Sonia Hofman

Nick membelah kemacetan ibukota memenuhi undangan makan malam Tuan David Hofman rekan bisnis Nick salah satu pebisnis yang disegani dikalangannya.

"Selamat malam Tuan David." Nick menjabat tangan David, pria paruh baya yang masih terlihat gagah dan tampan diusianya yang tak lagi muda.

"Mana putrimu?" David yang memang mengharapkan Nick membawa Caca mencari keberadaan gadis kecil tersebut.

"Maaf Tuan, putri Saya tidak bisa datang. Esok ada acara di sekolahnya, ia ingin mempersiapkannya dengan baik."

"Sayang sekali. Baiklah lain waktu kita bisa bertemu lagi bukan?"

Senyum dan anggukan Nick seakan menyetujui kata-kata David.

"Malam Daddy, maaf aku terlambat."

Seorang wanita berparas cantik, blasteran, pakaian seksi dan berkelas menghampiri David dan bercipika cipiki.

"Sayang, kenalkan ini rekan bisnis Daddy, namanya Tuan Nicholas Bryan. Nick ini putriku Sonia." David memperkenalkan keduanya.

"Sonia Hofman. Senang bertemu Anda Tuan Nick."

Nich menerima uluran jabat tangan Sonia namun ia bereaksi menjauh kala Sonia hendak bercipika cipiki pada Nick.

"Ow, Sorry!" Sonia dalam hati merasa kesal karena penolakan Nick.

"Sombong sekali. Apakah ia tipikal suami-suami takut istri?"batin Sonia.

Obrolan ketiganya tentu saja tidak jauh berputar sekitar bisnis dan perusahaan.

"Sayang, come on, peganglah perusahaan Daddy, apa kamu tidak kasihan dengan Daddy setua ini masih sibuk mengurusnya."

"Aku tidak terlalu tertarik dengan bisnis Dad." Sonia menatap Nick yang sejak tadi tak memandangnya membuat harga diri Sonia tersulut.

"Dad baru saja menjalin kerjasama dengan Nick, Dad rasa kamu bisa banyak belajar soal perusahaan bersama Nick. Tidak masalah kan Nick kamu mengajarkan putriku bagaimana mengelola perusahaan?"

"Saya rasa Sonia mampu memimpin perusahaan Tuan tanpa harus belajar dengan Saya. Bukankah kesuksesan Miracle membuktikan bahwa Sonia mampu memimpin perusahaan dengan sangat baik?"

"Dia ternyata memperhatikan aku dan bisnisku." batin Sonia sambil meneguk wine sambil menatap pria di hadapannya yang sedikit menarik hatinya.

Miracle adalah perusahaan milik Sonia yang bergerak dalam bidang kosmetik dan kecantikan.

"Sepertinya Anda diam-diam memperhatikan Saya Tuan Nick." Sonia membalas dengan jumawa sikap Nick yang dianggapnya arogan.

"Siapa yang tidak tahu Miracle, salah satu perusahaan yang cukup berperan dalam industri yang Saya geluti."

Tentu saja sebagai pemilik TV Swasta papan atas Nick familiar dengan brand-brand besar yang hilir mudik di channel TV miliknya.

"Sonia, Nick adalah pemilik Stasiun TV yang juga mempromosikan produk kosmetikmu. Sepertinya kalian memang memang ditakdirkan bersama."

"Apakah istri Tuan Nick juga salah satu pengguna produk kosmetik Saya?"

Sonia semakin tertarik oleh Nick, baru kali ini ada pria yang dengan langsung tak tertarik oleh dirinya sementara pria lain sangat berusaha mendekati dirinya.

"Sonia, istri Nick sudah almarhumah." Terlihat wajah David menatap putrinya agar meminta maaf pada Nick.

"I'm so sorry Nick. Aku turut berduka akan hal itu." Sonia terkejut mendengar fakta baru mengenai Nick.

"Oh jadi dia duda? Sok jual mahal!" Batin Sonia.

"Tak apa." Nick tak terlalu menganggap respon Sonia.

"Nick memiliki seorang putri, tadinya Dad meminta Nick membawanya malam ini. Tapi gadis kecil itu ada keperluan sekolah dan harus dipersiapkannya." Jelas David pada putrinya.

"What! Dia duda dengan seorang putri! Terlalu jual mahal ini sih!" Batin Sonia sambil menatap Nich dan benar Nick tak sedikitpun mencuri pandang pada dirinya.

