Penyiksaan ala Frederick Leonardo Ze

Alexia dan Martin yang ada di sana melirik tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan. Sepertinya bosnya itu sudah sangat pandai berakting sehingga jika dilihat seakan akan Leon benar-benar mencintai Ranti.

'Memang bos serba bisa, jadi mafia bisa, pengusaha bisa, sekarang jadi aktor pun bisa.' pikir Alexia sambil menganggukkan kepalanya kagum.

Sedangkan martin telah larut juga dengan pemikirannya.

'Tapi tatapan yang ditunjukkan oleh bos memang tatapan sayang dan juga khawatir saat melihat kondisi Ranti atau ini hanya perasaanku saja'

...****************...

Saat ini Gadis tersebut tengah tertidur diatas kasur bernuansa putih tersebut. Sedangkan seorang pria ikut berbaring disampingnya akan tetapi pria tersebut tidak memejamkan matanya sama sekali melainkan hanya menatap gadis yang berada disampingnya itu. Tangannya dengan usil memainkan rambut perempuan itu yang bertebaran diatas bantal tersebut. Memilinnya di tangannya lalu melepaskannya lagi dan begitu seterusnya.

"Hmm ..." suara kecil yang dikeluarkan gadis tersebut dalam tidurnya.

Ranti mengubah posisi tidurnya menjadi berhadapan dengan Leon yang sedari tadi menatapnya. Tangannya dengan mudahnya di letakkan diatas pinggang pria tersebut. Lalu dengan cepat ia merapatkan tubuhnya kearah Leon yang hanya bisa pasrah melihat gadis itu menjadikannya guling.

"Hmm ..." gumamnya lagi.

Akhirnya Gadis tersebut berhenti bergerak dan tertidur dengan pulas kembali.

Hingga sore akhirnya Ranti membuka matanya dan tentunya hal yang pertama kali dilihatnya adalah dada bidang dari Leon. Ia mendongak keatas mendapatkan wajah leon yang tertidur dengan lelapnya. Otomatis tangannya mulai terulur menjelajah di wajah lelaki tampan tersebut.

"Alisnya sangat tegas dan hitam, hidungnya mancung hehehe ini ni ciri-ciri orang rakus udara, dan bibirnya ..." gumamnya pelan sedangkan jari telunjuknya saat ini tepat berhenti didepan bibir Leon.

"Bibirnya kenapa hmm?" tanya leon dengan suara khas bangun tidur.

"Ti-tidak kenapa napa" jawabnya panik karena mendapati Leon yang menangkap basah dirinya.

"Bohong" Ucapnya kembali dengan mata yang masih terpejam.

"Mana ada" ucap Ranti sambil membalikkan posisinya membelakangi Leon.

Leon yang dibelakangi oleh Ranti membuka kedua matanya, dengan perlahan ia memeluk Ranti dari belakang kemudian menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Ranti. Sesekali pria tampan itu menghirup aroma tubuh dari gadis kecil yang sudah tampak kaku akibat ulah dari Leon.

"Kau pakai sabun apa?dan juga sampo apa?" tanyanya tepat di telinga Ranti.

"Ma-mana kutau, yang pasti sama dengan yang kau pakai. Jelas-jelas selama ini aku mandi setelah kau mandi hahaha geli... hentikan..." jelas Ranti diselingi ketawa dikarenakan Leon yang terus menggerakkan kepalanya di ceruk leher Ranti.

"Kenapa baunya berbeda ?" tanyanya masih penasaran.

"Beda apanya ?" Ranti balik bertanya.

"Baumu manis aku suka" jawabnya dengan terus mengeratkan pelukannya.

"Iyalah orangnya aja manis." Jawab Ranti dengan bangga

'Jika tidak ada yang memujimu maka pujilah dirimu sendiri' pikir Ranti.

"Iya kau memang sangat manis." Entah mengapa kalimat itu begitu saja meluncur dari bibir lelaki tersebut.

"Ha ? kau memujiku apa tidak salah."Ucap Ranti tidak percaya.

Tidak ada jawaban dari pria tersebut yang ada hanyalah hembusan nafas teratur yang menandakan bahwa lelaki tersebut kembali ke alam mimpinya.

" Cepat sekali tidurnya...." Ranti menghela nafas lalu pikirannya mengingat kejadian tadi.

" Sebenarnya setelah kejadian tadi aku sangat ingin menjauhimu, rasanya aku selalu takut saat berada di dekatmu. aku berpikir bagaimana jika tadi aku tidak menghindar apakah saat ini aku masih bisa bernafas?, tetapi saat didekatmu aku malah merasa aman dan nyaman, apakah ini bisa dibilang kau merupakan hal yang paling kutakuti tapi tidak bisa kujauhi. Auk ah ribet malas mikir jalanin aja toh takdir setiap orang juga sudah diatur. Tapi aku berharap ketika takdir itu datang aku bisa melihatmu walau mungkin kita tak bersama....." suara Ranti semakin pelan hingga akhirnya kembali tertidur.

Nafas gadis itu mulai teratur membawa sang empu ke mimpi indahnya sedangkan Leon membuka matanya. Sebenarnya sedari tadi pria tersebut memang tidak tidur akan tetapi ia sengaja berpura-pura tidur untuk menghindari pertanyaan dari Ranti. Tapi siapa sangka ia malah mendengar curahan hati Ranti.

"Kau akan menyesal karena merasa aman dan nyaman didekatku." Ucapnya dengan dingin lalu berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Sedangkan di tempat lain tepatnya disebuah ruangan gelap yang hanya di beri penerangan seadanya terlihat sosok lelaki yang sudah berdarah sekujur tubuhnya tengah meringkuk kesakitan akibat pukulan yang ia dapatkan dari laki-laki didepannya.

"Katakan siapa yang menyuruhmu?" Tanya Martin dengan nada mengintimidasi sedangkan Alexia hanya melihat Martin sambil memakan buah anggur yang tersedia disana.

Nafsu makannya sama sekali tidak terganggu melihat darah yang ada dimana-mana.

"Tidak akan kuberitau" ucap pria tersebut dengan wajah yang sudah babak belur.

"Kau benar-benar ingin mati ya ?" Seringai Martin lalu mengambil sebuah cambuk dan mencambuk pria tersebut tanpa henti.

"Akh ..." Ringis pria tersebut saat pedasnya cambuk mengenai badannya.

"Cepat katakan!!" perintah Martin yang hanya mendapatkan gelengan dari pria tersebut.

"Cuih tidak akan" ucapnya masih bersikeras.

"cklek" pintu terbuka menampilkan sosok Leon dengan celana panjang dan juga kemeja hitamnya. Dua kancing bajunya sengaja dibukanya sehingga memperlihatkan dada atasnya.

Melihat Leon yang telah datang membuat Martin menyudahi penyiksaannya dan memberikan hormat dengan sedikit membungkuk kepada Leon begitu pula Alexia.

"Apa dia sudah mau mengaku?" tanyanya tanpa basa basi.

"Belum bos" jawab Martin.

'Habislah sudah nasibnya jika bos yang bertindak' pikir Martin sedikit kasian dengan pria yang telah babak belur akibat perbuatannya.

Tanpa sepatah kata Leon langsung mendekati pria tersebut dan menendangnya dengan keras.

"Akh " jerit pria tersebut saat tubuhnya ditendang oleh Leon.

"Door" Tembak Leon di salah satu telapak tangan pria tersebut lalu menginjak tangan yang tadi ia tembak dengan keras.

"ARGH ..." jeritan pria itu yang kembali terdengar akan tetapi wajah pria tersebut masih tetap tidak berubah.

Setelah melakukan hal tersebut Leon mengambil pisau tumpul dan langsung menyayat keseluruhan tubuh pria tersebut. ia juga memotong jari jari pria tersebut dilanjutkan dengan memotong daun telinga dari pria malang tersebut.

Alexia bahkan tidak sanggup lagi untuk tidak muntah sedangkan Martin pun sama mualnya padahal hal ini sudah sering terjadi tapi mereka berdua juga belum sanggup untuk menyaksikan siksaan yang diberikan Leon kepada orang-orang yang berani mengusiknya.

"BYUR" Leon menyiram pria tersebut dengan air garam yang membuatnya berteriak kesakitan.

"Ba-Baiklah aku akan mengatakannya. Sebenarnya yang menyuruh kami hanya menyebut dirinya mister R di-dia tidak pernah menunjukkan mukanya. Dan ya dia seorang laki-laki muda terlihat dari suaranya.

"Hanya segitu?" tanya Leon dengan seringai jahatnya.

"Ti-tidak masih ada lagi di-dia membenci anda tuan dia bilang akan menghancurkan dirimu melalui orang yang anda cintai." pria tersebut bergetar takut saat mengatakannya.

" Aku tidak mencintai siapapun" ucap Leon dengan wajah iblisnya.

"Is-istri anda ia akan membunuhnya."

"Jleb" Satu tusukan dari Leon mendarat dileher pria tersebut membuat darah mengenai sebagian mukanya yang dalam mood buruk saat ini.

"Sialan" umpatnya lalu berlalu meninggalkan ruangan tersebut.

Terpopuler

Comments

febby fadila

febby fadila

anak gadis orang kau jadikan umpan

2024-12-27

0

Windi Widia Astuti

Windi Widia Astuti

waah baru nyadar lo leon istri mu pasti bakalan dalam bahaya terus

2023-03-03

3

lihat semua
Episodes
1 Biasa
2 Malaikat
3 Gadis Nakal
4 Keperluan Orang Kaya
5 Ehh ...
6 Ngamok
7 Salah Sasaran
8 Menyesal
9 Canggung
10 Pulang
11 Benar-benar gila
12 Khawatir atau tidak
13 Penyiksaan ala Frederick Leonardo Ze
14 Nasi Goreng
15 Rencana Kabur
16 Berhasil
17 Menumpang yang berujung musibah
18 Sangat Indah
19 Makan Sate
20 Dasar Gadis Manja
21 Pengakuan
22 Tidak Percaya
23 Nah baru ditinggal sebentar udah gitu
24 Copet
25 Orang Gila?
26 Segala Cara
27 Lompat lah
28 Selamat Tinggal Singa Galak
29 Jangan pikirkan aku !!
30 Mari pergi
31 kucing manisku
32 Harus Dibantu Buat Jalan
33 Terserah
34 Bintang Jatuh
35 Penculik
36 Mengajak Ke Rumah
37 Aku Tidak Setuju
38 Iwan otw mati
39 Melepas Lelah
40 Rumit
41 Aku Akan Terus Bersamamu
42 Pasar Malam
43 Rumah Hantu 1
44 Rumah Hantu 2
45 Bohong Terus...
46 LEON PANIK
47 Pasangan Gila
48 Maaf
49 Hujan
50 Bersin
51 Pantai
52 Pemilik Pulau
53 Kapal
54 POV Leon
55 POV 2
56 Tinggal Seminggu
57 JONATHAN SI PENGHIANAT
58 Nasihat Alexia
59 Terlambat
60 Ini Aku
61 Pergilah
62 Robot Pembunuh
63 kunang-kunang
64 Bungan Daisy
65 Robert
66 Go Go Ranti
67 Hilang
68 Siapa orang itu?
69 King?
70 Tidak akan Menyesal
71 I Love you
72 Permainan di Mulai
73 Hayoloh...
74 Makan Bersama
75 Di culik
76 Ditipu
77 Misi Gagal
78 Perselisihan Paman dan Keponakan
79 Percaya
80 APA!!
81 Penolakan Ranti
82 Darwin
83 Kedatangan Leon
84 Bukan Karena ku
85 Tidak terlambat
86 Pelindung
87 Pertikaian laki-laki beda usia
88 Lucunya
89 Otw Leon Junior
90 Drama di pagi hari
91 Alasan menyukai
92 Penawaran
93 bohong
94 Tidak boleh pergi
95 Martin yang lain
96 Percaya
97 Kembali Kuliah
98 Bertemu teman lama
99 Masalah Intan (1)
100 Merajuk
101 Masalah Intan (2)
102 Masalah Intan (3)
103 Masalah Intan (4)
104 Kakak Angkat
105 Wanita Gila
106 ISTRIKU
107 Salting
108 Rekor
109 Misteri Kematian Masha (1)
110 Rahasia Kematian Masha (2)
111 Kematian James
112 Menerimanya
113 Tidak akan meninggalkan
114 Mahkota bunga
115 Cantik
116 Siapa perempuan itu ?
117 Pindah kamar ? Kenapa?
118 Pesawat Kertas
119 Mansion Heboh
120 Mabuk ?
121 Mimpi?
122 Hantu
123 Pulangnya orang tua Ranti
124 Rain
125 Bakwan Jagung
126 berbincang dan menyamar
127 Hamil
128 Tidak berperasaan
129 Terjebak ?
130 10 tahun lalu
131 Rahasia masa lalu
132 Misi dimulai
133 Perjuangan
134 UGD
135 Pantas bahagia
136 Koma ?
137 harus bangun
138 Pergi atau tidak
139 Sadar
140 suprise
141 TAMAT
142 Promosi Novel Baru
143 Arthur & Tiara
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Biasa
2
Malaikat
3
Gadis Nakal
4
Keperluan Orang Kaya
5
Ehh ...
6
Ngamok
7
Salah Sasaran
8
Menyesal
9
Canggung
10
Pulang
11
Benar-benar gila
12
Khawatir atau tidak
13
Penyiksaan ala Frederick Leonardo Ze
14
Nasi Goreng
15
Rencana Kabur
16
Berhasil
17
Menumpang yang berujung musibah
18
Sangat Indah
19
Makan Sate
20
Dasar Gadis Manja
21
Pengakuan
22
Tidak Percaya
23
Nah baru ditinggal sebentar udah gitu
24
Copet
25
Orang Gila?
26
Segala Cara
27
Lompat lah
28
Selamat Tinggal Singa Galak
29
Jangan pikirkan aku !!
30
Mari pergi
31
kucing manisku
32
Harus Dibantu Buat Jalan
33
Terserah
34
Bintang Jatuh
35
Penculik
36
Mengajak Ke Rumah
37
Aku Tidak Setuju
38
Iwan otw mati
39
Melepas Lelah
40
Rumit
41
Aku Akan Terus Bersamamu
42
Pasar Malam
43
Rumah Hantu 1
44
Rumah Hantu 2
45
Bohong Terus...
46
LEON PANIK
47
Pasangan Gila
48
Maaf
49
Hujan
50
Bersin
51
Pantai
52
Pemilik Pulau
53
Kapal
54
POV Leon
55
POV 2
56
Tinggal Seminggu
57
JONATHAN SI PENGHIANAT
58
Nasihat Alexia
59
Terlambat
60
Ini Aku
61
Pergilah
62
Robot Pembunuh
63
kunang-kunang
64
Bungan Daisy
65
Robert
66
Go Go Ranti
67
Hilang
68
Siapa orang itu?
69
King?
70
Tidak akan Menyesal
71
I Love you
72
Permainan di Mulai
73
Hayoloh...
74
Makan Bersama
75
Di culik
76
Ditipu
77
Misi Gagal
78
Perselisihan Paman dan Keponakan
79
Percaya
80
APA!!
81
Penolakan Ranti
82
Darwin
83
Kedatangan Leon
84
Bukan Karena ku
85
Tidak terlambat
86
Pelindung
87
Pertikaian laki-laki beda usia
88
Lucunya
89
Otw Leon Junior
90
Drama di pagi hari
91
Alasan menyukai
92
Penawaran
93
bohong
94
Tidak boleh pergi
95
Martin yang lain
96
Percaya
97
Kembali Kuliah
98
Bertemu teman lama
99
Masalah Intan (1)
100
Merajuk
101
Masalah Intan (2)
102
Masalah Intan (3)
103
Masalah Intan (4)
104
Kakak Angkat
105
Wanita Gila
106
ISTRIKU
107
Salting
108
Rekor
109
Misteri Kematian Masha (1)
110
Rahasia Kematian Masha (2)
111
Kematian James
112
Menerimanya
113
Tidak akan meninggalkan
114
Mahkota bunga
115
Cantik
116
Siapa perempuan itu ?
117
Pindah kamar ? Kenapa?
118
Pesawat Kertas
119
Mansion Heboh
120
Mabuk ?
121
Mimpi?
122
Hantu
123
Pulangnya orang tua Ranti
124
Rain
125
Bakwan Jagung
126
berbincang dan menyamar
127
Hamil
128
Tidak berperasaan
129
Terjebak ?
130
10 tahun lalu
131
Rahasia masa lalu
132
Misi dimulai
133
Perjuangan
134
UGD
135
Pantas bahagia
136
Koma ?
137
harus bangun
138
Pergi atau tidak
139
Sadar
140
suprise
141
TAMAT
142
Promosi Novel Baru
143
Arthur & Tiara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!