Permintaan Oma Marisa

"Nick," Panggil Oma Marisa saat melihat putranya tengah terbaring disamping brangkar.

Nick membuka netranya melihat Oma Marisa sudah sadar dan kini memanggil dirinya.

"Mom, Mommy sudah berapa lama sadar? Maaf Aku tertidur." Suara serak khas orang bangun tidur Nick menegakkan tubuhnya menggeliat, meregangkan, melemaskan otot-otonya yang kaku setelah tidur dalam posisi duduk.

"Baru saja. Kau pasti pegel-pegel tidur begitu. Oh iya Caca dirumah dijaga siapa?" Begitulah Oma Marisa ia langsung teringat cucunya saat Nick menjaga dirinya semalaman.

"Ada Gusti. Nick memintanya menginap dirumah. Bagaimana keadaan Mom, apa yang Mom rasakan?"

Nick menatap sambil menelisik kondisi Oma Marisa memastikan bahwa sang Ibu dalam keadaan baik.

Sepanjang malam Nick khawatir dengan kondisi Oma Marisa yang belum sadar.

Oma Marisa memang memiliki riwayat hipertensi. Sehingga Nick khawatir jika terjadi sesuatu kepada Ibundanya.

"Mom sudah tidak apa-apa. Hanya masih sedikit pusing. Paling darah tinggi Mom kambuh.".

Sejatinya begitulah seorang Ibu tak akan pernah mengeluh di hadapan anak-anaknya dan selalu berusaha sehat dan baik-baik saja.

"Mom maafkan Nick yang kurang perhatian pada Mom. Sehingga Mom pingsan Nick tidak tahu." Sesal Nick karena baik kepada Oma Marisa maupun Caca. Nick tidak memiliki banyak waktu untuk selalu menemani dan menjaga keduanya.

"Tak apa Nick. Mom baik-baik saja. Mom kemarin hanya pusing, jadi Mom melewatkan makan karena Mom segera tertidur di kamar. Kamu jangan terlalu khawatir. Justru Mom mengkhawatirkan Kamu dan Caca, kalau Mom sakit begini siapa yang akan mengurus kalian."

Kekhawatiran Oma Marisa selama ini adalah bagaimana kelak jika ia meninggal sedangkan Nick dari gelagatnya masih enggan mencari pendamping.

Dalam pikiran Oma Marisa bagaimana Nick dan Caca siapa yang akan mengurus keduanya.

"Maafkan Nick Mom." Wajah penuh penyesalan itu terlihat membuat Oma Marisa tak tega.

"Nick, boleh Mom meminta sesuatu padamu kali ini?"

"Katakan Mom apapun selama Nick bisa penuhi maka Nick akan berusaha."

"Mom ingin Kau menikah."

DEG!

Bukan hanya kali ini saja Oma Marisa meminta Nick menikah lagi.

Sering sekali permintaan itu terucap dari bibir Oma Marisa.

Usia Oma Marisa yang tak lagi muda membuatnya khawatir akan putra dan cucu nya.

Bayangan Aurel masih terus menyelimuti Nick hingga sang putra masih terjebak dalam nostalgia.

"Mom, " kata-kata Nick tertahan.

"Mom tahu hati dan cintamu pada Aurel, Mom tahu itu. Tapi pikirkan Caca, Caca butuh Ibu yang mendampinginya. Mom tidak tahu sampai kapan Mom bisa menemani kalian."

"Jangan katakan itu Mom. Mom akan sehat dan panjang umur. Caca sudah cukup kasih sayang dari Aku sebagai Daddynya dan Omanya."

"Nick, pikirkanlah permintaan Mom. Mom harap paling tidak Kau lakukan semua untuk Caca. Bagaimanapun Caca butuh sosok seorang Ibu. Perjalanannya masih panjang."

Tak ada jawaban dari bibir Nick.

Sejak kepergian Aurel tak sedikitpun terbersit dalam hati Nick untuk menikah lagi.

Bagaimana bisa Nick melihat dan mencintai wanita lain disaat nama Aurel masih memenuhi ruang hati Nick.

"Selamat pagi Nyonya Marisa. Bagaimana kondisi Nyonya, ada keluhan yanh dirasakan?" Dokter memvisit dan menanyakan kondisi Oma Marisa.

"Saya hanya merasa pusing."

