Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai

Jam pulang kantor sudah tiba.

Kanaya bersiap untuk kembali ke rumah.

Lelah dan letih seharian bekerja namun masih ada yang perlu ia lakukan.

Kanaya berniat mengunjungi panti karena esok hari ia libur kerja.

Kanaya bisa leluasa menggunakan waktu liburnya menjenguk ibu panti yang sudah pulang dari Rumah Sakit.

Ponsel milik Kanaya berbunyi.

Drettt,,, Drettt

"Assalamualaikum." Kanaya tersenyum melihat nomor ibu panti yang menghubunginya.

"Waalaikumsalam. Naya, ibu mau mengabarkan, ibu dan adik-adik panti malam ini berangkat ke Jakarta. Kami ada undangan dari sebuah perusahaan diminta hadir untuk memenuhi undangan mereka. Kami rencananya akan menginap di NBC Hotel. Kalau kamu besok sempat, ibu senang jika kamu bisa hadir menemani adik-adikmu dan ibu."

"Kebetulan sekali Bu, sebetulnya Naya malam ini berniat menjenguk ibu sekalian mau menginap di panti. Kalau begitu baik Bu insha Allah Naya bisa. Besok waktunya Kanaya libur. Ibu kabari saja ya, share lock alamat hotelnya kalau sudah sampai."

"Iya Nay, ini masih diperjalanan. Besok jika sudah sampai ibu akan kabari kamu. Ya sudah ya Nay. Ibu mau bagikan makan malam dulu untuk adik-adikmu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Hati-hati Bu."

"Naya, kamu mau pulang?" tanya Dira sambil mengemasi barang-barang pribadinya sebelum pulang.

"Iya Dir."

"Naya, ikut yuk. Anak-anak Departemen Legal ngajak hang out. Sekalian Kamu kenalan sama mereka."

"Aku ga ikut ya Dir. Soalnya adik-adikku dari panti akan ke Jakarta. Aku mau siap-siap dulu."

"Ya sayang banget Nay. Ya gapapa deh. Tapi lain kali ikut hang out bareng kita ya. Aku duluan ya Naya. Bye!" Dira melambaikan tangannya pergi lebih dulu.

Kanaya berjalan menuju lift dan disana ia sekilas melihat bayangan Gusti namun Naya masih belum mengingatnya.

"Pokoknya pastikan sumbangan tepat sasaran. Saya tidak mau dengar lagi ada yang tidak sesuai. Panti Asuhan, Rumah Singgah dan Yayasan penerima bantuan harus benar-benar real bukan diatas kertas."

Pengalaman tahun lalu membuat Nick tidak mau lagi kecolongan mengenai alokasi dana CSR perusahaannya yang ditemukan ada penyimpangan aliran dana.

"Baik Boss. Saya sudah melihat data dan laporan serta bukti yang diberikan oleh surveyor mengenai latar belakang penerima dana CSR NBC."

"Oke kalau begitu. Besok jangan lupa jemput Saya dirumah. Rencananya Saya akan mengajak Caca dan Mom dalam acara tersebut."

"Baik Boss."

"Saya akan pulang. Kamu tidak perlu mengantar. Ada driver yang mengantar Saya."

"Baik Boss. Hati-hati di jalan."

Sesampainya Nick di rumah tentu sudah disambut oleh sang putri cantiknya.

"Malam Sayang. Lagi ngapain?" Nick saat masuk ke rumah melihat Oma Marisa dan Caca sedang melukis.

"Assalamualaikum Daddy." Caca mengingatkan sang ayah untuk mengucap salam.

"Ups. Sorry. Assalamualaikum princess Daddy yang cantik."

"Waalaikumsalam Daddy gantengnya Caca." Caca mengambil tangan Nick dan mencium dengan takzim.

"Waalaikumsalam Nick." Oma Marisa menyodorkan tangannya seolah mengingatkan Nick untuk salim.

"Nah gitu dong Dad. Kan Oma, Mommy Daddy, jadi jangan lupa salim sama Oma Dad." Caca senang Nick melakukan hal yang sama seperti yang Caca lakukan pada Nick.

"Iya putri Dad yang cantik tapi bawel." Nick mencium Caca.

"Ih Daddy bau asem. Daddy mandi dulu." Caca membuat jarak agar Daddy Nick mandi padahal tidak ada sedikitpun bau asem hanya saja Caca ingin Daddynya tertib.

