Terpesona

Semalam Bu Fatma sudah mengirimkan alamat hotel tempat mereka menginap kepada Kanaya.

Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah Kanaya bersiap menuju hotel tempat Bu Fatma dan adik-adik panti asuhan menginap.

"Assalamualaikum. Bu Naya sudah menunggu di lobi. Ibu dimana?" Kanaya menelpon Bu Fatma.

"Waalaikumsalam Naya. Ibu di sini." Bu Fatma melambaikan tangan.

Kanaya mematikan panggilan ponselnya saat iya melihat Bu Fatma bersama adik-adik panti.

"Kak Naya!" seru adik-adik panti segera berlari menghampiri Kanaya.

Kanaya menerima pelukan hangat dan cium tangan adik-adiknya yang begitu bersemangat pagi ini.

"Sudah mau berangkat Bu?" Naya menanyakan pada Bu Fatma.

"Iya Kami tinggal menunggu jemputan. Nah itu sudah datang."

Kanaya menatap pria yang dimaksud oleh Bu Fatma.

"Pagi Bu Fatma. Saya akan mengantar Ibu dan adek-adek ke lokasi. Mari Bu."

Pria yang bertugas menjemput dengan sopan mempersilahkan Bu Fatma dan adik-adik panti menuju jemputan yang disediakan.

Kanaya melihat logo dan nama perusahaan tempat ia bekerja.

"Apa mungkin ini acara yang diadakan NBC?"

Sebagai pegawai baru Kanaya tak banyak mengetahui seluk beluk perusahaan tempat ia bekerja.

Tak butuh waktu lama Kanaya dan rombongan sudah sampai di lokasi.

Nyatanya tidak hanya panti asuhan binaan Bu Fatma yang mendapat undangan dan bantuan namun banyak yayasan lain yang menerima bantuan yang sama.

Saat memasuki convention hall tentu saja Kanaya bisa melihat secara jelas bahwa acara ini adalah besutan NBC yang tak lain adalah perusahaan tempat Naya bekerja kini.

"Nay, Ibu penasaran dengan pemilik perusahaan ini. Pasti baik sekali orangnya. Beliau mau berbagi kepada yang membutuhkan." Bu Fatma dengan memuji kebaikan sang pemilik perusahaan.

Jujur meski sudah hampir 1 minggu ia bekerja di NBC namun bertemu secara langsung dengan CEO NBC Kanaya sendiri belum pernah.

Kanaya hanya melihat dari foto-foto yang terpampang diperusahaan.

Acara dimulai. Tahap demi tahap pembukaan hingga sampailah pada pemberian sambutan oleh CEO NBC.

Semua mata fokus tertuju pada panggung besar yang sebentar lagi akan menampilkan sang CEO berhati mulia hari ini.

"Untuk mempersingkat waktu kepada yang terhormat, CEO NBC Mr. Nicholas Bryan, kami harap maju ke depan. Kepadanya kami persilahkan."begitulah kurang lebihnya MC memanggil CEO untuk memberikan kata sambutannya.

Nick dengan stelan jas biru dongker melangkah tegap dan gagah saat menaiki podium.

Semua mata memandang terpesona akan paras rupawan dan tubuh athletis proporsional seolah pahatan sempurna maha karya sang pencipta begitu nyata dihadapan mata, menyilaukan netra kaum hawa terutama.

Dengan sangat tegas, lugas dan berkharisma kata demi kata yang terucap dari bibir sang CEO bagaikan simfoni yang menyejukkan hati menggetarkan jiwa.

"Astagfirullah." Kanaya menundukkan pandangannya seketika.

Betapa ia sendiri terpesona akan paras sang CEO yang tak lain adalah Big Bossnya dikantor.

"Masya Allah mengapa mataku tak berkedip sungguh sangat tak pantas Nay, kamu ini seorang janda. Jangan biarkan pandangan orang lain semakin buruk terhadapmu." batin Kanaya mengingatkan dirinya sendiri.

Kanaya memperingatkan hatinya agar tak memandang kepada yang tidak berhak baginya.

"Saya berterima kasih karena Bapak dan Ibu sudah berkenan hadir meluang waktunya untuk datang disini. Saya berharap sedikit yang Kami berikan bisa bermanfaat bagi saudara-saudara kita semua. Terakhir Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada 2 orang yang spesial dalam hidup Saya, putri saya dan ibu saya tercinta. Karena berkat doa dan semangat dari keduanya saya bisa berdiri diaini berjumpa dengan Bapak, Ibu dan adik-adik sekalian." Nick saat mengakhiri sambutannya.

