Salah Menjawab

"Nyonya Marisa, senang melihat Anda sudah sehat kembali." sapa David rekan bisnis mendiang suami Oma Marisa.

"Alhamdulillah Tuan David, Terima Kasih." Oma Marisa menanggapi.

"Hai Caca. Apa kabar?" Sapa Sonia pada Caca.

"Baik Aunty. Dad, ayo pulang." Caca mengajak Nick pulang.

"Sebentar ya Sayang. Dad masih ada urusan dengan Tuan David." Nick tak enak hati, ia paham betul putrinya tak suka dengan keberadaan Sonia.

"Hai Cantik. Kenalkan ini Opa David. Opa temannya Opa Caca." David tersenyum melihat Caca dan menyapa dengan hangat.

"Salam kenal Opa David." Caca mencium tangan David tentu saja David merasa hangat karena putrinya saja Sonia tak pernah mencium tangannya.

"Kamu pinter sekali Nak."David memuji sopan santun Caca.

"Dad, kita undang saja Nyonya Marisa dan Caca makan malam bersama Kita. Bagaimana?" Sonia justru ingin kedua keluarga bisa semakin dekat.

Nick melihat Caca yang sudah bete dengan terlihat ogah-ogahan dan segera ingin pulang.

Oma Marisa memahami gelagat Caca yang tidak suka dengan Sonia.

"Terima kasih sebelumnya Tuan David. Maaf Saya ingin istirahat." dengan sopan Oma Marisa menolaknya.

"Oh ya. Nyonya Marisa baru pulih kembali. Memang butuh istirahat. Makan malam bisa kita atur lain waktu." David dengan bijak.

"Nick, lebih baik antar Mom dan Putrimu. Soal pekerjaan masih bisa besok kita bicarakan." Tuan David menengahi.

"Kalau begitu Kami permisi dulu Tuan David, Sonia." Nick pamit undur diri.

"Kami pamit Tuan David, Sonia." Oma Marisa pamit dengan keduanya.

"Sayang ayo pamit dengan Opa dan Aunty." Oma Marisa tak lupa mendidik Cucunya Caca tetap menjaga sopan santun.

"Caca pamit dulu Opa, Aunty. Assalamualaikum." Caca mencium tangan Opa David dan Aunty Sonia.

"Waalaikumsalam." Jawab David tersenyum matanya tak lepas memandangi Caca dengan kagum.

"Anak itu sepertinya selalu saja begitu membuat aku tidak bisa mendekati Nick." Gerutu Sonia.

"Makanya kamu harus bisa mengambil hati putrinya kalau ingin dengan ayahnya. Seperti Daddy, tak satupun wanita yang bisa mendekati Daddy karena kamu selalu tidak suka dengan wanita manapun yang mencoba mendekati Daddy." Tawa David pada Sonia.

"Aku tidak mau punya Ibu tiri baik dulu ataupun sekarang. Jadi Daddy jangan coba-coba berniat kembali pada Nyonya Marisa, karena sebentar lagi dia akan jadi besan Dad!" Sonia meninggalkan David dengan perasaan kesalnya.

"Sonia kamu sejak kecil tetap saja tidak hilang sikap manja dan egoisnya. Aku memang masih mencintai Marisa, namun bukan berarti Aku bisa melupakan mendiang Istriku yang sudah berjuang, berkorban nyawa kala melahirkanmu. Amanda Carisa, Kamu lihat Putri kita begitu manja." David meneguk minuman sambil mengenang mendiang istrinya.

Di mobil, Nick, Caca, Oma Marisa dan Gusti tampak tak ada satupun yang berbicara.

Hingga Nick mencoba membuka suara mengajak putri cantiknya yang cemberut dan memandang keluar selama di mobil.

"Sayang Daddy, kenapa bete gitu mukanya?" Nick memeluk Caca meredakan amarah Putrinya yang kini jadi mood swing.

"Caca ga suka Dad sama Aunty itu!" Caca bersidekap sambil menunjukkan wajah cemberut.

Oma Marisa segera mengambil alih mencairkan suasana.

"Terus Caca sukanya sama siapa?" Oma Marisa terkesan memancing hanya ingin tahu reaksi sang Cucu.

"Caca lebih suka sama Tante Naya Oma. Oma sudah kenal kan tadi?" Caca dengan lugas dan tegas.

