terakhir, Xin Fai mendekati pria ketiga yang sedang mengerang itu. Saat hendak memotong kepalanya mendadak Xin Fai mundur beberapa langkah ketika pria tersebut balik menyerangnya.

"Apa racunnya tak mempan padamu?"

"Heh? Kau pikir aku bodoh? Setelah melihat temanku bertingkah aneh kau pikir aku akan diam saja?" Pria itu menunjuk ke tembok di sampingnya, terdapat kaki kelabang menancap di sana.

Xin Fai mengerti, kaki kelabang itu kemungkinan besar meleset karena pria tersebut menepisnya dengan pedang sebelumnya. "Kau masih bocah dan sudah terlihat masa depanmu hanya akan menjadi seorang pecundang!"

"Bukannya kau pecundang itu? Membunuh orang tak berdosa begini, kalau kau merasa hebat lawan sesama pendekar juga!"

Xin Fai menahan laju serangan dengan pedangnya, dia mundur beberapa langkah namun pria itu tak memberi jarak bahkan terus menempel padanya.

Pria itu menyerang dengan teknik pedang yang begitu liar namun mematikan, jurus tersebut biasanya hanya dimiliki anggota Manusia Darah Iblis.

Xin Fai bisa mengimbangi pertarungan beberapa saat namun ketika salah satu serangan mengenai tubuhnya, Xin Fai mundur cukup jauh.

Luka yang diberikan pria itu mengeluarkan darah yang banyak, Xin Fai masih dikejar-kejar olehnya. Serangan Xin Fai sama sekali tak berarti, dia hanya bisa menyerang udara kosong dan bertahan.

Saat keadaan Xin Fai semakin terpojok, pria tersebut mengangkat pedangnya tinggi-tinggi hendak memotong tubuh anak kecil itu.

"Tarian Dewa Iblis!"

***

**Maaf sebelumnya mengganggu, tapi otor ayam ini ingin mengingatkan saja.

sebelumnya udh dikatakan bahwa cerita ini hanya karya seorang pemula jadi jika tidak sesuai dgn ekpektasi pembacanya, maaf...aku pun gak akan merubah alurnya karena sudah terlanjur dibuat. untuk MC sndiri emg sengaja dibuat lemah di awal apalagi umurnya masih 9 tahun(sekedar info) dan di arc 2 dia bakal jd kuat. tapi kalo masih gak suka, daripada kecewa plus kesel (lagi2 karena gak sesuai ekspektasi) saranku sih jangan baca lagi cerita ini karena takut kalian kecewa ke depannya.

tapi kalau sekiranya suka apa adanya dgn cerita ini tanpa bnyk mengeluh ini itu kakpit sangat berterimakasih😆, silakan baca karya yang gak seberapa ini dan semoga bisa menghibur yah😊

bubayyyy**~`

Terpopuler

Comments

Henyu Kluwuk

Henyu Kluwuk

ok
....menarik

2023-12-21

1

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

mantap gan lanjutkan

2023-10-04

0

LOLLYPOP

LOLLYPOP

💪🏽💪🏽💪🏽💪🏽

2023-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Xin Fai
2 Ch. 2 - Manusia Darah Iblis
3 Ch. 3 - Kuil Teratai
4 Ch. 4 - Serigala Berbulu Emas
5 Ch. 5 - Kota Huo
6 Ch. 6 - Kota Huo II
7 Ch. 7 - Taring Serigala Malam
8 Ch. 8 - Xin Fai vs Zhang Bingjie
9 Ch. 9 - Racun Kelabang Lima Mata
10 Ch. 10 - Goa Kelelawar
11 Ch. 11 - Goa Kelelawar II
12 Ch. 12 - Sang Kelelawar - Fu Shi
13 Ch. 13 - Siluman Capung
14 Ch. 14 - Istri Walikota Huo - Jia Li
15 Ch. 15 - Kematian Istri Walikota Huo - Jia Li
16 Ch. 16 - Air Terjun
17 Ch. 17 - Air Terjun II
18 Ch. 18 - Air Terjun III
19 Ch. 19 - Pembantaian di Sebuah Desa
20 Ch. 20 - Permintaan Seorang Kakek
21 Ch. 21 - Sebuah Janji
22 Ch. 22 - Melawan Manusia Darah Iblis
23 Ch. 23 - Kedatangan Pasukan Seribu Kaki
24 Ch. 24 - Pasukan Seribu Kaki vs Manusia Darah Iblis
25 Ch. 25 - Kematian Mu Liong
26 Ch. 26 - Kemenangan Xin Fai
27 Ch. 27 - Kota Anguo
28 Ch. 28 - Kota Anguo II
29 Ch. 29 - Bertemu Lan An
30 Ch. 30 - Ilmu dari Lan An
31 Ch. 31 - Memburu Siluman Kepiting
32 Ch. 32 - Kisah Seorang Kaisar Langit
33 Ch. 33 - Melampaui Ambang Batas
34 Ch. 34 - Tendangan Bulan Sabit
35 Ch. 35 - Salam Perpisahan
36 Ch. 36 - Mustika Tujuh Musim
37 Ch. 37 - Bunuh Yang Pantas Dibunuh
38 Ch. 38 - Permintaan Lien Hua
39 Ch. 39 - Kaibo
40 Ch. 40 - Bulan Separuh Lingkaran
41 Ch. 41 - Kekalahan Kaibo
42 Ch. 42 - Bencana Kelaparan
43 Ch. 43 - Pertolongan Xin Fai
44 Ch. 44 - Terjebak di Hutan Misterius
45 Ch. 45 - Seribu Roh
46 Ch. 46 - Siluman Raja Tikus
47 Ch. 47 - Permata Merah Hati
48 Ch. 48 - Pedang Manusia Darah Iblis
49 Ch. 49 - Tempat Bersinggah
50 Ch. 50 - Hutan Terkutuk
51 Ch. 51 - Serigala Pengembara
52 Ch. 52 - Pedagang Sombong
53 Ch. 53 - Tangisan Lian Sheng
54 Ch. 54 - Bertemu Putri Kecil - Lian Kaili
55 Ch. 55 - Keterkejutan Xin Fai
56 Ch. 56 - Kediaman Keluarga Lian
57 Ch. 57 - Pembunuh Bayaran
58 Ch. 58 - Pembunuh Bayaran II
59 Ch. 59 - Pangeran Putri Kaili
60 Ch. 60 - Tas Untuk Lang
61 Ch. 61 - Menghancurkan Batu
62 Ch. 62 - Xin Fai vs 5 Serigala
63 Ch. 63 - Pendeta Li Yong
64 Ch. 64 - Monster Iblis
65 Ch. 65 - Monster Iblis II
66 Ch. 66 - Kebangkitan Monster Iblis
67 Ch. 67 - Kebangkitan Monster Iblis II
68 Ch. 68 - Kebangkitan Monster Iblis III
69 Ch. 69 - Kebangkitan Monster Iblis IV
70 Ch. 70 - Kebangkitan Monster Iblis V
71 Ch. 71 - Kebangkitan Monster Iblis VI
72 Ch. 72 - Kebangkitan Monster Iblis VII
73 Ch. 73 - Akhir Dari Kebangkitan Monster Iblis
74 Ch. 74 - Enam Bulan
75 Ch. 75 - Menyerap Energi Alam
76 Ch. 76 - Latih Tanding Dengan Huang Kun
77 Ch. 77 - Kekalahan Kedua Huang Kun
78 Ch. 78 - Shen Xuemei
79 Ch. 79 - Meninggalkan Sekte Kuil Teratai
80 Ch. 80 - Melawan Lima Manusia Darah Iblis
81 Ch. 81 - Desa Pembantaian
82 Ch. 82 - Desa Pembantaian II
83 Ch. 83 - Desa Pembantaian III
84 Ch. 84 - Dua Pria Bertopeng Kucing
85 Ch. 85 - Pahlawan Desa Hemei
86 Ch. 86 - Siluman Beruang Api
87 Ch. 87 - Permata Siluman Ular
88 Ch. 88 - Xin Fai vs Pembunuh Bayaran
89 Ch. 89 - Ancaman Besar
90 Ch. 90 - Latihan Huang Kun
91 Ch. 91 - Harapan Huang Kun
92 Ch. 92 - Siluman Penguasa Air
93 Ch. 93 - Siluman Penguasa Air II
94 Ch. 94 - Siluman Penguasa Air III
95 Ch. 95 - Siluman Penguasa Air IV
96 Ch. 96 - Siluman Penguasa Air V
97 Ch. 97 - Siluman Penguasa Air VI
98 Ch. 98 - Tujuh Kapal Datang
99 Ch. 99 - Tiba di Kota Renwu
100 Ch. 100 - Ren Yuan yang Angkuh
101 Ch. 101 - Dua Lawan Satu
102 Ch. 102 - Perdebatan Panjang
103 Ch. 103 - Tawaran dari Ho Shing
104 Ch. 104 - Xin Fai vs Ho Shing
105 Ch. 105 - Sandiwara
106 Ch. 106 - Turnamen Pendekar Muda
107 Ch. 107 - Turnamen Pendekar Muda II
108 Ch. 108 - Turnamen Pendekar Muda III
109 Ch. 109 - Huang Kun vs Liu Bei
110 Ch. 110 - Huang Kun vs Liu Bei II
111 Ch. 111 - Pertarungan Shen Xuemei
112 Ch. 112 - Pertarungan Shen Xuemei II
113 Ch. 113 - Pertarungan Xin Fai
114 Ch. 114 - Kebanggaan Lian Sheng
115 Ch. 115 - Tragedi di Kota Anguo
116 Ch. 116 - Salamander Api
117 Ch. 117 - Gadis Belut Baja Listrik
118 Ch. 118 - Gadis Belut Baja Listrik II
119 Ch. 119 - Babak Utama
120 Ch. 120 - Babak Utama II
121 Ch. 121 - Babak Utama III
122 Ch. 122 - Pemuda Berkulit Gelap
123 Ch. 123 - Kekacauan di Arena Turnamen
124 Ch. 124 - Khasiat Permata Siluman Ular
125 Ch. 125 - Kedatangan Ren Yuan
126 Ch. 126 - Kabar dari Kota Houbi
127 Ch. 127 - Babak Final - 8 Besar
128 Ch. 128 - Babak Final - 8 Besar II
129 Ch. 129 - Kekecewaan Ren Yuan
130 Ch. 130 - Lan An vs Yu Yuwen
131 Ch. 131 - Xin Fai vs Xiu Juan
132 Ch. 132 - Nona Xiu Menangis
133 Ch. 133 - Pilar Kekaisaran
134 Ch. 134 - Pilar Kekaisaran II
135 Ch. 135 - Penyerangan Tak Diduga
136 Ch. 136 - Penyerangan Tak Diduga II
137 Ch. 137 - Penyerangan Tak Diduga III
138 Ch. 138 - Penyerangan Tak Diduga IV
139 Ch. 139 - Penyerangan Tak Diduga V
140 Ch. 140 - Penyerangan Tak Diduga VI
141 Ch. 141 - Penyerangan Tak Diduga VII
142 Ch. 142 - Penyerangan Tak Diduga VIII
143 Ch. 143 - Penyerangan Tak Diduga IX
144 Ch. 144 - Penyerangan Tak Diduga X