Tingkah Caca membawa Nick pada kenangan saat Aurel masih hidup.

Dulu Nick juga sangat senang menciumi dan memeluk Aurel selepas pulang kerja.

Namun dengan gesit Aurel melepaskan diri dan berkata, Honey kau bau asem. Mandi dulu!

Kenangan itu terasa begitu manis namun memilukan bagi Nick.

"Daddy, ayo mandi dulu!"

Rengekan Caca membuyarkan lamunan Nick.

"Oke Sayang. Dad ke kamar ya. Mau mandi."

"Jangan lama Nich, Mom dan Caca menunggumu untuk makan malam."

"Iya Dad, Caca sudah lapar. Jadi cepatlah mandi!"

Di tempat lain, Dentum musik dengan lampu kelap kelip di sebuah Bar.

Malam ini di penghujung hari kerja tampak Gusti duduk disebuah bar dalam ruang VIP yang biasa ia datangani.

Bukan untuk mencari pelampiasan.

Sekedar minum dan santai.

Melepasan kepenatan dan lelah bekerja.

Gusti bukan penganut teh celup yang sesuka hati gonta ganti wanita.

Hati Gusti masih terasa sakit atas pengkhianatan mantan tunangannya yang ia pergoki selingkuh dengan sahabat Gusti.

Ditempat ini ia pertama kali bertemu mantan tunangannya dan ditempat yang sama Gusti memergoki keduanya tengah menuntaskan hasrat terlarang yang tak seharusnya mereka lakukan.

Seakan kedua rasa melebur menjadi sebuah trauma akan jalinan hubungan yang kini sulit untuk Gusti bina.

"Hai ganteng! Mau aku temani ga? Short time boleh sampe pagi juga Ok. Bagaimana?"

Seorang lady escort dengan penampilannya yang mampu membuat gairah laki-laki bangkit kini sedang merayu Gusti dengan gesture menggoda.

"Silahkan keluar atau aku panggilkan keamanan tempat ini untuk mengusirmu!" bentak Gusti.

Gusti dengan tatapan menyeramkan dan siap membunuh.

"Cih! Ganteng-ganteng galak banget! Hey situ impotent ya Mas!" sang wanita penghibur berlalu dengan kesal oleh penolakan Gusti.

Gusti menatap nyalang kepada wanita pekerja **** yang menghina dirinya.

"Pergi sebelum Aku buat kamu tidak bisa lagi menatap dunia!"

Gusti dengan amarahnya melempar gelas ditangannya hingga pecahan kaca berantakan dimana-mana.

"Hai Bro! Tenang! Relax!"

Dewa Hikari, pria berdarah Bali dan Jepang, pemilik bar sekaligus sahabat Gusti menghampiri dan duduk di samping Gusti.

"Bro, kenapa Lo nyiksa diri sendiri huh! Dia enak-enakan, happy-happy. Terus Lo mau kayak gini terus? Sampe kapan I Gusti Ngurah Rai!" bentak Dewa dengan kesal dan amarah melihat kebodohan Gusti sahabatnya seakan meratapi pengkhianatan Gisel mantan tunangan Gusti.

"Lo ga usah ikut campur Wa! Gue mau sendiri!" Gusti menghentakkan tangan Dewa yang menepuk bahunya.

"Sampe kapanpun Gw akan tetep ikut campur. Karena lo sahabat Gw Gus!"

"Sudah sana. Gw butuh sendiri!"

"Ok. Enjoy Gus. Tapi inget! Gw ga akan biarin Lo terpuruk!"

Dewa memberikan Gusti ruang agar Gusti bisa berpikir sejenak akan kebodohannya dan bisa bangkit kembali.

"Kenapa mesti dia Gisel! Bangsat!" teriak Gusti.

Kedua kalinya Gusti melepar gelas hingga pecah berantakan.

Pernikahan yang sudah dirancang dengan sempurna.

Membayangkan Gisel akan menjadi istrinya membuat saat itu bayangan kebahagiaan dalam hidup Gusti.

Namun kenyataan pahit saat harapan segera terwujud, impian terlanjur terangkai indah, nyatanya harus porak poranda oleh sebuah pengkhianatan.

Gusti adalah pribadi yang hamble dan supel.

Bahkan jika dengan orang yang ia cintai, Gusti adalah tipikal Bucin Maksimal.

Semua menjadi berbalik 180 derajat manakala Gusti harus merasakan getirnya dikhianati tunangan dan sahabat sendiri.

Gusti menjadi dingin, acuh dan sulit tersenyum.

Tiada lagi Gusti yang hamble dan supel.

Hanya dengan keluarga Nick saja terutama pada Caca dan Oma Marisa Gusti masih menampakkan senyumnya.

Selebihnya dikantor Gusti tetap tanpa ekspresi terlebih memiliki Boss model Nick yang serupa dengan dirinya.

Seakan bagi Gusti hidupnya kini hanya diisi dan disibukkan oleh kerja, kerja dan kerja.

Gusti yang seorang yatim piatu hanya memiliki seorang kakak perempun yang telah menikah dengan seorang ekspatriat dan memiliki seorang anak mereka tinggal di Bali.

Gusti tak pernah menceritakan kepada siapapun bahkan Nick sendiri tidak tahu soal pribadi dan hidup Gusti.

Semua ia pendam dan rasakan sendiri.

"Saat aku berjuang untukmu, aku menyadari bahwa aku berjuang untuk dibohongi, berjuang untuk menerima begitu saja, berjuang untuk kecewa, dan berjuang untuk terluka lagi ... Jadi sekarang aku mulai berjuang untuk melepaskannya." Batin Gusti mencoba untuk merelakan meski sulit dan terasa sakit.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

Gusti pasti bisa 💪💪💪💪

2023-06-20

1

Kenyang

Kenyang

lnjut💪💪

2023-06-12

1

ai entin

ai entin

semangat gusti,,nanti bakal indah pada waktunya

2023-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Aurelia Titania
2 Kanaya Larasati
3 Clarisa Aurora Bryan
4 Tante Cantik
5 Nicholas Bryan
6 Sonia Hofman
7 Wawancara
8 Caca Ngambek
9 Bisik-Bisik Tetangga
10 Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11 Rumah Sakit
12 Masa Lalu Kanaya
13 Calon Bunda Caca
14 Permintaan Oma Marisa
15 Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16 Kesayangan Caca
17 Menjemput Oma Marisa
18 Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19 Terpesona
20 Salah Menjawab
21 Chat Mantan Suami
22 Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23 Dufan (Dunia Fantasi)
24 Gengsi Nicholas Bryan
25 Adegan Romantis
26 Makan Siang
27 Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28 Tugas Baru Kanaya
29 Jadi Guru Privat Caca
30 Salman Al Farisi
31 Idola Kaum Hawa
32 Itu, Ustadz Salman?
33 Geng Heboh Oma Marisa
34 Gara-gara Ustadz Viral
35 Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36 Main Bersama
37 Mantan Suami?
38 Caca Masuk RS
39 Canggung
40 Ustadz Salman Menjenguk Caca
41 Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42 Cari Perhatian
43 Masuk Infotainment
44 Persiapan
45 Sahabat Lama
46 Tak Terduga
47 Siasat Nick
48 Alvin Datang
49 Pegawai Nakal
50 Ada Apa Dengan Dira
51 Kejutan
52 Gengsi
53 Misi Rahasia
54 Sepakat
55 Gelisah
56 Mencurigakan
57 Max Weber
58 Sepertinya
59 Siasat Oma Marisa
60 Boss Killer VS Ustadz Viral
61 Salah Paham
62 Uring - Uringan
63 Putriku
64 Nick Sakit
65 Kasih Ibu Sepanjang Masa
66 Menata Hati
67 Masa Lalu Tante Amelia
68 Bertemu
69 Ikhlas Itu Sulit
70 Tiba di Pesantren
71 Khalisa Humairah
72 Maukah Kamu Menikah Denganku?
73 Jawaban
74 Ziarah Ke Makam
75 Calon Mantan Duda
76 Mantan Mertua VS Calon Mertua
77 Hari Ibu
78 H-1
79 SAH
80 Resepsi
81 Malam Pertama
82 Masih Malam Pertama
83 Pagi Pertama
84 Pengantin Baru
85 Bulan Madu
86 Bulan Madu Part 2
87 Bulan Madu Part 3
88 Bulan Madu Last Part
89 Pulang Bulan Madu
90 Ke kantor Berstatus Istri
91 Nick Squad
92 Menjenguk Tuan Baskoro
93 Aku Mencintaimu Karena Allah
94 Pengantin Dadakan
95 Panggil Sayang
96 Pilih Mana Sayang?
97 Kenalan Dulu
