Nicholas Bryan Corporate (NBC)

Kanaya menatap gedung tinggi yang berdiri kokoh dan megah di hadapan matanya.

Seolah tak percaya akan rezeki yang Allah berikan hari ini Kanaya mulai bekerja di perusahaan Televisi Swasta ternama di Tanah Air.

Gedung dengan gaya eksentrik menampilkan sketsa modern seolah menggambarkan kebanggaan bagi mereka yang hilir mudik di dalamnya.

"Bismillah." Kanaya memasuki gedung mewah itu dengan mengucap Basmalah.

Saat memasuki gedung terpampang nyata logo bertuliskan NBC begitu besar.

Kanaya mensyukuri rezeki pekerjaan ya Allah berikan kepadanya saat kini.

Hari pertama bekerja para pegawai yang baru saja diterima dikumpulkan di sebuah hall untuk emnerima pengarahan.

Sebagai newcomers, Kanaya dan rekan lainnya kini mendapat pengarahan dari perusahaan mengenai visi dan misi perusahaan, stuktruk organisasi perusahaan dan tentu saja semua pegawai baru akan menjalani masa trainning selama 2 minggu.

Kanaya memperhatikan betul-betul arahan yang ia terima dan mendrngarkannya dengan cermat.

Termasuk pembagian job desk bagi para newcomers termasuk Kanaya.

Kanaya ditempatkan di Departement HR & Admin sebagai staf junior.

Tentu saja sebagai pegawai baru hal yang mereka nantikan adalah bisa melihat langsung pemilik sekaligus CEO dari NBC.

"Selamat Pagi. Hari ini Saya mewakili CEO untuk memberikan ucapan selamat kepada newcomers perusahaan kita, CEO berpesan bahwa kejujuran dan loyalitas adalah modal awal paling dasar bagi setiap orang yang tergabung sebagai keluarga besar NBC, maka dari itu jangan pernah mencoba untuk bertindak melebihi aturan yang telah ditetapkan perusahaan."

Kanaya tampak tidak asing oleh pria yang kini sedang berbicara di depan mewakili CEO yang berhalangan hadir.

Kanaya mengikuti leadernya dan mendengarkan arahan apa saja yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai staf junior di Departemen HR&Admin.

"Sepertinya aku pernah melihatnya?" Gusti mencoba mengingat saat Kanaya melintas di hadapannya.

"Permisi Pak Gusti." Sapa Manager perempuan saat melintasi Gusti.

Gusti yang memang memiliki pembawaan dingin dan tak banyak senyum bila dikantor hanya menanggapi dengan anggukan kepala sapaan hangat dari wanita yang menyapa dengan gesture menggoda.

"By the way, nama kamu siapa tadi?"

Wanita yang menyapa Gusti tak lain adalah Manager Departemen HR&Admin tempat Kanaya ditugaskan.

"Kanaya Larasati. Panggil saja Kanaya Bu."

"What? Panggil saya Lala. Kamila Debora. Manager HR&Admin." wanita yang memiliki fostur tubuh bak gitar spanyol.

"Oh maaf Mbak Lala." Kanaya meralat panggilannya.

"Ehm okelah. Dari pada Ibu, karena Saya masih single." terlihat gesture jumawa wanita cantik yang memiliki jabatan Manager di divisi Kanaya saat ini.

Lala menjelaskan apa saja tugas dan tanggung jawab Kanaya di Departementnya.

"Kalo kamu masih belum mengerti silahkan tanya ke Ardi, dia supervisor disini."

"Salam kenal Kanaya. Saya Ardi." Ardi memperkenalkan diri pada Kanaya.

"Saya Kanaya Pak Ardi."

"Panggil Ardi saja."

"Oke cukup kenalannya. Kanaya silahkan kamu mulai bekerja dan Ardi tolong bimbing Kanaya."

"Siap Miss."

Lala meninggalkan Ardi dan Kanaya.

"Pak Ardi, maaf meja Saya dimana?" Kanaya bertanya.

"Panggil Ardi saja. Ayo Saya tunjukkan."

Kanaya mengikuti langkah Ardi membawanya ke meja yang akan Kanaya tempati.

Sementara Gusti mengurus meeting dan beberapa hal mewakili Nick, sang Boss yang kini sedang menjaga Oma Marisa di Rumah Sakit.

