Dalam keadaan gelap gulita itu, Anna dapat melihat beberapa orang saling mendorong untuk meminta rekannya masuk terlebih dahulu kedalam ruangan.
Salah seorang yang paling muda akhirnya mengalah. Dia masuk lalu meraih-raih bagian dinding kamar untuk menemukan tombol lampu.
Saat lampu kamar akhirnya berhasil dinyalakan, mereka tampak lega saat melihat ruangan itu kosong.
Orang-orang itu adalah pelayan-pelayan pria di kediaman putri keluarga Lloyd.
Saat mereka tadi diperintahkan Cassey untuk memeriksa kamarnya, tidak ada apapun yang menyerupai hantu, penyusup, atau siapapun yang mereka temukan di dalam kamar gadis itu, seperti yang Cassey katakan.
Dengan berteriak marah, Cassey memerintahkan mereka untuk memeriksa kamar Anna yang berada tidak jauh dari kamarnya dan itulah yang saat ini sedang pelayan-pelayan itu lakukan.
Saat mereka juga tidak menemukan sesuatu disana, mereka kembali dan mengatakan hal itu pada Cassey. Gadis itu dengan marah akhirnya pergi sendiri menuju kamar Anna bersama para pelayan tadi.
Para pelayan itu mengikuti Cassey dan berjalan dibelakangnya dengan saling bertatapan antara satu dan lainnya. Sikap Cassey yang sangat diluar kebiasaannya, membuat pelayan-pelayan di kediaman putri keluarga Lloyd tampak kebingungan.
Cassey yang mereka kenal sebagai pribadi yang ramah, murah senyum dan sangat sopan itu, tampak berbeda dari dirinya yang biasanya.
Ini adalah pertama kalinya mereka melihat Cassey marah dengan begitu menakutkan.
Saat Cassey Lloyd akhirnya tiba disana dan masuk ke dalam ruangan, dia menemukan hantu itu berdiri di tengah-tengah ruangan.
Cassey menunjuk ke arah hantu itu dengan tubuh gemetar. Dia berusaha berteriak, namun dia tidak dapat mendengar suara keluar dari mulutnya.
Bingung dengan apa yang terjadi pada majikannya, para pelayan melihat ke arah Cassey menunjuk, tapi tidak dapat melihat apapun disana yang membuat mereka saling bertatapan karena tidak mengerti apa yang majikannya itu maksud dan apa yang sebenarnya sedang terjadi pada majikannya itu.
Berbeda dengan mereka, Cassey dapat melihat hantu itu tersenyum jahat dari balik rambutnya.
Saat Cassey berusaha untuk mengeluarkan suaranya yang entah kenapa seakan tersangkut di tenggorokannya, hantu itu tiba-tiba menghilang. Namun detik berikutnya hantu itu muncul kembali tepat di depan wajah Cassey sebelum akhirnya kembali menghilang.
Kedua bola mata Cassey berputar keatas hingga hanya menyisakan bagian putihnya saja. Dia merasakan jantungnya seakan melompat dari tubuhnya dan seluruh tubuhnya lemas. Dan ia pun jatuh pingsan.
Beberapa pelayan yang masih menatap ke arah Cassey menunjukkan jarinya tadi dan beberapa pelayan yang masih bertatapan kebingungan itu, terkejut saat mendengar suara berdebum dilantai dan menemukan Cassey Lloyd tak sadarkan diri disana.
•••
Anna berpindah ke sebuah daerah yang cukup sepi yang diingatnya adalah tempat tinggal almarhum ibunya semasa kecil. Daerah itu adalah kawasan terpencil yang berada diantara Kota C dan kota masyrakat pinggiran.
Anna pernah beberapa kali datang ke tempat itu saat kakek dan nenek dari pihak ibunya masih hidup. Saat kakek, nenek dan ibunya meninggal, rumah itu akhirnya tak terurus dan terbengkalai.
Entah kenapa tempat ini muncul lebih cepat dalam ingatannya dibandingkan gambaran kamarnya yang berada di apartemen Gina Stewart, saat dia berkonsentrasi untuk mengingat sebuah tempat agar dirinya bisa berteleportasi dari kamarnya tadi.
Anna kemudian memakai hoodie yang tadi diambilnya dari lemari pakaiannya dan memasukkan smartphone miliknya bersama dengan kunci dan botol kecil yang ‘dicurinya’ tadi kedalam kantong hoodie. Setelahnya, Anna memutuskan untuk sedikit berjalan-jalan di daerah itu sambil mengenang masa kanak-kanaknya.
Tempat dimana Anna Lloyd saat ini berada adalah daerah pemukiman kelas dua di Kota C. Daerah itu berada tidak terlalu jauh dari kediaman Lloyd dan berada di antara pinggiran Kota C dan pusat Kota C. Walaupun daerah itu bukanlah tempat yang terbilang elit di kota C, namun pemukiman warga di daerah situ cukup besar dengan lahan yang juga cukup luas.
