Tante Cantik

Caca senang sekali karena Oma Marisa menuruti keinginannya membeli makanan favoritnya ice cream di gerai ice cream dan yoghurt kenamaan sour sally.

Tampilan ice cream bercitarasa asam manis itu terasa segar meski jangan heran berwarna hitam namun rasanya sangat nikmat membuat Caca selalu ingin kembali membeli dan mencicipinya.

"Oma, Daddy kita belikan juga ya. Biar nanti kalo Daddy marah aku ada alasan bilangnya kepingin makan ice cream bareng Daddy gitu ya Oma."

Oma Marisa hanya geleng kepala. Melihat Caca tumbuh sehat menjadi anak yang cantik dan pintar sedikit mengobati kekesalannya tadi beradu mulut dengan Oma Kartika, Oma dari Arsenio, teman sekelas Caca yang sempat bertengkar dengan Caca.

"Iya Sayang Cantik nya Oma. Paling bisa saja Kamu Ca!" Oma Marisa mengusap lembut Cucu semata wayangnya.

"Kalau begitu Oma antri dulu ya."

"Oma Caca ke toilet ya? Ga usah diantar! Oma antri saja beli ice cream nya nanti takut antriannya semakin panjang dan lama. Caca tahu kok toiletnya dimana." Caca dengan gaya sok dewasa namun memang ia cerdas dan ceriwis.

"Iya pinter! Nanti kalau Oma sudah selesai beli ice creamnya Oma susul ya. Jangan kemana-mana." Pesan Oma Marisa pada Caca.

"Oke Oma!" Caca mengacungkan jempol dan bergegas menuju toilet.

Kanaya berjalan menuju toilet tergesa karena ia ingin pipis.

Toilet perempuan ternyata cukup ramai hari ini.

Mau tak mau Kanaya ikut antri demi menuntaskan rasa ingin pipisnya.

"Duh, antri lagi. Mana Caca udah kebelet pipis nih!" Caca yang baru sampai di toilet melihat antrian panjang.

Kini tibalah giliran Kanaya masuk toilet namun Kanaya melihat seorang gadis kecil sudah sangat kebelet pipis dan tampak sudah sangat gelisah.

Kanaya sebenarnya sangat ingin punya anak saat ia menikah dengan Alvin.

Namun anak adalah rezeki dari Allah mungkin saat itu Allah tahu yang terbaik untuk Kanaya dan Alvin hingga mereka akhirnya bercerai mungkin sudah menjadi suratan takdir yang harus Kanaya jalani.

"Hai cantik, kamu duluan saja tidak apa-apa. Tante nanti belakangan." Kanaya mempersilahkan Caca untuk masuk ke bilik toilet yang kosong lebih dahulu Kanaya kasihan melihat Caca yang sudah gelisah hingga gadis kecil itu tak bisa diam.

"Makasi Tante Cantik. Kalau gitu Caca duluan ya!" Caca tersenyum riang dan bergegas masuk.

Tak lama Kanaya mendapat giliran disebelah toilet yang Caca gunakan.

"Duh gimana nih, tissuenya habis lagi?" Caca kebingungan saat ia melihat tempat roll yang berisi tissue toilet kosong.

Caca mencari dalam tas sekolahnya karena biasanya ia membawa.

"Ah, kenapa ga ada. Biasanya Caca bawa? Oh iya tadi kan Brigita minta tissue Caca, uh kebiasaan deh Bri kalo minta ga dibalikin lagi!" Caca mendengus kesal.

Kanaya sudah selesai berurusan dengan toilet.

kanaya mencuci tangannya dan sedikit membenarkan kerudung yang ia gunakan.

Kondisi toilet saat ini sudah kosong.

Tak lagi ada antrian seperti tadi.

Kaca besar di toilet tentu bisa menangkap saat pintu toilet di belakang Kanaya terbuka sedikit.

Caca mengeluarkan sedikit kepalanya menengok siapa tahu ada orang yang bisa Caca mintakan tissue.

Kanaya melihat pintu toilet yang sedikit terbuka.

"Loh, adek cantik kenapa tengak tengok? Cari sesuatu?" Sapa Kanaya.

"Tante Cantik bisa bantu Caca ga. Di toilet ini tidak ada tissue nya." Wajah Caca yang sedikit panik.

"Sebentar. Tante ambilkan ya. Ini pakai." Kanaya memberikan tissue kering bersih dari toilet di sebelahnya dan tissue basah dari tas miliknya.

"Terima kasih Tante Cantik. Jangan kemana-mana dulu ya Tante. Tunggu Caca, sebentar kok!"

Caca segera menutup pintu toilet menyelesaikan adegan bebersih yang belum tuntas akibat si tissue yang tiada.

Seperti permintaan Caca, Kanaya menunggu hingga Caca keluar.

"Akhirnya." Caca keluar toilet segera mencuci tangannya di wastafel dan mengeringkan tangannya.

"Bagaimana sudah oke?" Kanaya menanyakan gadis kecil yang cantik di hadapannya.

"Untung ada Tante Cantik. Kalau tidak Caca bisa malu! Terima Kasih ya Tante. Oh iya ini tissue basah Tante. Terima kasih." Caca sambil menundukkan kepalanya dengan sopan.

"Sama-sama Sayang. Kamu sendiri kesini?"

Kanaya dan Caca kini sedang mengobrol di luar toilet.

"Tidak Tante, Caca kesini bersama Oma. Tuh dia!" Caca melambaikan Oma Marisa yang terlihat menghampirinya meskipun jarak keduanya sangat jauh.

"Kalau begitu Tante duluan ya Sayang. Lain kali jangan lupa cek tissue dulu ya kalau sedang ke toilet." Kanaya tersenyum mengusap lembut kepala dan pipi Caca.

"Iya Tante Cantik. Dah!" Caca melambaikan tangannya perlahan Kanaya mulai menjauh.

"Ah kenapa Caca lupa ya tanya nama Tante Cantik! Ya Allah, Caca ingin sekali punya Mommy seperti Tante Cantik yang baik!" tanpa sadar doa dalam hati seorang anak piatu tanpa ada yang tahu tentu saja mampu menggetarkan Ars.

"Ya Allah Ca, Oma pikir Caca tadi kemana! Oma takut Caca nyasar. Oma tadi kesini, tapi kamu ga ada. Toilet kosong! Oma sampai panik. Alhamdulillah!" Oma Marisa dengan kepanikan dan takut kalau Caca kesasar atau di culik orang.

"Maaf Oma. Tadi ada trouble sedikit! Tapi it's ok. Karena Caca tadi ketemu Tante Cantik, Baik lagi Oma! Uh tapi Caca kesel kenapa Caca lupa tanya nama Tante Cantik itu!" Caca kembali kesal mengingat saat lupa menanyakan nama Kanaya.

"Segitu keselnya Sayang, memang secantik apa sih Tante itu?"Oma Marisa penasaran karena tak biasanya Caca gampang dekat dan suka dengan perempuan.

Berkali-kali Marisa mencoba menjodohkan Nick dengan putri teman-temannya namun Caca selalu menolak karena tak suka dengan wanita pilihan Omanya.

Bahkan Nick yang kini memiliki asisten merangkap sekretaris Gusti sebelumnya sudah berkali-kali ganti sekretaris karena Caca tidak suka dengan sekretaris Daddynya yang menurut Caca mereka centil!

"Cantik banget Oma. Tante cantik juga baik. Terus tadi kepala Caca diusap, terus pipi Caca juga. Kayak Oma memperlakukan Caca, tapi Tante Cantik masih muda. Ah Caca pake lupa lagi tadi tanya nama Tante Cantik!"

"Jadi maksud Caca Oma sudah tua?"

"Eh, bukan begitu Oma, maksud Caca, Oma juga cantik kok. Maksud Caca Tante Cantik terlihat baik dan sayang gitu waktu mengusap kepala dan pipi Caca rasanya sama seperti Oma yang lakukan."

"Kok Caca bisa nilai begitu? Kan Caca baru ketemu?"

"Oma lupa, Oma pernah bilang ke Caca, kalau mata seseorang tidak akan bisa berbohong. Apa yang ada dihati akan terpancar melalui mata. Caca tahu Daddy selama ini sering bersedih karena masih teringat Mommy kan Oma?"

Marisa tak percaya Caca semakin hari tumbuh cantik dan semakin pintar saja.

"Bener. Cucu Oma memang pinter banget. Ya sudah ini ice creamnya sudah keburu mencair deh. Yuk kita ke kantor Daddy!"

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

calon Momi mu itu Caca

2023-06-20

1

Kenyang

Kenyang

uuuuuuh Caca dia calon ibumu 😂🤭🥰🥰🥰💞💪

2023-06-12

1

Bzaa

Bzaa

Caca.. gemezzznyaa

2023-06-06

1

lihat semua
Episodes
1 Aurelia Titania
2 Kanaya Larasati
3 Clarisa Aurora Bryan
4 Tante Cantik
5 Nicholas Bryan
6 Sonia Hofman
7 Wawancara
8 Caca Ngambek
9 Bisik-Bisik Tetangga
10 Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11 Rumah Sakit
12 Masa Lalu Kanaya
13 Calon Bunda Caca
14 Permintaan Oma Marisa
15 Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16 Kesayangan Caca
17 Menjemput Oma Marisa
18 Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19 Terpesona
20 Salah Menjawab
21 Chat Mantan Suami
22 Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23 Dufan (Dunia Fantasi)
24 Gengsi Nicholas Bryan
25 Adegan Romantis
26 Makan Siang
27 Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28 Tugas Baru Kanaya
29 Jadi Guru Privat Caca
30 Salman Al Farisi
31 Idola Kaum Hawa
32 Itu, Ustadz Salman?
33 Geng Heboh Oma Marisa
34 Gara-gara Ustadz Viral
35 Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36 Main Bersama
37 Mantan Suami?
38 Caca Masuk RS
39 Canggung
40 Ustadz Salman Menjenguk Caca
41 Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42 Cari Perhatian
43 Masuk Infotainment
44 Persiapan
45 Sahabat Lama
46 Tak Terduga
47 Siasat Nick
48 Alvin Datang
49 Pegawai Nakal
50 Ada Apa Dengan Dira
51 Kejutan
52 Gengsi
53 Misi Rahasia
54 Sepakat
55 Gelisah
56 Mencurigakan
57 Max Weber
58 Sepertinya
59 Siasat Oma Marisa
60 Boss Killer VS Ustadz Viral
61 Salah Paham
62 Uring - Uringan
63 Putriku
64 Nick Sakit
65 Kasih Ibu Sepanjang Masa
66 Menata Hati
67 Masa Lalu Tante Amelia
68 Bertemu
69 Ikhlas Itu Sulit
70 Tiba di Pesantren
71 Khalisa Humairah
72 Maukah Kamu Menikah Denganku?
73 Jawaban
74 Ziarah Ke Makam
75 Calon Mantan Duda
76 Mantan Mertua VS Calon Mertua
77 Hari Ibu
78 H-1
79 SAH
80 Resepsi
81 Malam Pertama
82 Masih Malam Pertama
83 Pagi Pertama
84 Pengantin Baru
85 Bulan Madu
86 Bulan Madu Part 2
87 Bulan Madu Part 3
88 Bulan Madu Last Part
89 Pulang Bulan Madu
90 Ke kantor Berstatus Istri
91 Nick Squad
92 Menjenguk Tuan Baskoro
93 Aku Mencintaimu Karena Allah
94 Pengantin Dadakan
95 Panggil Sayang
96 Pilih Mana Sayang?
97 Kenalan Dulu
98 35 Cm
99 Hasilnya?
100 Tips dari Adik Ipar
101 Siap Tempur
102 Konferensi Pers
103 Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104 Yang Tertunda
105 Menggoda Pengantin Baru
106 Sekalian Saja
107 Cita-Cita
108 Daftar Kuliah
109 Kumpul Keluarga
110 Dunia Fantasi
111 Tes Masuk
112 Ziarah
113 Kulkas 2 Pintu
114 Kuliah Perdana
115 Pakaian Dinas
116 Dosen
117 Menjemput Istri
118 Deep Talk
119 Kontraksi
120 Kebahagian
121 Tasyakuran
122 Si Kembar
123 Silahturahmi
124 Dira Ngidam
125 Kakak dan Dede
126 Kelulusan Caca
127 Kelahiran Baby Triplet
128 Aqiqah Triplet (End)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Aurelia Titania
2
Kanaya Larasati
3
Clarisa Aurora Bryan
4
Tante Cantik
5
Nicholas Bryan
6
Sonia Hofman
7
Wawancara
8
Caca Ngambek
9
Bisik-Bisik Tetangga
10
Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11
Rumah Sakit
12
Masa Lalu Kanaya
13
Calon Bunda Caca
14
Permintaan Oma Marisa
15
Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16
Kesayangan Caca
17
Menjemput Oma Marisa
18
Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19
Terpesona
20
Salah Menjawab
21
Chat Mantan Suami
22
Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23
Dufan (Dunia Fantasi)
24
Gengsi Nicholas Bryan
25
Adegan Romantis
26
Makan Siang
27
Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28
Tugas Baru Kanaya
29
Jadi Guru Privat Caca
30
Salman Al Farisi
31
Idola Kaum Hawa
32
Itu, Ustadz Salman?
33
Geng Heboh Oma Marisa
34
Gara-gara Ustadz Viral
35
Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36
Main Bersama
37
Mantan Suami?
38
Caca Masuk RS
39
Canggung
40
Ustadz Salman Menjenguk Caca
41
Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42
Cari Perhatian
43
Masuk Infotainment
44
Persiapan
45
Sahabat Lama
46
Tak Terduga
47
Siasat Nick
48
Alvin Datang
49
Pegawai Nakal
50
Ada Apa Dengan Dira
51
Kejutan
52
Gengsi
53
Misi Rahasia
54
Sepakat
55
Gelisah
56
Mencurigakan
57
Max Weber
58
Sepertinya
59
Siasat Oma Marisa
60
Boss Killer VS Ustadz Viral
61
Salah Paham
62
Uring - Uringan
63
Putriku
64
Nick Sakit
65
Kasih Ibu Sepanjang Masa
66
Menata Hati
67
Masa Lalu Tante Amelia
68
Bertemu
69
Ikhlas Itu Sulit
70
Tiba di Pesantren
71
Khalisa Humairah
72
Maukah Kamu Menikah Denganku?
73
Jawaban
74
Ziarah Ke Makam
75
Calon Mantan Duda
76
Mantan Mertua VS Calon Mertua
77
Hari Ibu
78
H-1
79
SAH
80
Resepsi
81
Malam Pertama
82
Masih Malam Pertama
83
Pagi Pertama
84
Pengantin Baru
85
Bulan Madu
86
Bulan Madu Part 2
87
Bulan Madu Part 3
88
Bulan Madu Last Part
89
Pulang Bulan Madu
90
Ke kantor Berstatus Istri
91
Nick Squad
92
Menjenguk Tuan Baskoro
93
Aku Mencintaimu Karena Allah
94
Pengantin Dadakan
95
Panggil Sayang
96
Pilih Mana Sayang?
97
Kenalan Dulu
98
35 Cm
99
Hasilnya?
100
Tips dari Adik Ipar
101
Siap Tempur
102
Konferensi Pers
103
Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104
Yang Tertunda
105
Menggoda Pengantin Baru
106
Sekalian Saja
107
Cita-Cita
108
Daftar Kuliah
109
Kumpul Keluarga
110
Dunia Fantasi
111
Tes Masuk
112
Ziarah
113
Kulkas 2 Pintu
114
Kuliah Perdana
115
Pakaian Dinas
116
Dosen
117
Menjemput Istri
118
Deep Talk
119
Kontraksi
120
Kebahagian
121
Tasyakuran
122
Si Kembar
123
Silahturahmi
124
Dira Ngidam
125
Kakak dan Dede
126
Kelulusan Caca
127
Kelahiran Baby Triplet
128
Aqiqah Triplet (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!