"Lihat saja duda dingin ini. Bahkan pria lajang saja memohon-mohon untuk jadi pacarku!" Batin Sonia semakin kesal atas sikap acuh Nick.

"Sepertinya aku bersedia Dad untuk mulai belajar mengelola perusahaan Daddy. Tapi aku butuh bimbingan Tuan Nick, selama ini aku hanya tahu soal kosmetik dan kecantikan. Apakah kamu bersedia menjadi partner bisnis sekaligus mentorku Nick?"

"Aku dan Tuan David sudah menandatangani kerjasama jadi kita memang partner. Saya rasa Tuan David, Daddy Anda lebih tepat menjadi mentor, beliau bahkan inspirator bagi kami yang muda-muda."

"Lihat saja! Sampai mana kau akan terus mengabaikanku Nick! Oke, kau juga pria, aku pastikan kamu akan membuatmu jatuh cinta padaku!" Sonia membulatkan tekadnya dalam hati.

"Nick, kau lihat berkatmu putriku kini mau masuk dalam perusahaanku. Aku harap kamu membantunya. Karena Sonia adalah satu-satunya harapanku bila aku sudah tak ada."

"Mengapa Dad berbicara seperti itu! Bukankah Dad mengatakan akan hidup lama dan melihatku menikah!" Sonia tak suka saat sang Daddy berbicara seakan-akan usianya tak lama lagi.

"Untuk itu segeralah menikah selagi Daddy masih hidup!" David menatap Sonia kemudian pada Nick.

"Tidak lucu Dad! Kau baru saja memaksaku memegang perusahaanmu sekarang kau memaksaku menikah, sungguh Daddy ahli dalam memaksa berbagai hal!" Gerutu Sonia.

"Bolehkan Daddy berharap kau segera menikah? Seorang ayah tentu mengingankan kebahagiaan putri yang ia sayangi. Benar begitu Nick?"

"Sebagai seorang ayah memang prioritas utama adalah kebahagiaan putri kita. Karena bagi seorang ayah putri kita adalah harta yang paling berharga."

Nick teringat Caca putrinya, Nick bahkan sudah posesif dengan masa depan Caca kelak bila suatu saat Caca menikah.

Sebagai seorang ayah Nick sangat berharap kelak Caca bisa menemukan pendamping hidup yang menyayangi Caca setulus hati dan menjaganya hingga suatu saat Nick tak ada lagi di dunia.

"Kau Ayah yang baik Nick. Aku bangga padamu!" David tersenyum.

"Saya hanya mengungkapkan harapan Saya sebagai ayah dari putri Saya."

"Dengar Sonia. Daddy bukan memaksamu, tapi karena Daddy sangat mencintaimu. Daddy hanya ingin kamu menemukan seseorang yang bisa menjagamu menggantikan Daddy suatu saat nanti." Wajah teduh David.

"Dad, jangan berkata seperti itu. Aku yakin Daddy akan berumur panjang. Jaman sekarang teknologi sudah maju. Aku yakin Daddy akan sembuh."

Mata Sonia berkaca-kaca meskipun ia terlihat cuek dengan sang Daddy dilubuk hati Sonia yang terdalam ia mencemaskan kesehatan David ayahnya.

"Ya Daddy akan baik-baik saja. Oleh sebab itu mulailah buka hatimu dan berhubungan serius dengan pria yang memiliki rasa tanggung jawab. Berhentilah bermain-main." Pesan David.

"Aku lebih senang Daddy cerewet seperti ini. Karena artinya Daddy masih akan terus panjang umur."

Sonia tersenyum dengan nasehat David.

Melihat kedekatan David dan Sonia, Nick justru terbayang bagaimana kelak saat Caca dewasa dan Nick mulai menua.

Nick berharap kelak sampai kapanpun ia bisa menjadi ayah yang baik bagi Caca.

Nick berharap Tuhan memberikan kesehatan dan umur panjang agar ia bisa menyaksikan Caca menikah dengan pria yang ia cintai dan pria itu mencintai Caca.

"Nick, apa yang kamu pikirkan?" David melihat Nick melamun.

"Maaf Tuan, Saya hanya teringat putri Saya."

"Ah ini sudah malam. Sebelum semakin larut, pulanglah Nick. Aku tidak mau membuat putrimu menunggumu terlalu lama. Dulu saat Sonia kecil dia selalu marah dan ngambek jika aku pulang terlalu larut." Kenang David saat Sonia masih kecil.