Komplek pemukiman itu juga sangat bersih dan sangat rapi, karena banyak pensiunan-pensiunan pejabat kota C yang tinggal disana. Kakeknya dulu adalah mantan pejabat negara yang lumayan memiliki nama di Kota C.
Anna bermaksud untuk kembali ke kediaman kakeknya untuk memeriksa keadaan rumah itu saat dia melihat komplek perumahan itu tampak aneh karena sangat sepi, tidak seperti yang diingatnya.
Biasanya, akan banyak para mantan pejabat beserta cucu-cucunya yang berjalan-jalan di area komplek saat malam hari seperti ini, untuk menikmati waktu kebersamaan mereka.
Namun saat dia hendak berputar balik, Anna dapat menangkap getaran energi sihir samar dari arah selatan pemukiman. Tertarik, dia pun pergi kesana.
Saat Anna mengikuti arah keberadaan energi sihir, dia merasakan energi sihir itu semakin lama semakin terasa kuat.
“Apakah ada Dungeon Break?” pikir Anna yang kemudian mempercepat langkah kakinya, khawatir jika ada monster yang bisa saja menyerang warga.
Saat dia akhirnya tiba di sana, Anna melihat sebuah cahaya biru gelap yang di hasilkan dari udara yang terdistorsi oleh energi sihir. Cahaya biru gelap itu mengambang di udara. Itu adalah sumber energi sihir yang Anna rasakan.
Seingatnya dari melihat berita-berita dan foto-foto yang bertebaran di internet, apa yang dilihatnya itu adalah gerbang dari sebuah Dungeon, terutama saat melihat banyak orang dengan pakaian-pakaian yang biasa dikenakan petugas dari Asosiasi Hunter di sekitar gerbang tersebut.
Anna sebenarnya sangat tertarik untuk mencoba masuk kedalam gerbang dan dia juga kebetulan ingin mencoba kekuatannya untuk bertarung dengan monster-monster di Dungeon. Tapi dia tahu jika memasuki Dungeon yang telah dibeli sebuah guild, maka dia akan dianggap melanggar etika karena hal itu dianggap sebagai tindakan ilegal. Jadi, gadis itu memutuskan untuk melihat-lihatnya terlebih dahulu.
Dan lagi, Anna masih memikirkan apakah dirinya akan bisa selamat dari Dungeon itu jika dia mencoba untuk melakukan raid seorang diri. Karena, biasanya, untuk menaklukkan sebuah Dungeon dibutuhkan anggota tim yang sedikitnya berjumlah 20 orang dengan berbagai macam Kelas Hunter.
Karena posisinya yang masih agak jauh dari gerbang itu, Anna pun pergi untuk berada lebih dekat ke gerbang sambil mendengarkan pembicaraan petugas-petugas Asosiasi Hunter yang berada disana dengan pendengarannya yang sangat tajam.
Anna langsung melompat ke atas sebuah bangunan saat ada seseorang yang tampak menyadari kehadirannya, untuk menghindari pemeriksaan yang mungkin akan dilakukan orang yang berpakaian seragam itu padanya.
“Ada apa?” tanya seorang pria bertubuh gempal pada rekannya yang tiba-tiba menoleh ke arah lain saat dia sedang berbicara. Dia adalah Gus Stevin, salah satu Hunter dari Asosiasi Hunter Kota C yang saat itu sedang bertugas untuk memeriksa dan menjaga lokasi Dungeon.
Pria bertubuh kekar yang ditanyai Gus Stevin itu tidak langsung menjawab pertanyaan rekannya dan masih terus menatap ke arah jalanan sunyi di arah kanannya.
"Tidak ada... Aku cuma merasa seperti ada seseorang datang dari arah sana.” Sahut pria itu.
Pria bertubuh kekar itu bernama Wang Liu Gong yang juga seorang Hunter dari Asosiasi Hunter Kota C.
Gus Stevin mengikuti arah tatapan rekannya itu kemudian tertawa.
“Sepertinya kau kurang istrirahat. Tidak mungkin ada orang yang datang ke tempat ini.” Sahut Gus Stevin sambil terkekeh.
Memang benar apa yang Gus Stevin katakan, karena daerah itu sudah di blokir sejauh 1 kilometer dari tempat gerbang berada.
Selain mereka, yang merupakan petugas pengawas dari Asosiasi Hunter, hanya Hunter dari Guild yang telah membeli hak raid dari gerbang yang mereka jaga sajalah yang diperkenankan untuk memasuki wilayah tersebut.
Karena itulah Anna tadi merasa bahwa daerah tempat keluarga kakeknya berada sangat sepi. Itu semua karena para penduduk yang tinggal dengan jarak 1 sampai dengan 2 kilometer dari gerbang Dungeon telah dievakuasi.
“Mungkin saja... aku hampir tidak tidur lima hari ini.” Sahut Wang Liu Gong sambil menggosok-gosok matanya.
