Bisik-Bisik Tetangga

Kanaya turun dari bus yang membawanya sepulang dari wawancara kerja.

Hujan sudah berhenti namun langit masih saja mendung dan suara petir sedikit demi sedikit masih terdengar bergemuruh.

Kanaya memilih berjalan menuju rumah kontrakannya.

Jarak dari halte ke kontrakan Kanaya tidak jauh namun tidak dekat pula.

Lumayan menghemat dan sekaligus berolahraga begitulah yang ada dalam benak Kanaya.

Bisa saja sebetulnya Kanaya naik Ojol atau Opang, namun Kanaya memilih berhemat, karena Kanaya tak tahu sampai kapan ia akan diterima kerja.

Memang selepas bercerai dari Alvin Kanaya memilih kembali ke panti asuhan tempat ia dibesarkan.

Membantu Ibu Fatma, kepala panti mengasuh adik-adik panti di sana.

Selain itu Kanaya juga terkadang menerima tawaran les privat dan orderan kue.

Apapun Kanaya lakukan selama pekerjaan itu halal dan menghasilkan uang guna menyambung hidupnya yang kini sebagai seorang janda.

Namun Kanaya sadar tak selamanya ia menumpang dipanti meski Ibu Fatma mengatakan tidak mengapa Kanaya bisa tinggal dipanti, toh kehadiran Kanaya banyak membantu Ibu Fatma dalam mengasuh adik-adik sekaligus menemani Ibu Fatma.

Bu Fatma juga serasa sedih dengan apa yang menimpa Kanaya. Bagi Bu Fatma sejak pertama kali menemukan Kanaya di depan pagar Panti Asuhan, Kasih sayang Bu Fatma tulus pada Kanaya.

Kanaya menusuri jalan yang basah banyak genangan air selepas hujan turun.

Rintik hujan tipis-tipis masih menetes membasahi kerudun Kanaya.

Status Kanaya yang seorang janda muda tak sedikit sering menjadi bahan omongan tetangga disekitar tempat Kanaya mengontrak.

Seperti saat ini ketika Kanaya pulang ia melintasi kumpulan Ibu-Ibu yang sedang antri membeli bakso.

Ibu-Ibu seolah tak habis bahan gibah saat melihat pakaian Kanaya yang kotor.

"Eh Jeng coba lihat Si Janda, tuh bajunya kotor begitu pasti habis disiram sama istri sah terus di labrak deh!" Nyinyiran seorang emak-emak rumpi sok tahu.

"Eh Jeng lagian si Naya itu ngapain coba tiap hari pergi pake pakaian rapi, dia kan Janda, ga kerja terus buat makan sehari-hari dari mana coba, pasti duit hasil morotin suami orang tuh!" Timpal salah satu dari Emak-Emak yang sedang menikmati bakso sambil bergosip.

Kanaya cukup kenyang setiap hari menjadi bahan pergunjingan.

Tak sedikit ia sering disindir-sindir akan status jandanya.

Seakan Kanaya wanita hina dan menjadi Janda adalah karena kesalahannya.

Kanaya paham, statusnya yang seorang Janda tentu akan banyak menimbulkan fitnah.

Namun bukan keinginan Kanaya menjadi Janda.

Jika boleh mengandai Kanaya juga ingin seperti perempuan lain hidup rukun dan harmonis bersama suami dan memiliki keturunan.

Tapi sebagai hamba yang masih punya iman Kanaya tidak pernah mengutuk diri menyesali garis hidup yang Allah takdirkan pada dirinya.

Kanaya memilih bersyukur atas hidup, nafas dan nikmat iman islam yang Allah anugrahkan pada dirinya.

Kanaya percaya bahwa Allah tidak akan memberikan ujian dan cobaan kepada hambanya melebihi kemampuan hambanya itu sendiri.

Kanaya beriman bahwa setiap ujian dan cobaan yang hadir dalam hidupnya sebagai cara Allah menyayangi dirinya dan Kanaya hanya memohon agar ia selalu diberikan kekuatan, kesabaran dan ketabahan dalam menjalani setiap ujian yang ia terima.

Kanaya tetap bersikap sopan meski para Ibu-Ibu club gosip tak henti bergunjing mengenai dirinya setiap hari.

Kanaya tidak membalas apapun tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Kanaya sampai di depan rumah kontrakannya.

Tampaknya hujan semakin deras dan disertai angin.

Kanaya melihat teras kontrakannya basah.

Kanaya memilih masuk ke dalam berganti baju dan ia mengepel teras yang terimbas hujan.

Selesai urusan beres-beres dan mengepel Kanaya merendam kemeja yang kotor akibat cipratan ban mobil tadi.

Sambil mencuci bajunya Kanaya seakan teringat penggalan tiap sisi hidupnya.

Teringat kala ia masih tinggal di panti asuhan, Masa-masa sekolah, Remaja, Masuk dunia perkuliahan, hingga ia bertemu Alvin dan menikah.

Tanpa terasa airmata itu mengalir membasahi pipinya.

Kanaya meneruskan mencuci baju dengan kedua tangannya mengalihkan rasa sakit dalam hati.

Pukul 19.00 Kanaya baru saja selesai menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim melaksanakan shalat Isya.

Kanaya kembali melihat lowongan kerja di akun media online situs pencari kerja.

Kanaya kembali menyiapkan surat lamaran dan mengirimkan email-email ke sejumlah perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan.

Kanaya tidak pantang menyerah, selama ini ia masih aktif berjualan online dan menjadi penerjemah online dari sanalah Kanaya memiliki rezeki untuk menghidupi dirinya.

Kanaya juga masuk dalam satu portal menjadi tutor online bagi siswa - siswi yang ikut dalam jejaring kursus online tersebut.

Memang terlihat sehari-hari Kanaya seolah tidak punya pekerjaan layaknya orang lain yang dengan jelas memakai seragam sehingga tidak diragukan dari mana uang berasal.

Kanaya memaklumi jika Ibu-Ibu dilingkungannya menuduhnya tidak-tidak karena tidak pernah melihat Kanaya keluar pergi bekerja padahal di zaman sekarang bahkan orang bisa bekerja secara online bahkan sekolah dan mahasiswapun kerap kali belajar secara daring dan virtual.

Memang benar lidah tidak bertulang. Ucapan bisa mengiris kalbu menyayat hati, memerahkan telinga.

Kanaya teringat akan ceramah salah seorang ustadzah di youtube yang ia tonton.

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12].

Kanaya merinding, ia berharap semoga dirinya bukan salah satu dari yang dimaksud oleh ayat tersebut.

Dalam sepertiga malam Kanaya selalu bersimpuh dalam sujudnya menceritakan segala beban dan sesak di dadanya kepada sang pemilik jiwa dan raga.

Tangis Kanaya tumpah di sepertiga malam.

Kanaya memohon ampunan kepada zat penguasa alam semesta atas segala salah dan khilaf yang ia lakukan baik yang sengaja ataupun tidak.

Kanaya tak lupa meski ia tak pernah tahu siapa orang tuanya, dalam sujud di waktu teristimewa ia selipkan doa bagi kedua orang tuanya yang bahkan Kanaya sendiei tidak mengetahui apakah keduanya masih hidup atau sudah berpulang.

Balutan mukena putih menjadi saksi airmata yang jatuh tetes demi tetes setiap malam mengiringi interaksi seorang hamba kepada sang maha pencipta.

“Ya Allah bagi-Mu-lah segala puji, Engkaulah yang mengurus langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Raja langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi beserta semua makluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Maha benar, janji-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, ucapan-Mu adalah benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar dan Nabi Muhammad Saw adalah benar serta hari kiamat adalah benar.”

“Ya Allah hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali (bertaubat), kepada-Mu aku mengadu, dan kepada-Mu aku meminta keputusan, maka ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang kemudian serta apa yang kusembunyikan dan yang kulakukan dengan terang-terangan dan apa yang lebih Engkau ketahui dariku, Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk melakukan ibadah) kecuali dengan pertolongan Allah.”

Kanaya mengusap wajahnya, bersujud menutup rangkaian doa serta curahan hati pada sang pemilik hati.

Kanaya membuka al quran membacanya dengan tartil.

Sayup suara merdu Kanaya melantunkan ayat-ayat suci menentramkan hati.

