BAB 6 Tumbal Pesugihan

Becca yang sulit tidur berusaha terus untuk tidur dengan memejamkan matanya. Akhirnya Becca merasa dia mulai mengantuk dan semakin lama dia pun tertidur.

Namun baru saja rasanya Becca tertidur, Becca bermimpi buruk kembali. Kini dalam mimpinya, dia merasakan sesak yang luar biasa.

Becca bermimpi dia melihat dirinya yang sedang tidur di ruang tengah. Namun anehnya dalam mimpinya Becca melihat bahwa dirinya terbangun, saat Becca melihat dirinya terbangun Becca juga melihat ada sosok duduk di sampingnya.

Becca yang sadar bahwa ini adalah mimpi, mencoba memperjelas sosok apa yang sedang duduk di sampingnya. Semakin jelas sosok itu terlihat oleh Becca, Becca melihat sosok wanita dengan rambut panjang dan kukunya yang berwarna hitam panjang.

Becca yang melihat dirinya di dalam mimpi itu membelakangi sosok tersebut. Becca melihat sosok itu melihat ke jari-jarinya dan kemudian mau mencekik Becca yang tertidur.

Dalam mimpi itu, Jelas Becca sangat kaget dan takut. Becca mencoba menghentikan makhluk itu agar tidak mencekik dirinya yang dia lihat di dalam mimpinya. Namun tiba-tiba sosok yang tadinya membelakanginya dengan cepat melihat ke arahnya.

Dalam mimpi itu, Becca yang terkejut spontan berteriak sekuat tenaganya. Tadinya Becca pikir mimpi itu berakhir, namun ternyata Becca yang terbangun dari mimpinya yang melihat dirinya sendiri justru melihat makhluk itu nyata di hadapannya.

Kini Becca bisa melihat wajahnya, Becca yang mengira masih di dalam mimpi mencoba melihat ke arah adik dan ibunya, namun Becca sama sekali tidak bisa bergerak Becca hanya bisa melirik dengan ekor matanya.

Dan kini Becca sadar bahwa dia tidak lagi berada di alam mimpi. Becca sekuat tenaga mencoba bergerak namun yang ada tubuhnya semakin menegang kaku. Becca kini bertatapan dengan sosok itu, Becca dapat melihat jelas wajah sosok itu yang hancur setengah dan mengeluarkan darah.

Bau amis dan busuk pun kini memenuhi ruangan itu. Becca ingin sekali berteriak minta tolong namun suaranya tidak bisa keluar sedikit pun. Dengan tersenyum dan perlahan sosok itu menggerakkan tangannya mengarah ke leher Becca.

Becca yang ketakutan setengah mati ingin sekali memilih untuk menutup matanya, namun sialnya tubuhnya tidak sesuai dengan perintahnya. Tanpa dapat mengalihkan pandangan Becca hanya bisa menangis sambil bertatapan dengan makhluk yang ingin mencekiknya.

Sejengkal lagi saja leher Becca dapat di gapainya, air mata Becca banjir dengan isak tangis yang tertahan. Namun saat hampir mengenai leher Becca, Becca meminta pertolongan kepada Tuhan. Tiba-tiba makhluk itu tidak bisa menggapai leher Becca.

Lagi-lagi Becca melihat ada dinding bening yang menghalangi makhluk itu untuk menyentuh Becca, maka semakin keras pula Becca berdoa dan meminta pertolongan Yang Maha Kuasa.

Akhirnya makhluk itu tidak bisa menggapai Becca, namun terlihat raut marah yang menyala dari makhluk itu. Tiba-tiba makhluk itu berteriak tepat di wajah Becca, teriakan yang melengking diikuti bau amis dan busuk yang keluar dari mulutnya yang terbuka membuat Becca semakin terasa sesak.

Seketika makhluk itu pun menghilang, Becca yang berusaha bangun kini bisa bangun dari tidurnya. Becca menangis, dan terbatuk karena sesak di dadanya. Batuknya yang hebat membangunkan ayah dan Dion.

Ayah terkejut melihat Becca batuk sembari menangis dengan wajah yang sudah merah padam.

"Becca, Becca, kamu kenapa nak??" tanya ayah panik.

Becca hanya bisa menangis merangkak menghampiri ayahnya dengan terus batuk. Becca merangkak ke tempat dimana ayahnya tidur dengan berurai air mata.

Ayah Becca langsung memerintahkan Dion untuk mengambil air hangat untuk kakaknya.

"Dion, cepat ambilkan air hangat untuk kakakmu." Perintah ayah.

