Menumpang yang berujung musibah

"Dasar bodoh !! Cepat cari dia sekarang " Leon mulai terpancing emosi saat mendengar jawaban dari bawahannya tersebut. Ia benar-benar tidak habis pikir bagaimana mungkin ia memiliki bawahan yang begitu bodoh.

"CARI SAMPAI KETEMU JIKA TIDAK AKAN KU KU KULITI KALIAN SEMUA " ancamnya sedikit berteriak lalu memutuskan sambungan tersebut.

"jika aku menemukan mu maka aku pasti akan mengikatmu" Gumamnya pelan dengan senyuman yang menyeramkan di wajahnya.

...****************...

Ranti terus berjalan agar dapat sejauh mungkin menjauh dari tempat kediaman Leon tersebut.

"Astaga bagaimana mungkin ternyata belakang tembok ini ternyata hutan ? kenapa dari kemarin tidak kuperhatikan? semoga saja tidak ada binatang buas" gumamnya dengan terus menyusuri hutang yang gelap dan lembab itu.

Sedangkan di tempat lain Leon sudah dipenuhi oleh emosi yang membara. Saat mendengar dari para bawahannya bahwa mereka sama sekali tidak dapat menemukan Ranti dimanapun. Mereka hanya menemukan pelayan yang pingsan di kamar majikannya tersebut yang tentunya sudah diketahui oleh Leon.

Laki-laki tersebut berjalan cepat menuju ke dalam rumah mewahnya yang tampak seperti istana tersebut. Netra hitamnya memandang dingin ke arah para bawahannya yang saat ini sedang berlutut ketakutan.

"Bagaimana mungkin aku memiliki bawahan sebodoh kalian ha ?" tanyanya dengan tatapan dinginnya.

Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan dari pemuda tampan dengan Kharisma yang luar biasa itu.

"JAWAB PERTANYAAN KU !" nadanya mulai meninggi saat mendapatkan bahwa tidak ada satupun dari bawahannya yang menjawab pertanyaannya.

"Ke- kemungkinan nyonya kabur ke arah hutan belakang tuan." Ucap salah satu lelaki berjas di sana.

" Bagaimana kau bisa tau mengenai hal itu" tanya Leon dengan memincingkan sudut matanya.

" i-itu tuan saya tidak sengaja menemukan sebuah lobang di tembok pada taman belakang dan saya rasa lobang itu cukup besar untuk di lalui oleh nyonya tuan." Ujarnya dengan masih menundukkan kepala.

"Sialan" umpat pria tersebut lalu memandang kesal ke semua orang yang ada di sana.

"MARTIN !!" panggilnya kepada Martin yang membuat pria yang merasa terpanggil segera datang kearah Leon.

"Cambuk mereka semua 30 cambukkan kecuali dengan dia yang sudah bicara tadi." Perintahnya dengan nada tajam.

Meraka yang ada di sana hanya dapat pasrah karena mereka tau betul jika Leon bukanlah tipe orang yang akan menoleransi keteledoran seseorang. Bagi seorang Leon semua hal itu harus sempurna.

Setelah mengatakan itu ia segera menuju ke arah hutan belakang rumahnya diikuti oleh rombongan anak buahnya yang lainnya.

Di tempat lain Ranti mulai merasa kelelahan karena berjalan menyelusuri hutan yang dianggapnya berputar tersebut.

" Apa-apaan mana jalan keluarnya nih ? lagian singa galak itu ngapain coba bangun rumah di kelilingi hutan gini" keluhnya.

Gadis tersebut terus berjalan hingga matahari mulai terbenam dan akhirnya malam pun tiba. Awalnya ia cukup takut tapi saat terus berjalan dengan hanya menggunakan istingnya akhirnya gadis tersebut dapat menemukan jalan yang di lalui oleh beberapa kendaraan bermotor.

" AKHIRNYA AKU BEBAS HAHAHA" teriaknya saat melihat beberapa kendaraan berlalu lalang di hadapannya walaupun dapat di hitung oleh jari.

"TOLONG, TOLONG PAK BERHENTI TOLONG... TOLONG BERHENTI." teriak sambil terus melambaikan tangannya memberi isyarat.

Sebuah mobil yang membawa sayuran berhenti tepat di hadapan Ranti. Di dalamnya Ranti dapat melihat sepasang suami istri dengan anak kecil di pangkuan sang ibu yang tampak tertidur.

"Ada apa neng? kamu kenapa malam-malam disini?" tanya lelaki setengah paru baya itu.

"Saya habis di culik pak, saya lagi kabur dari dia tolong selamatkan saya hiks hiks" ucapnya sedikit berdrama.

pasangan suami istri tersebut tampak kasian kepada Ranti. Bagaimanapun mereka akan membantu gadis ini untuk melarikan diri itulah yang mereka pikirkan.

" Baik neng, kamu bisa ikut kami dulu ke rumah bapak di kampung soalnya bapak mau ke kampung pulang, lagian ini juga malam, bapak nggak bisa klu mau ngantar kamu kerumahmu dulu karena kami juga bawa anak kecil." Ucapnya terlihat tulus.

"Baik pak saya nggak masalah kok pak lagian saya bukan dari pusat kota, rumah saya juga di kampung pak." Jelas Ranti.

"Kalau begitu ikut kami ke rumah kami dulu aja neng," Tawar wanita yang setengah paru baya itu, yang dari tadi hanya diam.

"Terima kasih banyak Bu pak " Balas Ranti dengan senyum tulus.

Akhirnya Ranti pun pergi bersama pasangan suami istri tersebut menuju kampung halaman mereka. Di perjalanan arah ke kampung kedua orang yang menjadi penyelamat nya itu. Tapi di tengah jalan mobil yang di tumpangi oleh Ranti tiba-tiba berhenti dan membuat gadis tersebut sedikit terbentur.

Ranti yang tengah berada di bak belakang terus mengelus kepalanya yang mungkin saja benjol tersebut.

Netra matanya melebar saat menyadari 7 mobil mewah telah berhenti di pinggir jalan dengan pria berjas hitam yang tampak memeriksa para pengendara yang lewat.

'Ha apa ini tilang?' pikirnya masih dengan tangan yang mengelus dahinya yang tampak sedikit memerah tersebut.

Akhirnya giliran mobil yang di tumpangi Ranti yang mendapat pemeriksaan.

"Ada apa ini ? kalian siapa?" Tanya pak Budi yang merupakan penyelamat Ranti saat ini.

"Kami hanya ingin memeriksa barang-barang kalian, ini hanya sebentar pak" ucap pria berjas hitam tersebut.

'Apakah mereka orang suruhan dari si singa galak ? matilah aku'.

Pikir Ranti sambil terus bersembunyi di antara kotak kotak tempat sayur tersebut.

Ranti hanya dapat menutup matanya saat menyadari bahwa pria-pria berbaju berjas hitam tersebut mulai berjalan kearah bak mobil.

"Deg,deg,deg" jantungnya berdegup dengan kencang membayangkan apa yang mungkin saja bisa terjadi padanya.

"DOOR,DOOR,DOOR," suara tembakkan yang menggema. Ranti hanya dapat diam membeku saat mendengar suara tersebut. Dengan cepat kejadian pada saat Leon yang hampir menembak dirinya terbayang seperti film di kepalanya.

"DOOR,DOOR,DOOR " suara baku tembak terdengar jelas di kepalanya.

"Hiks,hiks kumohon berhenti aku takut." tangisnya dengan menutup kedua telinganya dengan air mata yang terus mengalir.

"DOOR,DOOR,DOOR"

"Akhhh...." Suara jeritan dari seorang wanita yang baru saja di kenal oleh Ranti terdengar jelas di telinganya.

"IBUKK...."teriaknya yang langsung keluar dari dalam terpal tersebut.

Matanya membulat saat melihat genangan darah di mana mana dan di tambah dengan sepasang suami istri yang telah bersimbah darah.

"Hiks,hiks, hiks ti-tidak apa yang telah terjadi ? hiks, hiks ibuk, pak " ucapnya sesegukkan dengan terus menggelengkan kepalanya.