"Hai. Kamu pegawai baru ya? Kenalkan aku Indira. Panggil aja Dira."

"Kanaya."

Kanaya menerima uluran tangan wanita berparas manis yang merupakan rekannya kebetulan meja Kanaya bersebelahan dengan Dira.

"Kanaya kamu boleh tanya aku kalau ada yang belum kamu pahami, ya kalau Aku bisa bantu akan Aku bantu."

"Terima kasih Dira. Aku akan sering bertanya kepadamu. Jadi jangan bosan ya." Kanaya merasa dekat karena pembawaan Dira yang ramah dan supel.

Kanaya mulai menyesuaikan pekerjaan barunya.

Meski masi penjajakan, Kanaya cepat menyerap apapun yang berkaitan dengan job desk nya.

Tanpa terasa jam istirahat tiba.

"Naya, yuk ke kantin." Ajak Dira.

"Dira disini musholahnya dimana ya? Aku mau shalat dzuhur dulu."

"Oh mau shalat ya? Mari aku antar."

Pertanyaan Kanaya seakan tak terduga bagi Dira.

Meski begitu Dira tetap mengantar Kanaya ke mushola yang berada di basement perusahaan.

"Aku shalat dulu ya Dira, kalau kamu mau ke kantin gapapa duluan."

"Aku akan menunggu kamu Naya. Ya sudah kamu shalat saja."

"Terima kasih Dira. Aku shalat dulu ya."

Dira menatap Kanaya tanpa terlepas.

Betapa Dira teringat sudah berapa lama dirinya meninggalkan kewajiban sebagai hamba Allah.

Dira seorang muslim hanya saja shalat adalah ibadah yang sudah lama ia tinggalkan.

Melihat Kanaya hari ini, Dira seakan teringat mendiang ibundanya saat masih hidup yang tidak pernah bosan mengingatkannya shalat 5 waktu.

Tanpa terasa bulir airmata Dira menetes dan itu terlihat oleh Kanaya.

"Dira," panggil Kanaya.

Reflek Dira mengusap airmatanya.

"Kamu sudah selesai? Ayo ke kantin." Dira menggandeng tangan Kanaya sambil tersenyum.

Kanaya melihat perubahan wajah Dira namun ia memilih tidak bertanya takut Dira menjadi canggung.

Anggukan Kanaya menyetujui ajakan Dira.

Rupanya kantin yang dimaksud Dira adalah tempat yang disediakan oleh perusahaan bagi para pegawai untuk makan siang.

Tentu saja semua pegawai NBC tampak menikmati menu makan siang yang disediakan.

Kanaya melihat menu pilihan yang disediakan sehingga setiap orang bebas memilih mau makan siang apa.

Setelah mendapati meja Kanaya dan Dira mulai makan.

Kanaya berdoa terlebih dahulu sebelum menyantap hidangan di depan matanya.

"Dira, apa setiap hari kita diberikan menu seperti ini?" Kanaya bertanya.

"Kenapa memang Naya? Kamu heran ya, melihat jamuan makan siang kita layaknya buffet hotel?"

"Iya sih. Meskipun banyak perusahaan lain yang juga memberikan makan siang namun menurutku ini sangat istimewa."

Bayangkan saja makan siang ala pegawai NBC yang disediakan oleh perusahaan layaknya buffet hotel yang pastinya 4 sehat 5 sempurna dengan berbagai pilihan menu yang disajikan.

"Itulah kenapa pegawai betah bekerja disini Kanaya. Selain gaji dan bonus besar, CEO juga sangat memperhatikan jaminan kesehatan, jaminan keselamatan kerja dan makanan bagi kita para pegawainya. Walaupun CEO kita itu terkenal killer dan tidak pernah senyum."

"Sejak mendiang Nyonya Aurel, istri CEO berpulang, Big Boss menjadi berubah. Wajahnya ga pernah senyum, tatapannya siap membunuh, pokoknya kalau ketemu CEO mending cari selamat aja. Serem Naya! Padahal Big Boss ganteng banget! Blasteran! 11 12 lah sama Chris Evans!"

Kanaya hanya menjadi pendengar bagi semua penuturan Dira.

"Kanaya, kamu ga usah ambil hati ya kalau Miss Lala ngoceh-ngoceh! Dia itu emang begitu! Kita semua tahu dia naksir berat sama Big Boss, tapi jangan harap bisa deh! Soalnya setelah kepergian istrinya Big Boss anti banget deket perempuan."

"Uh, si Ganteng lewat bikin meleot hati eneng!" Dira salah tingkah saat melihat Gusti di kantin tampak sedang berbicara dengan beberapa Direktur di ruang VIP.

"Kanaya, itu namanya Pak Gusti. Asisten Executive sekaligus tangan kanan Big Boss. Tapi ya 11 12 sama Bis Boss. Dingin banget! Kayak lemari Es!"

"Kamu bisa aja Dira." Kanaya tersenyum dengan Dira.

"Duh, manis banget Nay Pak Gusti!" Dira masih asik memandangi Gusti yang masih berbicara.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Dira ampun dah 🤦🤦🤦🤦

2023-06-20

1

Kenyang

Kenyang

lnjut😂🤭

2023-06-12

1

adediningrat

adediningrat

hmmm

2023-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Aurelia Titania
2 Kanaya Larasati
3 Clarisa Aurora Bryan
4 Tante Cantik
5 Nicholas Bryan
6 Sonia Hofman
7 Wawancara
8 Caca Ngambek
9 Bisik-Bisik Tetangga
10 Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11 Rumah Sakit
12 Masa Lalu Kanaya
13 Calon Bunda Caca
14 Permintaan Oma Marisa
15 Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16 Kesayangan Caca
17 Menjemput Oma Marisa
18 Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19 Terpesona
20 Salah Menjawab
21 Chat Mantan Suami
22 Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23 Dufan (Dunia Fantasi)
24 Gengsi Nicholas Bryan
25 Adegan Romantis
26 Makan Siang
27 Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28 Tugas Baru Kanaya
29 Jadi Guru Privat Caca
30 Salman Al Farisi
31 Idola Kaum Hawa
32 Itu, Ustadz Salman?
33 Geng Heboh Oma Marisa
34 Gara-gara Ustadz Viral
35 Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36 Main Bersama
37 Mantan Suami?
38 Caca Masuk RS
39 Canggung
40 Ustadz Salman Menjenguk Caca
41 Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42 Cari Perhatian
43 Masuk Infotainment
44 Persiapan
45 Sahabat Lama
46 Tak Terduga
47 Siasat Nick
48 Alvin Datang
49 Pegawai Nakal
50 Ada Apa Dengan Dira
51 Kejutan
52 Gengsi
53 Misi Rahasia
54 Sepakat
55 Gelisah
56 Mencurigakan
57 Max Weber
58 Sepertinya
59 Siasat Oma Marisa
60 Boss Killer VS Ustadz Viral
61 Salah Paham
62 Uring - Uringan
63 Putriku
64 Nick Sakit
65 Kasih Ibu Sepanjang Masa
66 Menata Hati
67 Masa Lalu Tante Amelia
68 Bertemu
69 Ikhlas Itu Sulit
70 Tiba di Pesantren
71 Khalisa Humairah
72 Maukah Kamu Menikah Denganku?
73 Jawaban
74 Ziarah Ke Makam
75 Calon Mantan Duda
76 Mantan Mertua VS Calon Mertua
77 Hari Ibu
78 H-1
79 SAH
80 Resepsi
81 Malam Pertama
82 Masih Malam Pertama
83 Pagi Pertama
84 Pengantin Baru
85 Bulan Madu
86 Bulan Madu Part 2
87 Bulan Madu Part 3
88 Bulan Madu Last Part
89 Pulang Bulan Madu
90 Ke kantor Berstatus Istri
91 Nick Squad
92 Menjenguk Tuan Baskoro
93 Aku Mencintaimu Karena Allah
94 Pengantin Dadakan
95 Panggil Sayang
96 Pilih Mana Sayang?
97 Kenalan Dulu
98 35 Cm
99 Hasilnya?
100 Tips dari Adik Ipar
101 Siap Tempur
102 Konferensi Pers
103 Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104 Yang Tertunda
105 Menggoda Pengantin Baru
106 Sekalian Saja
107 Cita-Cita
108 Daftar Kuliah
109 Kumpul Keluarga
110 Dunia Fantasi
111 Tes Masuk
112 Ziarah
113 Kulkas 2 Pintu
114 Kuliah Perdana
115 Pakaian Dinas
116 Dosen
117 Menjemput Istri
118 Deep Talk
119 Kontraksi
120 Kebahagian
121 Tasyakuran
122 Si Kembar
123 Silahturahmi
124 Dira Ngidam
125 Kakak dan Dede
126 Kelulusan Caca
127 Kelahiran Baby Triplet
128 Aqiqah Triplet (End)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Aurelia Titania
2
Kanaya Larasati
3
Clarisa Aurora Bryan
4
Tante Cantik
5
Nicholas Bryan
6
Sonia Hofman
7
Wawancara
8
Caca Ngambek
9
Bisik-Bisik Tetangga
10
Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11
Rumah Sakit
12
Masa Lalu Kanaya
13
Calon Bunda Caca
14
Permintaan Oma Marisa
15
Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16
Kesayangan Caca
17
Menjemput Oma Marisa
18
Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19
Terpesona
20
Salah Menjawab
21
Chat Mantan Suami
22
Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23
Dufan (Dunia Fantasi)
24
Gengsi Nicholas Bryan
25
Adegan Romantis
26
Makan Siang
27
Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28
Tugas Baru Kanaya
29
Jadi Guru Privat Caca
30
Salman Al Farisi
31
Idola Kaum Hawa
32
Itu, Ustadz Salman?
33
Geng Heboh Oma Marisa
34
Gara-gara Ustadz Viral
35
Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36
Main Bersama
37
Mantan Suami?
38
Caca Masuk RS
39
Canggung
40
Ustadz Salman Menjenguk Caca
41
Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42
Cari Perhatian
43
Masuk Infotainment
44
Persiapan
45
Sahabat Lama
46
Tak Terduga
47
Siasat Nick
48
Alvin Datang
49
Pegawai Nakal
50
Ada Apa Dengan Dira
51
Kejutan
52
Gengsi
53
Misi Rahasia
54
Sepakat
55
Gelisah
56
Mencurigakan
57
Max Weber
58
Sepertinya
59
Siasat Oma Marisa
60
Boss Killer VS Ustadz Viral
61
Salah Paham
62
Uring - Uringan
63
Putriku
64
Nick Sakit
65
Kasih Ibu Sepanjang Masa
66
Menata Hati
67
Masa Lalu Tante Amelia
68
Bertemu
69
Ikhlas Itu Sulit
70
Tiba di Pesantren
71
Khalisa Humairah
72
Maukah Kamu Menikah Denganku?
73
Jawaban
74
Ziarah Ke Makam
75
Calon Mantan Duda
76
Mantan Mertua VS Calon Mertua
77
Hari Ibu
78
H-1
79
SAH
80
Resepsi
81
Malam Pertama
82
Masih Malam Pertama
83
Pagi Pertama
84
Pengantin Baru
85
Bulan Madu
86
Bulan Madu Part 2
87
Bulan Madu Part 3
88
Bulan Madu Last Part
89
Pulang Bulan Madu
90
Ke kantor Berstatus Istri
91
Nick Squad
92
Menjenguk Tuan Baskoro
93
Aku Mencintaimu Karena Allah
94
Pengantin Dadakan
95
Panggil Sayang
96
Pilih Mana Sayang?
97
Kenalan Dulu
98
35 Cm
99
Hasilnya?
100
Tips dari Adik Ipar
101
Siap Tempur
102
Konferensi Pers
103
Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104
Yang Tertunda
105
Menggoda Pengantin Baru
106
Sekalian Saja
107
Cita-Cita
108
Daftar Kuliah
109
Kumpul Keluarga
110
Dunia Fantasi
111
Tes Masuk
112
Ziarah
113
Kulkas 2 Pintu
114
Kuliah Perdana
115
Pakaian Dinas
116
Dosen
117
Menjemput Istri
118
Deep Talk
119
Kontraksi
120
Kebahagian
121
Tasyakuran
122
Si Kembar
123
Silahturahmi
124
Dira Ngidam
125
Kakak dan Dede
126
Kelulusan Caca
127
Kelahiran Baby Triplet
128
Aqiqah Triplet (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!