145 Ch. 145 - Penyerangan Tak Diduga XI
146 Ch. 146 - Penyerangan Tak Diduga XII
147 Ch. 147 - Penyerangan Tak Diduga XIII
148 Ch. 148 - Penyerangan Tak Diduga XIV
149 Ch. 149 - Akhir Penyerangan Tak Diduga
150 Ch. 150 - Lembar Baru yang Menyakitkan
151 Ch. 151 - Insting Bertarung
152 Ch. 152 - Belut Listrik
153 Ch. 153 - Cincin Ruang
154 Ch. 154 - Tiga Macan Tutul
155 Ch. 155 - Si Penguasa Danau
156 Ch. 156 - Si Penguasa Danau II
157 Ch. 157 - Hutan Para Siluman
158 Ch. 158 - Melawan Rubah Petir
159 Ch. 159 - Kalahnya Si Rubah Petir
160 Ch. 160 - Kitab Terlarang
161 Ch. 161 - Mencari Informasi
162 Ch. 162 - Negosiasi dengan Xu Ming
163 Ch. 163 - Misi Penyusupan
164 Ch. 164 - Misi Penyusupan II
165 Ch. 165 - Misi Penyusupan III
166 Ch. 166 - Misi Penyusupan IV
167 Ch. 167 - Misi Penyusupan V
168 Ch. 168 - Misi Penyusupan VI
169 Ch. 169 - Hujan Di Atas Darah
170 Ch. 170 - Pertemuan Dengan Liu Yun
171 Ch. 171 - Aku Kembali
172 Ch. 172 - Markas Pusat
173 Ch. 173 - Cari Siapa Pembunuhnya!
174 Ch. 174 - Senior Yong
175 Ch. 175 - Kapal Budak
176 Ch. 176 - Kebenaran Yang Terungkap
177 Ch. 177 - Pilar Kekaisaran Pertama
178 Ch. 178 - Pria Berbaju Besi
179 Ch. 179 - Angka Romawi
180 Ch. 180 - Bertemu Musuh Lama
181 Ch. 181 - Duel
182 Ch. 182 - Pasukan Bergerak
183 Ch. 183 - Mei Lian
184 Ch. 184 - Patung Pilar
185 Ch. 185 - Pertemuan Kembali
186 Ch. 186 - Pertemuan Kembali II
187 Ch. 187 - Iblis Merah
188 Ch. 188 - Bertemu Kaisar Qin
189 Ch. 189 - Aliansi Pedang Suci
190 Ch. 190 - Kembalinya Pedang Iblis
191 Ch. 191 - Pengemis Tua
192 Ch. 192 - Aliansi Pedang Suci Bergerak
193 Ch. 193 - Kekuatan Iblis
194 Ch. 194 - Iblis Pemakan Dosa
195 Ch. 195 - Pasukan Darah Hitam
196 Ch. 196 - Ilusi Hujan Darah
197 Ch. 197 - Si Gadis Angkuh
198 Ch. 198 - Si Gadis Angkuh II
199 Ch. 199 - Dua Jiwa Satu Tubuh
200 Ch. 200 - Perundingan
201 Ch. 201 - Markas Manusia Darah Iblis
202 Ch. 202 - Mencari Shen Xuemei
203 Ch. 203 - Rumah Hiburan
204 Ch. 204 - Memecahkan Teka-teki
205 Ch. 205 - Pertemuan Kembali
206 Ch. 206 - Misi Penyelamatan
207 Ch. 207 - Misi Penyelamatan II
208 Ch. 208 - Misi Penyelamatan III
209 Ch. 209 - Misi Penyelamatan IV
210 Ch. 210 - Keputusan Bersama
211 Ch. 211 - Pasar Gelap
212 Ch. 212 - Pedagang Kumal
213 Ch. 213 - Setan Gila
214 Ch. 214 - Setan Gila II
215 Ch. 215 - Permintaan Maaf
216 Ch. 216 - Ho Xiuhan
217 Ch. 217 - Rahasia Besar Shen Xuemei
218 Ch. 218 - Rapat Tertutup
219 Ch. 219 - Kembali ke Kuil Teratai
220 Ch. 220 - Formasi Penyegelan Iblis
221 Ch. 221 - Kepingan Sesal
222 Ch. 222 - Hukuman Tetua
223 Ch. 223 - Cerita Zhu Yue
