Setelah ribuan tahun berlalu dan ratusan pelatihan yang muncul dalam visi di benaknya silih berganti dan berhasil Anna kuasai dengan sempurna, petunjuk-petunjuk berikutnya tidak pernah muncul kembali dalam benaknya.
“Apakah sudah selesai?” pikir Anna yang saat itu sedang duduk bersila dan melayang di atas lautan.
Dia baru saja membuat koneksi dengan visinya namun sudah tidak ada apa-apa lagi yang dapat ditemukannya disana.
Anna akhirnya duduk bersila. Tubuhnya melayang-layang di atas lautan luas.
Sinar Matahari di sore hari menimpa wajah cantiknya. Matanya yang menatap langsung pada benda di kejauhan yang dia tak tahu apakah itu Matahari yang sama dengan yang dia lihat di bumi, sama sekali tidak merasakan efek apapun seperti yang dialami mata manusia normal pada umumnya.
Dari tempatnya duduk, Anna juga dapat melihat beberapa planet yang diselimuti oleh kabut tebal di permukaannya.
Sambil menyesap seteguk air laut dari cangkirnya, Anna menikmati pemandangan lidah api yang menari-nari di permukaan Matahari tersebut.
Selain permainan juggling yang selama ini dia mainkan dengan menggunakan batu-batu kecil yang dia temukan di sepanjang pantai, menikmati pemandangan Matahari terbit dan matahari terbenam seperti yang saat ini dia lakukan adalah hal yang sangat menyenangkan dan menghibur hatinya.
Walaupun dia sudah melihatnya selama ribuan tahun dan hampir setiap hari, dia tidak pernah bosan melakukannya dan pemandangan itu sendiri tidak pernah membosankan untuk dilihat.
Saat hari berganti malam, Anna akhirnya berdiri dan menoleh pada bukit batu yang berada jauh di belakangnya.
Hanya dengan satu kedipan matanya, tubuhnya berteleportasi dari atas lautan ke atas bukit batu tempat dimana kedua pedang itu berada.
Anna memandang keseluruhan pulau itu dari tempatnya berdiri. Ada sebuah keyakinan dalam dirinya hingga dia melakukan hal itu. Anna ingin mengenang tempat terkutuk yang membuatnya mengalami siksaan kesendirian selama ribuan tahun itu. Hanya karena itulah dia menganggapnya demikian.
Namun, kesan yang dia dapatkan dari latihannya di pulau itu juga sangat dalam, karena hari-hari yang dilaluinya di tempat itu, pada akhirnya membuatnya hampir melupakan tempat asalnya, Bumi.
Dan lagi, sebenarnya, dia juga tidak tahu apa yang akan dia lakukan jika dia kembali ke tempat asalnya nanti.
Sudah ribuan tahun berlalu. Dia tidak tahu perubahan apa yang sudah terjadi di Bumi saat dia kembali nanti.
Mungkin, dia hanya akan merasa sedikit lebih baik karena tidak hidup di suatu tempat dalam kesendirian seperti saat ini. Walaupun, jika dia kembali, tidak akan ada seorangpun yang dia kenal lagi karena sudah ribuan tahun dia pergi meninggalkan orang-orang yang dikenalnya. Tidak mungkin orang-orang yang dikenalnya dapat hidup lama seperti dirinya kan?
Dia bisa hidup sampai melewati waktu yang sangat lama mungkin berkat energi Mana yang berada di dalam tubuhnya. Itulah tebakannya saat ini.
Memikirkan tentang itu, Anna mengusap-usap keningnya sambil mengingat-ingat siapa saja teman-temannya atau keluarganya. Berusaha mengingat wajah-wajah dan nama-nama mereka.
Waktu berlalu cukup lama saat dia berusaha mengingat-ingat tentang orang-orang dari masa lalunya.
Anna merasa gelisah saat dia akhirnya menyadarinya.
“Aku, tidak bisa mengingat siapapun?!” gumamnya dengan mata yang terbuka lebar.
Anna sebenarnya tidak hilang ingatan. Fokusnya untuk mempelajari visi yang berada di dalam benaknya selama ribuan tahun, membuatnya melupakan masa lalunya.
Visi yang dilihatnya itu sangat penting, dan juga sangat menarik baginya. Hingga begitu Matahari terbit yang dipikirkannya dan dilakukannya hanyalah belajar, belajar dan belajar dari visi yang ada di dalam benaknya.
Banyak manfaat yang dia dapatkan dari mempelajari visi yang dilihatnya. Dia tidak pernah merasakan lapar dan haus. Kemudian, sejauh yang dia ketahui, tubuhnya tidak menua, rambutnya tidak memutih.
Malahan, dia merasa seakan kulitnya sekencang kulit anak kecil. Itulah manfaat yang didapatnya. Menurutnya. Anna sebenarnya tidak yakin, apakah itu karena energi Mana atau karena pengembangan dari penguasaan aliran energi yang sudah dia pelajari.