Dengan sigap Dion langsung bangun dan mengambil air hangat di dapur untuk kakaknya. Dion langsung memberikan air itu kepada ayahnya.

Begitu sampai di tangan ayah, ayah mendoakan air yang akan diberikan kepada Becca. Dengan tubuh bergetar hebat dan batuk yang semakin mereda, Becca dengan perlahan meminum air yang diberikan ayahnya.

Setelah minum, batuk Becca pun berhenti. Becca langsung memeluk ayahnya dengan tubuh bergetar. Sang ayah yang panik langsung memeluk Becca dengan sangat erat.

"Kamu kenapa nak??" tanya ayah Becca dalam kecemasan.

Becca hanya bisa menangis dan semakin kencang memeluk ayahnya tanpa mengatakan apapun. Ayah yang tidak mau mendesak Becca akhirnya membiarkan Becca tenang dalam pelukannya.

Karena kelelahan akibat menangis, Becca pun tertidur dalam pelukan ayahnya. Ayah yang merasa putrinya sudah terlelap pun dengan perlahan melepaskan Becca dari pelukannya agar dapat tidur dengan nyaman.

Dion dan ayah yang terkejut melihat kondisi Becca hanya bisa saling tatap penuh kecemasan. Melihat putranya yang sepertinya masih mengantuk, ayah memerintahkan untuk Dion tidur kembali.

"Dion, tidurlah kembali masih jam 2 pagi sekarang." Ucap ayah.

"Ayah tidak tidur??" tanya Dion.

"Sebentar lagi, setelah merokok sebatang ayah akan tidur." Jawab ayah.

Dion yang memang masih sangat mengantuk pun kembali tertidur. Ayah, tidak bisa tidur kembali, ayah hanya merokok sembari melihat keluarga kecilnya tidur.

Dengan pikiran yang sangat rumit ayah merenung sembari mencari jalan keluar dari apa yang terjadi kepada keluarganya. Ayah hanya bisa menghela nafas panjang dan berdoa kepada Tuhan, agar di beri petunjuk untuk mengakhiri semua hal aneh yang terjadi kepada keluarganya.

...****************...

Pagi pun tiba, lagi-lagi ayah, Dion dan Ibu bangun lebih dulu dari Becca. Namun pagi ini saat hendak bangun Becca merasa tubuhnya sangat sakit seperti di tusuk-tusuk jarum. Becca juga merasakan pusing yang sangat hebat.

"Duh, aku kenapa begini ya." Ucap Beca dalam hati.

Dengan samar Becca yang duduk melihat ada seseorang yang mau menghampirinya. Saat sosok itu semakin dekat, Becca dapat melihat jelas dan ternyata itu adalah ibunya.

"Kak, kamu kenapa bisa demam begini sih??" tanya ibu Becca yang menyentuhnya dengan lembut.

Becca yang merasa ibunya seperti ibu yang dia kenal, dengan spontan Becca langsung memeluk ibunya dan menangis. Karena dia sangat merindukan ibunya yang normal.

"Kakak, kenapa begini sih. Ih udah bisa kawin juga sakit demam doang malah nangis gini meluk ibunya." Ucap ibu Becca padanya.

Bukannya tangisannya mereda, malah semakin deras. Melihat putrinya yang aneh, Ibu Becca berteriak memanggil sang ayah dengan nada bercanda.

"Ayah, ayah lihat ni putrimu udah mau kawin masih manja begini ke ibunya." Ucap ibu Becca.

Ayah yang mendengar dan melihat hal itu hanya bisa tersenyum dan sedikit tertawa. Namun dalam selip tawanya ada air mata yang mengalir juga. Ayah tau persis mengapa Becca bertingkah seperti itu, ayah tau bahwa Becca sangat merindukan ibunya yang normal seperti saat ini.

Bersambung..

Semoga cerita saya dapat menghibur di waktu luang teman-teman ya. Terimakasih sudah mampir ke cerita saya, Love you all 🥰.