224 Ch. 224 - Di Bawah Pelindung Malam
225 Ch. 225 - Desa Daan
226 Ch. 226 - Api Unggun
227 Ch. 227 - Sosok di Masa Lalu
228 Ch. 228 - Patung Qiang Jun
229 Ch. 229 - Takdir
230 Ch. 230 - Arti Sebuah Tujuan
231 Ch. 231 - Wadah Jiwa
232 Ch. 232 - Kehancuran Sekte Awan Biru
233 Ch. 233 - Kehilangan Dua Anggota
234 Ch. 234 - Ikat Kepala
235 Ch. 235 - Permohonan Pejuang
236 Ch. 236 - Rantai Api Neraka
237 Ch. 237 - Perintah Ketua
238 Ch. 238 - Gagak Kematian
239 Ch. 239 - Gejolak Kekaisaran
240 Ch. 240 - Aula Leluhur
241 Ch. 241 - Tuan Kucing
242 Ch. 242 - Nomor Satu
243 Ch. 243 - Trik Kotor
244 Ch. 244 - Benteng Lentera Api
245 Ch. 245 - Kunci Langit
246 Ch. 246 - Tiga Pedang Patah
247 Ch. 247 - Perdebatan Panjang
248 Ch. 248 - Nasib Aliansi
249 Ch. 249 - Pengorbanan Zhu Yue
250 Ch. 250 - Gerbang Perbatasan
251 Ch. 251 - Perjanjian Rou Han
252 Ch. 252 - Bagian Tak Terduga
253 Ch. 253 - Kepulan Awan Hitam
254 Ch. 254 - Nada Seruling Kematian
255 Ch. 255 - Sang Bayangan Kegelapan
256 Ch. 256 - Dua Pusaka Langit
257 Ch. 257 - Kebangkitan Kedua
258 Ch. 258 - Kebangkitan Kedua II
259 Ch. 259 - Kebangkitan Kedua III
260 Ch. 260 - Kebangkitan Kedua IV
261 261. Sedikit Informasi
262 Ch. 261 - Kebangkitan Kedua V
263 Ch. 262 - Kebangkitan Kedua VI
264 Ch. 263 - Kebangkitan Kedua VII
265 Ch. 264 - Kebangkitan Kedua VII
266 Ch. 266 - Akhir Kebangkitan
267 Ch. 267 - Pendekar Pedang Iblis
268 Ch. 268 - Tepi Laut
269 Ch. 269 - Hidup Sendiri
270 Ch. 270 - Strategi Perang
271 Ch. 271 - Strategi Perang II
272 Ch. 272 - Kebimbangan
273 Ch. 273 - Ren Ning
274 Ch. 274 - Kebangkitan Lang
275 Ch. 275 - Meninggalkan Hutan Kabut
276 Ch. 276 - Teman Pertama
277 Ch. 277 - Dataran Yang
278 ch. 278 - Perang Dimulai
279 Ch. 279 - Hadiah dan Kutukan
280 Ch. 280 - Xin Xia
281 Ch. 281 - Menuju Jantung Iblis
282 Ch. 282 - Napas Terakhir
283 Ch. 283 - Perang Besar
284 Ch. 284 - Pengkhianatan Liu Fengying
285 Ch. 285 - Kematian dan Kebangkitan
286 Ch. 286 - Melawan Ratu Iblis
287 Ch. 287 - Melawan Ratu Iblis II
288 Ch. 288 - Pertemuan Mengharukan
289 Ch. 289 - Akhir Peperangan
290 Ch. 290 - Ketenangan Malam
291 Ch. 291 - Pulau Es Utara
292 Ch. 292 - Pulau Es Utara II
293 Ch. 293 - Pulau Es Utara III
294 Ch. 294 - Pulau Es Utara IV
295 Ch. 295 - Pulau Es Utara V
296 Ch. 296 - Pulau Es Utara VI
297 Ch. 297 - Pulau Es Utara VII
298 Ch. 298 - Pulau Es Utara VIII
299 Ch. 299 - Pulau Es Utara IX
300 Ch. 300 - Pulau Es Utara X
301 Ch. 301 - Akhir yang Berakhir [End]
302 Ch. 302 - Salam Kak Vi
303 Pengumuman pengumuman!!
304 Season II sudah update!!
305 Pengumuman!!
Episodes

Updated 305 Episodes

1
Ch. 1 - Xin Fai
2
Ch. 2 - Manusia Darah Iblis
3
Ch. 3 - Kuil Teratai
4
Ch. 4 - Serigala Berbulu Emas
5
Ch. 5 - Kota Huo
6
Ch. 6 - Kota Huo II
7
Ch. 7 - Taring Serigala Malam
8
Ch. 8 - Xin Fai vs Zhang Bingjie
9
Ch. 9 - Racun Kelabang Lima Mata
10
Ch. 10 - Goa Kelelawar
11
Ch. 11 - Goa Kelelawar II
12
Ch. 12 - Sang Kelelawar - Fu Shi
13
Ch. 13 - Siluman Capung
14
Ch. 14 - Istri Walikota Huo - Jia Li
15
Ch. 15 - Kematian Istri Walikota Huo - Jia Li
16
Ch. 16 - Air Terjun
17
Ch. 17 - Air Terjun II
18
Ch. 18 - Air Terjun III
19
Ch. 19 - Pembantaian di Sebuah Desa
20
Ch. 20 - Permintaan Seorang Kakek
21
Ch. 21 - Sebuah Janji
22
Ch. 22 - Melawan Manusia Darah Iblis
23
Ch. 23 - Kedatangan Pasukan Seribu Kaki
24
Ch. 24 - Pasukan Seribu Kaki vs Manusia Darah Iblis
25
Ch. 25 - Kematian Mu Liong
26
Ch. 26 - Kemenangan Xin Fai
27
Ch. 27 - Kota Anguo
28
Ch. 28 - Kota Anguo II
29
Ch. 29 - Bertemu Lan An
30
Ch. 30 - Ilmu dari Lan An
31
Ch. 31 - Memburu Siluman Kepiting
32
Ch. 32 - Kisah Seorang Kaisar Langit
33
Ch. 33 - Melampaui Ambang Batas
34
Ch. 34 - Tendangan Bulan Sabit
35
Ch. 35 - Salam Perpisahan
36
Ch. 36 - Mustika Tujuh Musim
37
Ch. 37 - Bunuh Yang Pantas Dibunuh
38
Ch. 38 - Permintaan Lien Hua
39
Ch. 39 - Kaibo
40
Ch. 40 - Bulan Separuh Lingkaran
41
Ch. 41 - Kekalahan Kaibo
42
Ch. 42 - Bencana Kelaparan
43
Ch. 43 - Pertolongan Xin Fai
44
Ch. 44 - Terjebak di Hutan Misterius
45
Ch. 45 - Seribu Roh
46
Ch. 46 - Siluman Raja Tikus
47
Ch. 47 - Permata Merah Hati
48
Ch. 48 - Pedang Manusia Darah Iblis
49
Ch. 49 - Tempat Bersinggah
50
Ch. 50 - Hutan Terkutuk
51
Ch. 51 - Serigala Pengembara
52
Ch. 52 - Pedagang Sombong
53
Ch. 53 - Tangisan Lian Sheng
54
Ch. 54 - Bertemu Putri Kecil - Lian Kaili
55
Ch. 55 - Keterkejutan Xin Fai
56
Ch. 56 - Kediaman Keluarga Lian
57
Ch. 57 - Pembunuh Bayaran
58
Ch. 58 - Pembunuh Bayaran II
59
Ch. 59 - Pangeran Putri Kaili
60
Ch. 60 - Tas Untuk Lang
61
Ch. 61 - Menghancurkan Batu
62
Ch. 62 - Xin Fai vs 5 Serigala
63
Ch. 63 - Pendeta Li Yong
64
Ch. 64 - Monster Iblis
65
Ch. 65 - Monster Iblis II
66
Ch. 66 - Kebangkitan Monster Iblis
67
Ch. 67 - Kebangkitan Monster Iblis II
68
Ch. 68 - Kebangkitan Monster Iblis III
69
Ch. 69 - Kebangkitan Monster Iblis IV
70
Ch. 70 - Kebangkitan Monster Iblis V
71
Ch. 71 - Kebangkitan Monster Iblis VI
72
Ch. 72 - Kebangkitan Monster Iblis VII
73
Ch. 73 - Akhir Dari Kebangkitan Monster Iblis
74
Ch. 74 - Enam Bulan
75
Ch. 75 - Menyerap Energi Alam
76
Ch. 76 - Latih Tanding Dengan Huang Kun
77
Ch. 77 - Kekalahan Kedua Huang Kun
78
Ch. 78 - Shen Xuemei
79
Ch. 79 - Meninggalkan Sekte Kuil Teratai
80
Ch. 80 - Melawan Lima Manusia Darah Iblis
81
Ch. 81 - Desa Pembantaian
82
Ch. 82 - Desa Pembantaian II
83
Ch. 83 - Desa Pembantaian III
84
Ch. 84 - Dua Pria Bertopeng Kucing
85
Ch. 85 - Pahlawan Desa Hemei
86
Ch. 86 - Siluman Beruang Api
87
Ch. 87 - Permata Siluman Ular
88
Ch. 88 - Xin Fai vs Pembunuh Bayaran
89
Ch. 89 - Ancaman Besar
90
Ch. 90 - Latihan Huang Kun
91
Ch. 91 - Harapan Huang Kun
92
Ch. 92 - Siluman Penguasa Air
93
Ch. 93 - Siluman Penguasa Air II
94
Ch. 94 - Siluman Penguasa Air III
95
Ch. 95 - Siluman Penguasa Air IV
96
Ch. 96 - Siluman Penguasa Air V
97
Ch. 97 - Siluman Penguasa Air VI
98
Ch. 98 - Tujuh Kapal Datang
99
Ch. 99 - Tiba di Kota Renwu
100
Ch. 100 - Ren Yuan yang Angkuh
101
Ch. 101 - Dua Lawan Satu
102
Ch. 102 - Perdebatan Panjang
103
Ch. 103 - Tawaran dari Ho Shing
104
Ch. 104 - Xin Fai vs Ho Shing
105
Ch. 105 - Sandiwara
106
Ch. 106 - Turnamen Pendekar Muda
107
Ch. 107 - Turnamen Pendekar Muda II
108
Ch. 108 - Turnamen Pendekar Muda III
109
Ch. 109 - Huang Kun vs Liu Bei
110
Ch. 110 - Huang Kun vs Liu Bei II
111
Ch. 111 - Pertarungan Shen Xuemei
112
Ch. 112 - Pertarungan Shen Xuemei II
113
Ch. 113 - Pertarungan Xin Fai
114
Ch. 114 - Kebanggaan Lian Sheng
115
Ch. 115 - Tragedi di Kota Anguo
116
Ch. 116 - Salamander Api
117
Ch. 117 - Gadis Belut Baja Listrik
118
Ch. 118 - Gadis Belut Baja Listrik II
119
Ch. 119 - Babak Utama
120
Ch. 120 - Babak Utama II
121
Ch. 121 - Babak Utama III
122
Ch. 122 - Pemuda Berkulit Gelap
123
Ch. 123 - Kekacauan di Arena Turnamen
124
Ch. 124 - Khasiat Permata Siluman Ular
125
Ch. 125 - Kedatangan Ren Yuan
126
Ch. 126 - Kabar dari Kota Houbi
127
Ch. 127 - Babak Final - 8 Besar
128
Ch. 128 - Babak Final - 8 Besar II
129
Ch. 129 - Kekecewaan Ren Yuan
130
Ch. 130 - Lan An vs Yu Yuwen
131
Ch. 131 - Xin Fai vs Xiu Juan
132
Ch. 132 - Nona Xiu Menangis
133
Ch. 133 - Pilar Kekaisaran
134
Ch. 134 - Pilar Kekaisaran II
135
Ch. 135 - Penyerangan Tak Diduga
136
Ch. 136 - Penyerangan Tak Diduga II
137
Ch. 137 - Penyerangan Tak Diduga III
138
Ch. 138 - Penyerangan Tak Diduga IV
139
Ch. 139 - Penyerangan Tak Diduga V
140
Ch. 140 - Penyerangan Tak Diduga VI
141
Ch. 141 - Penyerangan Tak Diduga VII
142
Ch. 142 - Penyerangan Tak Diduga VIII
143
Ch. 143 - Penyerangan Tak Diduga IX
144
Ch. 144 - Penyerangan Tak Diduga X
145
Ch. 145 - Penyerangan Tak Diduga XI
146
Ch. 146 - Penyerangan Tak Diduga XII
147
Ch. 147 - Penyerangan Tak Diduga XIII
148
Ch. 148 - Penyerangan Tak Diduga XIV
149
Ch. 149 - Akhir Penyerangan Tak Diduga
150
Ch. 150 - Lembar Baru yang Menyakitkan
151
Ch. 151 - Insting Bertarung
152
Ch. 152 - Belut Listrik
153
Ch. 153 - Cincin Ruang
154
Ch. 154 - Tiga Macan Tutul
155
Ch. 155 - Si Penguasa Danau
156
Ch. 156 - Si Penguasa Danau II
157
Ch. 157 - Hutan Para Siluman
158
Ch. 158 - Melawan Rubah Petir
159
Ch. 159 - Kalahnya Si Rubah Petir
160
Ch. 160 - Kitab Terlarang
161
Ch. 161 - Mencari Informasi
162
Ch. 162 - Negosiasi dengan Xu Ming
163
Ch. 163 - Misi Penyusupan
164
Ch. 164 - Misi Penyusupan II
165
Ch. 165 - Misi Penyusupan III
166
Ch. 166 - Misi Penyusupan IV
167
Ch. 167 - Misi Penyusupan V
168
Ch. 168 - Misi Penyusupan VI
169
Ch. 169 - Hujan Di Atas Darah
170
Ch. 170 - Pertemuan Dengan Liu Yun
171
Ch. 171 - Aku Kembali
172
Ch. 172 - Markas Pusat
173
Ch. 173 - Cari Siapa Pembunuhnya!
174
Ch. 174 - Senior Yong
175
Ch. 175 - Kapal Budak
176
Ch. 176 - Kebenaran Yang Terungkap
177
Ch. 177 - Pilar Kekaisaran Pertama
178
Ch. 178 - Pria Berbaju Besi
179
Ch. 179 - Angka Romawi
180
Ch. 180 - Bertemu Musuh Lama
181
Ch. 181 - Duel
182
Ch. 182 - Pasukan Bergerak
183
Ch. 183 - Mei Lian
184
Ch. 184 - Patung Pilar
185
Ch. 185 - Pertemuan Kembali
186
Ch. 186 - Pertemuan Kembali II
187
Ch. 187 - Iblis Merah
188
Ch. 188 - Bertemu Kaisar Qin
189
Ch. 189 - Aliansi Pedang Suci
190
Ch. 190 - Kembalinya Pedang Iblis
191
Ch. 191 - Pengemis Tua
192
Ch. 192 - Aliansi Pedang Suci Bergerak
193
Ch. 193 - Kekuatan Iblis
194
Ch. 194 - Iblis Pemakan Dosa
195
Ch. 195 - Pasukan Darah Hitam
196
Ch. 196 - Ilusi Hujan Darah
197
Ch. 197 - Si Gadis Angkuh
198
Ch. 198 - Si Gadis Angkuh II
199
Ch. 199 - Dua Jiwa Satu Tubuh
200
