Goddess Of War
Siluet panjang yang dihasilkan dari bentuk tubuh seorang gadis, yang tertimpa sinar Matahari senja itu meliuk-liuk di atas riak ombak yang pasang surut di tepi pantai.
Pemandangan itu tampak seperti sebuah lukisan indah yang dilukis oleh seorang jenius di masa lalu.
Dengan ekspresi datar di wajahnya, seakan bosan dengan kesendirian yang sudah berlangsung selama ribuan tahun akibat terdampar di sebuah pulau terpencil, Anna Lloyd bermain-main dengan 6 buah batu kecil yang dilempar-lemparkannya dan disambutnya kembali dengan kedua tangannya.
Hanya permainan juggling itulah yang selama ribuan tahun ini dapat menghiburnya di sela-sela kesibukannya berlatih untuk menguasai energi sihir yang berada di tubuhnya.
Ketika bosan dengan permainan itu, dia akhirnya menumpukkan batu-batu tersebut menjadi sebuah menara yang berdiri tegak di atas permukaan air laut.
Anna kemudian mengambil sebuah cangkir yang terbuat dari sebuah kayu tua, yang sejak tadi diletakkannya di atas permukaan air laut yang juga menjadi alas duduknya.
Dia lalu menyendokkan cangkir itu ke dalam air untuk menampung air laut tersebut.
Anna mendekatkan gelas kayu hasil buatan tangannya itu pada bibir merah mudanya dan menyeruput seteguk air asin dari dalam nya.
Dia sama sekali tidak terdesak, sampai harus terpaksa meminum air laut itu. Dan dia juga tidak dalam keadaan putus asa akan rasa haus, hingga harus minum air laut tanpa merebus air laut itu sebelum diminum, karena dia tidak membutuhkan hal itu.
Anna hanya mencoba untuk membayangkan dirinya sedang berada di sebuah pantai di sore hari, menikmati pemandangan indahnya Matahari terbenam, sambil menikmati secangkir kopi.
Apakah dia mulai gila? Mungkin saja. Memikirkan hal itu, Anna Lloyd tertawa terbahak-bahak. Suara tawanya melengking bersahutan dengan suara ombak yang dengan lembut menyapu pasir pantai di belakangnya.
Sampai tanpa disadarinya, butiran air mata keluar dari kedua sudut matanya yang indah. Kemudian, suara tawanya digantikan dengan suara tangis yang dilatari terbenamnya Matahari senja, yang melengkapi situasi kesendiriannya itu.
Anna Lloyd masih duduk di tempatnya sampai hari berganti malam dan rembulan mulai menampakkan wujudnya. Ada tiga buah bulan di sana.
•
Tempat dimana saat ini dia berada merupakan sebuah pulau kecil yang berada di tengah lautan luas yang sejauh matanya memandang, benar-benar seperti tak berujung.
Entah sudah berapa ribu tahun lamanya Anna Lloyd berada di pulau terpencil itu seorang diri.
Dia tetap berada disana bukan karena tidak ingin meninggalkan tempat itu.
Ratusan tahun yang lalu, saat dia sudah memiliki kemampuan untuk melakukannya, Anna Lloyd pernah pergi meninggalkan pulau tersebut sampai ribuan kilometer jauhnya hanya dengan terbang di atas samudera luas dengan terus mengambil garis lurus tanpa pernah menyimpang dari arahnya berangkat.
Dia terus mengarungi samudera luas, namun akhirnya kembali lagi ke pulau kecil tersebut.
Setelah mencoba kembali dengan pergi menuju ke berbagai arah berbeda selama bertahun-tahun percobaan yang dilakukannya, dia akan selalu tetap kembali lagi ke pulau tersebut.
Dengan pengalamannya itu, Anna menyimpulkan bahwa dia benar-benar tidak berada di Bumi.
Gadis itu pada akhirnya menghentikan usahanya tersebut.
Apakah dia berada di surga? Itu tidak mungkin. Bagaimana mungin dia menjadi satu-satunya manusia yang berada di surga?
Neraka? Mungkin saja. Walaupun bentuknya berbeda dengan cerita-cerita yang pernah di baca dan di dengarnya, namun kesendirian dan kesepian itu membuatnya benar-benar seperti berada di neraka.
Merasa cukup dengan percobaan yang sudah ratusan kali dia lakukan dengan mengelilingi planet asing itu, Anna akhirnya menyerah dan pergi kembali pada satu-satunya petunjuk yang dia punya.
Sepasang pedang.
Pedang kembar yang tertancap pada satu-satunya bukit batu yang berada di tengah-tengah pulau.
Menurut satu-satunya petunjuk yang didapatkannya setelah kematiannya dulu, dia hanya bisa meninggalkan pulau tersebut dan kembali ke dunianya, saat sudah bisa menyentuh kedua gagang pedang yang saat ini berada di hadapannya.
Caranya? Dia harus bisa menguasai energi Mana aneh yang berada di tubuhnya dan mengendalikan energi Mana itu hingga tahap sempurna.
Anna Lloyd bukan tidak pernah berusaha untuk mengambil kedua pedang tersebut.
Bahkan, saat pertama mengetahui bahwa kedua pedang itu adalah kunci baginya untuk kembali ke Bumi, dengan tanpa banyak berpikir lagi, Anna langsung berusaha meraih gagang kedua pedang itu untuk mencabutnya dari atas bukit batu.
Namun, jangankan mencabutnya, dia bahkan langsung terpental dan pingsan selama berhari-hari saat kulit telapak tangannya masih baru akan menyentuh gagang pedang.
Anna langsung menghentikan usahanya setelah percobaan keduanya juga berakhir dengan hasil yang sama.
Dia kemudian mulai melakukan ‘pertapaan’ dan mencoba merasakan energi Mana aneh yang berada di tubuhnya.
Pengontrolan energi Mana bukan hal asing baginya.
Karena sebelum dirinya, yang setahunya sudah tewas, dikirimkan ke tempatnya saat ini berada, Anna adalah seorang petarung pemula di Bumi.
Dia juga sudah mempelajari mengenai penguasaan energi Mana dari pelatihan-pelatihan yang diberikan keluarganya.
Sejak hari itu, dia berlatih setiap hari dengan sangat tekun.
Pada awalnya, dia berusaha mengambil kedua pedang itu di akhir setiap latihannya. Namun karena selalu gagal dan kembali pingsan selama berhari-hari, gadis itu memutuskan untuk melakukannya lagi di saat sebuah tahap pelatihan dalam bab pelajarannya selesai.
Percobaannya kemudian berkurang. Dia mencobanya dalam setiap minggu setelah bab pelatihannya selesai, namun tetap gagal.
Lalu setiap bulan, setiap tahun, sampai akhirnya Anna sudah tidak bisa menghitung lagi apakah telah mencobanya selama 10 tahun sekali, 100 tahun sekali atau 1.000 tahun sekali.
Melihat kedua pedang yang sama sekali tidak pernah bisa disentuhnya, Anna hanya bisa menenangkan hati dan pikirannya sebelum akhirnya memulai kembali pertapaannya untuk mempelajari aliran energi Mana di tubuhnya lebih lanjut.
Saat pikirannya sudah mulai tenang dan kembali jernih, tubuhnya yang ikut rileks dapat menyerap seluruh petunjuk yang hanya muncul sebagai visi di dalam pikirannya itu dan ia pun dapat mempelajari dan meningkatkan penguasaan energi Mana di tubuhnya ke tahap yang lebih tinggi.
Ribuan tahun kemudian, dalam mengikuti petunjuk dari bab-bab terakhir pelatihannya, Anna Lloyd pergi ke samudera luas.
Tubuhnya menari-nari mengikuti gerakan yang tergambar jelas di dalam kepalanya yang berasal dari visi pengontrolan aliran energi Mana yang ditinggalkan pemilik asli dari energi Mana yang kini berada di tubuhnya.
Dengan kemampuan pengontrolannya yang sudah mencapai tingkat tinggi, dari hasil latihannya selama ribuan tahun sebelumnya, kali ini Anna Lloyd bahkan tidak menghentikan latihannya sama sekali sampai beratus-ratus tahun lamanya.
Gerakannya semakin lama semakin cepat, energi Mana-nya menarik semua air laut yang berada puluhan kilometer di bawah kakinya yang semakin lama semakin tinggi, hingga mengakibatkan gelombang tsunami yang terjadi selama ratusan tahun tanpa henti.
Seluruh air laut yang berada di planet asing itu beriak, bukan hanya yang berada di sekitarnya, namun di seluruh permukaan planet.
Satu-satunya pulau tempat dimana kedua pedang itu berada, bahkan hancur tak berbentuk dan hanya menyisakan sebuah bukit batu di mana kedua pedang itu berada.
Sampai suatu ketika, tanpa gadis itu sadari, kedua pedang yang berada di bukit batu itu tercabut dari tempatnya dan melesat menuju ke arahnya.
Saat kedua pedang itu sudah berada tepat di dekat tubuhnya, kedua pedang itu tiba-tiba berhenti dan melayang-layang di hadapannya bersama suara raungan yang sangat mengerikan dan memekakan telinga.
Dengan senyuman bangga dan penuh kemenangan, kedua tangan Anna Lloyd meraih kedua gagang pedang yang akhirnya dapat dia genggam dengan kedua tangannya.
•••••••
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 321 Episodes
Comments
Amanda Tasya
😍😍😍
2023-09-10
2
Yeyi
ngulang baca..seru sih 🥰
2023-08-28
1
Donat
novel bagus yg direkomendasikan. sudah baca sampai tamat. full action. keren authornya 👏
2023-08-25
1