"Ya Allah sungguh baik sekali hati Tuan Nicholas." Puji Bu Fatma.

Kanaya yang melihat sikap Nick saat berbicara seakan teringat rumor diperusahaan bahwa CEO adalah orang yang dingin dan tidak ramah.

Namun Kanaya melihat kelembutan dan kehangatan CEOnya berbeda dengan apa yang digosipkan dikantor.

Semua perwakilan peneruma bantuan CSR NBC diminta untuk maju ke depan untuk menerima bantuan sekaligus berjabat tangan langsung dengan CEO NBC.

Kanaya bersyukur bahwa masih banyak orang dan pihak yang mau perduli dengan panti asuhan tempat ia dibesarkan.

Bantuan yang diterima sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.

Acara dilanjutkan dengan ramah tamah.

Semua undangan dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang disediakan.

"Bu Naya ke toilet sebentar ya." Naya izin ke toilet takut Bu Fatwa mencarinya.

"Iya Nay."

Kanaya bergegas keluar hall dan menuju toilet.

Namun saat bersamaan Kanaya tak sadar bersenggolan dengan seorang wanita cantik berpenampilan sosialita dan tentu saja berbeda dengan Kanaya yang berpenampilan sederhana.

"Maafkan Saya Mbak. Saya tidak sengaja." Kanaya meminta maaf.

Wanita itu membuka kacamata hitamnya melihat Kanaya dari atas sampai bawah dan tersenyum miring.

Seolah tak menggubris Kanaya, wanita sosialita itu berlalu melewati Kanaya mengabaikan ucapan Kanaya.

Kanaya pun tak masalah ia segera menuju toilet.

Kanaya sedang mengeringkan tangannya namun sesaat seorang wanita dengan usia tak muda terhuyung akan jatuh namun dengan sigap Kanaya menahan hingga tubuh wanita baya itu teetahan oleh tubuh Kanaya.

"Ibu tidak apa-apa?" Kanaya membantunya untuk berdiri masih memegangi wanita baya itu.

"Tidak apa-apa Nak. Hanya sedikit pusing."

"Ibu mau kemana biar Saya bantu. Takutnya ibu jatuh."

"Cucu dan putra Saya sedang menunggu. Terima kasih ya."

"Sama-sama Bu. Hati-hati."

Kanaya khawatir memastikaan wanita baya itu tidak terjatuh saat melangkah.

Kanaya hendak keluar dari toilet namun matanya melihat sebuah gelang tergeletak dilantai.

"Pasti ini punya Ibu tadi. Aku akan mengembalikannya. Semoga saja belum jauh."

Kanaya segera berjalan keluar.

Mengedarkan pandangannya kesegala arah mencari wanita baya yang ia tolong.

Kanaya melihat wanita baya itu sedang bersama sekelompok orang sedang berbincang.

Kanaya kemudian segera menghampiri nya berniat mengembalikan gelang kepada si empunya.

"Permisi. Maaf mengganggu. Nyonya apakah ini milik Anda. Saya menemukannya dilantai toilet." Kanaya menginterupsi dengan perlahan agar tak mengganggu perbincangan mereka.

"Iya ini gelang milik Saya. Saya sendiri tidak menyadarinya. Terima kasih ya Nak."

"Sama-sama Bu. Kalau begitu Saya permisi."

Kanaya pamit namun langkahnya terhenti.

"Tante Cantik! Kita ketemu lagi!"

"Hai. Kamu yang waktu itu di Rumah Sakit kan?" Apa kabar?"

"Namaku Caca Tante. Nama Tante siapa. Yes akhirnya Caca tidak lupa sekarang!" senang rasanya Caca langsung ingat menanyakan nama wanita yang ia panggil Tante Cantik.

"Nama Tante Kanaya, panggil saja Tante Naya." Naya mensejajarkan ditinya dengan Caca sambil mengajak Caca bersalaman.

Oma Marisa menatap interaksi keduanya.

"Oh iya, Oma Caca bagaimana keadaannya?" Kanaya ingat saat itu Caca sedang menjenguk Omanya.

"Alhamdulillah Oma Caca susah sehat. Ini Oma Caca. Ibu Tante juga bagaimana sudah sembuh?" Caca balik bertanya.

"Alhamdulillah ibu Tante juga sudah sembuh."

