Bab 3 - Perjodohan

Cassey Lloyd yang sebelumnya tampak tersipu, juga ikut terkejut saat mendengar kalimat terakhir ayahnya.

Walaupun dengan sangat cepat, dia akhirnya dapat merubah ekspresi wajahnya dan kembali tersenyum sambil menoleh pada Anna yang duduk di bagian paling jauh meja panjang itu.

Cassey adalah anak kedua Brandon Lloyd dari istri pertamanya, Joana Nankins.

Dia adalah orang yang paling dekat dengan Anna selama ini, terutama karena mereka berdua sama-sama tinggal di kediaman putri keluarga Lloyd yang bangunannya berada 500 meter di belakang kediaman utama.

Cassey juga gadis yang terkenal dengan kelembutan, keramahan dan juga prestasi-prestasinya semenjak ia berada di sekolah formal hingga saat dia bergabung di Akademi Hunter. Bahkan, hampir semua pria remaja di Kota C mengenal Cassey, yang mereka juluki sebagai dewi di kota tersebut.

Saat Cassey tampak hendak berbicara, gadis yang berusia 4 tahun lebih tua dari Anna itu langsung mengurungkan niatnya saat melihat tatapan penuh arti dari ibunya, Joana.

Hanya Joana yang dapat menangkap perubahan sekilas pada ekspresi di wajah Cassey tadi. Dia memperhatikan gerak-gerik Cassey yang tampak hendak memprotes perjodohan itu.

Joana melemparkan senyum penuh arti pada putri kesayangannya itu, yang berhasil membungkam niat Cassey untuk berbicara dan akhirnya hanya bisa menundukkan kepalanya.

“Tenanglah putriku, ibu sudah mengatur yang terbaik untukmu. Bukan anak kemaren sore itu yang akan menjadi suamimu, Wang Zhu Ming-lah yang akan menjadi suamimu." Ucap Joana Nankins dalam hatinya.

Joana selalu senang jika membayangkan keluarga Lloyd akan naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi seandainya keluarga mereka bersanding dengan keluarga Wang. Keluarga Hunter terpandang kaya raya dan paling berkelas di Asia Tenggara.

Joana membuat senyuman aneh di bibirnya, saat ia membayangkan hal itu.

Sementara itu, selain Cassey, seorang di antara mereka juga tampak kurang menyukai perjodohan.

Morgan Lloyd tampak memaksakan senyumnya saat mendengar apa yang Brandon katakan di akhir kalimat tadi.

Wajahnya tampak berseri saat mengira Cassey-lah yang akan dinikahkan, namun dia akhirnya tersenyum getir saat mengetahui ternyata Anna yang akan dinikahkan. Kejutan yang dijanjikan itu benar-benar membuatnya sangat terkejut karena sangat di luar dugaannya.

Tapi di antara semua orang yang berkumpul di sana, tentu saja Anna yang paling kaget saat mendengar berita tersebut.

Dengan kedua mata dan mulutnya yang terbuka lebar, gadis itu bahkan sampai menjatuhkan cangkir teh yang baru saja diambilnya dari atas meja, hingga berhasil mengalihkan perhatian semua orang padanya.

Seorang pelayan dengan sigap menghampiri tempat duduk Anna dan segera memberikan kain lap padanya, lalu membersihkan teh yang membasahi meja di sekitar Anna, juga memungut cangkir yang terjatuh di lantai.

“Anna? Kau baik-baik saja?” Tanya Joana dengan ekspresi cemas di wajahnya.

“Y-ya... M-maafkan saya,” sahut Anna sambil mengeringkan teh yang membasahi gaunnya dengan cepat.

“Apa kau mengkhawatirkan perjodohanmu?” tanya Joana lagi.

“Y-ya... M-maksudku...,” Anna hendak melanjutkan kalimatnya tapi Joana keburu memotongnya.

“Kalau kau khawtir dengan pernikahan di usia mu yang masih sangat muda, ibu bisa mengerti. Tapi, ibu juga bisa menjamin. Kau sebenarnya tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, Anna. Ibu dulu juga menikah di usia muda, dan ibu sangat bahagia sampai saat ini." Joana berkata dengan lembut.

Siapa pun yang melihat perpaduan antara wajah dan suaranya, pasti akan menganggap dia adalah seorang ibu yang penuh kasih sayang.

Tapi, tidak dengan saudara-saudari Brandon yang mengetahui Joana tidak sebahagia yang terlihat. Bagaimana mungkin dia bahagia saat melihat suaminya membawa wanita lain sebagai istri kedua dan seorang anak tiri baginya?

Joana melanjutkan, "Dan lagi, pria yang melamarmu adalah Hunter muda yang memiliki masa depan paling cemerlang di Kota C. Jadi, ibu rasa, ini adalah kesempatan baik untukmu. Jangan khawatir dengan menikah muda.” Ucap Joana yang kemudian tersenyum kembali pada Anna.

