Si Fatir Pendekar Mata Elang
Di sebuah desa yang bernama Borneo. hidup lah seorang anak yang bernama fatir. Dia seorang anak yang seperti anak anak biasanya yang suka bermain bersama teman temannya. Ayahnya bernama syamsuri dan ibunya bernama siti maimunah.
Hanya saja mereka berasal dari keluarga yang miskin. Yang untuk mencari sesuap nasi saja mereka harus bersusah payah untuk menghidupi kehidupan keluarga mereka.
Namun keluarga mereka tidak pernah menyerah menjalani kerasnya kehidupan ini.
Pada suatu hari di pagi yang cerah. Fatir bermain main di hutan bersama teman temannya. Kemudian setelah mereka selesai bermain teman teman fatir semuanya kembali pulang kerumahnya masing masing.
Namun entah kenapa pada waktu itu fatir terhenti untuk pulang. Matanya tertuju kepada satu binatang yaitu kelinci manis yang sedang berjalan di kejauhan. Dan fatir pun berniat ingin mengambil nya dan membawanya pulang. Namun kelinci itu sangat lincah hingga fatir pun harus berlari untuk mengejar nya.
Namun sayang ketika fatir hendak mengambil kelinci yang sudah berada di hadapan nya. Tak di sangka seekor burung elang juga hendak menyergap kelinci tersebut sehingga fatir dan elang itu pun berebut untuk mengambil kelinci tersebut.
Elang itu pun berontak sehingga cakar burung elang itu mengenai mata kanan nya fatir dan terluka. Sehingga fatir pun berteriak kesakitan sendirian di dalam hutan. Namun sayang nya ternyata saat itu fatir terjatuh dipinggiran hutan dan terguling guling hingga terluka parah. Elang itu pun terbang membawa kelinci yang di perebutkan tadi. Tinggal lah fatir seorang diri berada dalam kesakitan di badannya dan juga matanya.
Waktu berlanjut hingga malam hari. Namun fatir belum juga pulang ke rumahnya. Ayah dan ibunya fatir pun cemas menunggu kepulangan anaknya. Bahkan sudah mencoba bertanya dengan teman temannya fatir.
Namun tak seorang pun tahu di mana fatir sekarang ini. Namun ayah dan ibunya tetap terus berusaha mencari keberadaan fatir. Fatir yang sedang berada dalam kondisi kesakitan pun mencoba berusaha bangkit dari keadaan nya yang demikian parah. Namun dengan sisa sisa tenaga nya iya berusaha bangkit untuk berjalan. Nasib sial kembali menimpa fatir.
diri nya pun terpeleset dan jatuh ke sungai hingga ia terbawa arus sungai. Dia berusaha sekuat tenaga namun tetap saja ia terbawa deras nya arus air yang membawa nya. Hingga ia pun lemas terbawa arus air dan tergeletak disebuah batang pohon yang mengait pakaian nya dan tertahan di tepian sungai.
Ketika itu ada seorang kakek tua pencari kayu yang sedang melintasi sungai tersebut untuk mengambil air minum karena kehausan. Namun kakek itu terkejut ketika tak sengaja menengok ke arah tepian sungai. Kakek tua itu mengira jikalau itu adalah sebuah mayat.
Cepat cepat kakek tua itu mengangkat tubuh fatir. Kemudian setelah kakek tua itu mengecek kondisi fatir ternyata fatir masih hidup namun denyut nadinya dalam keadaan lemah. melihat kondisi fatir yang masih ada harapan untuk hidup. Maka bergegaslah kakek tersebut menolong fatir dari kondisinya yang sangat parah tersebut dan membawanya pulang ke rumah kakek tua itu untuk menolong dan mengobati luka yang di alami fatir.
Ibu fatir terus menangis menunggu kabar fatir. Sang ayah telah berusaha semaksimal mungkin. Namun masih belum mengetahui keberadaan fatir. Dan mereka pun hanya bisa berdoa dan pasrah kepada Allah ta'ala.
Keesokan harinya ayah dan ibu fatir terus menunggu kabar anak nya namun tetap tidak ada kabarnya. Begitulah terus setiap detiknya perasaan ibu dan ayahnya fatir selalu di liputi perasaan gelisah dan gundah di kehidupan mereka berdua dan hidup dalam penuh harap akan kedatangan anaknya kembali ke pelukan mereka berdua.
Dua hari sudah Fatir berada di rumah sang kakek dan terbaring lemas masih tak sadarkan diri. Ketika fatir mulai sadar maka ia membuka matanya dan ia terkejut juga tak terima ketika dirinya hanya bisa melihat dengan menggunakan mata sebelah kiri saja.
Dan mata sebelah kanannya masih berbalut kain dan terasa perih karena masih dalam proses mengobati luka pada matanya yang terluka oleh cakar elang. Ia pun berteriak tak terima dengan keadaan nya sekarang.
Namun ketika itu sang kakek tua tersebut menghampiri fatir dan berkata "Sungguh Engkau berada dalam keberuntungan." Lalu fatir pun bingung dan bertanya kembali "apa maksud kakek bahwa aku berada dalam keberuntungan.? Bukankah ini seharusnya kerugian pada diriku yang malang ini yang menyebabkan mataku buta sebelah kanan" keluh fatir.