"Terima kasih makan malamnya Tuan David. Kalau begitu Saya permisi dulu. Sonia Saya pamit."

Nick menjabat tangan Tuan David dan Sonia.

Nick segera balik kanan. Entah mengapa pembicaraan dengan Tuan David membuatnya merindukan putri kecilnya yang kini sudah semakin pintar dan kritis.

Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya dan dia juga pria satu-satunya di dunia ini yang tak akan pernah tega menyakiti anak perempuannya.

Terpopuler

Comments

Werkudara Milenial

Werkudara Milenial

Hahaha Nick gak jual mahal tp lo yg murahan oneng 🤣🤣🤣

2023-08-06

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

kayaknya David ada niat buat jodohin Nick sama Sonia nih

2023-06-20

1

Ing

Ing

Mendingan jual mahal drpd murahan 🤧

2023-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 Aurelia Titania
2 Kanaya Larasati
3 Clarisa Aurora Bryan
4 Tante Cantik
5 Nicholas Bryan
6 Sonia Hofman
7 Wawancara
8 Caca Ngambek
9 Bisik-Bisik Tetangga
10 Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11 Rumah Sakit
12 Masa Lalu Kanaya
13 Calon Bunda Caca
14 Permintaan Oma Marisa
15 Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16 Kesayangan Caca
17 Menjemput Oma Marisa
18 Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19 Terpesona
20 Salah Menjawab
21 Chat Mantan Suami
22 Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23 Dufan (Dunia Fantasi)
24 Gengsi Nicholas Bryan
25 Adegan Romantis
26 Makan Siang
27 Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28 Tugas Baru Kanaya
29 Jadi Guru Privat Caca
30 Salman Al Farisi
31 Idola Kaum Hawa
32 Itu, Ustadz Salman?
33 Geng Heboh Oma Marisa
34 Gara-gara Ustadz Viral
35 Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36 Main Bersama
37 Mantan Suami?
38 Caca Masuk RS
39 Canggung
40 Ustadz Salman Menjenguk Caca
41 Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42 Cari Perhatian
43 Masuk Infotainment
44 Persiapan
45 Sahabat Lama
46 Tak Terduga
47 Siasat Nick
48 Alvin Datang
49 Pegawai Nakal
50 Ada Apa Dengan Dira
51 Kejutan
52 Gengsi
53 Misi Rahasia
54 Sepakat
55 Gelisah
56 Mencurigakan
57 Max Weber
58 Sepertinya
59 Siasat Oma Marisa
60 Boss Killer VS Ustadz Viral
61 Salah Paham
62 Uring - Uringan
63 Putriku
64 Nick Sakit
65 Kasih Ibu Sepanjang Masa
66 Menata Hati
67 Masa Lalu Tante Amelia
68 Bertemu
69 Ikhlas Itu Sulit
70 Tiba di Pesantren
71 Khalisa Humairah
72 Maukah Kamu Menikah Denganku?
73 Jawaban
74 Ziarah Ke Makam
75 Calon Mantan Duda
76 Mantan Mertua VS Calon Mertua
77 Hari Ibu
78 H-1
79 SAH
80 Resepsi
81 Malam Pertama
82 Masih Malam Pertama
83 Pagi Pertama
84 Pengantin Baru
85 Bulan Madu
86 Bulan Madu Part 2
87 Bulan Madu Part 3
88 Bulan Madu Last Part
89 Pulang Bulan Madu
90 Ke kantor Berstatus Istri
91 Nick Squad
92 Menjenguk Tuan Baskoro
93 Aku Mencintaimu Karena Allah
94 Pengantin Dadakan
95 Panggil Sayang
96 Pilih Mana Sayang?
97 Kenalan Dulu
98 35 Cm
99 Hasilnya?
100 Tips dari Adik Ipar
101 Siap Tempur
102 Konferensi Pers
103 Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104 Yang Tertunda
