Tak"
"Aw..." keluh gadis tersebut saat pria tersebut menyentil ujung hidungnya.
"Mana ponselnya ?" Tanya pria tersebut tanpa bersalah.
" Ini ambil " Ucapnya kesal lalu memberikan ponselnya kepada Leon.
" Memangnya ada apasih kau kan punya ponsel sendiri ?" Tanyanya dengan menatap Leon yang saat ini tengah menggunakan ponsel Ranti.
" Mencari selingkuhanmu "
" Apa ?" Tanya wanita tersebut tidak percaya.
...****************...
" Tidak kau salah dengar ?" Ucap Leon dengan ekspresi datar seperti biasanya.
Gadis tersebut memincingkan matanya menatap tajam kearah Leon.
" Ini ambil kembali ponselmu " Ucapnya dengan melempar ponsel tersebut ke arah Ranti.
" eh.. jangan di lempar dong nanti jika jatuh bagaimana." Ucapnya kesal dengan memeriksa ponselnya. Sedangkan Leon segera berlalu menuju sofa di dalam ruangan tersebut.
" Hei kenapa kau menghapus semua kontrakku ?" Kesal Ranti saat ingin menghubungi temannya namun tidak bisa.
'Hua tinggal ada nomor bapak' pikirnya kembali saat melihat aplikasi yang bernama Kontak tersebut.
"Benarkah? sepertinya terhapus tadi?" Jawabnya seolah olah tidak mengetahui apapun.
" Kau ya benar-benar menyebalkan hmph..." Ucap gadis tersebut lalu menarik selimut untuk menutupi kepalanya.
Leon tersenyum senang saat melihat tingkah gadis tersebut.
" Drtt,drrt,drrt" suara ponsel membuatnya berekspresi datar kembali.
" Baiklah urus sesuai rencana" Ucapnya langsung mematikan sambungan ponsel tersebut. Matanya menatap tajam ke arah Ranti.
" Maaf aku harus mengorbankan mu" Gumamnya pelan lalu berlalu keluar ruangan.
Hari-hari berlalu dengan cepat saat ini sudah 10 Bulan kontrak antara mereka berlangsung. Ranti memandang bunga-bunga yang ada di taman dengan raut bahagia.
"Apakah kau suka ?" tanya seorang pria tampan yang berjalan kearah Ranti.
"Tuan Leon " panggilnya dengan senyum cerahnya. Jujur saja jantungnya selalu berdetak dengan kencang saat melihat pria tersebut. Dan gadis tersebut sudah sadar bahwa ia telah jatuh cinta pada pria tampan itu. Betul kata orang jika cinta itu datang karena terbiasa seperti yang di rasakan Ranti saat ini, ia benar benar jatuh cinta pada pria yang telah bersamanya selama 10 bulan tersebut.
' Dia pasti juga telah jatuh cinta padaku kan ? sepertinya ia memang jatuh cinta padaku buktinya ia membuatkan ku taman bunga, selalu menyelamatkan ku, tidak pernah kasar, sepertinya kisah kami akan berakhir seperti kisah pernikahan kontrak yang sering kubaca.' pikirnya dengan terus tersenyum ke arah lelaki yang saat ini tengah duduk di sisi bangku kosong di sampingnya.
" Kenapa kau melamun?"
" tidak ada, aku hanya berpikir bahwa aku beruntung bisa memilikimu" ucapnya dengan senyuman yang tulus.
Tidak ada jawaban dari pria tersebut hanya keheningan yang ia terima.
"Aku ingin bertanya, bolehkah?" Tanyanya.
"Ya..."
" apa kau bahagia aku bersamamu?"
"Ya "
"Apa kau akan selalu baik padaku ?"
" Ya "
" Apa kau menyayangiku ?"
" Ya "
"Apa kau mencintaiku ?"
Tidak ada jawaban dari pria tersebut, yang ada hanyalah keheningan yang terus melanda.
"Angin di luar tidak bagus untuk kesehatan, mari kita masuk." Ucap pria tersebut dengan pergi berjalan meninggalkan gadis tersebut.