Anna juga merasa memiliki energi Mana yang sangat melimpah di tubuhnya hingga dia merasa dengan energi Mana itu, dia dapat hidup jauh lebih lama lagi tanpa takut harus menua.
Setelah berdiri diam disana sepanjang malam, Anna akhirnya turun dari bukit batu itu dan berjalan-jalan di tepi pantai saat Matahari di planet itu mulai terbit.
Di sepanjang jalan, dia melihat beberapa kayu dan ranting yang menancap di pasir. Itu adalah benda-benda yang dia gunakan sebagai senjata tiruan untuk melatih kemampuannya dalam menggunakan berbagai macam senjata saat mempelajari visi yang berada di dalam benaknya. Dia sengaja tidak membuang 'senjata-senjata' itu dan membiarkannya menancap di atas pasir pantai.
Dia kembali mengingat saat-saat mempelajari berbagai jenis senjata tersebut. Walaupun dia tidak tahu akan menggunakannya untuk apa, namun hal itu sangat menarik dan sangat menyenangkan untuk dipelajari, hingga membuatnya melupakan hal lainnya.
Setelah berjalan mengelilingi pulau itu sebanyak satu putaran penuh dan puas menatap seluruh pulau untuk yang terakhir kalinya, Anna akhirnya pergi dari sana dan terbang ke atas lautan dan melayang-layang disana.
Anna memejamkan kedua matanya dan mulai mengaktifkan energi besar yang berada di dalam tubuhnya. Dia kemudian menyerap seluruh energi alam yang berada di sekitarnya, di sekelilingnya, dan di seluruh permukaan planet.
Di akhir latihannya, Anna akhirnya tahu bahwa kedua pedang itu tidak dapat dia sentuh atau dia cabut dengan kedua tangannya sendiri.
Kedua pedang itulah yang harus datang sendiri padanya, karena dia adalah tuan atas kedua pedang tersebut.
Anna terus mengonsentrasikan pikirannya pada aliran energi Mana yang kini terpusat padanya.
Pada saat itu, angin pantai yang sebelumnya tenang mulai berhembus kencang. Air laut yang jauh berada di bawah kakinya beriak.
Tubuhnya kemudian menari-nari mengikuti gerakan yang tergambar jelas di dalam ingatannya. Dia tidak tahu tarian apa itu, namun dia mengetahui bahwa itu adalah tarian yang sangat disukai oleh kedua pedang tersebut.
Gerakannya semakin lama semakin cepat. Energi Mana -nya menarik semua air laut yang berada puluhan kilometer di bawah kakinya yang semakin lama semakin tinggi hingga mengakibatkan gelombang tsunami.
Seluruh air laut yang berada di planet asing itu beriak, bukan hanya yang berada di sekitarnya, namun di seluruh permukaan planet.
Satu-satunya pulau tempat dimana kedua pedang itu berada, bahkan hancur tak berbentuk dan hanya menyisakan sebuah bukit batu di mana kedua pedang itu berada.
Sampai suatu ketika, terdengar suara raungan yang saling menyahut yang berasal dari arah bukit batu. Suara itu semakin lama semakin nyaring terdengar. Suara lengkingan yang bukan merupakan suara jeritan kesedihan, penderitaan, keputusasaan atau ketakutan.
Itu adalah suara teriakan pemompa semangat yang semakin lama terdengar seperti sebuah nyanyian yang menggema di seluruh permukaan planet.
Suara yang berasal dari kedua pedang, yang kini dengan sendirinya pergi meninggalkan bukit batu yang selama ribuan tahun ini menjadi selongsongnya.
Sambaran-sambaran kilat yang terjadi dan menjadi ekor kemanapun kedua pedang itu pergi, meledak-ledak di langit fajar hingga membuat seluruh permukaan planet menjadi terang-benderang.
Seakan mengikuti apa yang dilakukan pemanggilnya, kedua pedang itu berseluncur, menari-nari di langit lalu mengitari tubuh Anna pada akhirnya.
Saat Anna membuka kedua matanya, dengan senyuman di bibirnya, dia memperhatikan kedua pedang yang akhirnya menghentikan gerakannya dan dengan perlahan menghampirinya.
Saat kedua pedang itu sudah berada tepat di dekat tubuhnya, kedua pedang itu berhenti dan melayang-layang di hadapannya.
Pedang-pedang itu kemudian meneriakan suara raungan yang sangat mengerikan dan memekakan telinga. Itu adalah suara yang berasal dari energi sihir yang berada pada mereka.
Dengan senyum tipis di bibirnya, kedua tangannya meraih kedua gagang pedang yang akhirnya dapat dia genggam dengan kedua tangannya.
•••••••
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 321 Episodes
Comments
Yeyi
lanjut
2023-01-24
2