Gus Stevin menepuk pelan pundak rekannya itu. Dia tahu kesibukan Wang Liu Gong yang selain sebagai petugas keamanan dari Asosiasi Hunter, pria itu juga memiliki tugas untuk melakukan raid di Dungeon-dungeon berperingkat E yang hampir tidak diminati oleh guild-guild.
Dungeon sendiri memiliki 5 tingkat kesulitan.
Dari yang termudah adalah peringkat E. Dungeon dengan peringkat E biasanya selalu ditangani oleh Asosiasi Hunter. Guild-guild sangat jarang mau membeli hak raid Dungeon berperingkat E, karena nilai bisnis dan keuntungan yang akan mereka dapatkan terbilang kecil bagi mereka.
Guild-guild tersebut membutuhkan keuntungan yang besar untuk membayar gaji-gaji Hunter yang berada dalam naungan mereka, sehingga mereka lebih memilih Dungeon yang setidaknya berperingkat D atau yang tertinggi adalah Dungeon berperingkat C.
Untuk Dungeon berperingkat B, hanya Guild besarlah yang biasanya sanggup untuk menaklukkannya, mengingat tingkat kesulitan Dungeon tersebut yang membutuhkan banyak Hunter berperingkat tinggi untuk menaklukkannya.
Sedangkan untuk Dungeon berperingkat tertinggi, peringkat A, biasanya membutuhkan gabungan dari beberapa Guild besar untuk dapat menaklukkannya.
Untuk menaklukkan Dungeon berperingkat A, membutuhkan setidaknya 3 sampai 5 Hunter berperingkat S. Untung saja, Dungeon berperingkat A sangat jarang sekali muncul baik itu di Asia Tenggara maupun di seluruh dunia.
Walaupun demikian, pernah terjadi satu kali. Ada sebuah Dungeon dengan gerbang yang memiliki energi sihir di luar nalar. Dungeon tersebut pernah muncul 11 tahun yang lalu di bekas negara Singapura, yang kini berganti nama menjadi Kota A, ibu kota negara baru, Asia Tenggara.
Dungeon tersebut akhirnya tidak pernah berhasil di taklukan yang akhirnya mengakibatkan Dungeon Break yang dianggap sebagai Dungeon Break terburuk yang pernah terjadi setelah Dungeon Break pertama, yakni Dungeon Break yang menandakan dimulainya peperangan antara manusia dengan para monster.
Dungeon Break adalah situasi dimana gerbang Dungeon tidak berhasil ditutup karena semua Hunter yang mencoba untuk menaklukkan Dungeon tersebut gagal dan akhirnya monster-monster penghuni Dungeon keluar dari gerbang saat sihir penghalang gerbang menghilang.
Setiap kemunculan sebuah Dungeon, akan disertai dengan sihir penghalang. Sihir penghalang itu akan menghalangi monster-monster yang berada di dalamnya untuk bisa langsung keluar dari dalam gerbang.
Dari pengamatan yang sudah di lakukan Asosiasi Hunter dunia, untuk Dungeon dengan peringkat E biasanya memiliki waktu 14 hari sebelum energi sihir penghalang gerbang yang menghalangi monster untuk keluar dari dalam gerbang tersebut menghilang.
Untuk Dungeon berperingkat D dan C selama 10 hari, Dungeon berperingkat B selama 7 hari, sedangkan Dungeon berperingkat A selama 5 hari.
Dungeon Break besar di negara Singapura yang terjadi 11 tahun yang lalu itu, hanya memiliki jeda waktu 1 hari sebelum sihir penghalang gerbangnya menghilang.
Belum sempat gabungan Hunter masuk ke dalam gerbang, karena mengira setidaknya akan butuh waktu 5 hari sebelum sihir pelindung gerbangnya menghilang, anehnya penghalang gerbang menghilang.
Monster-monster berukuran raksasa yang akhirnya keluar dari gerbang, menghancurkan seluruh wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kejadian tragis yang tidak pernah dilupakan seluruh umat manusia itu, terjadi selama 1 bulan penuh. Lebih dari setengah populasi manusia di wilayah Asia Tenggara tewas pada saat itu. Dan tentu saja perekonomian di wilayah Asia Tenggara juga lumpuh total.
Perekonomian dan kota-kota di wilayah Asia Tenggara baru bisa bangkit lagi setelah seluruh bekas negara di wilayah Asia Tenggara bersatu dan membentuk negara baru dan memilih Asia Tenggara sebagai nama negara baru tersebut.
•••••••
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 321 Episodes
Comments
Ayano
Kalo di game dungeon seperti ini bakalan nemu last boss apa item penting
2023-06-14
0
Ayano
Efek syok, tegang, takut sama kaget makanya gak bisa teriak
2023-06-14
0
𝐋𝐲𝐟𝐟 「On Hiatus」
apkh saya mati disana?
2023-04-06
3