Nick mengerutkan dahi. Ia sendiri tak mengenal nama yang disebutkan putrinya.

Oma Marisa tersenyum mendengar jawaban Caca.

"Om Gusti. Tadi Caca ketemu dengan Tante Naya. Itu loh Om Tante Cantik yang waktu itu Kita temui di Rumah Sakit." Caca kini menuntut Gusti mengingat Naya.

"Oh itu. Jadi namanya Naya ya Nona?"

Nick semakin heran mengapa Gusti, Caca dan Oma Marisa seakan tahu yang mereka bicarakan namun ia sendiri asing mendengar nama itu.

"Daddy sih tadi sibuk terus sama Aunty itu. Coba tadi Daddy ada, Caca akan kenalkan Daddy sama Tante Naya." Caca menatap nyalang pada Daddy Nick.

Nick tak menjawab apa-apa karena memang ia tak tertarik.

"Princess Daddy apa tidak laper? Kok Daddy inget ya kalau kita kan lewat Resto Korea yang Viral itu. Kalau tidak salah, disana menjual merchandise BTS ya Gus?" Nick memancing agar Caca tergiur.

"Betul Boss. Tapi siapa cepat dia dapat. Karena setiap hari ada kuotanya. Jadi kalau beruntung kita bisa membeli merchandise BTS." Gusti yang juga tahu Caca fans dengan BTS mengikuti alur sang Big Boss dalam rangka membujuk Caca yang kini masih mode ngambek.

Caca yang sebetulnya tergiur dengan kata-kata Daddy Nick, namun berhubung ini anak titisan banget Daddy Nick yang mana gengsinya segede gunung kidul tentu saja tidak akan terang-terangan mengaku ingin banget denger segala hal tentang BTS idolanya.

"Kita mampir dulu ya Om Gusti disana. Soalnya Caca kasihan sama Chate dia kan Fans BTS. Kalau Caca sih biasa aja. Kan Caca sudah punya banyak." Caca dengan alibi membawa-bawa Chate.

Tentu saja jawaban Caca membuat ketiga orang dewasa disana tertawa seketika.

"Loh semuanya ngetawain Caca ya!" Caca kesal sendiri.

"Tidak Nona. Tadi ada kucing lucu. Jadi Om Gusti tertawa." Gusti menutup mulutnya agar tidak tertawa lagi.

Kini tatapan Caca pada Nick dan Oma Marisa.

"Oma teringat video di youtube yang Oma tonton. Jadi tertawa." Oma Marisa membela diri tak mau kena omel sang Cucu.

Nah tinggal Daddy Nick nih yang belum kasih jawaban.

Tentu saja Caca menatap seolah menuntut alasan Nich tertawa.

"Ah Daddy itu ingat waktu nonton stand up comedy!" Nick asal menjawab padahal mana ia tahu satupun tentang itu.

"Sejak kapan Boss suka nonton stand up comedy?" Gusti keceplosan dan ia segera sadar saat tatapan Nick berubah galak padanya.

"Memang komika siapa yang Dad tonton?" Caca kini memberikan pertanyaan yang tentu saja tak bisa dijawab oleh Nick.

Betul apa yang dikatakan Gusti.

Bahkan Nick sebagai pemilik Stasiun TV terkenal tak mengenal artis-artis yang bekerja di perusahaannya.

Nick mana pernah melihat acara tersebut.

"Ee, itu Dad senang melihat Tukul Arwana. Ya, lucu sekali!" Nick rasa ia sudah bebas dengan jawabannya.

Tentu saja ketiga orang di mobil balik menertawakan Nick.

"Daddy itu tidak bakat berbohong!" Caca mendengus kesal mengetahui Daddynya menipu.

"Sejak kapan Boss Tukul Arwana jadi komika?" Celetuk Gusti.

"Sejak Big Boss kamu yang bilang Gus!" Oma Marisa malah menimpali hingga tertawa.

"Ah, iya Nyonya Oma. Kan Big Boss yang punya kuasa." Gusti tersenyum meski tak lepas melihat wajah sangar Nick dari kaca depan mobil.

"Sial! Aku akan cari tahu siapa komika Kita yang saat ini populer. Bisa-bisanya aku ditertawakan karena hal sepele." Batin Nick.

Mall tujuan Caca sudah sampai.