" Akh...lepas..!!"

"BRUK "

"HIKS SAKIT..." tangisnya saat pria berjas tiba tiba menarik tangannya hingga terjatuh dari bak mobil tersebut. darah segar mengalir dari kepala bagian kanannya yang terbentur jalan serta luka di tangannya akibat batu yang menggores di sana.

"Di mana letak barang itu ?" Tanya seorang laki-laki yang tadi menariknya.

"A-aku tidak tau" Jawab Ranti dengan mendudukkan badannya.

Episodes
1 Biasa
2 Malaikat
3 Gadis Nakal
4 Keperluan Orang Kaya
5 Ehh ...
6 Ngamok
7 Salah Sasaran
8 Menyesal
9 Canggung
10 Pulang
11 Benar-benar gila
12 Khawatir atau tidak
13 Penyiksaan ala Frederick Leonardo Ze
14 Nasi Goreng
15 Rencana Kabur
16 Berhasil
17 Menumpang yang berujung musibah
18 Sangat Indah
19 Makan Sate
20 Dasar Gadis Manja
21 Pengakuan
22 Tidak Percaya
23 Nah baru ditinggal sebentar udah gitu
24 Copet
25 Orang Gila?
26 Segala Cara
27 Lompat lah
28 Selamat Tinggal Singa Galak
29 Jangan pikirkan aku !!
30 Mari pergi
31 kucing manisku
32 Harus Dibantu Buat Jalan
33 Terserah
34 Bintang Jatuh
35 Penculik
36 Mengajak Ke Rumah
37 Aku Tidak Setuju
38 Iwan otw mati
39 Melepas Lelah
40 Rumit
41 Aku Akan Terus Bersamamu
42 Pasar Malam
43 Rumah Hantu 1
44 Rumah Hantu 2
45 Bohong Terus...
46 LEON PANIK
47 Pasangan Gila
48 Maaf
49 Hujan
50 Bersin
51 Pantai
52 Pemilik Pulau
53 Kapal
54 POV Leon
55 POV 2
56 Tinggal Seminggu
57 JONATHAN SI PENGHIANAT
58 Nasihat Alexia
59 Terlambat
60 Ini Aku
61 Pergilah
62 Robot Pembunuh
63 kunang-kunang
64 Bungan Daisy
65 Robert
66 Go Go Ranti
67 Hilang
68 Siapa orang itu?
69 King?
70 Tidak akan Menyesal
71 I Love you
72 Permainan di Mulai
73 Hayoloh...
74 Makan Bersama
75 Di culik
76 Ditipu
77 Misi Gagal
78 Perselisihan Paman dan Keponakan
79 Percaya
80 APA!!
81 Penolakan Ranti
82 Darwin
83 Kedatangan Leon
84 Bukan Karena ku
85 Tidak terlambat
86 Pelindung
87 Pertikaian laki-laki beda usia
88 Lucunya
89 Otw Leon Junior
90 Drama di pagi hari
91 Alasan menyukai
92 Penawaran
93 bohong
94 Tidak boleh pergi
95 Martin yang lain
96 Percaya
97 Kembali Kuliah
98 Bertemu teman lama
99 Masalah Intan (1)
100 Merajuk
101 Masalah Intan (2)
102 Masalah Intan (3)
103 Masalah Intan (4)
104 Kakak Angkat
105 Wanita Gila
106 ISTRIKU
107 Salting
108 Rekor
109 Misteri Kematian Masha (1)
110 Rahasia Kematian Masha (2)
111 Kematian James
112 Menerimanya
113 Tidak akan meninggalkan
114 Mahkota bunga
115 Cantik
116 Siapa perempuan itu ?
117 Pindah kamar ? Kenapa?
118 Pesawat Kertas
119 Mansion Heboh
120 Mabuk ?
121 Mimpi?
122 Hantu
123 Pulangnya orang tua Ranti
124 Rain
125 Bakwan Jagung
126 berbincang dan menyamar
127 Hamil
128 Tidak berperasaan
129 Terjebak ?
130 10 tahun lalu
131 Rahasia masa lalu
132 Misi dimulai
133 Perjuangan
134 UGD
135 Pantas bahagia
136 Koma ?
137 harus bangun
138 Pergi atau tidak
139 Sadar
140 suprise
141 TAMAT
142 Promosi Novel Baru
143 Arthur & Tiara
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Biasa
2
Malaikat
3
Gadis Nakal
4
Keperluan Orang Kaya
5
Ehh ...
6
Ngamok
7
Salah Sasaran
8
Menyesal
9
Canggung
10
Pulang
11
Benar-benar gila
12
Khawatir atau tidak
13
Penyiksaan ala Frederick Leonardo Ze
14
Nasi Goreng
15
Rencana Kabur
16
Berhasil
17
Menumpang yang berujung musibah
18
Sangat Indah
19
Makan Sate
20
Dasar Gadis Manja
21
Pengakuan
22
Tidak Percaya
23
Nah baru ditinggal sebentar udah gitu
24
Copet
25
Orang Gila?
26
Segala Cara
27
Lompat lah
28
Selamat Tinggal Singa Galak
29
Jangan pikirkan aku !!
30
Mari pergi
31
kucing manisku
32
Harus Dibantu Buat Jalan
33
Terserah
34
Bintang Jatuh
35
Penculik
36
Mengajak Ke Rumah
37
Aku Tidak Setuju
38
Iwan otw mati
39
Melepas Lelah
40
Rumit
41
Aku Akan Terus Bersamamu
42
Pasar Malam
43
Rumah Hantu 1
44
Rumah Hantu 2
45
Bohong Terus...
46
LEON PANIK
47
Pasangan Gila
48
Maaf
49
Hujan
50
Bersin
51
Pantai
52
Pemilik Pulau
53
Kapal
54
POV Leon
55
POV 2
56
Tinggal Seminggu
57
JONATHAN SI PENGHIANAT
58
Nasihat Alexia
59
Terlambat
60
Ini Aku
61
Pergilah
62
Robot Pembunuh
63
kunang-kunang
64
Bungan Daisy
65
Robert
66
Go Go Ranti
67
Hilang
68
Siapa orang itu?
69
King?
70
Tidak akan Menyesal
71
I Love you
72
Permainan di Mulai
73
Hayoloh...
74
Makan Bersama
75
Di culik
76
Ditipu
77
Misi Gagal
78
Perselisihan Paman dan Keponakan
79
Percaya
80
APA!!
81
Penolakan Ranti
82
Darwin
83
Kedatangan Leon
84
Bukan Karena ku
85
Tidak terlambat
86
Pelindung
87
Pertikaian laki-laki beda usia
88
Lucunya
89
Otw Leon Junior
90
Drama di pagi hari
91
Alasan menyukai
92
Penawaran
93
bohong
94
Tidak boleh pergi
95
Martin yang lain
96
Percaya
97
Kembali Kuliah
98
Bertemu teman lama
99
Masalah Intan (1)
100
Merajuk
101
Masalah Intan (2)
102
Masalah Intan (3)
103
Masalah Intan (4)
104
Kakak Angkat
105
Wanita Gila
106
ISTRIKU
107
Salting
108
Rekor
109
Misteri Kematian Masha (1)
110
Rahasia Kematian Masha (2)
111
Kematian James
112
Menerimanya
113
Tidak akan meninggalkan
114
Mahkota bunga
115
Cantik
116
Siapa perempuan itu ?
117
Pindah kamar ? Kenapa?
118
Pesawat Kertas
119
Mansion Heboh
120
Mabuk ?
121
Mimpi?
122
Hantu
123
Pulangnya orang tua Ranti
124
Rain
125
Bakwan Jagung
126
berbincang dan menyamar
127
Hamil
128
Tidak berperasaan
129
Terjebak ?
130
10 tahun lalu
131
Rahasia masa lalu
132
Misi dimulai
133
Perjuangan
134
UGD
135
Pantas bahagia
136
Koma ?
137
harus bangun
138
Pergi atau tidak
139
Sadar
140
suprise
141
TAMAT
142
Promosi Novel Baru
143
Arthur & Tiara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!