BAB 20 Tumbal Pesugihan

Malam itu Hasan, Johan dan Dion langsung bersiap dan bergegas untuk pergi. Walaupun Johan menawarkan untuk Hasan beristirahat di rumah sehari dia menolaknya, karena memang yang dia lihat dari mata batinnya kakaknya sudah mati di setengah tubuhnya.

Hasan tidak menceritakan apapun yang dia lihat dengan mata batinnya, dia takut tidak ada semangat dari Johan dan Dion untuk kesembuhan Hanum. Untuk menghindari keputusasaan Hasan menyimpan semua yang dia ketahui.

Di perjalanan Hasan langsung menelepon temannya itu, meminta bantuan doa agar mereka selamat di perjalanan. Karena memang yang dirasakan Hasan saat di perjalanan sangat mencekam. Banyak makhluk yang mau menyerang Dion secara pikiran dengan membuat ragu, mengantuk, atau merasa sangat lelah sehingga menghalangi mereka sampai di tujuan.

Terlihat sepanjang perjalanan Dion yang menyetir beberapa kali gelisah dengan membuka kaca mobil karena merasa udara sangat pengap dan panas. Terkadang Dion juga merasakan gas mobilnya sangat berat membuatnya sangat kelelahan.

Sampai suatu ketika Dion mengeluh kepada pamannya tidak sanggup melanjutkan perjalanan dan mau tidur di hotel satu malam. Sedangkan Hasan tau waktu untuk kakaknya tidak lagi banyak.

"Paman, capek banget aku. Kita istirahat di hotel tidak bisa?? untuk tidur 2 jam saja. Kakiku sangat sakit paman." Ucap Dion dengan menghela nafas kasar karena memang merasa sangat lelah.

"Baca doa dek, ingat ibumu butuh obat segera. Tahan ya, sadar dek, sadar, baca doa jangan putus. Kalau kita telat, kita akan menyesal nanti." Jawab Hasan.

Seketika seperti disadarkan Dion sadar, mengelus dadanya dan membaca doa sepanjang perjalanan. Karena merasa aneh dengan tubuhnya Dion pun menghidupkan doa-doa dari handphonenya agar terputar terus menerus.

Walaupun masih terasa gelisah, namun doa-doa yang di putar Dion membantu sedikit menenangkan dan membuat Dion fokus ke tujuannya. Johan pun tak putus-putusnya terus berdoa sepanjang perjalanan.

Setengah perjalanan Hasan melihat keponakannya sudah mengantuk, takut membahayakan mereka. Hasan memilih untuk menggantikan Dion, tadinya Johan yang mau menggantikan Dion. Namun Hasan melihat raut wajah abangnya itu penuh kegelisahan, jelas hal itu akan membawa dampak buruk bagi mereka jika memaksakan Johan mengendarai dengan perasaan seperti itu.

Oleh karenanya Hasan berkeras agar dia yang membawa mobil sampai di tujuan, karena memang sudah setengah jalan tidak terlalu jauh lagi. Mereka memperkirakan jam lima pagi mereka akan sampai di tujuan.

Namun apa daya perkiraan-perkiraan yang mereka pikirkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Yang tadinya mereka pikir akan sampai satu jam lagi, ternyata mereka tidak sampai-sampai hingga dua jam lebih. Mereka terus melewati jalan yang sama sebanyak tiga kali, awalnya tidak ada yang sadar sampai akhirnya Hasan mencoba menandai titik di putaran yang kedua dan benar saja mereka samapi di titik awal ketiga kalinya.

Hasan langsung memberhentikan mobilnya, Hasan melihat jam di tangannya masih menunjukkan pukul lima subuh. Karena tidak tau mereka berada dimana, Hasan menoleh ke samping dan ke belakang dia dapati abang dan keponakannya tertidur.

Tanpa berpikir Hasan langsung membangunkan mereka, saat semua sudah tersadar Hasan menceritakan bahwa mereka sudah tersasar dan terus keliling di jalan ini. Memang di jam Hasan menunjukkan pukul lima subuh namun jamnya tidak bergerak sedetik pun dari pertama dia melihat jam.

Hasan mulai meyakini bahwa mereka bukanlah di alam manusia sesungguhnya. Jalan mereka seperti di gelapkan, syukurnya Hasan tersadar. Mereka memutuskan untuk beribadah dan berdoa di dalam mobil. Di akhir doa mereka bertiga seketika keadaan yang tadi sangat gelap berubah sangat terang.

Melihat hal itu bersamaan membuat Johan dan Dion terpaku, namun tidak lupa mereka mengucapkan syukur yang luar biasa, namun mereka sangat terkejut karena ternyata sudah pukul delapan pagi dan mereka berada di tengah jalan yang penuh pepohonan rindang. Hasan mencoba melajukan mobilnya dengan jalan terus lurus, tidak sampai satu jam mereka berada di depan rumah teman Hasan yang akan membantunya.

Mereka mengucapkan syukur kembali berharap mereka belum terlambat. Entah melewati jalan yang mana, tiba-tiba mereka sudah di depan rumah teman Hasan. Aneh namun mencoba di tepisnya.