"Ayo Om Gusti antar Caca!" Caca bukannya mengajak sang Daddy malah sengaja mengandeng tangan Gusti.

Tentu saja Gusti bagai buah simalakama.

Ditolak Caca ngambek, Dituruti diterkam Macan NBC alias sang Boss.

"Ayo Om! Nanti keburu habis!" Caca menarik tangan Gusti.

"Sudahlah Nick. Biarkan saja. Salah sendiri kamu pake acara bohong. Sejak kapan Tukul Arwana jadi stand up comedyan. Kamu itu CEO Stasiun TV tapi ga tahu talent yang bekerja di perusahaanmu. Ada-ada saja Nick!" Oma Marisa tertawa sendiri dengan Putranya dan tingkah dang Cucu.

Oma Marisa merangkul putranya sambil tertawa dengan perasaan senang karena baik Nick maupun Caca keduanya sama-sama memiliki gengsi level 50 mengalahkan bon cabe terpedas.

Like Father, Like Daugther ya Oma!

Terpopuler

Comments

Mur Wati

Mur Wati

kalo sonia yg jadi maminya caca paling di tinggal buat kumpul geng sosialita aja kalo gak di taruh panti asuhan 😃😃👿

2023-09-26

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

kadang bingung

2023-06-20

1

Kenyang

Kenyang

ha ha lnjut😂😂🤭

2023-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Aurelia Titania
2 Kanaya Larasati
3 Clarisa Aurora Bryan
4 Tante Cantik
5 Nicholas Bryan
6 Sonia Hofman
7 Wawancara
8 Caca Ngambek
9 Bisik-Bisik Tetangga
10 Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11 Rumah Sakit
12 Masa Lalu Kanaya
13 Calon Bunda Caca
14 Permintaan Oma Marisa
15 Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16 Kesayangan Caca
17 Menjemput Oma Marisa
18 Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19 Terpesona
20 Salah Menjawab
21 Chat Mantan Suami
22 Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23 Dufan (Dunia Fantasi)
24 Gengsi Nicholas Bryan
25 Adegan Romantis
26 Makan Siang
27 Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28 Tugas Baru Kanaya
29 Jadi Guru Privat Caca
30 Salman Al Farisi
31 Idola Kaum Hawa
32 Itu, Ustadz Salman?
33 Geng Heboh Oma Marisa
34 Gara-gara Ustadz Viral
35 Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36 Main Bersama
37 Mantan Suami?
38 Caca Masuk RS
39 Canggung
40 Ustadz Salman Menjenguk Caca
41 Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42 Cari Perhatian
43 Masuk Infotainment
44 Persiapan
45 Sahabat Lama
46 Tak Terduga
47 Siasat Nick
48 Alvin Datang
49 Pegawai Nakal
50 Ada Apa Dengan Dira
51 Kejutan
52 Gengsi
53 Misi Rahasia
54 Sepakat
55 Gelisah
56 Mencurigakan
57 Max Weber
58 Sepertinya
59 Siasat Oma Marisa
60 Boss Killer VS Ustadz Viral
61 Salah Paham
62 Uring - Uringan
63 Putriku
64 Nick Sakit
65 Kasih Ibu Sepanjang Masa
66 Menata Hati
67 Masa Lalu Tante Amelia
68 Bertemu
69 Ikhlas Itu Sulit
70 Tiba di Pesantren
71 Khalisa Humairah
72 Maukah Kamu Menikah Denganku?
73 Jawaban
74 Ziarah Ke Makam
75 Calon Mantan Duda
76 Mantan Mertua VS Calon Mertua
77 Hari Ibu
78 H-1
79 SAH
80 Resepsi
81 Malam Pertama
82 Masih Malam Pertama
83 Pagi Pertama
84 Pengantin Baru
85 Bulan Madu
86 Bulan Madu Part 2
87 Bulan Madu Part 3
88 Bulan Madu Last Part
89 Pulang Bulan Madu
90 Ke kantor Berstatus Istri
91 Nick Squad
92 Menjenguk Tuan Baskoro
93 Aku Mencintaimu Karena Allah
94 Pengantin Dadakan
95 Panggil Sayang
96 Pilih Mana Sayang?
97 Kenalan Dulu
98 35 Cm
99 Hasilnya?
100 Tips dari Adik Ipar
101 Siap Tempur
102 Konferensi Pers
