“A-apa yang kau lakukan…?” Anna melangkah mundur untuk menjauh dari saudari tirinya.
Melihat Anna berusaha menjauh, Cassey langsung menerjangnya dan mendaratkan tendangannya yang tepat mengenai dada adik tirinya tersebut.
Buaaakkkkk!!!
Serangan yang dilakukan secara tiba-tiba itu, mengejutkan Anna, hingga ia tidak sempat menghindarinya. Anna terpental menghantam dinding kaca dibelakangnya lalu jatuh berdebum ke lantai.
Kaca bangunan itu sangat tebal. Walaupun terkena hantaman tubuh Anna, kaca itu tampak kokoh, walaupun sedikit bergetar saat mendapatkan dampak dari benturan.
Cassey mengambil salah satu kursi dan melemparnya dengan keras pada Anna. Namun, kali ini Anna yang sudah waspada berhasil menangkis kursi dengan kedua tangannya.
Brakkkk...!!!
Kursi langsung hancur berkeping-keping saat berbenturan dengan kedua tangan Anna yang di aliri energi sihir.
Anna buru-buru berdiri untuk bersiap menghadapi serangan susulan Cassey yang terlihat sedang memfokuskan aliran sihir ke kedua tangannya.
“Cassey, ada apa ini?!” tanya Anna dengan setengah mengumpat pada saudari tirinya yang tampak seperti sesorang kerasukan roh jahat.
Namun Cassey tidak menggubris pertanyaan itu. Dia kembali menerjang Anna dan mengarahkan tendangannya lagi ke tubuh gadis itu.
Sadar dengan serangan kakaknya yang kini disertai energi sihir, Anna yang tahu perbedaan kekuatan mereka, tidak ingin beradu tenaga.
Anna bergerak kesamping untuk menghindari serangan Cassey, namun gaun panjang yang ia kenakan menghalangi pergerakannya. Akibatnya, gerakan Anna tidak leluasa dan tendangan itu menyerempet lengan dan membuatnya kembali terpental menghantam dinding kaca.
Dannngggg...!
Menyadari Cassey kini menyerang dengan serius, tanpa memerdulikan pakaiannya lagi, Anna merobek bagian bawah gaunnya lalu bangkit berdiri untuk bersiap menghadapi serangan berikutnya.
Namun, tindakan tadi membuatnya terlambat untuk menghindari tendangan susulan. Tinju Cassey sudah berada dekat darinya.
Blakkkk...!
Walau ia terlambat menghindar, namun dengan sigap, Anna dapat menangkis serangan tersebut dengan kedua tangan, di saat-saat terakhir.
Akibat perbedaan kekuatan mereka, tubuh Anna kembali terpental menghantam dinding kaca, walaupun dia sudah berhasil menangkis serangan tersebut.
Tapi dengan cekatan, Anna kemudian menggunakan dinding itu untuk memantulkan tubuhnya kedepan lalu bergulingan dilantai dan lari menjauhi Cassey, menuju pintu keluar.
“Aku sudah pasti kalah jika harus berkelahi dengannya.” Pikir Anna yang terus berlari sekuat tenaga untuk pergi keluar meninggalkan tempat itu dan mencari bantuan.
Dia berpikir, pasti ada Hunter senior di tempat yang merupakan tempat khusus untuk para Hunter itu yang dapat menolongnya untuk menghentikan kegilaan Cassey.
Namun, saat masih berada di tengah-tengah ruangan, Anna dapat merasakan energi sihir mendekatinya.
Energi sihir yang juga datang dengan membawa hawa panas tersebut, makin lama, makin terasa dekat dengan bagian belakang kepalanya.
Anna dapat menebak apa yang sedang mendekatinya itu. Ia pun dengan cepat berbalik, lalu dengan menggunakan seluruh energi sihir yang dikerahkannya pada kedua tangan, Anna menyilangkan kedua tangan di depan wajahnya.
Booommmm…!
Ledakan yang di hasilkan dari bertemunya bola api dan energi sihir dari kedua tangannya, membuat Anna terpental jauh sebelum akhirnya jatuh bergulingan di lantai marmer.
Anna merasakan perih di kedua tangannya. Dengan tubuh gemetaran dia berusaha berdiri untuk berlari kembali mencapai pintu, yang sebenarnya sudah berada tidak jauh, karena tubuhnya tadi terpental kearah pintu.
Namun, sebuah bola api susulan melesat ke arahnya dan dia tidak sempat menghindari bola api yang bersarang tepat di wajahnya.
Jlar...!
Anna terpental lagi.
Saat ia sudah kembali berada di lantai, dengan refleks, Anna berusaha mematikan api yang membakar sebagian rambutnya dengan kedua tangan, hingga dia tidak sadar sebuah tendangan menuju tepat ke arah wajahnya.
Buuukkkkk!
Anna kembali terpental. Namun, tubuhnya kini semakin dekat dengan pintu.
Cassey tahu rencana Anna yang hendak melarikan diri itu. Dengan cepat ia pun mengejarnya.
Cassey menangkap leher Anna sebelum adik tirinya itu sempat meraih gagang pintu. Ia kemudian mengangkat Anna lalu melemparkan tubuhnya menjauh dari pintu.
Brakkkk!!! Prannnnggg!!!
Tubuh Anna menghantam sebuah rak dan memecahkan semua guci keramik yang berada di atasnya.
Tidak ingin memberikan kesempatan pada saudarinya itu untuk kembali melakukan perlawanan atau melarikan diri, Cassey langsung melompat dan berlari menghampiri Anna yang sedang meringis kesakitan di atas tumpukan rak.
Cassey menangkap kembali leher adiknya itu sebelum Anna sempat bangkit dari tumpukan puing guci keramik.
“Berengsek! Aku sudah berusaha untuk tidak menggunakan sihir, tapi kau memaksa ku!” Cassey menggeram.
Dia kemudian memukuli perut Anna berkali-kali dengan tangannya yang lain, sementara salah satu tangan ia gunakan untuk mencekik leher gadis itu.
Setelah puas memukuli tubuh Anna, Cassey melemparnya lagi, hingga Anna terbang jauh menuju meja tempat ia sebelumnya berada dan menghancurkan meja itu dibawah tubuhnya.
Brakkkk...!
Sambil mengatur nafasnya kembali, Cassey menatap salah satu rak yang berada tak jauh darinya. Dia kemudian menghancurkan rak itu dan mengambil salah satu tiang yang terbuat dari besi.
Sebagai seorang Hunter dengan kelas Mage, Cassey tahu serangan langsungnya tidak akan sekuat serangan jarak jauhnya yang mengandalkan sihir bola api, jadi dia membutuhkan sebuah alat untuk memberikan dampak yang signifikan dari serangannya.
Cassey kemudian mengambil sebuah botol kecil dari dalam kantong jaketnya. Ia mengambil sebuah pil dari dalam botol tersebut lalu memakannya, sebelum ia mengembalikan botol itu lagi ke dalam saku jaketnya.
Cassey menoleh kembali pada Anna lalu ia pergi menghampiri dengan sepotong besi di tangannya.
Cassey melompat menerjang Anna yang saat ini sedang berusaha untuk bangun sambil merintih menahan sakit dan memegangi perut dengan salah satu tangannya.
Rasa sakit itu kemudian pindah ke kedua kakinya yang kini menjadi target amukan Cassey dengan memukulkan batang besi yang dia gunakan sebagai senjata.
Dengan energi sihir yang Cassey salurkan pada besi itu, walaupun itu bukan senjata khusus, dengan serangan berulang kali, besi itu akhirnya berhasil mematahkan kedua kaki Anna yang sebenarnya sudah berusaha untuk melindungi kedua kakinya dengan energi sihir.
Saat sudah berhasil mematahkan kedua kaki Anna, Cassey akhirnya menghentikan serangannya dan dia duduk berjongkok di hadapan Anna dengan salah satu lututnya menyentuh lantai.
“Apakah kau masih bisa berlari hah?” ejek Cassey yang kemudian tertawa menghina.
Anna berusaha menahan rasa sakit yang amat sangat dari tulang-tulang di kedua kakinya yang patah.
"A-ada apa ini? K-knapa k-kau bertindak seperti orang kerasaukan setan…?” Tanya Anna di sela rintihan tertahan, akibat rasa sakit di kedua kakinya yang patah.
Dengan wajah seakan-akan sedang memikirkan sesuatu Cassey memutar kedua bola matanya keatas “Hmmm… Kenapa ya…?” sahutnya dengan nada mengejek.
Anna berusaha mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Cassey. Namun, yang dilakukannya itu sangat dibenci Cassey. Cassey mengangkat besi di tangannya dan dengan tiba-tiba menghantamkan ujung besi tepat ke hidung Anna.
Buggg… Krakkkk!!!
Hantaman itu membuat tulang hidung Anna patah seketika.
Anna dengan refleks memegangi hidungnya yang patah, namun ia langsung melepaskan tangannya kembali. Karena begitu dia menyentuh bagian hidungnya, hal itu seakan menambahkan rasa sakit pada hidungnya saat terkena sentuhan, hingga dia berteriak kesakitan. Teriakan yang walaupun nampaknya dia teriakkan dengan keras, namun tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.
Melihat saudari tirinya tampak menderita, bukannya membuat Cassey merasa iba. Wajah penuh penderitaan itu membuat Cassey semakin bertambah muak.
Cassey kembali mengangkat besi di tangannya dan memukuli Anna dengan brutal di bagian wajahnya.
Bukkk... Bukkk... Bukkk...!
Saat melihat Anna, yang kini sudah tidak berdaya, terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah segar dari mulutnya, barulah Cassey menghentikan penganiayaan itu.
Gadis itu mendekatkan wajahnya pada telinga Anna.
“Kau tahu, aku sebenarnya sudah muak bersandiwara menjadi saudara tiri yang baik hati dan lemah lembut. Tapi, sebenarnya aku ingin terus menahan hal itu, sampai aku nantinya pergi dari kediaman Lloyd. Tapi, kau tiba-tiba mendapatkan juga, uang dan saham dari kakek. Aku sangat membenci itu.”
“Anak haram sepertimu yang lahir dari wanita simpanan yang beruntung telah dibawa kakek dan mendapatkan kehidupan yang layak, harusnya sudah cukup puas dengan kehidupan gratis yang kakek berikan,”
“Tapi kau… Kau dengan licik bertingkah manis didepan kakek hingga kau juga mendapatkan warisan yang harusnya tidak kau dapatkan sepeser pun!” Oceh Cassey, dengan nada suaranya yang tidak beraturan akibat ia sedang berusaha menekan rasa marah dan juga kelelahan setelah memukuli saudari tirinya itu.
Sedangkan Anna, yang sekarat, hampir tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang Cassey ucapkan.
Darah mengalir dari kedua telinga Anna. Sementara wajahnya, hancur hampir tak berbentuk.
Jika dia tidak memiliki energi Mana yang dapat mengurangi kerusakan pada tubuhnya, tentu wajahnya sudah menjadi bubur.
Cassey melirik pada adik tirinya yang tampak ingin berbicara, namun tak sepatah katapun keluar dari mulutnya selain suara rintihan pelan akibat menahan rasa sakit.
“Tapi aku masih bisa mengabaikan itu.” Cassey melanjutkan.
“Sampai akhirnya kau bahkan harus mengambil juga pria yang aku cintai.” Lanjut Cassey dengan suara bergetar saat menahan kemarahannya yang kembali mendidih saat mengingat akar dari masalah yang membuatnya sampai nekat untuk melakukan penyerangan ini.
Mendengar kalimat terakhir itu, dengan sekuat tenaga Anna menoleh pada Cassey.
Dari balik rambut Anna yang berantakan, Cassey dapat melihat tatapan sedih adik tirinya yang justru membuatnya semakin kesal. Ia pun kembali memukuli Anna yang sudah tidak berdaya dan terkulai lemas di lantai.
Anna berusaha menangkis pukulan-pukulan itu dengan kedua tangan hingga membuat tulang-tulang di kedua tangannya patah bahkan remuk.
Kedua tangannya akhirnya jatuh terkulai, hingga kini besi itu menghantam langsung pada wajahnya berkali-kali. Menghancurkan tulang pipi, menghancurkan rahang dan merobek kulit wajah, sampai menghancurkan daging di wajahnya hingga darah segar berlompatan kesana kemari dari wajahnya.
Cassey terus memukuli wajah Anna tanpa ampun sambil berteriak-teriak untuk melampiaskan rasa bencinya.
Sampai akhirnya, suara seseorang yang berteriak dari arah belakang menghentikan gerakan tangan Cassey.
Tahu siapa pemilik suara itu, Cassey menyambar leher Anna dan melompat berdiri dengan mencengkram erat leher saudari tirinya itu.
Melihat wajah tak terbentuk yang dipenuhi darah segar di hadapannya, Reinhard Bern menghentikan langkah kakinya yang sebelumnya bermaksud untuk pergi mencegah penyiksaan Cassey.
Wajah cantik Anna yang kini sudah tak terbentuk itu membuat Reinhard Bern, yang walaupun merupakan seorang Hunter yang sudah sering melihat pemandangan mirip seperti apa yang dia lihat sekarang, hampir saja muntah.
“Apa yang kau lakukan?!” Bentak Reinhard Bern pada Cassey Lloyd.
“Kau berani berteriak pada ku?!” Cassey menyipitkan kedua matanya saat dia menatap Reinhard Bern dengan penuh rasa cemburu.
"Cassey! Apa yang kau lakukan ini benar-benar gila!" Bentak Reinhard.
Cassey tersenyum pahit saat mendengar kalimat yang ia tak ingin dengar dari pria yang disukainya itu.
“Ucapkan selamat tinggal pada calon istrimu,” ucap Cassey, yang kemudian melemparkan tubuh Anna ke salah satu dinding ruangan yang terbuat dari kaca, dengan menggunakan kekuatan penuhnya.
Prang!!!
Dinding kaca itu langsung pecah seketika di dihantam tubuh Anna, yang terhempas dengan sangat keras ke permukaannya.
Anna terbang terlempar keluar gedung. Tubuhnya yang sudah tanpa daya itu meluncur jatuh dari lantai 6 gedung Asian Soul.
•••
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 321 Episodes
Comments
Donita S
jahat bener casey
2023-09-30
2
𝐋𝐲𝐟𝐟 「On Hiatus」
pokoknya harus bales dendam sm casey, cabutun tulang nya satu-satu, tarik urat-urat kepalanya, keluarin usus-ususnya, bengkokin tulang-tulangnya, mutilasi kalo bisa trs pajang di museum, bacaannya "Karma Karena Telah Berlaku Jahat Kepada Adik"
2023-03-26
2
Groofy
unik ya cara nulisx gak pake bca² mantra gitu. keren sih👍
2023-01-23
7