105 Menggoda Pengantin Baru
106 Sekalian Saja
107 Cita-Cita
108 Daftar Kuliah
109 Kumpul Keluarga
110 Dunia Fantasi
111 Tes Masuk
112 Ziarah
113 Kulkas 2 Pintu
114 Kuliah Perdana
115 Pakaian Dinas
116 Dosen
117 Menjemput Istri
118 Deep Talk
119 Kontraksi
120 Kebahagian
121 Tasyakuran
122 Si Kembar
123 Silahturahmi
124 Dira Ngidam
125 Kakak dan Dede
126 Kelulusan Caca
127 Kelahiran Baby Triplet
128 Aqiqah Triplet (End)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Aurelia Titania
2
Kanaya Larasati
3
Clarisa Aurora Bryan
4
Tante Cantik
5
Nicholas Bryan
6
Sonia Hofman
7
Wawancara
8
Caca Ngambek
9
Bisik-Bisik Tetangga
10
Mengunjungi Pusara Mommy Aurel
11
Rumah Sakit
12
Masa Lalu Kanaya
13
Calon Bunda Caca
14
Permintaan Oma Marisa
15
Nicholas Bryan Corporate (NBC)
16
Kesayangan Caca
17
Menjemput Oma Marisa
18
Sisi Lain I Gusti Ngurah Rai
19
Terpesona
20
Salah Menjawab
21
Chat Mantan Suami
22
Kenangan Bersama Almarhumah Aurel
23
Dufan (Dunia Fantasi)
24
Gengsi Nicholas Bryan
25
Adegan Romantis
26
Makan Siang
27
Kediaman Nicholas Bryan CEO NBC
28
Tugas Baru Kanaya
29
Jadi Guru Privat Caca
30
Salman Al Farisi
31
Idola Kaum Hawa
32
Itu, Ustadz Salman?
33
Geng Heboh Oma Marisa
34
Gara-gara Ustadz Viral
35
Gede Gengsi? Iri, Bilang Boss!
36
Main Bersama
37
Mantan Suami?
38
Caca Masuk RS
39
Canggung
40
Ustadz Salman Menjenguk Caca
41
Hareudang, Panas, Panas, Panas!
42
Cari Perhatian
43
Masuk Infotainment
44
Persiapan
45
Sahabat Lama
46
Tak Terduga
47
Siasat Nick
48
Alvin Datang
49
Pegawai Nakal
50
Ada Apa Dengan Dira
51
Kejutan
52
Gengsi
53
Misi Rahasia
54
Sepakat
55
Gelisah
56
Mencurigakan
57
Max Weber
58
Sepertinya
59
Siasat Oma Marisa
60
Boss Killer VS Ustadz Viral
61
Salah Paham
62
Uring - Uringan
63
Putriku
64
Nick Sakit
65
Kasih Ibu Sepanjang Masa
66
Menata Hati
67
Masa Lalu Tante Amelia
68
Bertemu
69
Ikhlas Itu Sulit
70
Tiba di Pesantren
71
Khalisa Humairah
72
Maukah Kamu Menikah Denganku?
73
Jawaban
74
Ziarah Ke Makam
75
Calon Mantan Duda
76
Mantan Mertua VS Calon Mertua
77
Hari Ibu
78
H-1
79
SAH
80
Resepsi
81
Malam Pertama
82
Masih Malam Pertama
83
Pagi Pertama
84
Pengantin Baru
85
Bulan Madu
86
Bulan Madu Part 2
87
Bulan Madu Part 3
88
Bulan Madu Last Part
89
Pulang Bulan Madu
90
Ke kantor Berstatus Istri
91
Nick Squad
92
Menjenguk Tuan Baskoro
93
Aku Mencintaimu Karena Allah
94
Pengantin Dadakan
95
Panggil Sayang
96
Pilih Mana Sayang?
97
Kenalan Dulu
98
35 Cm
99
Hasilnya?
100
Tips dari Adik Ipar
101
Siap Tempur
102
Konferensi Pers
103
Resepsi Ustadz Salman dan Dira
104
Yang Tertunda
105
Menggoda Pengantin Baru
106
Sekalian Saja
107
Cita-Cita
108
Daftar Kuliah
109
Kumpul Keluarga
110
Dunia Fantasi
111
Tes Masuk
112
Ziarah
113
Kulkas 2 Pintu
114
Kuliah Perdana
115
Pakaian Dinas
116
Dosen
117
Menjemput Istri
118
Deep Talk
119
Kontraksi
120
Kebahagian
121
Tasyakuran
122
Si Kembar
123
Silahturahmi
124
Dira Ngidam
125
Kakak dan Dede
126
Kelulusan Caca
127
Kelahiran Baby Triplet
128
Aqiqah Triplet (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!