Andai malam bisa bersuara dan bintang mampu berkata maka tak akan sanggup menahan untuk memuji keshalehaan seorang wanita bernama Kanaya Larasati.

Terpopuler

Comments

Febry Valentin

Febry Valentin

ya allah ko macam cerita hidup ku bgt ya thor...tp suami ku meninggal krna sakit
dan aku slalu aja jadi bahan ghibahan tetangga..
sedih kdg tapii aku selalu sabar dan ikhlas dan selalu berdoa di sepertiga malam ku ..tentang apa yg aku rasakan..

2023-07-11

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

gak usah dengerin omongan tetangga Kanaya

2023-06-20

1

Rara_Octa

Rara_Octa

Emg Susah Nay klo berurusan ma org² kolot yg g tw akan perkembngan Zaman,,g prnah Update tpi sok Pinter ,,merasa tw segalany. Q dlu az jga sering dijadiin Bhn Gosip,,dri sblum menikah bhkan smpe dah Menikah 😬🤭seakan g prnah abis Kepoin Kehidupan Q 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️.

2023-06-16

2

lihat semua
Episodes
1 Aurelia Titania
2 Kanaya Larasati
3 Clarisa Aurora Bryan
4 Tante Cantik
5 Nicholas Bryan
6 Sonia Hofman
7 Wawancara
8 Caca Ngambek
9 Bisik-Bisik Tetangga
10 Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11 Rumah Sakit
12 Masa Lalu Kanaya
13 Calon Bunda Caca
14 Permintaan Oma Marisa
15 Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16 Kesayangan Caca
17 Menjemput Oma Marisa
18 Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19 Terpesona
20 Salah Menjawab
21 Chat Mantan Suami
22 Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23 Dufan (Dunia Fantasi)
24 Gengsi Nicholas Bryan
25 Adegan Romantis
26 Makan Siang
27 Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28 Tugas Baru Kanaya
29 Jadi Guru Privat Caca
30 Salman Al Farisi
31 Idola Kaum Hawa
32 Itu, Ustadz Salman?
33 Geng Heboh Oma Marisa
34 Gara-gara Ustadz Viral
35 Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36 Main Bersama
37 Mantan Suami?
38 Caca Masuk RS
39 Canggung
40 Ustadz Salman Menjenguk Caca
41 Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42 Cari Perhatian
43 Masuk Infotainment
44 Persiapan
45 Sahabat Lama
46 Tak Terduga
47 Siasat Nick
48 Alvin Datang
49 Pegawai Nakal
50 Ada Apa Dengan Dira
51 Kejutan
52 Gengsi
53 Misi Rahasia
54 Sepakat
55 Gelisah
56 Mencurigakan
57 Max Weber
58 Sepertinya
59 Siasat Oma Marisa
60 Boss Killer VS Ustadz Viral
61 Salah Paham
62 Uring - Uringan
63 Putriku
64 Nick Sakit
65 Kasih Ibu Sepanjang Masa
66 Menata Hati
67 Masa Lalu Tante Amelia
68 Bertemu
69 Ikhlas Itu Sulit
70 Tiba di Pesantren
71 Khalisa Humairah
72 Maukah Kamu Menikah Denganku?
73 Jawaban
74 Ziarah Ke Makam
75 Calon Mantan Duda
76 Mantan Mertua VS Calon Mertua
77 Hari Ibu
78 H-1
79 SAH
80 Resepsi
81 Malam Pertama
82 Masih Malam Pertama
83 Pagi Pertama
84 Pengantin Baru
85 Bulan Madu
86 Bulan Madu Part 2
87 Bulan Madu Part 3
88 Bulan Madu Last Part
89 Pulang Bulan Madu
90 Ke kantor Berstatus Istri
91 Nick Squad
92 Menjenguk Tuan Baskoro
93 Aku Mencintaimu Karena Allah
94 Pengantin Dadakan
95 Panggil Sayang
96 Pilih Mana Sayang?
97 Kenalan Dulu
98 35 Cm
99 Hasilnya?
100 Tips dari Adik Ipar
101 Siap Tempur
102 Konferensi Pers
103 Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104 Yang Tertunda
