Perjalanan mengarungi sungai dengan perahu pada hari itu mereka lalui dengan tergesa gesa karena fatir dan ibunya masih takut jikalau para pasukan kelompok bambu kuning mengejar mereka.
Namun, didalam perjalanan menuju rumah kakek Amin. Ibu fatir terkejut ketika melihat sepasang mata yang tajam diatas pohon sedang menatap mereka. Ibunya pun terkejut dan menutup mulut dan juga matanya Sambil bersembunyi dibelakang fatir. Fatir dan kakek pun terkejut melihat ekspresi ibunya fatir yang saat itu sedang ketakutan.
Kemudian fatir pun bertanya "bu,ada apa bu? Kenapa ibu ketakutan? Apakah gerangan yang ibu lihat?" Tanya fatir.
Ibunya pun menjawab dengan terbata bata sambil jarinya yang gemetaran itu menunjuk keatas pohon seraya berkata "ada sepasang mata yang tajam melihat kearah kita nak. Ibu takut itu adalah pasukan bambu kuning yang sedang mengintai kita" ucap ibu fatir.
Kakek pun berkata "sepertinya aku tahu apa yang ibumu lihat fatir" ucap kakek sambil tersenyum santai.
Ketika mendengar ucapan kakek, fatir pun yang sedang menenangkan ibunya menjadi penasaran dan berkata "apa sebenarnya yang dilihat ibu itu kek, apakah benar itu pasukan bambu kuning yang memang telah mengejar kita kek?" Tanya fatir penasaran.
Kakek pun kembali menjawab dengan santai "itu adalah sesuatu hal yang sama yang kau lihat juga ketika pulang dari masjid pada waktu subuh sebelum mengantar kau pulang bersama kakek fatir" ucap kakek sambil tersenyum.
Fatir pun masih penasaran, ia pun bergumam dan berkata "hmmmm, apa jangan jangan ibu tadi melihat elang sang malaikat itu kek? Sehingga ibu menjadi ketakutan begini kek?" Ucap fatir.
Kakek pun menjawab "Sepertinya memang seperti itu fatir, kakek merasa sepertinya ada pesan yang hendak disampaikan elang sang malaikat padamu fatir hingga beberapa kali ia menunjukkan dirinya dihadapanmu bahkan ibumu" ucap kakek serius.
Fatir pun menjawab "apa yang harus aku perbuat kek? Aku bingung harus berbuat apa?" Tanya fatir dalam keadaan bingung.
Kakek pun berkata "sebaiknya kita bawa ibumu istirahat dulu menenangkan diri ditempat kakek. Baru setelah itu kita pikirkan bersama setelah kondisi ibumu kembali fatir." Ucap kakek pada fatir.
Fatir pun mengangguk faham dan Mereka bertiga pun melanjutkan perjalanan menuju rumah kakek Amin yang sudah nampak keliatan dari kejauhan.
Fatir beserta ibunya dan kakek amin telah sampai ditepian sungai dan ketiganya turun perlahan dari perahu itu.
Sesampainya ditepian sungai fatir dan kakek pun segera membawa ibunya yang masih lemas karena ketakutan untuk beristirahat dirumah kakek amin.
Setelah ibu fatir direbahkan maka fatir dan kakek amin pun membuatkan obat dari rempah - rempah agar diminum ibu fatir.
Setelah ibu fatir diminumkan obat mereka pun membiarkan ibunya fatir untuk beristirahat sementara waktu.
Pada saat itu pula ayah fatir yang telah ditangkap oleh pasukan bambu kuning dan dijadikan budak oleh mereka sedang mengalami hal yang sangat menyengsarakan.
Ayah fatir dan penduduk desa yang lainnya dijadikan budak penuh dengan hinaan & siksaan hingga membuat sebagian besar dari mereka mengalami luka - luka dibagian wajah dan badannya.
Ayah fatir juga mengalami luka dibagian kaki nya akibat cambukan yang diarahkan kepadanya karena pekerjaan yang dianggap lambat oleh pasukan bambu kuning.
Ternyata kekejaman dari pasukan bambu kuning itu tidak hanya sampai disitu saja. Bahkan beberapa dari laki laki desa telah mereka siksa dengan sadis yaitu dikubur hidup hidup akibat umurnya yang dianggap sudah terlalu tua oleh mereka yakni pasukan bambu kuning.
Sungguh kekejaman yang sangat mengerikan yang telah dilakukan oleh pasukan bambu kuning. Mereka akan terus menerus mencari laki - laki untuk dijadikan budak di tiap - tiap desa selanjutnya yang setiap 3 bulan mereka melakukan ritual penyembahan kepada leluhur mereka.
Ketika ibu fatir masih beristirahat. Kakek dan fatir pun berada diluar ruangan kamar tempat ibu fatir beristirahat sambil menunggu ibu fatir kembali stabil kondisinya.
