Selesai makan malam, Becca mengajak ayahnya untuk berbincang dengannya berdua di teras rumah. Ayahnya menyetujui ajakan Becca, karena memang banyak yang mau di bicarakan ayah kepada Becca.
"Yah, apa yang sudah terjadi. Kenapa ibu seperti itu yah, ibu sakit apa sebenarnya??" tanya Rebecca.
"Sebentar, ayah akan ambil berkas rumah sakit ibumu." Jawab ayah.
Mendengar ucapan ayah Rebecca sedikit lega, karena ternyata ayah sudah membawa ibu ke rumah sakit untuk di periksa. Ayah menaruh berkas di meja di hadapan Rebecca, berkas yang cukup banyak membuat Rebecca bingung.
"Kok banyak banget yah, berkas ibu??" tanya Becca heran.
"Lihat saja dulu, itu semua hasil periksa kesehatan lengkap ibumu dari lima rumah sakit." Jawab ayah sambil menghidupkan rokoknya.
"Lima rumah sakit yah?? banyak sekali." Ucap Becca spontan karena kaget.
Rebecca mengamati dan membaca satu per satu hasil pemeriksaan kesehatan ibunya. Tidak ada penyakit spesifik disana, malah semua hasil pemeriksaan tertera normal membuat Rebecca semakin kebingungan.
"Yah, semuanya normal hasil pemeriksaannya. Tapi kenapa ibu seperti itu?? apa gak sebaiknya kita bawa saja ke rumah sakit di Malaysia pa??" Usul Becca.
"Kamu taukan semua rumah sakit itu yang terbaik di Bandung dan Jakarta. Semua hasilnya sama, untuk apa jauh-jauh jika hasilnya juga sama." Ucap ayah.
Ayah benar, ayah sudah berusaha membawa ibunya ke rumah sakit ternama dan terkenal bagus semua. Tapi tidak ada hasil yang menunjukkan bahwa ibunya sakit. Rebecca terdiam, meletakkan semua berkas itu di atas meja.
"Ayah tau, pasti pikiran kamu mengapa ibu tidak di rawat di rumah sakit saja. Ibu sudah pernah di rawat di rumah selama sebulan ayah dengan perawatan yang hampir sama di rumah sakit. Tapi tetap saja ibumu seperti itu, tidak ada perubahannya."
"Mengapa ayah memutuskan menghentikan pengobatan ibu?? kalau memang belum ada perkembangan dengan kesehatan ibu." Tanyaku.
"Ayah takut Becca, takut keadaan ibumu semakin parah dengan terus di masukkan obat-obatan sementara ibumu sulit sekali untuk makan hanya mau minum saja." Jawab ayah.
Rebecca menghela nafasnya, apa yang dikatakan ayahnya ada benarnya juga. Jika terus ibu di beri obat dengan dosis yang semakin tinggi, jelas itu akan membahayakan ibu.
"Yah sebenarnya apa yang terjadi pada ibu, selama Becca merantau ayah tidak pernah mengatakan apapun pada Becca. Sekarang coba ayah ceritakan semuanya dari awal. Oia yah, sebelum itu, Becca lihat om Robert buka usaha ya.." Ucap Becca.
"Iya dia sudah buka usaha, kamu mau dengar yang mana dulu?? Tentang ibumu atau si Robert??" tanya ayah.
"Ceritakan saja semuanya dari awal ayah, mengapa ibu bisa seperti ini." Jawab Becca.
Ayah Rebecca pun mulai menceritakan awal mula, dan keadaan ibunya yang tiba-tiba menjadi aneh dan berakhir seperti ini.
...****************...
Keluarga Rebecca dengan keluarga Robert sangat dekat, bahkan Rebecca bersahabat dengan anak satu-satunya Robert yang perempuan bernama Rasty. Mereka sudah dekat sejak kecil, hal itu di karenakan ayah mereka juga sudah bersahabat sejak SMA hingga saat ini.
Sampai-sampai saat menikah dan berumah tangga pun, memutuskan tinggal satu desa dan bertetangga. Begitulah kedekatan kedua keluarga ini. Ayah Rebecca hanya menceritakan bahwa ibunya awalnya demam tinggi, setelah demamnya sembuh saat itulah ibunya terkadang tidak mau makan, pandangannya kosong.
Namun saat siang hari ibunya normal, makan seperti biasa menjelang jam 6 sore ibunya kembali berubah sampai pagi hari jam 10 pagi baru normal kembali. Itu terus yang terjadi dengan ibunya selama dua minggu, ayah mengatakan tidak sanggup karena ternyata banyak pekerjaannya yang jadi terbengkalai akibat takut meninggalkan ibu sendirian.
Ayah Rebecca pun berjanji akan tetap memberikan uang kepada Rebecca perminggu, oleh karenanya Rebecca di minta untuk fokus mengurus ibunya dan tidak lagi bekerja. Setelah bercerita panjang lebar ayah menyuruh Becca untuk istirahat karena memang waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
Ayah dan Becca pun masuk ke dalam rumah, Becca melihat Dion dan ibu sudah tertidur pulas. Ayah pun mengambil posisi dekat dengan Dion dan tidur. Sebelum tidur Becca memberikan pesan kepada Rasty.
"Ras, aku udah pulang, aku tidak balik merantau lagi. Kalau besok ada waktu kita ketemu yuk. Aku kangen nih." Tulis Rasty di room chatting mereka.
Tak lama. Rasty ternyata juga belum tidur, Rasty membalas pesan Becca dengan sangat bersemangat.
"Besok aku ke rumah ya, kamu jangan kemana-mana aku juga rindu. Besok aku akan minta waktu cuti dua hari dengan ayahku."
"Enak ya kerja dengan ayah, cutinya bisa kapan aja." Balas Becca.
"Iya dong, kalau mau yuk bekerja dengan ayahku, hahaha." Jawab Rasty.
"Bener ya, ya sudah besok kita bahas lagi ya Asty. Sudah malam tidur sana."
"Iya, kamu juga ya Becca.."
"Iyaa.." Jawab Becca.
Setelahnya Becca pun menyelimuti dirinya dan tidur tepat di samping ibunya. Karena sudah sangat kelelahan Becca langsung tertidur dengan pulas. Namun sayang, bukannya tidur dengan nyenyak dan nyaman. Becca malah mengalami mimpi buruk yang membuatnya bingung namun sedikit ketakutan. Karena sebelumnya Becca sangat jarang sekali bermimpi hal aneh.
Malam itu Becca bermimpi, Becca bermimpi dia berada di tengah hutan yang cukup lebat. Namun yang membuat Becca tidak takut di mimpinya itu langit sangat terang karena cahaya bulan yang sangat terang.
Di mimpinya yang berada di tengah hutan, Becca melihat ada jalan setapak yang cukup luas. Becca mengamati sekeliling hutan yang tidak dia kenali itu. Namun tiba-tiba di balik pohon yang rindang ada sepasang mata menyala, awalnya Beca mengira itu hanyalah kunang-kunang. Namun semakin lama cahaya yang tadinya kuning berubah menjadi merah dan kemudian menjadi warna putih.
Mata itu semakin jelas dan semakin banyak, tidak hanya ada dua tapi sudah semakin banyak. Becca terkejut dan melihat ke kiri dan ke kanan. titik yang menyala itu semakin jelas bahwa itu bukanlah kunang-kunang melainkan sepasang mata. Becca mulai kebingungan dan gugup namun yang dia lakukan hanya mengamati dan melihat ke kanan dan ke kiri.
Yang tadinya hanya beberapa pasang mata, kini wujud pun terlihat oleh Becca, Becca melihat banyak sekali kera putih yang jongkok di dahan-dahan pohon menatap tajam ke arahnya. Spontan melihat kumpulan kera putih yang mengepungnya Becca langsung berlari sangat kencang.
Namun Becca tidak tau dia harus berlari ke arah mana, Becca hanya mengikuti langkah kakinya yang membawanya entah kemana. Hingga tiba-tiba dia sudah berada di depan rumahnya, dia melihat rumahnya dan kemudian langsung memanjat pagar besinya dan loncat ke dalam.
Di saat Becca sudah berada di rumahnya, Becca melihat kera yang tadinya mengejarnya sangat banyak kini hanya tinggal 3 di depan rumahnya, dua kera putih kecil dan satu yang besar. Namun Becca melihat kera-kera itu hanya berdiri melihat ke arah Becca, tidak mengejarnya sampai ke rumahnya. Nafas Becca tidak karuan, jantungnya berdetak sangat cepat, Becca saling tatap dengan kera-kera itu seperti menunggu apa selanjutnya yang akan terjadi padanya.
To be continue..
Terimakasih sudah mampir ke cerita saya, semoga cerita saya dapat menghibur teman-teman semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Triee Cimoed
sangat senang
2024-08-01
0
TIARA
iya. seru. membaca. novel
2024-04-14
2