Namun kakek tua tersebut tersenyum kepada fatir dan berkata "Siapa namamu anak muda? Tahukah engkau binatang apa yang mencakar bola matamu itu?".
Fatir pun menjawab "namaku fatir kek.
tentu saja aku tahu, itu burung elang. Memang nya kenapa kek?" Tanya fatir penasaran.
Kakek tua itu pun kembali menjawab "iya benar itu burung elang.
Namun itu sebenarnya bukan burung elang biasa dia adalah jelmaan malaikat Yang biasanya di sebut Elang Sang Malaikat."
Kemudian fatir kembali bertanya "bagaimana kakek tahu bahwa itu elang sang malaikat. Bukankah itu hanya elang biasa. Lagipula bukankah kakek juga tidak melihat elang itu?" Tanya fatir penasaran.
Kakek tua itu kembali tersenyum dan berkata "tentu saja aku mengetahuinya, karena di mata mu itu terdapat bekas cakaran elang dengan bentuk "Lam Alif" pada mata mu. Itu lah yang menandakan jikalau itu adalah elang sang malaikat.
Karena konon katanya setiap 100 tahun elang sang malaikat itu akan mencari seseorang yang di anggap nya layak untuk memberikan kekuatan kepada salah seorang anak yang beruntung. Dan ini lah keberuntungan yang aku maksud tadi itu ada padamu."
Fatir pun terkejut mendengarnya. Seolah dia tak percaya dengan apa yang di sampaikan kakek tua itu. Namun jika itu memang benar maka apakah yang terjadi pada dirinya dia pun masih bingung. Namun karena iya terlalu kaget mendengar cerita kakek tua itu.
Fatir pun pingsan di tempat istirahatnya. Kemudian kakek tua itu membiarkan fatir tertidur dan kakek tua itu pun meninggalkan fatir dan melanjutkan kembali pekerjaan nya mencari kayu sembari menunggu fatir sadar kembali.
Di malam harinya fatir terbangun. Karena dikejutkan oleh sebuah suara keras seperti ledakan sesuatu. Fatir memberanikan diri untuk melihat dimana asal suara itu. Kondisi badannya mulai stabil fatir pun melangkah perlahan sambil tangan kanan memegangi matanya yang masih di perban.
Ketika fatir mencoba melihat dari jendela dia melihat ada sebuah batu besar yang di tengahnya berlobang dan isinya berhamburan hingga menimbulkan asap. Fatir berfikir jangan jangan suara ledakan yang ia dengar tadi adalah sebab hal ini terjadi.
Karena ia pun penasaran maka fatir pun memberanikan diri nya keluar rumah dan hendak mencari tahu apa yang menyebabkan batu itu bisa seperti itu berlubang nya. Ketika fatir semakin mendekat dilihatnya lah ada sosok seseorang di samping pohon dekat dengan batu yang berlubang tadi.
Makin penasaran dirinya namun hatinya di liputi rasa gugup bahkan keringatnya pun mengucur deras seperti melihat hantu rasanya. Namun karena rasa penasarannya lebih besar dari rasa gugupnya sehingga ia pun sudah berada tepat di belakang orang itu.
Fatir pun berkata "Assalamu alaikum". Namun orang itu tetap diam saja tak menjawab. Maka sekali lagi fatir berucap "Assalamu alaikum". Namun kali kedua salam yg diucapkan fatir pun orang itu tidak bergeming dari posisinya dan terdengar hanya suara riuh angin malam.
Fatir pun bingung dan gugup namun hatinya masih berkecamuk rasa penasaran siapa orang itu. Sekali lagi ia mencoba memberanikan diri lagi kemudian berucap lagi dengan sedikit lebih keras "ASSALAMU ALAIKUM".
Lantas orang itu langsung berkata "Mana Musuhnya ada dimana musuhnya biar ku hajar dia katanya" ternyata orang itu sedang tertidur pantas saja salam fatir dari tadi tidak didengarnya ternyata itu penyebabnya.
Ketika mendengar suaranya fatir tak merasa asing suara itu. Ternyata orang itu adalah kakek tua yang telah menyelamatkan dan mengobati luka di matanya. Fatir pun penasaran ingin bertanya siapa sebenarnya kakek tua ini dia sepertinya orang yang sakti.
Belum sempat fatir bertanya Kakek tua itu langsung berkata "maafkan kakek fatir, karena telah membangunkan mu. Kakek hanya melakukan latihan kakek saja. Ternyata ledakan tadi membuatmu terbangun hingga menjadi penasaran dan menemui kakek di sini." Senyum kakek tua itu kepada fatir. Fatir pun menjadi semakin penasaran siapa kakek yang telah menolongnya ini.
Episode 1
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Clink
2023-07-10
1
Jimmy Avolution
Hadir....
2023-07-06
1
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Ceritanya lumayan bagus 👍👍 Kuharapvnovel ini sampai Tamat / Selesai Thor 💪💪
2023-05-27
2