Fatir pun bertanya "kek,bagaimana kondisi ibu. Apakah ibu akan baik baik saja kek?" Tanya fatir. Kakek pun menjawab "ibumu hanya perlu istirahat fatir biar ibumu istirahat dulu untuk memulihkan kondisi badan dan mentalnya dulu" ucap kakek.
Fatir pun kembali bertanya "Alhamdulillah kalau memang begitu kek. Perasaanku jadi sedikit tenang mendengarnya." Ucap fatir sambil mengelus dada.
Fatir pun kembali bertanya "oh iya kek, bagaimana caranya untuk menyelamatkan ayahku kek, aku tak mau ayahku sampai terjadi apa apa terhadapnya kek, oh iya sebelumnya kakek pernah bilang bahwa aku telah dipilih oleh elang sang malaikat untuk diberi kekuatan padaku bukan?
Lantas bagaimana caranya aku menggunakan kekuatan itu kek? Aku ingin menggunakannya untuk menolong ayahku serta warga desa yang lainnya juga kek. Bantu aku kek bagaimana caranya menggunakan kekuatan itu kek?" Ucap fatir dengan nada memohon.
Kakek pun menjawab "untuk menyelamatkan ayahmu. Kita masih punya waktu sekitar 3 bulan sebelum mereka menjadikan orang orang yang dijadikan budak sebagai korban persembahan pasukan bambu kuning termasuk juga ayahmu yang akan dijadikan korban.
Namun kita harus segera menyelamatkan mereka semua agar tidak menjadi korban keganasan pasukan bambu kuning." Ucap kakek sambil meneguk segelas air ditangannya.
Kemudian kakek melanjutkan "untuk kekuatan yang kakek katakan itu. Kakek juga belum tahu bagaimana cara menggunakannya pada dirimu. Namun katanya setiap anak yang terpilih oleh elang sang malaikat pasti akan memiliki kemampuan diluar batas kewajaran orang biasa. Nah kita akan mencoba mencarinya. Yang terpenting kuncinya terletak pada dirimu sendiri fatir. Seberapa besar kau menginginkan kekuatan itu agar bisa kau miliki, semua tergantung pada usaha kerasmu. Kakek akan membantumu menemukannya. Terlebih dahulu kakek akan mengajarkan jurus kakek padamu agar kau bisa menguasai bela diri dahulu untuk melawan mereka. Apakah kau siap untuk berlatih bela diri fatir?" Tanya kakek pada fatir.
Fatir pun dengan semangat menjawab "untuk menyelamatkan ayah dan warga desa, Aku siap berlatih bela diri kek. Dan Aku berharap kekuatan elang sang malaikat dapat aku gunakan untuk menolong mereka semua kek. Semoga Atas Izin Allah aku dipermudah dalam menemukan maksud kekuatan yang diberikan elang sang malaikat itu kek" ucap fatir penuh keyakinan.
Kakek pun berkata "baiklah fatir jika kau sudah yakin maka kakek tak akan ragu ragu pula untuk melatihmu. Nanti sore setelah ashar kita akan berlatih ditempat kakek biasanya berlatih. Sekarang kau beristirahatlah dulu agar staminamu saat berlatih sore nanti cukup bisa bertahan. Kakek mau keluar dulu sebentar dan Kau jaga ibumu dirumah dulu. Kakek berangkat dulu. Assalamu alaikum" ucap kakek.
Fatir pun menjawab "baik kek aku akan menunggu kakek dirumah. Walaikumsalam" ucap fatir. Kakek pun berjalan keluar rumah. Tinggallah fatir sendirian diruang tengah dan ibunya yang sedang beristirahat didalam kamar.
Fatir pun sejenak merebahkan badannya karena kelelahan dan juga sedikit mengantuk. Ia pun mulai memejamkan matanya perlahan. Namun tak berapa lama terdengar suara "greeeeteeek" dari atas rumah seperti ada sesuatu yang berada diatas rumah.
Fatir pun yang matanya sudah hampir terpejam kini kembali terjaga akibat suara itu. Ia pun mencoba keluar rumah untuk melihat apa gerangan yang berada diatas rumah tersebut.
Ia pun perlahan berjalan keluar dengan perasaan gugup entah apa hal yang berada diatas rumah itu, Namun ia tetap memberanikan diri melihatnya. Baru saja hendak melihat keluar rumah, langsung saja sesuatu terbang melintasi kepalanya dan berpindah ke dahan pohon yang terdapat didepan rumah.
Ternyata itu adalah elang sang malaikat yang dari tadi telah mengikuti fatir. Mata elang itu sangat tajam memandang fatir. Fatir pun mendekati elang sang malaikat itu dengan maksud ingin bertanya sesuatu padanya.
Episode 5
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments