Anna Lloyd segera keluar dari kamarnya saat mencium aroma daging panggang yang membuat air liurnya menetes.
Walaupun sangat tergiur dengan wangi masakan yang menggoda, namun dia tetap menjaga wajahnya agar terlihat biasa saja, seakan tidak terlalu tertarik dengan masakan yang mulai dihidangkan.
Setelah berada di sekitar meja makan, gadis itu menyapa Gina Stewart yang saat itu langsung menoleh padanya di sela-sela kesibukannya menyiapkan dan menghidangkan makan malam di meja makan.
Gina, yang awalnya hanya berniat untuk membalas sapaan Anna dengan singkat, tiba-tiba terdiam saat melihat Anna yang walaupun masih dalam balutan jubah mandi, terlihat sangat cantik dan seksi. Walaupun Gina sendiri adalah seorang wanita, tapi dia merasa akan jatuh cinta pada gadis cantik itu jika dia adalah seorang laki-laki.
Gina baru tersadar dari rasa kagumnya saat suara yang dihasilkan dari gesekan kursi dan lantai yang baru saja di tarik Anna mengagetkannya.
“Apakah aku boleh ikut makan malam?” tanya Anna yang sudah duduk di depan meja makan dan menatap daging panggang dengan kedua bola matanya yang seakan hendak melompat keluar saat dia sudah tidak bisa menjaga wajahnya agar tetap dingin saat melihat hidangan yang benar-benar menggoda itu.
Bagaimanapun, dia sudah tidak pernah merasakan rasa sebuah masakan selama lebih dari 15.000 tahun!
Pertanyaan itu membuat Gina merasa geli dan membuatnya tertawa kecil, terutama saat melihat wajah kelaparan dari Anna Lloyd.
“Tentu... aku menyiapkan untuk kita berdua dan...” Sahut Gina yang di detik berikutnya malah terkejut begitu melihat Anna langsung mengambil sepotong besar daging, bahkan sebelum dia menyelesaikan kalimatnya. “… apakah kau ingin memakannya bersama kentang, roti, atau nasi?” sambung Gina menyelesaikan kalimatnya.
“Aku…” Anna menghentikan ucapannya saat mencium aroma wangi dari kentang panggang yang berada di piring dan masih berada di tangan Gina. “Aku suka kentang panggang… Terima kasih…” sahut Anna tanpa menoleh dan fokus pada daging panggang di tangannya.
Gina Stewart takjub dengan penciuman gadis itu. Walaupun tidak melihat apa yang dibawanya, Anna tahu bahwa ada kentang panggang di tangannya. Dia pun kembali tertawa dan meletakkan piring yang penuh kentang panggang itu di atas meja.
Walaupun daging yang dikunyah Anna masih dalam keadaan panas, Gina tidak merasa aneh dan khawatir lidah gadis itu akan terbakar. Karena panasnya makanan yang baru saja di masak itu tidak akan mempengaruhi lidah seorang Hunter yang memiliki kekebalan terhadap hawa panas yang hanya seperti itu.
Sebagai Hunter peringkat A, yang merupakan peringkat sangat tinggi untuk usianya yang baru 25 tahun, Gina dapat merasakan energi sihir dari Hunter-hunter disekitarnya jauh lebih baik daripada Hunter berperingkat B dan C yang lebih rendah darinya.
Bahkan dari luapan energi sihir yang orang lain miliki, seorang Hunter peringkat A bahkan dapat menebak peringkat Hunter-hunter disekitarnya.
Gina Stewart saat ini pun dapat menebak bahwa Anna adalah Hunter berperingkat F yang merupakan tingkat terendah dalam sistem peringkat Hunter.
“Apakah karena dia masih berperingkat F hingga energi sihirnya terasa dingin dan tenang?” pikir Gina Stewart yang biasanya merasakan energi sihir seorang Hunter yang selalu meluap-luap dan berhawa panas. Dan hal itu membuat orang biasa tidak dapat bertahan lama jika berada di dekat mereka.
Gina Stewart baru duduk di kursinya, di seberang Anna Lloyd, saat gadis itu sudah menghabiskan potongan keempat daging panggang di hadapan nya.
“Sepertinya kau benar-benar telah pulih." ucap Gina dengan senyuman hangat di bibirnya saat melihat selera makan Anna yang tampak sangat baik, atau bahkan berlebih.
Tidak ada nada menyindir dari ucapannya. Dia benar-benar senang melihat orang yang baru saja bangun secara ajaib dari keadaan koma itu tampak segar bugar.
Tanpa merasa canggung, Anna mengangguk dan memaksakan senyumnya dengan mulut yang penuh makanan, lalu dia melanjutkan untuk mengunyah makanannya.
Setelah menghabiskan 6 potong daging, Anna beralih pada kentang panggang. Dia membatalkan niatnya untuk mengambil potongan daging ke 7 saat melihat hanya ada 2 potong kecil daging yang tersisa.
Melihat gadis cantik di depannya mengambil makanan hanya dengan tangannya saja, dan juga caranya mengunyah makanan benar-benar tidak anggun seperti bukan orang yang berasal dari keluarga kaya raya yang terpandang, Gina hampir meragukan bahwa Anna adalah orang yang sama yang berasal dari keluarga Lloyd yang dia tahu.
“Apakah cidera parah di kepala bisa membuat seseorang melupakan tata cara makan yang semestinya?” pikir Gina sambil terus memperhatikan Anna. Sesekali dia tertawa geli saat memperhatikan tingkah laku gadis itu.
Setengah jam kemudian kedua gadis itu berpindah ke sofa yang berada di tengah ruangan.
Gina bergabung belakangan, karena sebelumnya dia menyeduhkan secangkir kopi yang Anna minta.
Anna langsung mengambil cangkir kopi yang baru saja di suguhkan di hadapannya.
Wajahnya bereaksi tak enak saat dia baru menyeruput kopi panas itu.
“Ini sangat pahit...” Anna mengomentari rasa kopi yang sama sekali di luar dugaannya.
“Kau bisa mencampurnya dengan gula itu.” Saran Gina sambil menunjuk toples kecil di sebelah tatakan gelas.
Anna langsung menurutinya. Namun dia tidak memasukkan 1 batang gula yang baru diambilnya itu ke dalam kopi, melainkan langsung masukkannya kedalam mulutnya karena merasa benar-benar tidak nyaman dengan rasa pahit kopi itu.
“Ternyata air laut jauh lebih baik.” Pikir Anna setelah membandingkan rasanya.
“Jadi... apa yang sebenarnya terjadi padamu?” tanya Gina beberapa saat kemudian. Dia benar-benar sangat penasaran. Selain itu, sebagai orang yang bersedia menyembunyikan dan merawat gadis itu selama dua minggu tanpa melaporkan kejadiannya pada Aosiasi Hunter, tentu saja dia berhak untuk tahu.
“Salah satu anggota keluargaku berusaha membunuhku”. Sahut Anna dengan sedikit acuh, sambil mengunyah gula di dalam mulutnya, seakan hal itu tidak terlalu penting.
Berbeda dengan Anna, walaupun gadis itu mengatakannya dengan sangat ringan dan hal itu sepertinya bukan masalah besar, Gina Stewart menanggapinya dengan wajah serius.
“Kau hendak dibunuh?!”
“Ya.”
Tapi dengan pertanyaan itu, Anna akhirnya mengingat-ingat kembali kejadiannya saat itu. Jika tubuhnya pindah ke planet asing itu, mengapa tubuhnya juga berada di bumi?
Penasaran dengan apa yang terjadi setelahnya, Anna balik bertanya.
“Kau mengatakan aku-lah yang memintamu untuk membawa ku?”
Gina mengangguk. “Ya. Kau sendiri yang memintanya sebelum kehilangan kesadaran. Kau sama sekali tidak mengingatnya?”
Informasi itu malah membuatnya tambah tidak mengerti situasinya. Saat itu dia sekarat. Walaupun samar, dia ingat bahwa dia melihat wajah seseorang muncul di hadapannya pada saat itu.
Tapi dia tidak ingat kalau dia meminta pertolongan karena dia bahkan sudah mulai kehilangan kesadarannya.
Tidak ingin memusingkan hal itu lagi karena merasa saat ini dirinya dalam keadaan baik, Anna akhirnya tidak memperdulikan tidak ingin memikirkannya lebih jauh.
Dengan senyuman tipis, dia akhirnya menatap kembali kedua mata Gina Stewart. “Maaf... aku benar-benar tidak mengingatnya...”
Melihat Anna yang tampaknya benar-benar tidak mengingatnya, Gina Stewart hanya mendesah pelan dan mengganti pertanyaannya. “Tapi…, siapa yang ingin membunuhmu?”
“Kakak tiri ku, Cassey.” Sahut Anna singkat. Ada sedikit perubahan nada suaranya saat menyebutkan nama kakak tirinya itu.
•••••••
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 321 Episodes
Comments
Tiana
15rb tahun
2023-07-08
1
Ayano
🤤🤤🤤
Ngebayanginnya udah enak
Sayang potongan terakhir batal buat dimakan
2023-05-16
1
Ayano
Kenapa gak nyebut semua sih
Lumayan bisa bagi diriku
2023-05-16
1