Anna hanya menanggapi ucapan Joana dengan memaksakan senyumnya pada ibu tirinya itu. Dia kemudian melirik pada Morgan Lloyd, yang menatapnya dengan pandangan kosong hingga dia sama sekali tidak bisa menebak apa yang ada di dalam pikiran kakeknya itu.

Anna tadi sempat melihat kakeknya tersenyum bahagia saat semua anggota keluarga mengira bahwa Cassey-lah yang akan dijodohkan dengan Reinhard Bern.

Namun, senyum kakeknya sempat lenyap dan digantikan sebuah senyum getir saat Brandon Lloyd mengumumkan bahwa dirinyalah yang akan dinikahkan dengan Reinhard Bern.

•••

Suasana ruang makan keluarga Lloyd kembali ramai beberapa saat kemudian. Beberapa dari anggota keluarga ada yang memberikan ucapan selamat pada Anna, yang hanya ditanggapinya dengan senyuman pahit.

Tampak ucapan selamat itu tidak tulus. Anna dapat melihat dari sorot mata mereka yang seakan mengatakan ‘mengapa orang sepertimu selalu beruntung?’.

Ya. Anna memang terlihat sangat beruntung dari luar. Dari sudut pandang keluarga besarnya.

Setelah mendapatkan sejumlah uang warisan yang besar dan saham dari guild Black Diamond yang paling terkemuka di Kota C, gadis itu bahkan mendapatkan calon suami yang menjadi pujaan hati gadis-gadis di Kota C.

Siapa yang tidak mengenal Reinhard Bern di Kota C ini? Pemuda tampan yang terkenal akan ketangguhannya dalam 6 raid awal yang dia dan timnya lakukan dengan sangat mulus, bahkan tanpa ada korban jiwa ataupun cidera serius.

Tim raid yang Reinhard Bern ketuai yang berasal dari guild Gold Dragon itu adalah tim yang terdiri dari Hunter-hunter muda yang kini menjadi sangat terkenal di Kota C.

Mereka adalah tim raid yang membuat gempar Kota C dengan tim yang diisi oleh beberapa pemuda tampan dan beberapa gadis cantik di dalamnya.

Tim raid yang memecahkan rekor sebagai tim dengan anggota-anggota muda yang berhasil menaklukan 6 Dungeon di awal karir mereka. Bahkan, tim raid itu sampai memiliki fans klubnya sendiri yang anggotanya hampir seluruhnya adalah remaja putri Kota C.

Dan jika sebuah tim yang isinya adalah Hunter-hunter muda yang dapat memulai karir mereka dengan cemerlang, maka kapten tim mereka tentu saja akan mendapatkan pujian setinggi langit.

•••

Dua jam telah berlalu sejak pengumuman mengenai perjodohan antara Anna dan Reinhard di beritakan.

Merasa tidak senang dengan perjodohan yang sangat tiba-tiba, terutama dengan pria yang belum dia kenal dengan baik, Anna langsung pergi meninggalkan kediaman utama lalu pulang ke kediaman putri keluarga Lloyd sesaat setelah jaumuan keluarga berakhir.

Dia bahkan tidak ingat untuk berpamitan pada kakeknya.

Dari balik jendela di lantai dua kediaman putri keluarga Lloyd, dimana kamarnya berada, Anna dapat melihat cahaya terang-benderang yang masih menyelimuti kediaman utama yang berarti bahwa keluarga mereka masih berkumpul di sana.

Ketidaksenangannya dengan perjodohan itu bukan berarti bahwa dia dapat menolak perjodohan tersebut. Gadis itu tidak mungkin mempermalukan keluarga besarnya yang sangat terpandang di Kota C dengan membatalkan begitu saja lamaran yang sudah diterima oleh keluarganya.

Apalagi, sepertinya kedua keluarga tampak akan melakukan pernikahan dalam waktu dekat karena besok dirinya sudah dijadwalkan untuk bertemu langsung dengan Reinhard Bern sebagai perkenalan pertama mereka.

“Apa aku lari saja malam ini dan bersembunyi di dalam ruang bawah tanah bersama Miyu?” pikir Anna setengah putus asa.

Namun, Anna tiba-tiba mendapatkan sebuah ide dan pergi ke lemari pakaiannya.

Sebenarnya, itu hanyalah ide seorang gadis remaja berusia 18 tahun.

Dengan senyuman jahat di bibirnya, Anna mulai mencari beberapa pakaian yang menurutnya tidak layak untuk digunakan saat pertemuannya dengan Reinhard Bern terjadi besok. Dia juga berniat untuk berdandan menor dan bersikap buruk agar pria itu sendiri yang nantinya akan membatalkan perjodohan mereka.