105 Menggoda Pengantin Baru
106 Sekalian Saja
107 Cita-Cita
108 Daftar Kuliah
109 Kumpul Keluarga
110 Dunia Fantasi
111 Tes Masuk
112 Ziarah
113 Kulkas 2 Pintu
114 Kuliah Perdana
115 Pakaian Dinas
116 Dosen
117 Menjemput Istri
118 Deep Talk
119 Kontraksi
120 Kebahagian
121 Tasyakuran
122 Si Kembar
123 Silahturahmi
124 Dira Ngidam
125 Kakak dan Dede
126 Kelulusan Caca
127 Kelahiran Baby Triplet
128 Aqiqah Triplet (End)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Aurelia Titania
2
Kanaya Larasati
3
Clarisa Aurora Bryan
4
Tante Cantik
5
Nicholas Bryan
6
Sonia Hofman
7
Wawancara
8
Caca Ngambek
9
Bisik-Bisik Tetangga
10
Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11
Rumah Sakit
12
Masa Lalu Kanaya
13
Calon Bunda Caca
14
Permintaan Oma Marisa
15
Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16
Kesayangan Caca
17
Menjemput Oma Marisa
18
Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19
Terpesona
20
Salah Menjawab
21
Chat Mantan Suami
22
Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23
Dufan (Dunia Fantasi)
24
Gengsi Nicholas Bryan
25
Adegan Romantis
26
Makan Siang
27
Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28
Tugas Baru Kanaya
29
Jadi Guru Privat Caca
30
Salman Al Farisi
31
Idola Kaum Hawa
32
Itu, Ustadz Salman?
33
Geng Heboh Oma Marisa
34
Gara-gara Ustadz Viral
35
Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36
Main Bersama
37
Mantan Suami?
38
Caca Masuk RS
39
Canggung
40
Ustadz Salman Menjenguk Caca
41
Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42
Cari Perhatian
43
Masuk Infotainment
44
Persiapan
45
Sahabat Lama
46
Tak Terduga
47
Siasat Nick
48
Alvin Datang
49
Pegawai Nakal
50
Ada Apa Dengan Dira
51
Kejutan
52
Gengsi
53
Misi Rahasia
54
Sepakat
55
Gelisah
56
Mencurigakan
57
Max Weber
58
Sepertinya
59
Siasat Oma Marisa
60
Boss Killer VS Ustadz Viral
61
Salah Paham
62
Uring - Uringan
63
Putriku
64
Nick Sakit
65
Kasih Ibu Sepanjang Masa
66
Menata Hati
67
Masa Lalu Tante Amelia
68
Bertemu
69
Ikhlas Itu Sulit
70
Tiba di Pesantren
71
Khalisa Humairah
72
Maukah Kamu Menikah Denganku?
73
Jawaban
74
Ziarah Ke Makam
75
Calon Mantan Duda
76
Mantan Mertua VS Calon Mertua
77
Hari Ibu
78
H-1
79
SAH
80
Resepsi
81
Malam Pertama
82
Masih Malam Pertama
83
Pagi Pertama
84
Pengantin Baru
85
Bulan Madu
86
Bulan Madu Part 2
87
Bulan Madu Part 3
88
Bulan Madu Last Part
89
Pulang Bulan Madu
90
Ke kantor Berstatus Istri
91
Nick Squad
92
Menjenguk Tuan Baskoro
93
Aku Mencintaimu Karena Allah
94
Pengantin Dadakan
95
Panggil Sayang
96
Pilih Mana Sayang?
97
Kenalan Dulu
98
35 Cm
99
Hasilnya?
100
Tips dari Adik Ipar
101
Siap Tempur
102
Konferensi Pers
103
Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104
Yang Tertunda
105
Menggoda Pengantin Baru
106
Sekalian Saja
107
Cita-Cita
108
Daftar Kuliah
109
Kumpul Keluarga
110
Dunia Fantasi
111
Tes Masuk
112
Ziarah
113
Kulkas 2 Pintu
114
Kuliah Perdana
115
Pakaian Dinas
116
Dosen
117
Menjemput Istri
118
Deep Talk
119
Kontraksi
120
Kebahagian
121
Tasyakuran
122
Si Kembar
123
Silahturahmi
124
Dira Ngidam
125
Kakak dan Dede
126
Kelulusan Caca
127
Kelahiran Baby Triplet
128
Aqiqah Triplet (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!