" apakah aku bertepuk sebelah tangan ?Tidak aku pasti tidak bertepuk sebelah tangan. huff jangan menyerah Ranti kau pasti bisa membuatnya menunjukkan rasa cintanya padaku." Ucapnya dengan terus meyakinkan dirinya.
" Tuan Leon tunggu aku " Ucapnya sedikit berteriak saat melihat punggung Leon yang mulai menjauh. Mereka berjalan dengan keadaan hening tidak ada satupun dari mereka yang membuka suara hingga gadis tersebut menoleh kearah Leon yang lebih tinggi darinya. Matanya menelusuri rahang tegas milik Leon, hidung yang mancung, alis mata yang tebal, mata yang tajam dan jangan lupakan bibir yang seksi.
"Tampan" Gumamnya pelan tapi masih dapat didengar jelas oleh Leon. Pria tersebut langsung menghentikan langkah kakinya dan memandang gadis yang hanya sedadanya itu.
"Kau bilang apa ?" tanyanya menyelidik.
"Kau tampan" Jawabnya dengan senyum di wajahnya.
setelah mendengar hal tersebut Leon langsung berlalu meninggalkan Ranti. Sedangkan gadis tersebut hanya melipat tangan didepan dada.
"Kupingnya memerah" Gumamnya kecil lalu berlalu pergi.
Hari telah berganti malam saat ini gadis tersebut telah duduk di pinggir ranjang dengan memperhatikan pria yang masih asik dengan laptopnya itu.
Gadis kecil itu melangkah ke arah laki-laki tampan itu. Netra matanya menatap kesal dengan laptop yang terus bersama dengan suaminya itu.
"Kenapa belum tidur ?" tanyanya dengan perhatian yang masih tertuju kearah laptop yang ada dihadapannya itu.
"Aku tidak bisa tidur" Jawabnya dengan nada yang mengeluh.
"Kau tinggal berbaring dan tutup mata" Ucap pria tersebut tapi masih tidak melirik ke arah Ranti.
"Bukan seperti itu ..." cicit wanita itu.
Akhirnya Leon mengehentikan aktivitas nya dan beralih menatap gadis tersebut yang saat ini menggunakan baju tidur dengan motif Doraemon tersebut.
"Jadi ?"
" A-aku ingin di peluk baru bisa tidur, lagipula selama ini selalu seperti itu. Aku sudah terbiasa jadi aku tidak bisa tidur jika tidak dipeluk olehmu" Ucapnya sedikit malu terlihat dengan Ranti yang nggan menatap Leon malainkan menatap lantai di bawah.
" Hmm" Pria tersebut berdiri lalu menarik pelan Ranti ke tempat tidur. Laki-laki tersebut lantas mendorong tubuh kecil tersebut ke atas kasur sehingga mau tidak mau Ranti berbaring diatas kasur dengan posisi telentang.
Taklama setelah itu Leon ikut membaringkan tubuhnya tepat di samping Ranti lalu seperti biasa memeluk erat gadis tersebut. Ranti yang sudah biasa pun dengan cepat merapatkan tubuhnya kedalam bekapan laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu.
" Tidurlah" Gumamnya pelan di telinga gadis tersebut.
" Good Night My husband" Ucap Ranti dengan menatap netra hitam itu lalu kembali merapatkan kepalanya di dada pria tersebut. Leon tidak menjawab apapun ia hanya memandang wajah istrinya yang saat ini telah mulai terlelap dalam tidurnya.
Perlahan-lahan nafas gadis itu mulai teratur dan menyatakan bahwa Ranti telah terlelap ke dalam mimpinya.
"Aku tidak mungkin jatuh cinta padamu" Ucapnya pelan lalu beranjak pergi dari ruangan tersebut menuju ke kamar lain di rumahnya itu.
Pria tersebut membaringkan dirinya diatas kasur king size di ruangan tersebut. Netra hitamnya yang tajam hanya memandang tajam lurus ke depan.
" Dasar gadis manja" Gumamnya pelan lalu mulai menutup matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
febby fadila
kasihan ranti jd umpan untuk musuhx leon
2024-12-27
0