"Daddy!" Caca segera berlari menghampiri Nick saat datang.
Kerinduan yang menggunung pada Daddynya meski sebenarnya hati Caca sedang senang setelah bertemu Tante Cantik di Mall.
"Kok ga ada salamnya?" Nick menatap netra cantik milik putrinya yang kini sudah duduk dalam pangkuannya.
"Mata Aurel menurun pada Caca." batin Nick.
"Oh iya. Assalamualaikum Daddy!" Caca mengucap salam dan mencium tangan Nick.
"Waalaikumsalam Princess Cantik Daddy!" Jawab Nick gemas dengan Caca yang mulai tumbuh besar semakin cantik, pintar dan ceriwis.
"Daddy, Caca tadi sama Oma habis dari Mall, Caca sebenarnya mau makan ice cream, tapi ice creamnya sudah keburu cair!" Caca mengadu pada Nick.
"Ya tadi kan Caca ditoilet lama, terus Oma cari-cari ga ada. Jadi ice creamnya keburu cair deh!" Oma Marisa mendengarkan pengaduan Cucu ceriwisnya.
"Loh Caca kemana, jangan bilang Caca ngumpet ya, sengaja jahilin Oma iya kan?" Nick tahu kalau Caca suka iseng pada Oma Marisa.
"No Daddy! Tadi itu ada accident by toilet. Tapi karena itu Caca jadi ketemu Tante Cantik!" Caca dengan daya layaknya orang dewasa kembali sambil tersenyum.
"Tante Cantik?" Nick mengerutkan dahi meminta penjelasan lebih lanjut pada putrinya.
Caca menceritakan kejadian yang ia alami saat di toilet hingga ia bertemu dengan Tante Cantik.
"Lain kali Caca ga boleh ya asal dekat dengan orang asing. Daddy takut nanti orang itu berniat jahat dengan putri kesayangan Daddy!" Nick menatap lekat memberikan pengertian pada Caca
"Tante Cantik orang baik Dad!" Caca masih dengan penilaiannya.
"Tapi kita tetap harus waspada. Caca kan baru bertemu Tante itu, jadi kita ga bisa tahu dia orang ada maksud jahat atau tidak." Nick kembali bersikap waspada.
"Iya Dad. Maafkan Caca! Caca cuma suka saja dengan sikap Tante cantik yang baik susah mau menolong Caca." terlihat wajah pundung Caca.
"Loh kok Caca sedih. Daddy salah bicara ya? Maafkan Daddy, bukannya Daddy melarang tapi Daddy hanya waspada. Caca kan kesayangan Daddy. Daddy ga mau kalau terjadi apa-apa dengan Caca." Nick mencoba merayu putri kecilnya agar tidak sedih.
"Iya Dad. Caca ngerti." Senyum Caca sukses membuat Nick ikut tersenyum.
"Oh iya Mom, nanti malam aku mendapat undangan makan malam dari rekan bisnisku. Beliau meminta aku datang dan mengajak Caca. Caca mau ya datang menemani Dad?" Tanya Nick.
"I'm so sorry Dad, Caca besok ada praktek seni Dad! Jadi Caca mau latihan dirumah. Gapapa kan Dad, Caca ga ikut?" Wajah Caca takut Daddynya marah.
"Ya sudah. Gapapa. Tentu sekolah harus diutamakan." Nick mengusap kepala Caca mencium pucuk kepala Caca dengan kasih sayang.
Gusti masuk menganggukan kepala tanda permisi terlebih ada ibu dari Nick, Boss nya.
"Hai Om Gusti! Dad, Caca mau minta antar Om Gusti beli cemilan boleh?" Kini Caca seolah melupakan kesedihannya dan kembali ceria saat ada Gusti.
Caca langsung senang saat Gusti asisten Nick datang ke ruangan Nick untuk memberikan dokumen yang Nick minta.
"Halo Caca. Wah baru pulang sekolah ya? Boss ini MOU yang Boss minta." Gusti menyerahkan pada Nick.
"Daddy, boleh ya Caca pinjam Om Gusti? Sebentar aja, Please?" Wajah Caca memohon.
"Memangnya Om Gusti itu Barbie bisa Caca pinjam huh!" Oma Marisa geleng kepala entah kenapa Caca sejak pertama kali melihat Gusti langsung akrab.
Caca dan Gusti kompak tertawa mendengar kata-kata Oma Marisa.
"Tapi, jangan lama-lama Om Gusti kan harus kerja!" Nick sambil menatap penuh arti pada Gusti.
"Ya ampun si Boss. Tuh mata kayak mau nerkam. Serem amat Boss!" batin Gusti ngeri melihat tatapan Nick.
"Ok. Ayo Om Gusti kita jajan! Caca mau beli ice cream. Dah Dah Oma, Dad. Caca sama Om Gusti mau beli jajan dulu. Assalamualaikum!" Pamit Caca salim dengan Oma dan Daddy Nick.