Terpopuler

Comments

Rani KhAn

Rani KhAn

Kasihan Becca

2023-01-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Tumbal Pesugihan
2 BAB 2 Tumbal Pesugihan
3 BAB 3 Tumbal Pesugihan
4 BAB 4 Tumbal Pesugihan
5 BAB 5 Tumbal Pesugihan
6 BAB 6 Tumbal Pesugihan
7 BAB 7 Tumbal Pesugihan
8 BAB 8 Tumbal Pesugihan
9 BAB 9 Tumbal Pesugihan
10 BAB 10 Tumbal Pesugihan
11 BAB 11 Tumbal Pesugihan
12 BAB 12 Tumbal Pesugihan
13 BAB 13 Tumbal Pesugihan
14 BAB 14 Tumbal Pesugihan
15 BAB 15 Tumbal Pesugihan
16 BAB 16 Tumbal Pesugihan
17 BAB 17 Tumbal Pesugihan
18 BAB 18 Tumbal Pesugihan
19 BAB 19 Tumbal Pesugihan
20 BAB 20 Tumbal Pesugihan
21 BAB 21 Tumbal Pesugihan
22 BAB 22 Tumbal Pesugihan
23 BAB 23 Tumbal Pesugihan
24 BAB 24 Tumbal Pesugihan
25 BAB 25 Tumbal Pesugihan
26 BAB 26 Tumbal Pesugihan
27 BAB 27 Tumbal Pesugihan
28 BAB 28 Tumbal Pesugihan
29 BAB 29 Tumbal Pesugihan
30 BAB 30 Tumbal Pesugihan
31 BAB 31 Tumbal Pesugihan
32 BAB 32 Tumbal Pesugihan
33 BAB 33 Tumbal Pesugihan
34 BAB 34 Tumbal Pesugihan
35 BAB 35 Tumbal Pesugihan
36 BAB 36 Tumbal Pesugihan
37 BAB 37 Tumbal Pesugihan
38 BAB 38 Tumbal Pesugihan
39 BAB 39 Tumbal Pesugihan
40 BAB 40 Tumbal Pesugihan
41 BAB 41 Tumbal Pesugihan
42 BAB 42 Tumbal Pesugihan
43 BAB 43 Tumbal Pesugihan
44 BAB 44 Tumbal Pesugihan
45 BAB 45 Tumbal Pesugihan
46 BAB 46 Tumbal Pesugihan
47 BAB 47 Tumbal Pesugihan
48 BAB 48 Tumbal Pesugihan
49 BAB 49 Tumbal Pesugihan
50 BAB 50 Tumbal Pesugihan
51 BAB 51 Tumbal Pesugihan
52 BAB 52 Tumbal Pesugihan
Episodes

Updated 52 Episodes

1
BAB 1 Tumbal Pesugihan
2
BAB 2 Tumbal Pesugihan
3
BAB 3 Tumbal Pesugihan
4
BAB 4 Tumbal Pesugihan
5
BAB 5 Tumbal Pesugihan
6
BAB 6 Tumbal Pesugihan
7
BAB 7 Tumbal Pesugihan
8
BAB 8 Tumbal Pesugihan
9
BAB 9 Tumbal Pesugihan
10
BAB 10 Tumbal Pesugihan
11
BAB 11 Tumbal Pesugihan
12
BAB 12 Tumbal Pesugihan
13
BAB 13 Tumbal Pesugihan
14
BAB 14 Tumbal Pesugihan
15
BAB 15 Tumbal Pesugihan
16
BAB 16 Tumbal Pesugihan
17
BAB 17 Tumbal Pesugihan
18
BAB 18 Tumbal Pesugihan
19
BAB 19 Tumbal Pesugihan
20
BAB 20 Tumbal Pesugihan
21
BAB 21 Tumbal Pesugihan
22
BAB 22 Tumbal Pesugihan
23
BAB 23 Tumbal Pesugihan
24
BAB 24 Tumbal Pesugihan
25
BAB 25 Tumbal Pesugihan
26
BAB 26 Tumbal Pesugihan
27
BAB 27 Tumbal Pesugihan
28
BAB 28 Tumbal Pesugihan
29
BAB 29 Tumbal Pesugihan
30
BAB 30 Tumbal Pesugihan
31
BAB 31 Tumbal Pesugihan
32
BAB 32 Tumbal Pesugihan
33
BAB 33 Tumbal Pesugihan
34
BAB 34 Tumbal Pesugihan
35
BAB 35 Tumbal Pesugihan
36
BAB 36 Tumbal Pesugihan
37
BAB 37 Tumbal Pesugihan
38
BAB 38 Tumbal Pesugihan
39
BAB 39 Tumbal Pesugihan
40
BAB 40 Tumbal Pesugihan
41
BAB 41 Tumbal Pesugihan
42
BAB 42 Tumbal Pesugihan
43
BAB 43 Tumbal Pesugihan
44
BAB 44 Tumbal Pesugihan
45
BAB 45 Tumbal Pesugihan
46
BAB 46 Tumbal Pesugihan
47
BAB 47 Tumbal Pesugihan
48
BAB 48 Tumbal Pesugihan
49
BAB 49 Tumbal Pesugihan
50
BAB 50 Tumbal Pesugihan
51
BAB 51 Tumbal Pesugihan
52
BAB 52 Tumbal Pesugihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!