"Oma ini Tante Cantik. Yang waktu itu Caca ceritakan." Caca mengenalkan Kanaya pada Oma Marisa.

Oma Marisa tersenyum melihat Kanaya memandangi wanita berhijab dan sopan yang sepertinya dekat dengan cucunya.

"Saya Marisa. Omanya Caca. Kanaya terima kasih ya sudah menolong Saya tadi dan mengembalikan ini."

"Iya sama-sama Nyonya."

"Caca, Nyonya Saya permisi dulu. Ibu Saya sudah menunggu."

"Silahkan."

"Ok Tante. Bye Tante semoga kita ketemu lagi ya."

"Iya Caca. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Oma, Oma"

"Eh, iya Sayang."

"Oma kok melamun?"

"Tidak. Hanya Oma terpesona bidadari."

"Oma ayo pulang Caca. Daddy mana sih Oma."

"Ayo kita hampiri Daddy."

Oma Marisa masih tersenyum seakan jawaban dari doa - doanya kini mulai terlihat.

Terpopuler

Comments

Anis Sunarko

Anis Sunarko

ga ada tnda baca.jadi bu naya bacanya

2023-06-26

1

Kenyang

Kenyang

Alhamdulillah 🤲 akhirnya ketemu juga💞💞💞💞😊

2023-06-12

1

Bzaa

Bzaa

pandangan pertama bgtu mempesona ya Oma 😉

2023-06-06

2

lihat semua
Episodes
1 Aurelia Titania
2 Kanaya Larasati
3 Clarisa Aurora Bryan
4 Tante Cantik
5 Nicholas Bryan
6 Sonia Hofman
7 Wawancara
8 Caca Ngambek
9 Bisik-Bisik Tetangga
10 Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11 Rumah Sakit
12 Masa Lalu Kanaya
13 Calon Bunda Caca
14 Permintaan Oma Marisa
15 Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16 Kesayangan Caca
17 Menjemput Oma Marisa
18 Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19 Terpesona
20 Salah Menjawab
21 Chat Mantan Suami
22 Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23 Dufan (Dunia Fantasi)
24 Gengsi Nicholas Bryan
25 Adegan Romantis
26 Makan Siang
27 Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28 Tugas Baru Kanaya
29 Jadi Guru Privat Caca
30 Salman Al Farisi
31 Idola Kaum Hawa
32 Itu, Ustadz Salman?
33 Geng Heboh Oma Marisa
34 Gara-gara Ustadz Viral
35 Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36 Main Bersama
37 Mantan Suami?
38 Caca Masuk RS
39 Canggung
40 Ustadz Salman Menjenguk Caca
41 Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42 Cari Perhatian
43 Masuk Infotainment
44 Persiapan
45 Sahabat Lama
46 Tak Terduga
47 Siasat Nick
48 Alvin Datang
49 Pegawai Nakal
50 Ada Apa Dengan Dira
51 Kejutan
52 Gengsi
53 Misi Rahasia
54 Sepakat
55 Gelisah
56 Mencurigakan
57 Max Weber
58 Sepertinya
59 Siasat Oma Marisa
60 Boss Killer VS Ustadz Viral
61 Salah Paham
62 Uring - Uringan
63 Putriku
64 Nick Sakit
65 Kasih Ibu Sepanjang Masa
66 Menata Hati
67 Masa Lalu Tante Amelia
68 Bertemu
69 Ikhlas Itu Sulit
70 Tiba di Pesantren
71 Khalisa Humairah
72 Maukah Kamu Menikah Denganku?
73 Jawaban
74 Ziarah Ke Makam
75 Calon Mantan Duda
76 Mantan Mertua VS Calon Mertua
77 Hari Ibu
78 H-1
79 SAH
80 Resepsi
81 Malam Pertama
82 Masih Malam Pertama
83 Pagi Pertama
84 Pengantin Baru
85 Bulan Madu
86 Bulan Madu Part 2
87 Bulan Madu Part 3
88 Bulan Madu Last Part
89 Pulang Bulan Madu
90 Ke kantor Berstatus Istri
91 Nick Squad
92 Menjenguk Tuan Baskoro
93 Aku Mencintaimu Karena Allah
94 Pengantin Dadakan
95 Panggil Sayang
96 Pilih Mana Sayang?
97 Kenalan Dulu
98 35 Cm
99 Hasilnya?
100 Tips dari Adik Ipar
101 Siap Tempur
102 Konferensi Pers
