Gadis Nakal

Tanpa gadis tersebut sadari masih ada satu sosok lagi yang berdiri disana dengan setelan jas rapi berwarna hitam dan juga jangan lupakan wajah yang tampan rupawan bahkan mengalahkan artis-artis yang ada di Tv.

"Diam!" Perintah pria tersebut membuat Ranti menoleh kearah sumber suara.

"Malaikat ..." Gumam Ranti pelan tanpa berkedip.

Gumamannya cukup keras membuat tiga orang diruangan tersebut memiliki ekspresi yang berbeda beda Alexia dan Martin membulatkan matanya sedangkan pria tampan tersebut hanya menaikkan satu alisnya.

Tak lama pria tersebut melirik kearah Alexia dan Martin. Paham dengan keinginan bosnya tersebut mereka berdua langsung melenggang pergi meninggalkan Ranti yang masih dalam keadaan terpesona.

" Besok adalah pernikahan kita jadi mau tidak mau kau harus bersiap nona." Ucap pria tersebut dengan nada dingin dan tidak bersahabat.

"Ehem, em.. Kau memang tampan tuan bukan maksudnya sangat tampan tapi aku tidak mau menikah denganmu."

Jujur saja Ranti memang terpesona dengan ketampanan pria ini tapi ia bukanlah tipe gadis yang akan jatuh hati Hanya apada saat melihat tampilannya.

Pria itu menatapnya dengan tatapan membunuh. membuat Ranti bergidik ngeri.

"Saya tidak memerlukan persetujuan anda." Tekan pria tersebut dengan nada pelan akan tetapi menusuk.

Ranti merasakan ketakutan dihatinya aura pria ini sungguh membuatnya takut. Tapi dia juga tidak akan menyerah begitu saja.

"Tentu saja kau perlu ini adalah kehidupanku, kau tidak berhak untuk memutuskan apa yang mau atau tidak kulakukan. sekarang aku katakan dengan jelas bahwa AKU TIDAK SUDI MENIKAH DENGANMU ..." serunya dengan nada tidak terima.

Siapa sangka pria itu masih tenang dan kemudian mengeluarkan sesuatu benda dari kantongnya.

Ranti terdiam membisu melihat benda tersebut. Bagaimana tidak benda tersebut adalah pistol yang saat ini diarahkan tepat di dahinya. Salah sedikit saja sudah pasti peluru akan bersarang di kepalanya.

"kalau begitu pendapat anda nona maka lebih baik anda mati." Ucap pria tersebut dengan santainya. Ia perlahan mulai menarik pelatuknya untuk menembak.

"DASAR GILA ... BAIKLAH AKU SETUJU MENIKAH DENGANMU ..." Ranti berteriak dengan memejamkan matanya. Pada saat ini nyawanya lebih penting.

"Bagus." Setelah mengatakan kalimat tersebut pria itu langsung meninggalkan ruangan tersebut.

Sedangkan Ranti Talah terduduk lemas diatas Kasur tersebut. Jujur nyawanya sempat hilang tadi.

"Aish, Sudah deh mau bagaimana lagi." Ranti memilih untuk tidur lagi karena baginya untuk apa ia memikirkan sesuatu yang membuatnya pusing lebih baik ia tidur saja.

Detik berganti detik dan menit berganti menit dan jam berganti jam seorang pria telah rapi dengan setelan hitamnya didepan sebuah kaca yang besar.

"Bos semua telah selesai penghulu juga sudah datang,tinggal menunggu anda saja." lapor salah seorang suruhannya.

Setelah mendengar hal itu pria tampan tersebut keluar dari kamarnya dan menaiki mobil mewahnya dengan seorang supir. Sepanjang jalan mata tajamnya terus memandang kearah luar jendela seakan akan sedang ada yang dipikirkan nya.

Hingga sampailah ia ke KUA yang memang telah dihadiri beberapa orang tampak didalamnya telah ada Alexia,Martin dan juga gadis yang menjadi mempelai wanitanya, serta beberapa orang lagi yang menjadi saksi pernikahan.

Langkah angkuhnya memasuki ruangan tanpa mempedulikan tatapan orang-orang padanya.

Akhirnya mereka selesai dengan akad nikahnya hanya membutuhkan waktu yang sebentar.

'Akadnya sebentar nah nunggu pria ni yang membuatnya lam a kayak setahun, eh Btw aku udah jadi bini orang Astaga. Mana Mak dengan bapak nggak ada yang tau. Bisa habis aku, Ya Allah sepertinya aku akan disate dengan emak ni, Hadeh ...' Ranti menggeleng pelan memikirkan nasibnya bahkan ia terlalu malas membayangkan hal buruk apa yang akan terjadi padanya.

Sedangkan pria tersebut melirik kearah gadis yang saat ini telah sah menjadi istrinya.

'Kupikir akan menangis ternyata tidak, baguslah.'

Tidak ada momen seperti acara pernikahan pada umumnya yang ada hanya suasana datar dan kaku.

Setelah selesainya acara pernikahan akhirnya saat ini ntah mengapa hanya ada Ranti beserta pria yang saat ini telah menjadi suaminya. Bahkan namanya saja Ranti tidak mengetahuinya.

Setelah terbawa oleh lamunannya sebuah map telah diberikan di depannya. Sontak matanya melirik kearah pria yang saat ini tengah duduk didepannya.

"pelajari dan tanda tangani!" perintah dingin dari pria tersebut.

"Apa ini ?" Tanya Ranti

"Kontrak Pernikahan" jawabnya masih dengan ekspresi yang sama. Sedangkan Ranti hanya menganggukkan kepalanya paham.

Ranti membaca isi kontrak tersebut yang point- pointnya yakni 1. Pihak pertama yakni Frederick Leonardo Ze dan pihak ke dua yakni Ranti Febriani. 2 Bahwa pernikahan mereka hanya akan berlangsung selama satu tahun. 3 Yang boleh mengetahui pernikahan ini hanya orang-orang yang di setujui oleh pihak pertama untuk tau. 4 Tidak mencampuri urusan masing-masing pihak. 5 Pihak kedua harus mematuhi pihak pertama layaknya atasan.

Ranti menghela nafasnya karena lelah dengan apa yang dibacanya terlalu banyak membaca bisa membuat otak panas begitu menurutnya. Akhirnya dengan cepat ia menandatangani kontrak tersebut.

"Oh ya aku masih boleh kuliah kan Tuan Leon." Setelah mengetahui nama pria tersebut Ranti lebih nyaman memanggil namanya Leon tentu saja masih dengan embel-embel tuan.

"Terserah." Setelah mengatakan hal itu Leon beralih dari Sofa menuju ke tempat tidur dengan gerakan santai ia langsung berbaring dan menutup matanya tanpa mempedulikan Ranti yang masih diam mematung.

'Nah aku tidur dimana?' Pikirnya

" terserah kau mau tidur dimana" suara bariton tersebut berasal dari sosok pria yang tengah memejamkan matanya. Tanpa ia sadari bahwa dirinya sudah tidak terlalu bersikap formal terhadap wanita yang telah menjadi istrinya tersebut.

"Yaudah tidur di sofa aja." gumamnya pelan kemudian mencari bantal dan juga selimut. Lama ia mencari namun tidak juga menemukan selimut. Akhirnya ia memutuskan untuk menyerah dan tidur tanpa selimut. Tapi apalah daya kamar itu sangat dingin karena AC yang tentunya menjaga suhu didalam kamar tesebut.

Saat ini badannya telah meringkuk seperti udang jujur saja ia benar benar tidak tahan dengan udara dingin. Setelah meringkuk lama akan tetapi ia juga tidak dapat tertidur. Akhirnya ia mendudukkan tubuhnya dan menatap dengan tatapan tajam kearah Leon yang saat ini sedang tidur tampan dibawah selimut tebalnya.

"Aish aku benar-benar tidak bisa tidur jika terus begini, baiklah lebih baik coba cara itu saja, lagi pula kami kan sudah menikah." Ranti mencoba meyakinkan dirinya sendiri kemudian berjalan dengan kaki yang sedikit menjinjit agar tidak menimbulkan jejak suara.

Setelah sampai di ranjang ia mengulurkan tangannya untuk mengecek apakah pria tersebut bangun atau tidak dari tidurnya. Setelah merasa aman ia lalu menaikkan dirinya keatas kasur dengan sisi yang kosong. Dengan gerakan yang sangat pelan ia memasukkan badan kecilnya kedalam selimut tersebut hingga sebatas pipi. karena perbedaan tinggi antara Leon maka yang saat ini berada di depannya adalah dada Leon.

" hangatnya, Eh Singa aku numpang ya." gumamnya pelan sambil menghadap kearah Leon yang memejamkan mata.

Setelah itu, Ranti akhirnya tertidur dengan pulas dengan nafas yang teratur.

Sebaliknya Leon membuka matanya karena Leon merupakan seseorang dengan tingkat kewaspadaan tinggi jadi dia sudah bangun dari semenjak Ranti berjalan menghampiri tempat tidurnya. Akan tetapi karena penasaran dengan apa yang akan diperbuat oleh gadis tersebut. Awalnya ia berpikir bahwa mungkin saja Ranti akan mencoba membunuhnya malam ini jika saja gadis itu melakukan hal tersebut maka saat itu juga Leon akan menembak kepalanya. Tapi siapa sangka gadis itu malah menumpang di kasurnya.

"Gadis nakal." Setelah mengatakan hal itu Leon kembali menutup matanya.

Episodes
1 Biasa
2 Malaikat
3 Gadis Nakal
4 Keperluan Orang Kaya
5 Ehh ...
6 Ngamok
7 Salah Sasaran
8 Menyesal
9 Canggung
10 Pulang
11 Benar-benar gila
12 Khawatir atau tidak
13 Penyiksaan ala Frederick Leonardo Ze
14 Nasi Goreng
15 Rencana Kabur
16 Berhasil
17 Menumpang yang berujung musibah
18 Sangat Indah
19 Makan Sate
20 Dasar Gadis Manja
21 Pengakuan
22 Tidak Percaya
23 Nah baru ditinggal sebentar udah gitu
24 Copet
25 Orang Gila?
26 Segala Cara
27 Lompat lah
28 Selamat Tinggal Singa Galak
29 Jangan pikirkan aku !!
30 Mari pergi
31 kucing manisku
32 Harus Dibantu Buat Jalan
33 Terserah
34 Bintang Jatuh
35 Penculik
36 Mengajak Ke Rumah
37 Aku Tidak Setuju
38 Iwan otw mati
39 Melepas Lelah
40 Rumit
41 Aku Akan Terus Bersamamu
42 Pasar Malam
43 Rumah Hantu 1
44 Rumah Hantu 2
45 Bohong Terus...
46 LEON PANIK
47 Pasangan Gila
48 Maaf
49 Hujan
50 Bersin
51 Pantai
52 Pemilik Pulau
53 Kapal
54 POV Leon
55 POV 2
56 Tinggal Seminggu
57 JONATHAN SI PENGHIANAT
58 Nasihat Alexia
59 Terlambat
60 Ini Aku
61 Pergilah
62 Robot Pembunuh
63 kunang-kunang
64 Bungan Daisy
65 Robert
66 Go Go Ranti
67 Hilang
68 Siapa orang itu?
69 King?
70 Tidak akan Menyesal
71 I Love you
72 Permainan di Mulai
73 Hayoloh...
74 Makan Bersama
75 Di culik
76 Ditipu
77 Misi Gagal
78 Perselisihan Paman dan Keponakan
79 Percaya
80 APA!!
81 Penolakan Ranti
82 Darwin
83 Kedatangan Leon
84 Bukan Karena ku
85 Tidak terlambat
86 Pelindung
87 Pertikaian laki-laki beda usia
88 Lucunya
89 Otw Leon Junior
90 Drama di pagi hari
91 Alasan menyukai
92 Penawaran
93 bohong
94 Tidak boleh pergi
95 Martin yang lain
96 Percaya
97 Kembali Kuliah
98 Bertemu teman lama
99 Masalah Intan (1)
100 Merajuk
101 Masalah Intan (2)
102 Masalah Intan (3)
103 Masalah Intan (4)
104 Kakak Angkat
105 Wanita Gila
106 ISTRIKU
107 Salting
108 Rekor
109 Misteri Kematian Masha (1)
110 Rahasia Kematian Masha (2)
111 Kematian James
112 Menerimanya
113 Tidak akan meninggalkan
114 Mahkota bunga
115 Cantik
116 Siapa perempuan itu ?
117 Pindah kamar ? Kenapa?
118 Pesawat Kertas
119 Mansion Heboh
120 Mabuk ?
121 Mimpi?
122 Hantu
123 Pulangnya orang tua Ranti
124 Rain
125 Bakwan Jagung
126 berbincang dan menyamar
127 Hamil
128 Tidak berperasaan
129 Terjebak ?
130 10 tahun lalu
131 Rahasia masa lalu
132 Misi dimulai
133 Perjuangan
134 UGD
135 Pantas bahagia
136 Koma ?
137 harus bangun
138 Pergi atau tidak
139 Sadar
140 suprise
141 TAMAT
142 Promosi Novel Baru
143 Arthur & Tiara
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Biasa
2
Malaikat
3
Gadis Nakal
4
Keperluan Orang Kaya
5
Ehh ...
6
Ngamok
7
Salah Sasaran
8
Menyesal
9
Canggung
10
Pulang
11
Benar-benar gila
12
Khawatir atau tidak
13
Penyiksaan ala Frederick Leonardo Ze
14
Nasi Goreng
15
Rencana Kabur
16
Berhasil
17
Menumpang yang berujung musibah
18
Sangat Indah
19
Makan Sate
20
Dasar Gadis Manja
21
Pengakuan
22
Tidak Percaya
23
Nah baru ditinggal sebentar udah gitu
24
Copet
25
Orang Gila?
26
Segala Cara
27
Lompat lah
28
Selamat Tinggal Singa Galak
29
Jangan pikirkan aku !!
30
Mari pergi
31
kucing manisku
32
Harus Dibantu Buat Jalan
33
Terserah
34
Bintang Jatuh
35
Penculik
36
Mengajak Ke Rumah
37
Aku Tidak Setuju
38
Iwan otw mati
39
Melepas Lelah
40
Rumit
41
Aku Akan Terus Bersamamu
42
Pasar Malam
43
Rumah Hantu 1
44
Rumah Hantu 2
45
Bohong Terus...
46
LEON PANIK
47
Pasangan Gila
48
Maaf
49
Hujan
50
Bersin
51
Pantai
52
Pemilik Pulau
53
Kapal
54
POV Leon
55
POV 2
56
Tinggal Seminggu
57
JONATHAN SI PENGHIANAT
58
Nasihat Alexia
59
Terlambat
60
Ini Aku
61
Pergilah
62
Robot Pembunuh
63
kunang-kunang
64
Bungan Daisy
65
Robert
66
Go Go Ranti
67
Hilang
68
Siapa orang itu?
69
King?
70
Tidak akan Menyesal
71
I Love you
72
Permainan di Mulai
73
Hayoloh...
74
Makan Bersama
75
Di culik
76
Ditipu
77
Misi Gagal
78
Perselisihan Paman dan Keponakan
79
Percaya
80
APA!!
81
Penolakan Ranti
82
Darwin
83
Kedatangan Leon
84
Bukan Karena ku
85
Tidak terlambat
86
Pelindung
87
Pertikaian laki-laki beda usia
88
Lucunya
89
Otw Leon Junior
90
Drama di pagi hari
91
Alasan menyukai
92
Penawaran
93
bohong
94
Tidak boleh pergi
95
Martin yang lain
96
Percaya
97
Kembali Kuliah
98
Bertemu teman lama
99
Masalah Intan (1)
100
Merajuk
101
Masalah Intan (2)
102
Masalah Intan (3)
103
Masalah Intan (4)
104
Kakak Angkat
105
Wanita Gila
106
ISTRIKU
107
Salting
108
Rekor
109
Misteri Kematian Masha (1)
110
Rahasia Kematian Masha (2)
111
Kematian James
112
Menerimanya
113
Tidak akan meninggalkan
114
Mahkota bunga
115
Cantik
116
Siapa perempuan itu ?
117
Pindah kamar ? Kenapa?
118
Pesawat Kertas
119
Mansion Heboh
120
Mabuk ?
121
Mimpi?
122
Hantu
123
Pulangnya orang tua Ranti
124
Rain
125
Bakwan Jagung
126
berbincang dan menyamar
127
Hamil
128
Tidak berperasaan
129
Terjebak ?
130
10 tahun lalu
131
Rahasia masa lalu
132
Misi dimulai
133
Perjuangan
134
UGD
135
Pantas bahagia
136
Koma ?
137
harus bangun
138
Pergi atau tidak
139
Sadar
140
suprise
141
TAMAT
142
Promosi Novel Baru
143
Arthur & Tiara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!