Malam ini mereka semua memutuskan untuk tidur bersama di kamar utama Hanum dan Johan untuk menjaga Hanum bersama. Hanum tidur bersama Becca di ranjang, sedang Johan dan Dion tidur di bawah dengan mengenakan ambal sebagai alas mereka tidur.
Begitu berbaring mereka semua tertidur walaupun tidak pulas, kegiatan hari ini membuat tubuh mereka sangat lelah. Saat mereka semua tertidur, Hanum kembali mengigau, namun kali ini mengigau dengan sangat jelas sampai membangunkan mereka semua.
"Haa... sana, aaa,, aaa.." Teriak lirih Hanum yang masih memejamkan mata.
Becca yang mendengar suara ibunya spontan langsung terduduk dan membangunkan ibunya.
"Bu, ibu, bangun bu, kenapa bu.." Ucap Becca yang setengah panik mendengar suara lirih sang ibu.
Johan yang juga mendengar pun langsung sigap naik ke tempat tidur untuk menyadarkan istrinya.
"Bu, bangun bu, ibu.." Ucap Johan.
Tak lama Hanum membuka matanya namun seperti terkejut, Hanum melihat ke sekelilingnya. Melihat istrinya sudah membuka mata, Johan langsung membantu istrinya untuk duduk agar bisa tersadar. Hanum pun duduk dengan bersandar dalam dekapan Johan suaminya.
Dion yang tadinya hanya duduk di bawah, kini naik ke atas tempat tidur untuk melihat keadaan ibunya. Hanum terlihat semakin kurus dan pucat, dengan tatapan yang kosong membuat Becca dan Dion sangat sedih melihat kondisi sang ibu.
Dengan lembut dan sabar Johan pun bertanya kepada Hanum. "Ibu, ibu kenapa, mimpi apa coba cerita ke ayah.." Ucap Johan.
"Mas, ada gorila masuk ke rumah. Gorila mas ." Ucap Hanum kepada Johan.
Johan terkejut mendengar Hanum kembali memanggilnya dengan sebutan "mas" dimana panggilan itu terakhir di ucapkan Hanum, saat Hanum hamil Becca. Setelah melahirkan Hanum terus memanggil Johan dengan sebutan "ayah" sampai saat ini.
Becca dan Dion yang tidak pernah mendengar ibunya Hanum memanggil ayahnya dengan sebutan "mas" pun juga ikut terkejut dan bingung. Mereka menatap Johan, namun Johan hanya tersenyum dan mengangguk mengisyaratkan kepada mereka untuk tetap tenang. Johan pun berkomunikasi dengan Hanum seperti saat mereka di awal pernikahan dulu dengan menggunakan panggilan kasih sayang yang mereka ciptakan.
Istrinya yang menatap ke atas dengan sorot mata yang panik, membuat Johan langsung memeluk istrinya dengan lembut sambil terus mengajak istrinya untuk bercerita apa yang sudah dia lihat.
"Gorila seperti apa neng eulis, mana ada gorila di sini." Ucap Johan dengan mencoba untuk tetap tenang dan tersenyum manis ke Hanum istrinya yang sedang berhalusinasi berat.
"Itu loh mas, besar sekali monyet besar berwarna putih mas tadi dia masuk ke rumah melihatku." Ucap Hanum masih dengan raut wajah panik.
"Neng, neng, coba sini lihat mas. Lihat mas dulu, mas mau bicara sama neng." Ucap Johan Sembari mengarahkan wajah istrinya untuk menatapnya.
Hanum pun menatap Johan dengan mata yang sendu.
"Neng, nanti mas usir ya monyet atau gorila yang besar itu. Nanti mas yang akan suruh dia pergi, neng jangan takut lagi ya ada mas di samping neng. Neng percayakan sama mas??" tanya Johan dengan wajah tersenyum.
Hanum menganggukkan kepalanya mengisyaratkan bahwa ia percaya kepada Johan, Johan pun tersenyum kepada Hanum.
"Neng minum susu dulu ya, setelahnya kita tidur ya neng." Ucap Johan.
Kembali Hanum hanya menganggukkan kepalanya menuruti perkataan Johan. Becca langsung berdiri dan membuatkan susu hangat untuk ibunya. Syukurnya semua peralatan ibunya sudah ada di kamar jadi Becca tidak harus ke dapur untuk membuatkan susu ibunya.
Hal itu dilakukan mereka, agar saat ibunya bangun mereka langsung memberikan susu hangat. Karena dengan begitu perut ibunya akan tetap hangat tidak terlalu kosong karena sudah tidak makan berhari-hari.
Cara itu yang mereka gunakan, agar ibunya bisa terus dalam keadaan kenyang dan hangat. Jam berapa pun ibunya bangun, maka Becca sudah siap untuk membuatkan susu hangat untuk ibunya.
Setelah minum susu Hanum kembali tidur, Johan turun dari kasur sesudah memastikan Hanum istrinya sudah terlelap. Becca hanya bisa berdoa agar ibunya cepat pulih, melihat sang ayah yang sangat mencintai ibunya membuat Becca dan Dion sedikit khawatir kalau-kalau ayahnya juga jatuh sakit akibat terus kepikiran dengan kesehatan ibunya.
Mereka kembali tidur, syukurnya sampai pagi tiba mereka semua bisa kembali tertidur dengan sedikit terlelap walau harus terus dalam keadaan berjaga-jaga memantau ibu mereka.
...****************...
Pagi pun tiba, Becca sangat terlelap di samping ibunya sampai lupa kalau dia harus memasak untuk ayah dan Dion. Becca tersentak mendengar suara obrolan Johan dan Dion, Becca langsung bangun membasuh wajahnya dan kemudian ke dapur.
Ternyata di dapur makanan sudah siap, sudah tersedia sayur, ikan di atas meja makan. Becca bisa bernafas lega.
"Siapa tadi yah yang masak??" tanya Becca.
"Ya akulah mbak, siapa lagi yang bisa masak selain ibu dan aku." Ucap Dion.
"Mbak juga bisa masak kok, emang kamu aja yang bisa." Jawab Becca tak mau kalah jika berdebat dengan sang adik.
"Tapi tidak seenak masakan aku kan." Ucap Dion menyombongkan diri.
Becca tidak bisa memungkirinya kalau memang masakan Dion sangat enak. Apapun yang dia masak selalu terasa sangat enak di keluarganya. Becca hanya diam dan memanyunkan bibirnya, melihat kakaknya terdiam membuat Dion merasa menang. Dion tersenyum sumringah melihat kakaknya kalah berdebat dengannya.
"Mbak mulai hari ini aku aja yang masak ya, aku kan gak bisa bangun malam jaga ibu. Cuma kakak dan ayah yang bisa terbangun tiba-tiba jadi aku masak aja ya." Ucap Dion kembali.
"Bagus deh, jadi mbak bisa tidur agak lama." Ucap Becca tersenyum.
"Sudah, sudah makan dulu yuk, ibu masih tidur kak??" tanya ayah.
"Iya yah masih nyenyak banget ibu." Jawab Becca.
"Ya sudah kita aja dulu yang makan ya." Ucap Johan.
Mereka pun makan bersama, setelahnya Dion dan Johan pergi ke pabrik untuk memantau Pabrik. Syukurnya sekarang Dion sudah tidak lagi ke kampus, dia hanya mengerjakan skripsinya di rumah.
Seperti biasa kembali lagi Becca dan ibunya berdua di rumah. Becca mengunci semua pintu, termasuk pintu kamar ibunya saat mereka hanya berdua di rumah, sebelum Becca istirahat, Becca membangunkan ibunya untuk minum susu terlebih dahulu. Setelahnya mereka berdua tidur bersama.
Bersambung..
Terimakasih untuk semua teman-teman yang sudah membaca dan terus mengikuti cerita saya. Semoga teman-teman dapat terhibur dengan cerita-cerita saya, tetap sehat dan selalu semangat untuk kita semua. Love you all ❤️.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments