BAB 11 Tumbal Pesugihan

Karena Rasty yang semakin sering menginap di rumah Becca, malam ini Rasty justru mengajak Becca untuk tidur di rumahnya. Walaupun sulit bagi Becca mendapatkan izin dari ayahnya namun karena bujuk rayu Hanum istrinya Johan pun luluh, dengan syarat hanya satu malam dan setelahnya tidak boleh lagi.

Agar Johan mau melepaskan Becca untuk menginap di rumah Rasty, Becca pun langsung menyetujui apapun yang di katakan Johan ayahnya padanya.

Setelah makan malam, Becca langsung pergi ke rumah Rasty. Rasty yang memang sangat menunggu kedatangan Becca sudah menunggu Becca di teras rumahnya padahal rumah mereka hanya berjarak tiga rumah dan bisa saling melihat. Karena rumah mereka bersebrangan walaupun tidak berhadap-hadapan.

"Kok kamu di luar sih Ras, kan bisa nunggu aku di rumah aja." Ucap Becca.

"Gakpapa, aku mau nungguin kamu di teras aja. Tadi siap makan panas aku rasa di dalam Becca." Jawab Rasty.

"Oh begitu." Ucap Becca.

"Ya udah yuk kita masuk, aku mau curhat tentang pacarku. Makanya aku minta kamu menginap malam ini, karena kalau di rumahmu aku takut terdengar ibu dan ayahmu. Aku takut malu nanti." Ucap Rasty ke Becca.

"Ya Tuhan Ras, kita itu udah dewasa kalau ibu, ayah dengar pastilah mereka sudah maklum. Mereka lebih takut kalau kita tidak membicarakan laki-laki takut kita gak nikah." Jawab Becca sembari tertawa kecil.

Akhirnya mereka pun masuk ke dalam rumah, di dalam rumah ibu dan ayah Rasty masih duduk di ruang tengah. Becca pun memberi salam kepada keduanya. Namun Becca merasa tatapan Robert ayah Rasty berbeda padanya. Di saat itu Becca merinding, namun hanya bisa tersenyum.

Mereka langsung masuk ke dalam kamar Rasty, seperti sahabat pada umumnya mereka langsung duduk di kasur Rasty. Dengan semangat Rasty bercerita mengenai lelaki yang saat ini sedang pdkt dengannya. Becca pun menyambut hangat dan gembira kabar baik dari sahabatnya itu.

Bercerita panjang lebar membuat Becca kehausan, namun Rasty tidak menyediakan minum di kamarnya. Becca tipe orang yang tidak akan menyuruh orang lain selagi dia masih bisa mengerjakannya. Walaupun itu bukan di rumahnya, tapi dari kecil Becca sudah main disana, jadi Becca tau betul letak barang atau perabotan di rumah itu.

"Ras haus nih.." Ucap Becca.

"Mau minum apa??" tanya Rasty.

"Ada apa di kulkas, biar aku ambilkan." Jawab Becca.

"Ada jus jerukku di kulkas, ambil aja sebotol air dingin dan sebotol jus jeruk." Ucap Rasty.

Becca pun keluar kamar untuk mengambil minum. Di ruang tengah Becca masih mendengar televisi menyala yang menandakan kalau ibu dan ayah Rasty sepertinya belum tidur. Walaupun awalnya merinding, Becca tetap dengan pede mengambil minuman ke dapur sendirian karena memang rumah itu tempat bermainnya di kala balita.

Sesampainya di pintu dapur, Becca melihat ada yang berdiri membelakanginya di wastafel tempat pencucian piring. Dan Becca tau siapa sosok itu, itu adalah ibunya Rasty. Sebelum mengambil Becca pun permisi terlebih dahulu.

"Tante, Becca ambil air dingin sama jua jeruk Rasty ya tante." Ucap Becca.

Namun tidak ada jawaban, karena tidak ada jawaban Becca langsung mengambil minuman dan pergi meninggalkan dapur. Becca berpikir mungkin ibu Rasty tidak mendengarnya ataupun sedang tidak ingin bicara.

Sesampainya di kamar Rasty, Becca tidak menanyakan apapun. Mereka mengobrol kembali sembari minum bersama. Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam, sudah mau pagi. Walaupun mereka bukan lagi anak sekolahan, tapi mereka harus bekerja besok pagi.

Rasty dan Becca pun memutuskan untuk tidur, ternyata mereka memiliki kebiasaan yang berbeda saat tidur. Becca tidak bisa tidur jika dalam keadaan terang sedangkan Rasty tidak bisa tidur dalam keadaan gelap.

Syukurnya lampu di kamar Rasty bisa di atur tingkat kecerahannya, bisa terang, bisa redup. Mereka memilih jalan tengah untuk meredupkan lampu tidurnya, walaupun tetap saja Becca harus menutup wajahnya dengan selimut agar bisa tertidur pulas.

...****************...

Becca tersentak, terbangun karena bunyi pintu yang terbuka. Becca mengeluarkan kepalanya dari balik selimut, di bawah lampu yang remang-remang terlihat sosok wanita masuk ke kamar mereka berjalan perlahan menghampiri Rasty.

Becca menyadarkan dirinya ingin memastikan siapa yang masuk ke dalam kamar saat mereka tidur. Sosok itu mendekat dan duduk di dekat kepala Rasty di pinggir kasur.

Saat itu Becca tidur di dekat di dinding, Rastylah yang tidur di pinggir kasur. Mata Becca tidak dapat teralihkan dari sosok itu, Becca tidak bermaksud apa-apa, Becca hanya ingin memastikan wanita itu ibunya Rasty atau bukan.

Becca terus melihat ke arah sosok itu, hingga akhirnya sosok itu sadar dan melirik ke arah Becca. Namun Becca tidak terkejut, karena sosok itu adalah ibunya Rasty. Sosok itu mengisyaratkan kepada Becca untuk kembali tidur sembari tersenyum. Akhirnya Becca tertidur kembali.

Keesokan paginya Becca bangun jam enam pagi bersama Rasty, tidak ada yang aneh dan ganjil baginya. Malam itu Becca bangun melihat ibu Rasty yang masuk ke kamar, Becca pun melupakan kejadian tersebut tanpa bertanya kepada Rasty. Sampai akhirnya Becca menyadari satu hal yang membuatnya bertanya dan mulai berpikir.

Saat mereka ke dapur menghampiri ibu Rasty dengan niat hati ingin membantu menyiapkan sarapan. Setelah selesai menyiapkan sarapan dan duduk bersama di meja makan, Becca dengan spontan berkata.

"Tante potong rambut ya??" tanya Becca dengan spontan karena melihat rambut ibunya Rasty.

"Hah, enggak kok Becca, kenapa nanya gitu??" Jawab Isna ibu Rasty dengan memberikan pertanyaan lagi ke Becca.

"Iya soalnya rambut tante udah pendek, makanya Becca tanya." Jawab Becca.

"Loh rambut tante kan emang selalu segini, udah lama banget tante potong rambut." Ucap ibu Rasty.

Deq, seketika ingatan Becca kembali ke malam dimana Becca melihat Isna ibu Rasty duduk di pinggir kasur. Begitu ingatan itu kembali, Becca pun menyadari satu hal ganjil yang menandakan bahwa yang dia lihat di dapur dan masuk ke kamar Rasty bukanlah sosok asli ibu Rasty.

Becca terdiam dan sayup-sayup kembali mendengar suara ibu Rasty yang berkata padanya. Becca pun menatap ibu Rasty dengan semakin detail dan kini jantungnya berdegup dengan kencang.

"Kamu kenapa sih Becca, pagi-pagi masih ngelindur. Belum sadar sepenuhnya ya. " Ucap ibu Rasty.

Kini Becca hanya dapat tersenyum getir, namun seperti biasa Becca menyimpan semua di dalam pikirannya sendiri, Becca tidak menceritakan apapun kepada Rasty atau ibu Rasty tentang mengapa dia bertanya seperti itu.

Becca hanya menjawab dan menatap ibu Rasty dengan senyumannya dengan jantung yang sudah berpacu dengan sangat kencangnya. Karena kini banyak pertanyaan di dalam benak Becca, tapi satu yang pasti bahwa yang Becca lihat malam itu bukanlah hal yang bisa dia ungkapkan dengan sembarangan.

Bersambung..

Terimakasih untuk semua teman-teman yang sudah singgah ke cerita saya, semoga cerita saya dapat menghibur teman-teman semua. Love you all ❤️.

Terpopuler

Comments

Rani KhAn

Rani KhAn

Makin seru critanya,,jgn lma2 updatenya ya author cantik😍

2023-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Tumbal Pesugihan
2 BAB 2 Tumbal Pesugihan
3 BAB 3 Tumbal Pesugihan
4 BAB 4 Tumbal Pesugihan
5 BAB 5 Tumbal Pesugihan
6 BAB 6 Tumbal Pesugihan
7 BAB 7 Tumbal Pesugihan
8 BAB 8 Tumbal Pesugihan
9 BAB 9 Tumbal Pesugihan
10 BAB 10 Tumbal Pesugihan
11 BAB 11 Tumbal Pesugihan
12 BAB 12 Tumbal Pesugihan
13 BAB 13 Tumbal Pesugihan
14 BAB 14 Tumbal Pesugihan
15 BAB 15 Tumbal Pesugihan
16 BAB 16 Tumbal Pesugihan
17 BAB 17 Tumbal Pesugihan
18 BAB 18 Tumbal Pesugihan
19 BAB 19 Tumbal Pesugihan
20 BAB 20 Tumbal Pesugihan
21 BAB 21 Tumbal Pesugihan
22 BAB 22 Tumbal Pesugihan
23 BAB 23 Tumbal Pesugihan
24 BAB 24 Tumbal Pesugihan
25 BAB 25 Tumbal Pesugihan
26 BAB 26 Tumbal Pesugihan
27 BAB 27 Tumbal Pesugihan
28 BAB 28 Tumbal Pesugihan
29 BAB 29 Tumbal Pesugihan
30 BAB 30 Tumbal Pesugihan
31 BAB 31 Tumbal Pesugihan
32 BAB 32 Tumbal Pesugihan
33 BAB 33 Tumbal Pesugihan
34 BAB 34 Tumbal Pesugihan
35 BAB 35 Tumbal Pesugihan
36 BAB 36 Tumbal Pesugihan
37 BAB 37 Tumbal Pesugihan
38 BAB 38 Tumbal Pesugihan
39 BAB 39 Tumbal Pesugihan
40 BAB 40 Tumbal Pesugihan
41 BAB 41 Tumbal Pesugihan
42 BAB 42 Tumbal Pesugihan
43 BAB 43 Tumbal Pesugihan
44 BAB 44 Tumbal Pesugihan
45 BAB 45 Tumbal Pesugihan
46 BAB 46 Tumbal Pesugihan
47 BAB 47 Tumbal Pesugihan
48 BAB 48 Tumbal Pesugihan
49 BAB 49 Tumbal Pesugihan
50 BAB 50 Tumbal Pesugihan
51 BAB 51 Tumbal Pesugihan
52 BAB 52 Tumbal Pesugihan
Episodes

Updated 52 Episodes

1
BAB 1 Tumbal Pesugihan
2
BAB 2 Tumbal Pesugihan
3
BAB 3 Tumbal Pesugihan
4
BAB 4 Tumbal Pesugihan
5
BAB 5 Tumbal Pesugihan
6
BAB 6 Tumbal Pesugihan
7
BAB 7 Tumbal Pesugihan
8
BAB 8 Tumbal Pesugihan
9
BAB 9 Tumbal Pesugihan
10
BAB 10 Tumbal Pesugihan
11
BAB 11 Tumbal Pesugihan
12
BAB 12 Tumbal Pesugihan
13
BAB 13 Tumbal Pesugihan
14
BAB 14 Tumbal Pesugihan
15
BAB 15 Tumbal Pesugihan
16
BAB 16 Tumbal Pesugihan
17
BAB 17 Tumbal Pesugihan
18
BAB 18 Tumbal Pesugihan
19
BAB 19 Tumbal Pesugihan
20
BAB 20 Tumbal Pesugihan
21
BAB 21 Tumbal Pesugihan
22
BAB 22 Tumbal Pesugihan
23
BAB 23 Tumbal Pesugihan
24
BAB 24 Tumbal Pesugihan
25
BAB 25 Tumbal Pesugihan
26
BAB 26 Tumbal Pesugihan
27
BAB 27 Tumbal Pesugihan
28
BAB 28 Tumbal Pesugihan
29
BAB 29 Tumbal Pesugihan
30
BAB 30 Tumbal Pesugihan
31
BAB 31 Tumbal Pesugihan
32
BAB 32 Tumbal Pesugihan
33
BAB 33 Tumbal Pesugihan
34
BAB 34 Tumbal Pesugihan
35
BAB 35 Tumbal Pesugihan
36
BAB 36 Tumbal Pesugihan
37
BAB 37 Tumbal Pesugihan
38
BAB 38 Tumbal Pesugihan
39
BAB 39 Tumbal Pesugihan
40
BAB 40 Tumbal Pesugihan
41
BAB 41 Tumbal Pesugihan
42
BAB 42 Tumbal Pesugihan
43
BAB 43 Tumbal Pesugihan
44
BAB 44 Tumbal Pesugihan
45
BAB 45 Tumbal Pesugihan
46
BAB 46 Tumbal Pesugihan
47
BAB 47 Tumbal Pesugihan
48
BAB 48 Tumbal Pesugihan
49
BAB 49 Tumbal Pesugihan
50
BAB 50 Tumbal Pesugihan
51
BAB 51 Tumbal Pesugihan
52
BAB 52 Tumbal Pesugihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!