"Kami sudah memberikan Nyonya obat untuk menurunkan Hipertensi. Dan Saya ingatkan bahwa obat Hipertensi yang disarankan Dokter untuk diminum setiap hari agar tidak lupa dikonsumsi. Hal itu berguna untuk menjaga tekanan darah Nyonya agar stabil."

"Iya dok terkadang Saya sering lalai. Terima kasih sudah sudah mengingatkan."

"Untuk hari ini Nyonya masih dirawat ya. Kami ingin memantau kondisi Nyonya. Jika besok tekanan darah Nyonya stabil maka boleh pulang." Jelas Dokter.

"Baiklah Dokter. Terima kasih."

"Terima kasih Dok."

"Kalau begitu Saya permisi Nyonya, Tuan."

Anggukan Nick saat Dokter pamit undur diri.

"Mom, makan ya. Itu perawat sudah membawakan sarapan."

"Mom makan sendiri saja Nick."

"Tak apa, Nick suapi ya."

"Wah kau jadi care sekali Nick pada Mom. Ah Mom kangen dengan Cucu ceriwis Mom."

Nick tersenyum.

Sesuap demi suapan masuk ke dalam perut Oma Marisa dengan suapan Nick.

"Cukup Nick, Mom sudah kenyang."

Nick meletakan piring mengambil air dan memberikan pada Oma Marisa.

"Nick kalau Kau ingin ke kantor, pergilah. Mom tak apa."

"Tidak Mom. Urusan kantor sudah aku serahkan pada Gusti."

"Kamu jangan terlalu galak padanya Nick. Bagaimanapun dia asisten terbaikmu."

"Ya hanya Gusti yang lolos dari kriteria Caca sebagai asistenku, selebihnya Mom tahu sendiri."

"Ya, andai Mom punya anak perempuan Mom akan jodohkan dengan Gusti. Dia baik dan bertanggung jawab."

"Ah Mom terlalu memuji dia! Aku saja kesal pada asistenku itu!"

"Hei dia dan kamu itu 11 12 sama-sama seperti Kanebo Kering!"

"Mana ada Mom, putramu ini tampan dan rupawan. Masa Mom samakan Aku dengan Gusti!"

Nick seolah tak terima padahal sikap mereka dikantor bagaikan ipin upin dan kakak adik sama-sama sedingin kulkas 2 pintu.

"Mom mau panggil perawat untuk bersih-bersih?"

"Boleh. Mom ingin ganti baju."

"Kalau begitu nanti tunggu Gusti bawakan pakaian ganti untuk Mom setelah mengantar Caca sekolah."

"Kamu suruh Gusti antar Caca sekolah juga? Wah bakal happy banget dia Nick!"

"Kenapa Mom dan Caca senang dengan Gusti? Aku saja bossnya bosan setiap saat bersamanya."

"Maka carilah yang bisa membuatmu tak bosen Nick!"

Goda Oma Marisa pada putra dinginnya.

"Kenapa kembali kesana arahnya?"

Dengus Nick pada ucapan sang Mommy.

"Selamat Pagi. Tuan. Pagi Nyonya Oma, bagaimana keadaan Nyonya Oma?"

Panjang umur sekali sedang dibicarakan tiba-tiba Gusti sudah hadir.

"Alhamdulillah sudah lebih baik. Bagaimana Caca ga rewel kan Gus?"

"Tidak Nyonya Oma. Nona Caca sudah masuk sekolah. Tadi juga sudah sarapan dan bawa bekal."

Oma Marisa mengernyitkan dahinya.

"Bawa bekal?"

Oma Marisa terkejut mendengar Caca mau membawa bekal.

"Eh itu Nyonya Oma, tadi Saya membuat nasi goreng lalu Nona Caca bilang mau bawa untuk bekal."

"Hei Kau jangan racuni anakku Gusti! Apa masakanmu bisa dimakan?"

Ucapan Nick mendapat pukulan dilengan dari Oma Marisa.

"Terima kasih ya Gusti. Maaf kamu jadi repot menjaga Caca."

"Tidak apa Nyonya Oma. Lagi pula Nona Caca tidak merepotkan. Dibandingkan dengan," Gusti hampir saja kelepasan mengatakan bahwa sang Boss lebih menyusahkan dirinya.

Nick yang seakan tahu Gusti akan membawa-bawa dirinya dengan jurus andalan tatapan maut bagaikan Ibu tiri di stasiun TV berlambang ikan terbang.

Oma Marisa tertawa melihat kelakuan dua pria jomblo yang memiliki pribadi sedingin Es Balok.

"Oh iya ini Nyonya Oma. Bibi menyiapkan pakaian ganti dan keperluan Nyonya Oma."

"Terima kasih Gus."

"Boss, ini pakaian ganti untuk Boss."

"Ehm."

"Kalian kenapa masih disini? Aku mau bersih-bersih."

"Oh iya Mom. Nick keluar dulu."

"Maaf Nyonya Oma, Saya juga pamit keluar."

"Kenapa kau mengikutiku?" Nick menatap saat melihat Gusti keluar dibelakangnya.

"Kan Nyonya Oma,"

"Sudahlah! Ayo temani aku. Aku mau minum kopi. Mengantuk sekali rasanya."

"Baik Boss."

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

Nick pikirkan Caca

2023-06-20

2

Bzaa

Bzaa

lanjutttt 💪🫰

2023-06-06

1

manda_

manda_

lanjut lagi thor up nya ditunggu

2023-02-23

2

lihat semua
Episodes
1 Aurelia Titania
2 Kanaya Larasati
3 Clarisa Aurora Bryan
4 Tante Cantik
5 Nicholas Bryan
6 Sonia Hofman
7 Wawancara
8 Caca Ngambek
9 Bisik-Bisik Tetangga
10 Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11 Rumah Sakit
12 Masa Lalu Kanaya
13 Calon Bunda Caca
14 Permintaan Oma Marisa
15 Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16 Kesayangan Caca
17 Menjemput Oma Marisa
18 Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19 Terpesona
20 Salah Menjawab
21 Chat Mantan Suami
22 Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23 Dufan (Dunia Fantasi)
24 Gengsi Nicholas Bryan
25 Adegan Romantis
26 Makan Siang
27 Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28 Tugas Baru Kanaya
29 Jadi Guru Privat Caca
30 Salman Al Farisi
31 Idola Kaum Hawa
32 Itu, Ustadz Salman?
33 Geng Heboh Oma Marisa
34 Gara-gara Ustadz Viral
35 Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36 Main Bersama
37 Mantan Suami?
38 Caca Masuk RS
39 Canggung
40 Ustadz Salman Menjenguk Caca
41 Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42 Cari Perhatian
43 Masuk Infotainment
44 Persiapan
45 Sahabat Lama
46 Tak Terduga
47 Siasat Nick
48 Alvin Datang
49 Pegawai Nakal
50 Ada Apa Dengan Dira
51 Kejutan
52 Gengsi
53 Misi Rahasia
54 Sepakat
55 Gelisah
56 Mencurigakan
57 Max Weber
58 Sepertinya
59 Siasat Oma Marisa
60 Boss Killer VS Ustadz Viral
61 Salah Paham
62 Uring - Uringan
63 Putriku
64 Nick Sakit
65 Kasih Ibu Sepanjang Masa
66 Menata Hati
67 Masa Lalu Tante Amelia
68 Bertemu
69 Ikhlas Itu Sulit
70 Tiba di Pesantren
71 Khalisa Humairah
72 Maukah Kamu Menikah Denganku?
73 Jawaban
74 Ziarah Ke Makam
75 Calon Mantan Duda
76 Mantan Mertua VS Calon Mertua
77 Hari Ibu
78 H-1
79 SAH
80 Resepsi
81 Malam Pertama
82 Masih Malam Pertama
83 Pagi Pertama
84 Pengantin Baru
85 Bulan Madu
86 Bulan Madu Part 2
87 Bulan Madu Part 3
88 Bulan Madu Last Part
89 Pulang Bulan Madu
90 Ke kantor Berstatus Istri
91 Nick Squad
92 Menjenguk Tuan Baskoro
93 Aku Mencintaimu Karena Allah
94 Pengantin Dadakan
95 Panggil Sayang
96 Pilih Mana Sayang?
97 Kenalan Dulu
98 35 Cm
99 Hasilnya?
100 Tips dari Adik Ipar
101 Siap Tempur
102 Konferensi Pers
103 Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104 Yang Tertunda
105 Menggoda Pengantin Baru
106 Sekalian Saja
107 Cita-Cita
108 Daftar Kuliah
109 Kumpul Keluarga
110 Dunia Fantasi
111 Tes Masuk
112 Ziarah
113 Kulkas 2 Pintu
114 Kuliah Perdana
115 Pakaian Dinas
116 Dosen
117 Menjemput Istri
118 Deep Talk
119 Kontraksi
120 Kebahagian
121 Tasyakuran
122 Si Kembar
123 Silahturahmi
124 Dira Ngidam
125 Kakak dan Dede
126 Kelulusan Caca
127 Kelahiran Baby Triplet
128 Aqiqah Triplet (End)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Aurelia Titania
2
Kanaya Larasati
3
Clarisa Aurora Bryan
4
Tante Cantik
5
Nicholas Bryan
6
Sonia Hofman
7
Wawancara
8
Caca Ngambek
9
Bisik-Bisik Tetangga
10
Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11
Rumah Sakit
12
Masa Lalu Kanaya
13
Calon Bunda Caca
14
Permintaan Oma Marisa
15
Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16
Kesayangan Caca
17
Menjemput Oma Marisa
18
Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19
Terpesona
20
Salah Menjawab
21
Chat Mantan Suami
22
Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23
Dufan (Dunia Fantasi)
24
Gengsi Nicholas Bryan
25
Adegan Romantis
26
Makan Siang
27
Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28
Tugas Baru Kanaya
29
Jadi Guru Privat Caca
30
Salman Al Farisi
31
Idola Kaum Hawa
32
Itu, Ustadz Salman?
33
Geng Heboh Oma Marisa
34
Gara-gara Ustadz Viral
35
Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36
Main Bersama
37
Mantan Suami?
38
Caca Masuk RS
39
Canggung
40
Ustadz Salman Menjenguk Caca
41
Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42
Cari Perhatian
43
Masuk Infotainment
44
Persiapan
45
Sahabat Lama
46
Tak Terduga
47
Siasat Nick
48
Alvin Datang
49
Pegawai Nakal
50
Ada Apa Dengan Dira
51
Kejutan
52
Gengsi
53
Misi Rahasia
54
Sepakat
55
Gelisah
56
Mencurigakan
57
Max Weber
58
Sepertinya
59
Siasat Oma Marisa
60
Boss Killer VS Ustadz Viral
61
Salah Paham
62
Uring - Uringan
63
Putriku
64
Nick Sakit
65
Kasih Ibu Sepanjang Masa
66
Menata Hati
67
Masa Lalu Tante Amelia
68
Bertemu
69
Ikhlas Itu Sulit
70
Tiba di Pesantren
71
Khalisa Humairah
72
Maukah Kamu Menikah Denganku?
73
Jawaban
74
Ziarah Ke Makam
75
Calon Mantan Duda
76
Mantan Mertua VS Calon Mertua
77
Hari Ibu
78
H-1
79
SAH
80
Resepsi
81
Malam Pertama
82
Masih Malam Pertama
83
Pagi Pertama
84
Pengantin Baru
85
Bulan Madu
86
Bulan Madu Part 2
87
Bulan Madu Part 3
88
Bulan Madu Last Part
89
Pulang Bulan Madu
90
Ke kantor Berstatus Istri
91
Nick Squad
92
Menjenguk Tuan Baskoro
93
Aku Mencintaimu Karena Allah
94
Pengantin Dadakan
95
Panggil Sayang
96
Pilih Mana Sayang?
97
Kenalan Dulu
98
35 Cm
99
Hasilnya?
100
Tips dari Adik Ipar
101
Siap Tempur
102
Konferensi Pers
103
Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104
Yang Tertunda
105
Menggoda Pengantin Baru
106
Sekalian Saja
107
Cita-Cita
108
Daftar Kuliah
109
Kumpul Keluarga
110
Dunia Fantasi
111
Tes Masuk
112
Ziarah
113
Kulkas 2 Pintu
114
Kuliah Perdana
115
Pakaian Dinas
116
Dosen
117
Menjemput Istri
118
Deep Talk
119
Kontraksi
120
Kebahagian
121
Tasyakuran
122
Si Kembar
123
Silahturahmi
124
Dira Ngidam
125
Kakak dan Dede
126
Kelulusan Caca
127
Kelahiran Baby Triplet
128
Aqiqah Triplet (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!