98 35 Cm
99 Hasilnya?
100 Tips dari Adik Ipar
101 Siap Tempur
102 Konferensi Pers
103 Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104 Yang Tertunda
105 Menggoda Pengantin Baru
106 Sekalian Saja
107 Cita-Cita
108 Daftar Kuliah
109 Kumpul Keluarga
110 Dunia Fantasi
111 Tes Masuk
112 Ziarah
113 Kulkas 2 Pintu
114 Kuliah Perdana
115 Pakaian Dinas
116 Dosen
117 Menjemput Istri
118 Deep Talk
119 Kontraksi
120 Kebahagian
121 Tasyakuran
122 Si Kembar
123 Silahturahmi
124 Dira Ngidam
125 Kakak dan Dede
126 Kelulusan Caca
127 Kelahiran Baby Triplet
128 Aqiqah Triplet (End)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Aurelia Titania
2
Kanaya Larasati
3
Clarisa Aurora Bryan
4
Tante Cantik
5
Nicholas Bryan
6
Sonia Hofman
7
Wawancara
8
Caca Ngambek
9
Bisik-Bisik Tetangga
10
Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11
Rumah Sakit
12
Masa Lalu Kanaya
13
Calon Bunda Caca
14
Permintaan Oma Marisa
15
Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16
Kesayangan Caca
17
Menjemput Oma Marisa
18
Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19
Terpesona
20
Salah Menjawab
21
Chat Mantan Suami
22
Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23
Dufan (Dunia Fantasi)
24
Gengsi Nicholas Bryan
25
Adegan Romantis
26
Makan Siang
27
Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28
Tugas Baru Kanaya
29
Jadi Guru Privat Caca
30
Salman Al Farisi
31
Idola Kaum Hawa
32
Itu, Ustadz Salman?
33
Geng Heboh Oma Marisa
34
Gara-gara Ustadz Viral
35
Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36
Main Bersama
37
Mantan Suami?
38
Caca Masuk RS
39
Canggung
40
Ustadz Salman Menjenguk Caca
41
Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42
Cari Perhatian
43
Masuk Infotainment
44
Persiapan
45
Sahabat Lama
46
Tak Terduga
47
Siasat Nick
48
Alvin Datang
49
Pegawai Nakal
50
Ada Apa Dengan Dira
51
Kejutan
52
Gengsi
53
Misi Rahasia
54
Sepakat
55
Gelisah
56
Mencurigakan
57
Max Weber
58
Sepertinya
59
Siasat Oma Marisa
60
Boss Killer VS Ustadz Viral
61
Salah Paham
62
Uring - Uringan
63
Putriku
64
Nick Sakit
65
Kasih Ibu Sepanjang Masa
66
Menata Hati
67
Masa Lalu Tante Amelia
68
Bertemu
69
Ikhlas Itu Sulit
70
Tiba di Pesantren
71
Khalisa Humairah
72
Maukah Kamu Menikah Denganku?
73
Jawaban
74
Ziarah Ke Makam
75
Calon Mantan Duda
76
Mantan Mertua VS Calon Mertua
77
Hari Ibu
78
H-1
79
SAH
80
Resepsi
81
Malam Pertama
82
Masih Malam Pertama
83
Pagi Pertama
84
Pengantin Baru
85
Bulan Madu
86
Bulan Madu Part 2
87
Bulan Madu Part 3
88
Bulan Madu Last Part
89
Pulang Bulan Madu
90
Ke kantor Berstatus Istri
91
Nick Squad
92
Menjenguk Tuan Baskoro
93
Aku Mencintaimu Karena Allah
94
Pengantin Dadakan
95
Panggil Sayang
96
Pilih Mana Sayang?
97
Kenalan Dulu
98
35 Cm
99
Hasilnya?
100
Tips dari Adik Ipar
101
Siap Tempur
102
Konferensi Pers
103
Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104
Yang Tertunda
105
Menggoda Pengantin Baru
106
Sekalian Saja
107
Cita-Cita
108
Daftar Kuliah
109
Kumpul Keluarga
110
Dunia Fantasi
111
Tes Masuk
112
Ziarah
113
Kulkas 2 Pintu
114
Kuliah Perdana
115
Pakaian Dinas
116
Dosen
117
Menjemput Istri
118
Deep Talk
119
Kontraksi
120
Kebahagian
121
Tasyakuran
122
Si Kembar
123
Silahturahmi
124
Dira Ngidam
125
Kakak dan Dede
126
Kelulusan Caca
127
Kelahiran Baby Triplet
128
Aqiqah Triplet (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!