103 Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104 Yang Tertunda
105 Menggoda Pengantin Baru
106 Sekalian Saja
107 Cita-Cita
108 Daftar Kuliah
109 Kumpul Keluarga
110 Dunia Fantasi
111 Tes Masuk
112 Ziarah
113 Kulkas 2 Pintu
114 Kuliah Perdana
115 Pakaian Dinas
116 Dosen
117 Menjemput Istri
118 Deep Talk
119 Kontraksi
120 Kebahagian
121 Tasyakuran
122 Si Kembar
123 Silahturahmi
124 Dira Ngidam
125 Kakak dan Dede
126 Kelulusan Caca
127 Kelahiran Baby Triplet
128 Aqiqah Triplet (End)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Aurelia Titania
2
Kanaya Larasati
3
Clarisa Aurora Bryan
4
Tante Cantik
5
Nicholas Bryan
6
Sonia Hofman
7
Wawancara
8
Caca Ngambek
9
Bisik-Bisik Tetangga
10
Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11
Rumah Sakit
12
Masa Lalu Kanaya
13
Calon Bunda Caca
14
Permintaan Oma Marisa
15
Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16
Kesayangan Caca
17
Menjemput Oma Marisa
18
Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19
Terpesona
20
Salah Menjawab
21
Chat Mantan Suami
22
Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23
Dufan (Dunia Fantasi)
24
Gengsi Nicholas Bryan
25
Adegan Romantis
26
Makan Siang
27
Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28
Tugas Baru Kanaya
29
Jadi Guru Privat Caca
30
Salman Al Farisi
31
Idola Kaum Hawa
32
Itu, Ustadz Salman?
33
Geng Heboh Oma Marisa
34
Gara-gara Ustadz Viral
35
Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36
Main Bersama
37
Mantan Suami?
38
Caca Masuk RS
39
Canggung
40
Ustadz Salman Menjenguk Caca
41
Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42
Cari Perhatian
43
Masuk Infotainment
44
Persiapan
45
Sahabat Lama
46
Tak Terduga
47
Siasat Nick
48
Alvin Datang
49
Pegawai Nakal
50
Ada Apa Dengan Dira
51
Kejutan
52
Gengsi
53
Misi Rahasia
54
Sepakat
55
Gelisah
56
Mencurigakan
57
Max Weber
58
Sepertinya
59
Siasat Oma Marisa
60
Boss Killer VS Ustadz Viral
61
Salah Paham
62
Uring - Uringan
63
Putriku
64
Nick Sakit
65
Kasih Ibu Sepanjang Masa
66
Menata Hati
67
Masa Lalu Tante Amelia
68
Bertemu
69
Ikhlas Itu Sulit
70
Tiba di Pesantren
71
Khalisa Humairah
72
Maukah Kamu Menikah Denganku?
73
Jawaban
74
Ziarah Ke Makam
75
Calon Mantan Duda
76
Mantan Mertua VS Calon Mertua
77
Hari Ibu
78
H-1
79
SAH
80
Resepsi
81
Malam Pertama
82
Masih Malam Pertama
83
Pagi Pertama
84
Pengantin Baru
85
Bulan Madu
86
Bulan Madu Part 2
87
Bulan Madu Part 3
88
Bulan Madu Last Part
89
Pulang Bulan Madu
90
Ke kantor Berstatus Istri
91
Nick Squad
92
Menjenguk Tuan Baskoro
93
Aku Mencintaimu Karena Allah
94
Pengantin Dadakan
95
Panggil Sayang
96
Pilih Mana Sayang?
97
Kenalan Dulu
98
35 Cm
99
Hasilnya?
100
Tips dari Adik Ipar
101
Siap Tempur
102
Konferensi Pers
103
Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104
Yang Tertunda
105
Menggoda Pengantin Baru
106
Sekalian Saja
107
Cita-Cita
108
Daftar Kuliah
109
Kumpul Keluarga
110
Dunia Fantasi
111
Tes Masuk
112
Ziarah
113
Kulkas 2 Pintu
114
Kuliah Perdana
115
Pakaian Dinas
116
Dosen
117
Menjemput Istri
118
Deep Talk
119
Kontraksi
120
Kebahagian
121
Tasyakuran
122
Si Kembar
123
Silahturahmi
124
Dira Ngidam
125
Kakak dan Dede
126
Kelulusan Caca
127
Kelahiran Baby Triplet
128
Aqiqah Triplet (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!