Caca Ngambek

Di tengah hujan yang mengguyur sepanjang Ibukota mobil mewah milik Nick membelah lalu lintas tanpa perduli kilat dan petir tujuannya hanya satu segera sampai kantor menemui putri tercintanya yang sudah dalam mode ngambek akut.

Tanpa sengaja Gusti tidak fokus pada jalan hingga tak melihat genangan air yang menutupi lubang terjadilah guncangan yang mengakibatkan sang Boss tersedak mana kala sedang menikmati kopi nya dalam kursi belakang.

"Sorry Boss, Saya tidak melihat ada genangan air yang menutupi lubang." Gusti memastikan Nick baik-baik saja meski Boss Killernya tersedak oleh kopi yang sedang disesapnya dari kaca tengah mobil.

"Uhuk,Uhukkk," Nick tersedak tentu saja kopi yang berada di genggamannya membasahi stelan jas mahal yang kini telah berubah warna tersiram kopi.

Wajah kesal Nick mampu membuat sang asisten diam seribu bahasa tak lagi berani berkata-kata.

"Boss, Nyonya Oma menelpon, angkat atau," Gusti menggantung pertanyaannya.

"Berikan ponselmu!" Nick mengambil ponsel Gusti segera mereject panggilan Oma Marisa kepada ponsel Gusti.

"Mom, dimana Caca?" Nick panik saat masuk ruang kerjanya melihat Oma Marisa yang terlihat kesal hingga ia sendiri lupa mengucap salam.

"Assalamualaikum." Marisa mengingatkan Nick.

"Ee, Assalamualaikum Mom." Nick mengulangi sapaannya mengucap salam dan mencium tangan ibunya.

"Waalaikumsalam." Oma Marisa menatap putranya yang terlihat masih mengatur nafas.

"Mana Caca Mom?" Nick tak melihat putri kecilnya.

"Di dalam ruangan pribadimu. Pakaianmu kotor begitu Nick?" Marisa menunjuk sambil memperhatikan penampilan Nick yang belepotan noda di jas dan kemeja yang ia kenakan.

"Ya tadi kena Kopi. Aku akan masuk." Langkah Nick ditahan oleh Oma Marisa.

"Nick, saat ini Caca sedang sedih. Kau seharusnya tak perlu berjanji, Selama ini Caca sangat mengerti tapi karena janjimu Caca merasa kau membohongi dan memberikan harapan palsu."

"Nick tahu, Nick salah Mom. Biarkan Nick masuk."

Perlahan Nick masuk ke dalam ruang pribadinya melalui connecting room yang ada dalam ruang kerjanya.

"Sayang, Princess Daddy yang cantik. I am so sorry Sayang, Dad betul-betul minta maaf." Nick mendekati Caca yang sedang berbaring di kasur tempat Nick beristirahat di kala penat dan lelah oleh pekerjaannya.

Tiada respon atau kata-kata yang keluar dari bibir ceriwis Caca yang biasanya sangat bawel namun selalu mampu membuat Nick tersenyum.

"Dad, apa benar Mom tidak menyayangi Caca?"

Nick melihat pipi chubby Caca yang telah basah airmata dengan mata masih berkaca-kaca.

"No! Mommy sayang sekali dengan Caca." Nick mengusap air mata yang membasahi pipi putrinya.

"Kalau Mommy sayang dengan Caca, mengapa Mommy meninggalkan Caca? Caca sedih Mommy tidak ada disini bersama kita." Airmata Caca kembali mengalir menusuk pilu direlung hati Nick.

"Sayang, sini peluk Dad!" Nick merentangkan kedua tangannya menyambut putri kecilnya yang kini sedang merajuk.

Caca membenamkan dirinya dalam pelukan hangat Daddy tercintanya.

"Sayang, maafkan Dad ya. Daddy bukan sengaja ingkar janji. Daddy benar-benar minta maaf. Ada hal yang harus Daddy langsung tangani dan itu tidak bisa diwakilkan oleh Om Gusti. Maaf kalau hari ini Dad mengecewakan Caca."

"It's ok Dad. Caca hanya sedih saat melihat teman-teman Caca ikut lomba memasak didampingi Mommy mereka. Caca ingin sekali merasakan seperti yang teman-teman Caca rasakan." Caca menatap wajah Nick dengan tatapan mengiba.