"Gusti jaga Caca! Awas sampai kenapa-kenapa!" Kembali tatapan Nick seram dengan nada penuh ancaman.
"Siap Boss. Mari Nyonya Oma! Ayo Princess, let's Go!" Gusti memberikan tangannya yang disambut Caca dengan riang.
Caca sambil menggandeng Gusti ia keluar dengan hati riang dan wajah ceria bersama Gusti yang selalu membuat gadis kecil Nick tersenyum gembira.
"Kamu kok galak banget sih Nick sama Gusti!" tegur Oma Marisa.
"Ya biar Gusti tahu kalau harus jagain Caca jangan sampe kenapa-kenapa!" Nick yang menandatangani dokumen yang diserahkan oleh Gusti.
"Caca itu masih kecil. Gimana nanti kalau Caca suatu saat bawa pacar! Bisa kebakaran jenggot kamu!" Oma Marisa malah sengaja ingin melihat reaksi Nick yang terkesan begitu posesif.
"No! Caca ga bakal Nick izinkan pacaran!" Sesuai dugaan Nick benar-benar ayah posesif level sempurna.
"Ya ga bisa gitu dong Nick! Caca punya kebebasan untuk memilih dengan siapa yang dia suka nantinya." Oma Marisa memberikan mengertian agar Nick tak membuat sikapnya menjadi sebuah kekangan bagi Caca kelak.
"Pokoknya Nick akan ikuti kemanapun kalau Caca akan pergi dengan teman prianya!" Harga mati bagi Nick kalau sudah menyangkut putri semata wayangnya.
"Terserah kamu saja NICHOLAS BRYAN!" Oma Marisi memegang kepalanya, sikap keras Nick terkadang membuat Oma Marisa dibuat pusing tujuh keliling.
Sementara Caca dan Gusti kini sedang berada di sebuah gerai yang menjual ice cream dan dessert.
Meski Gusti berwajah natural khas Indonesia tidak seperti Nick yang blasteran tapi jangan ragukan ketampanan asisten Nick yang satu ini yang berdarah Bali.
Berkulit sawo matang, hidung mancung, alis tebal, dagu belah, bibir penuh, mata cekung bak elang, dengan lesung pipi, ya jika mau disandingkan 11 12 lah dengan Aktor Ajun Perwira.
Caca melihat kesal pada cewek-cewek yang melirik dan berusaha menggoda Gusti namun Gusti tidak menghiraukan justru senang melihat Caca yang makan dengan belepotan.
"Tuan putri kok makannya belepotan!" Gusti membersihkan ice cream yang belepotan di mulut Caca dengan tissue.
"Om Gusti, Caca cantik ga?"
"Tentu saja Tuan Putri paling cantik!" Gusti tertawa melihat Caca.
"Ih Caca itu serius Om! Kalau sama kakak-kakak itu, cantik mana?" Caca menunjuk pada 2 cewek sepertinya mereka mahasiswi yang sejak tadi diam-diam terpesona dengan Gusti.
"Kenapa Caca tanya begitu?" Gusti gemas dengan anak Boss nya yang menurutnya lucu.
"Ya soalnya sejak tadi kakak-kakak itu melirik Om Gusti terus! Caca ga suka!"
Wajah kesal Caca membuat Gusti tertawa.
"Princessnya Boss Nick, bikin Om Gusti gemes!" Gusti mencubit pipi Caca yang sedang cemberut dengan kesal.
"Om Gusti, punya pacar?"
"Caca tahu dari mana istilah pacar? Memang apa itu pacar?" Gusti tersenyum mendengar ucapan Caca.
"Pacar itu orang yang Om suka kan? Om Gusti punya orang yang Om Gusti suka?" Caca melihat penuh harapan menanti jawaban.
Gelengan Gusti sambil tersenyum membuat Caca ikut tersenyum.
"Kok Caca seneng Om Gusti ga punya pacar?" Gusti malah penasaran kenapa Caca tertawa bahagia atas jawabannya.
"Caca seneng dong. Jadi cuma Caca yang boleh Om Gusti suka ya, soalnya Caca suka sama Om Gusti!"
"Caca lucu deh! Om Gusti gemes. Pingin cubit Caca!"
"Pokoknya Om Gusti inget ya, kalo Om Gusti cuma boleh suka sama Caca. Titik!"
Gusti mengangguk. Iya tersenyum dengan ulah Caca yang menurutnya menghibur ditengah padatnya pekerjaan bersama Nick dan hatinya yang terluka akan kisah kasihnya yang terkhianati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Caca ngomong nya kayak anak dah gede aja nih 😅😅😅
2023-06-20
2
Kenyang
ha ha anak jmn nauw😂😂🤭🥰bisa mati berdiri ngadepin ayahnya,,, Gusti😂🤭
2023-06-12
1
Samsiara
di tandai oleh bocil.. 😂
2023-06-11
1