103 Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104 Yang Tertunda
105 Menggoda Pengantin Baru
106 Sekalian Saja
107 Cita-Cita
108 Daftar Kuliah
109 Kumpul Keluarga
110 Dunia Fantasi
111 Tes Masuk
112 Ziarah
113 Kulkas 2 Pintu
114 Kuliah Perdana
115 Pakaian Dinas
116 Dosen
117 Menjemput Istri
118 Deep Talk
119 Kontraksi
120 Kebahagian
121 Tasyakuran
122 Si Kembar
123 Silahturahmi
124 Dira Ngidam
125 Kakak dan Dede
126 Kelulusan Caca
127 Kelahiran Baby Triplet
128 Aqiqah Triplet (End)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Aurelia Titania
2
Kanaya Larasati
3
Clarisa Aurora Bryan
4
Tante Cantik
5
Nicholas Bryan
6
Sonia Hofman
7
Wawancara
8
Caca Ngambek
9
Bisik-Bisik Tetangga
10
Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11
Rumah Sakit
12
Masa Lalu Kanaya
13
Calon Bunda Caca
14
Permintaan Oma Marisa
15
Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16
Kesayangan Caca
17
Menjemput Oma Marisa
18
Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19
Terpesona
20
Salah Menjawab
21
Chat Mantan Suami
22
Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23
Dufan (Dunia Fantasi)
24
Gengsi Nicholas Bryan
25
Adegan Romantis
26
Makan Siang
27
Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28
Tugas Baru Kanaya
29
Jadi Guru Privat Caca
30
Salman Al Farisi
31
Idola Kaum Hawa
32
Itu, Ustadz Salman?
33
Geng Heboh Oma Marisa
34
Gara-gara Ustadz Viral
35
Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36
Main Bersama
37
Mantan Suami?
38
Caca Masuk RS
39
Canggung
40
Ustadz Salman Menjenguk Caca
41
Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42
Cari Perhatian
43
Masuk Infotainment
44
Persiapan
45
Sahabat Lama
46
Tak Terduga
47
Siasat Nick
48
Alvin Datang
49
Pegawai Nakal
50
Ada Apa Dengan Dira
51
Kejutan
52
Gengsi
53
Misi Rahasia
54
Sepakat
55
Gelisah
56
Mencurigakan
57
Max Weber
58
Sepertinya
59
Siasat Oma Marisa
60
Boss Killer VS Ustadz Viral
61
Salah Paham
62
Uring - Uringan
63
Putriku
64
Nick Sakit
65
Kasih Ibu Sepanjang Masa
66
Menata Hati
67
Masa Lalu Tante Amelia
68
Bertemu
69
Ikhlas Itu Sulit
70
Tiba di Pesantren
71
Khalisa Humairah
72
Maukah Kamu Menikah Denganku?
73
Jawaban
74
Ziarah Ke Makam
75
Calon Mantan Duda
76
Mantan Mertua VS Calon Mertua
77
Hari Ibu
78
H-1
79
SAH
80
Resepsi
81
Malam Pertama
82
Masih Malam Pertama
83
Pagi Pertama
84
Pengantin Baru
85
Bulan Madu
86
Bulan Madu Part 2
87
Bulan Madu Part 3
88
Bulan Madu Last Part
89
Pulang Bulan Madu
90
Ke kantor Berstatus Istri
91
Nick Squad
92
Menjenguk Tuan Baskoro
93
Aku Mencintaimu Karena Allah
94
Pengantin Dadakan
95
Panggil Sayang
96
Pilih Mana Sayang?
97
Kenalan Dulu
98
35 Cm
99
Hasilnya?
100
Tips dari Adik Ipar
101
Siap Tempur
102
Konferensi Pers
103
Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104
Yang Tertunda
105
Menggoda Pengantin Baru
106
Sekalian Saja
107
Cita-Cita
108
Daftar Kuliah
109
Kumpul Keluarga
110
Dunia Fantasi
111
Tes Masuk
112
Ziarah
113
Kulkas 2 Pintu
114
Kuliah Perdana
115
Pakaian Dinas
116
Dosen
117
Menjemput Istri
118
Deep Talk
119
Kontraksi
120
Kebahagian
121
Tasyakuran
122
Si Kembar
123
Silahturahmi
124
Dira Ngidam
125
Kakak dan Dede
126
Kelulusan Caca
127
Kelahiran Baby Triplet
128
Aqiqah Triplet (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!