Nick sekuat tenaga menahan airmatanya agar tetap kuat dihadapan putri satu-satunya meski kata-kata Caca menyisakan sesak di dada dan pilu kembali teringat mending Aurelia istri tercintanya.

"Caca sayang tidak dengan Mommy?"

"Sure! Caca Sayang sekali dengan Mommy. Sebab itu Caca sedih karena Mom tidak ada disisi Caca."

"Sayang, jangan bersedih. Saat ini Mommy sudah bahagia di surga. Kalau Caca sedih kasihan Mommy disana nanti ikut sedih juga melihat putrinya yang cantik nangis disini. Caca ga mau kan kalau Mommy disurga menangis?"

"No Dad. Caca mau Mommy happy di surga."

"Kalau begitu, Caca harus rajin-rajin mendoakan Mommy, agar Mommy happy disurga."

"Caca selalu doakan Mommy. Karena Caca ga mau melihat Mommy menangisi Caca."

"Ayo kita keluar. Kasihan Oma sejak tadi khawatir dengan Caca. Kesayangan Daddy pasti belum makan? Iya kan?"

Nick berhasil membujuk Caca keluar dan kini Caca kembali tersenyum.

"Sayang, sini peluk Oma. Oma sedih kalau Caca marah seperti tadi." Oma Marisa memeluk Caca cucu satu-satunya.

"Oma, I'm so sorry. Maafkan Caca  ya membuat Oma khawatir."

"Gapapa. Oma paham sayang. Caca laper ga?" Oma Marisa menuntun Caca menuju meja makan.

"Laper Oma. Oh iya Daddy, Om Gusti kok tidak ada? Dimana?" Caca melihat sekeliling biasanya Daddynya selalu bersama Gusti.

Gusti yang sebenarnya ada di balik pintu segera masuk ketika Caca mencarinya.

"Hai Princess mau ikut Om Gusti ga? Ada kedai yang menjual waffle ice cream. Gimana?"

"Are you seriously Uncle? Yes i want!"

"Ok. Kalau gitu ijin dulu dengan Daddy dan Oma ya."

Gusti melirik takut pada Nick namun tatapan Oma Marisa pada Nick melembutkan sorot tajam Nick pada Gusti.

"Daddy, Caca mau makan waffle dengan Om Gusti, boleh ya?" Caca mengguncang tangan Nick meminta persetujuan Daddynya.

"Nick!" Oma Marisa dengan tatapan mengintimidasi pada Nick..

"Tapi selesai makan langsung balik kesini ya." Tatapan mata Nick kembali menyorot Gusti.

"Ya Tuhan Boss, kayak aku mau nyulik Nona Caca saja. Serem banget tuh mata." Batin Gusti melihat ngeri pada tatapan Boss Killer.

"Oma, Daddy Caca pergi dulu sama Om Gusti. Ayo Om!"

"Pamit dulu sama Oma dan Dad" Oma Marisa mengingatkan.

"Eh iya, Dad, Oma, Caca pamit dulu ya. Assalamualaikum." Caca mencium tangan Oma dan Daddy Nick sebelum pergi dengan Gusti asisten Nick.

"Boss, Nyonya Oma, Saya izin ajak Nona Caca dulu." Gusti dengan ngeri ngeri sedap sambil melihat tatapan Boss Killer.

"Jaga Caca ya Gusti, oh iya jangan sampai kehujanan." Pesan Oma Marisa.

"Kalau putriku sampai sakit, kamu saya pecat!" Nada dingin Nick terlihat mencekam.

"Ya Tuhan, dosa apa hamba punya Boss macam Bos Nick." batin Gusti kembali mengadu.

"Siap Boss. Saya akan jaga Nona Caca agar tidak kehujanan dan tidak sakit."

"Daddy jangan galak-galak sama Om Gusti. Caca baik-baik aja. Yuk Om. Kita berangkat sekarang!"

"Assalamualaikum Daddy, Oma."

"Waalaikumsalam Sayang."

"Om tadi waktu Caca dan Oma masuk ke sini Caca sepertinya melihat Tante Cantik. Tapi Caca tadi ada di dalam mobil jadi ga sempat untuk panggil." Caca yang kini sedang menikmati waffle ice cream rasa strawberry.

"Siapa Tante Cantik?" Gusti tidak tahu maksud Caca.

Caca menceritakan kronologi saat ia dan Tante Cantik bertemu di Mall.