Ch. 200 - Perundingan
201
Ch. 201 - Markas Manusia Darah Iblis
202
Ch. 202 - Mencari Shen Xuemei
203
Ch. 203 - Rumah Hiburan
204
Ch. 204 - Memecahkan Teka-teki
205
Ch. 205 - Pertemuan Kembali
206
Ch. 206 - Misi Penyelamatan
207
Ch. 207 - Misi Penyelamatan II
208
Ch. 208 - Misi Penyelamatan III
209
Ch. 209 - Misi Penyelamatan IV
210
Ch. 210 - Keputusan Bersama
211
Ch. 211 - Pasar Gelap
212
Ch. 212 - Pedagang Kumal
213
Ch. 213 - Setan Gila
214
Ch. 214 - Setan Gila II
215
Ch. 215 - Permintaan Maaf
216
Ch. 216 - Ho Xiuhan
217
Ch. 217 - Rahasia Besar Shen Xuemei
218
Ch. 218 - Rapat Tertutup
219
Ch. 219 - Kembali ke Kuil Teratai
220
Ch. 220 - Formasi Penyegelan Iblis
221
Ch. 221 - Kepingan Sesal
222
Ch. 222 - Hukuman Tetua
223
Ch. 223 - Cerita Zhu Yue
224
Ch. 224 - Di Bawah Pelindung Malam
225
Ch. 225 - Desa Daan
226
Ch. 226 - Api Unggun
227
Ch. 227 - Sosok di Masa Lalu
228
Ch. 228 - Patung Qiang Jun
229
Ch. 229 - Takdir
230
Ch. 230 - Arti Sebuah Tujuan
231
Ch. 231 - Wadah Jiwa
232
Ch. 232 - Kehancuran Sekte Awan Biru
233
Ch. 233 - Kehilangan Dua Anggota
234
Ch. 234 - Ikat Kepala
235
Ch. 235 - Permohonan Pejuang
236
Ch. 236 - Rantai Api Neraka
237
Ch. 237 - Perintah Ketua
238
Ch. 238 - Gagak Kematian
239
Ch. 239 - Gejolak Kekaisaran
240
Ch. 240 - Aula Leluhur
241
Ch. 241 - Tuan Kucing
242
Ch. 242 - Nomor Satu
243
Ch. 243 - Trik Kotor
244
Ch. 244 - Benteng Lentera Api
245
Ch. 245 - Kunci Langit
246
Ch. 246 - Tiga Pedang Patah
247
Ch. 247 - Perdebatan Panjang
248
Ch. 248 - Nasib Aliansi
249
Ch. 249 - Pengorbanan Zhu Yue
250
Ch. 250 - Gerbang Perbatasan
251
Ch. 251 - Perjanjian Rou Han
252
Ch. 252 - Bagian Tak Terduga
253
Ch. 253 - Kepulan Awan Hitam
254
Ch. 254 - Nada Seruling Kematian
255
Ch. 255 - Sang Bayangan Kegelapan
256
Ch. 256 - Dua Pusaka Langit
257
Ch. 257 - Kebangkitan Kedua
258
Ch. 258 - Kebangkitan Kedua II
259
Ch. 259 - Kebangkitan Kedua III
260
Ch. 260 - Kebangkitan Kedua IV
261
261. Sedikit Informasi
262
Ch. 261 - Kebangkitan Kedua V
263
Ch. 262 - Kebangkitan Kedua VI
264
Ch. 263 - Kebangkitan Kedua VII
265
Ch. 264 - Kebangkitan Kedua VII
266
Ch. 266 - Akhir Kebangkitan
267
Ch. 267 - Pendekar Pedang Iblis
268
Ch. 268 - Tepi Laut
269
Ch. 269 - Hidup Sendiri
270
Ch. 270 - Strategi Perang
271
Ch. 271 - Strategi Perang II
272
Ch. 272 - Kebimbangan
273
Ch. 273 - Ren Ning
274
Ch. 274 - Kebangkitan Lang
275
Ch. 275 - Meninggalkan Hutan Kabut
276
Ch. 276 - Teman Pertama
277
Ch. 277 - Dataran Yang
278
ch. 278 - Perang Dimulai
279
Ch. 279 - Hadiah dan Kutukan
280
Ch. 280 - Xin Xia
281
Ch. 281 - Menuju Jantung Iblis
282
Ch. 282 - Napas Terakhir
283
Ch. 283 - Perang Besar
284
Ch. 284 - Pengkhianatan Liu Fengying
285
Ch. 285 - Kematian dan Kebangkitan
286
Ch. 286 - Melawan Ratu Iblis
287
Ch. 287 - Melawan Ratu Iblis II
288
Ch. 288 - Pertemuan Mengharukan
289
Ch. 289 - Akhir Peperangan
290
Ch. 290 - Ketenangan Malam
291
Ch. 291 - Pulau Es Utara
292
Ch. 292 - Pulau Es Utara II
293
Ch. 293 - Pulau Es Utara III
294
Ch. 294 - Pulau Es Utara IV
295
Ch. 295 - Pulau Es Utara V
296
Ch. 296 - Pulau Es Utara VI
297
Ch. 297 - Pulau Es Utara VII
298
Ch. 298 - Pulau Es Utara VIII
299
Ch. 299 - Pulau Es Utara IX
300
Ch. 300 - Pulau Es Utara X
301
Ch. 301 - Akhir yang Berakhir [End]
302
Ch. 302 - Salam Kak Vi
303
Pengumuman pengumuman!!
304
Season II sudah update!!
305
Pengumuman!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!