"Jadi begitu Om ceritanya."

Gusti mencerna cerita Caca.

Seingat Gusti tidak ada karyawati perusahaan mereka dengan ciri-ciri yang disebut Caca.

Gusti berpikir mungkin saja itu klien perusahaan atau tamu.

"Caca berharap semoga bisa bertemu lagi dengan Tante Cantik Om!"

"Sepertinya Caca suka sekali dengan Tante Cantik itu? Memang sangat cantik ya?" Gusti hanya menanggapi pembicaraan Caca.

"Memangnya kalau cantik Om Gusti suka?" Wajah Caca merengut.

"Loh tadi Caca sendiri yang menyebut begitu."

"Kalau menurut Om Gusti Caca cantik ga?"

Terpopuler

Comments

Mus Zuliaka

Mus Zuliaka

beneran kesedak donkk haha 😅😅😅,,gusti assisten gak ada akhlak memang 🤭🤭,

2023-08-22

1

hani chaq

hani chaq

buat enjoy aja kanaya.emang status begitu harus extra hati2 dalam bertindak.lha wong dah hati2 aja masih aja yg julid apalagi tidak.tambah parah dijulidin

2023-06-26

1

Raisa Kalyna

Raisa Kalyna

hahaha sumpah serapahnya sang kenet manjur si boss beneran keselek

2023-06-21

2

lihat semua
Episodes
1 Aurelia Titania
2 Kanaya Larasati
3 Clarisa Aurora Bryan
4 Tante Cantik
5 Nicholas Bryan
6 Sonia Hofman
7 Wawancara
8 Caca Ngambek
9 Bisik-Bisik Tetangga
10 Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11 Rumah Sakit
12 Masa Lalu Kanaya
13 Calon Bunda Caca
14 Permintaan Oma Marisa
15 Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16 Kesayangan Caca
17 Menjemput Oma Marisa
18 Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19 Terpesona
20 Salah Menjawab
21 Chat Mantan Suami
22 Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23 Dufan (Dunia Fantasi)
24 Gengsi Nicholas Bryan
25 Adegan Romantis
26 Makan Siang
27 Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28 Tugas Baru Kanaya
29 Jadi Guru Privat Caca
30 Salman Al Farisi
31 Idola Kaum Hawa
32 Itu, Ustadz Salman?
33 Geng Heboh Oma Marisa
34 Gara-gara Ustadz Viral
35 Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36 Main Bersama
37 Mantan Suami?
38 Caca Masuk RS
39 Canggung
40 Ustadz Salman Menjenguk Caca
41 Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42 Cari Perhatian
43 Masuk Infotainment
44 Persiapan
45 Sahabat Lama
46 Tak Terduga
47 Siasat Nick
48 Alvin Datang
49 Pegawai Nakal
50 Ada Apa Dengan Dira
51 Kejutan
52 Gengsi
53 Misi Rahasia
54 Sepakat
55 Gelisah
56 Mencurigakan
57 Max Weber
58 Sepertinya
59 Siasat Oma Marisa
60 Boss Killer VS Ustadz Viral
61 Salah Paham
62 Uring - Uringan
63 Putriku
64 Nick Sakit
65 Kasih Ibu Sepanjang Masa
66 Menata Hati
67 Masa Lalu Tante Amelia
68 Bertemu
69 Ikhlas Itu Sulit
70 Tiba di Pesantren
71 Khalisa Humairah
72 Maukah Kamu Menikah Denganku?
73 Jawaban
74 Ziarah Ke Makam
75 Calon Mantan Duda
76 Mantan Mertua VS Calon Mertua
77 Hari Ibu
78 H-1
79 SAH
80 Resepsi
81 Malam Pertama
82 Masih Malam Pertama
83 Pagi Pertama
84 Pengantin Baru
85 Bulan Madu
86 Bulan Madu Part 2
87 Bulan Madu Part 3
88 Bulan Madu Last Part
89 Pulang Bulan Madu
90 Ke kantor Berstatus Istri
91 Nick Squad
92 Menjenguk Tuan Baskoro
93 Aku Mencintaimu Karena Allah
94 Pengantin Dadakan
95 Panggil Sayang
96 Pilih Mana Sayang?
97 Kenalan Dulu
98 35 Cm
99 Hasilnya?
100 Tips dari Adik Ipar
101 Siap Tempur
102 Konferensi Pers
103 Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104 Yang Tertunda
105 Menggoda Pengantin Baru
106 Sekalian Saja
107 Cita-Cita
108 Daftar Kuliah
109 Kumpul Keluarga
110 Dunia Fantasi
111 Tes Masuk
112 Ziarah
113 Kulkas 2 Pintu
114 Kuliah Perdana
115 Pakaian Dinas
116 Dosen
117 Menjemput Istri
118 Deep Talk
119 Kontraksi
120 Kebahagian
121 Tasyakuran
122 Si Kembar
123 Silahturahmi
124 Dira Ngidam
125 Kakak dan Dede
126 Kelulusan Caca
127 Kelahiran Baby Triplet
128 Aqiqah Triplet (End)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Aurelia Titania
2
Kanaya Larasati
3
Clarisa Aurora Bryan
4
Tante Cantik
5
Nicholas Bryan
6
Sonia Hofman
7
Wawancara
8
Caca Ngambek
9
Bisik-Bisik Tetangga
10
Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11
Rumah Sakit
12
Masa Lalu Kanaya
13
Calon Bunda Caca
14
Permintaan Oma Marisa
15
Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16
Kesayangan Caca
17
Menjemput Oma Marisa
18
Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19
Terpesona
20
Salah Menjawab
21
Chat Mantan Suami
22
Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23
Dufan (Dunia Fantasi)
24
Gengsi Nicholas Bryan
25
Adegan Romantis
26
Makan Siang
27
Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28
Tugas Baru Kanaya
29
Jadi Guru Privat Caca
30
Salman Al Farisi
31
Idola Kaum Hawa
32
Itu, Ustadz Salman?
33
Geng Heboh Oma Marisa
34
Gara-gara Ustadz Viral
35
Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36
Main Bersama
37
Mantan Suami?
38
Caca Masuk RS
39
Canggung
40
Ustadz Salman Menjenguk Caca
41
Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42
Cari Perhatian
43
Masuk Infotainment
44
Persiapan
45
Sahabat Lama
46
Tak Terduga
47
Siasat Nick
48
Alvin Datang
49
Pegawai Nakal
50
Ada Apa Dengan Dira
51
Kejutan
52
Gengsi
53
Misi Rahasia
54
Sepakat
55
Gelisah
56
Mencurigakan
57
Max Weber
58
Sepertinya
59
Siasat Oma Marisa
60
Boss Killer VS Ustadz Viral
61
Salah Paham
62
Uring - Uringan
63
Putriku
64
Nick Sakit
65
Kasih Ibu Sepanjang Masa
66
Menata Hati
67
Masa Lalu Tante Amelia
68
Bertemu
69
Ikhlas Itu Sulit
70
Tiba di Pesantren
71
Khalisa Humairah
72
Maukah Kamu Menikah Denganku?
73
Jawaban
74
Ziarah Ke Makam
75
Calon Mantan Duda
76
Mantan Mertua VS Calon Mertua
77
Hari Ibu
78
H-1
79
SAH
80
Resepsi
81
Malam Pertama
82
Masih Malam Pertama
83
Pagi Pertama
84
Pengantin Baru
85
Bulan Madu
86
Bulan Madu Part 2
87
Bulan Madu Part 3
88
Bulan Madu Last Part
89
Pulang Bulan Madu
90
Ke kantor Berstatus Istri
91
Nick Squad
92
Menjenguk Tuan Baskoro
93
Aku Mencintaimu Karena Allah
94
Pengantin Dadakan
95
Panggil Sayang
96
Pilih Mana Sayang?
97
Kenalan Dulu
98
35 Cm
99
Hasilnya?
100
Tips dari Adik Ipar
101
Siap Tempur
102
Konferensi Pers
103
Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104
Yang Tertunda
105
Menggoda Pengantin Baru
106
Sekalian Saja
107
Cita-Cita
108
Daftar Kuliah
109
Kumpul Keluarga
110
Dunia Fantasi
111
Tes Masuk
112
Ziarah
113
Kulkas 2 Pintu
114
Kuliah Perdana
115
Pakaian Dinas
116
Dosen
117
Menjemput Istri
118
Deep Talk
119
Kontraksi
120
Kebahagian
121
Tasyakuran
122
Si Kembar
123
Silahturahmi
124
Dira Ngidam
125
Kakak dan Dede
126
Kelulusan Caca
127
Kelahiran Baby Triplet
128
Aqiqah Triplet (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!