...****************...

Di rumah yang tinggal hanya Anna, Hanum dan Becca. Ternyata tidak hanya Hasan, Johan dan Dion yang mengalami gangguan selama perjalanan. Anna dan Becca juga merasakan gangguan.

Namun berbeda dengan Hasan, Johan dan Dion yang merasakan efek gangguan setelah setengah perjalanan di jam dua belas malam. Yang tinggal di rumah khususnya bagi Anna dan Becca mereka mengalami gangguan pukul dua malam sampai adzan subuh berkumandang.

Mereka bertiga yang tidur di ruang tengah pun tidak bisa tertidur. Becca dan Anna merasakan perasaan gelisah yang hebat. Mereka hanya duduk sembari minum kopi yang sudah di buatkan oleh Becca.

Mereka juga takut tertidur, jika ada hal yang terjadi pada Hanum dan mereka tidak mengetahuinya. Namun sebelum dini hari, saat Johan dan lainnya baru berangkat, Becca terkejut dengan pertanyaan sang bibi.

"Sebelum ibumu jadi separah ini, apa ada seseorang yang datang berkunjung ke rumah kalian??" tanya Anna serius.

Deq, jantung Becca berpacu dengan cepat seketika wajah sahabatnya Rasty terlintas di pikirannya. Karena memang Rasty lah yang terakhir main bersamanya di kamar ayah, ibunya.

Saat Rasty mulai terlintas di pikirannya, Becca menyadari satu hal. Sampai detik ini Rasty belum terlihat lagi, bahkan tidak menghubunginya sama sekali lewat chatting atau sekedar menelepon mengajak bermain seperti biasanya.

"Apa ada Becca??" tanya Anna membuyarkan lamunan Becca.

"Ada bi.." Jawab Becca sendu.

"Siapa yang terakhir datang ke rumah??" tanya Anna.

"Rasty bi, anak om Robert." Jawab Becca.

Anna dan Hasan memang sudah memiliki feeling sejak mengetahui keadaan Hanum yang seperti itu. Karena memang saat Robert membuka usaha yang sama dengan Johan, Robert ada menawarkan suatu hal pada Johan yang akhirnya membuat hubungan keduanya menjadi renggang sampai detik ini.

"Ngapain dia ke rumah, dia tau ibu sakit??" tanya Anna semakin detail.

"Tau bi, Becca cerita semua hal pada Rasty. Tapi bi, Rasty juga pernah dua kali menginap di rumah sebelum akhirnya tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Bi, sebenarnya ada hal yang belum Becca ceritakan ke ayah mengenai keluarga Rasty." Ucap Becca spontan kepada bibinya.

Awalnya Becca sama sekali tidak mau menceritakan hal yang dia lihat di rumah Rasty kepada siapapun, tapi entah mengapa saat bersama bibinya Becca terdorong untuk memberitahukan bibinya mengenai hal itu.

"Apa itu, ceritakan pada bibi sekarang." Ucap Anna tegas.

Becca pun akhirnya menceritakan kepada Anna tentang apa yang dia lihat di rumah Rasty. Namun Becca juga jujur tidak berani menceritakan ke ayahnya karena takut ayahnya jadi melarangnya berteman dengan Rasty. Sementara Becca tidak tau yang dilihatnya nyata atau mimpi, Becca masih ragu takut menjadi fitnah untuk keluarga Rasty.

Mendengar ucapan keponakannya Anna hanya bisa menghela nafas kasar, karena memang semenjak menikah dengan Hasan, entah mengapa Anna menjadi sedikit peka mengenai hal gaib. Bisa merasakan dan bahkan bisa melihat kejadian yang di ceritakan seseorang kepadanya apakah cerita itu benar adanya atau hanya mengarang.

Anna jadi bisa melihat hal itu jelas, jika cerita itu nyata maka gambaran akan kejadian yang sama akan terlihat oleh Anna. Namun jika hal itu tidak benar adanya, maka Anna tidak akan melihat apapun.

Anna menghela nafas kasar karena tau apa yang di ceritakan keponakannya itu benar adanya dan nyata yang Becca alami bukan sekedar mimpi.

Apakah yang sebenarnya terjadi, apakah semua ada hubungannya dengan Rasty??

Ikuti terus ceritanya ya teman-teman, terimakasih sudah setia dan mendukung karya saya. Jangan lupa like, komen dan vote nya ya teman-teman. Karena dukungan kalian adalah semangat saya. Terimakasih 🥰.

Episodes
1 BAB 1 Tumbal Pesugihan
2 BAB 2 Tumbal Pesugihan
3 BAB 3 Tumbal Pesugihan
4 BAB 4 Tumbal Pesugihan
5 BAB 5 Tumbal Pesugihan
6 BAB 6 Tumbal Pesugihan
7 BAB 7 Tumbal Pesugihan
8 BAB 8 Tumbal Pesugihan
9 BAB 9 Tumbal Pesugihan
10 BAB 10 Tumbal Pesugihan
11 BAB 11 Tumbal Pesugihan
12 BAB 12 Tumbal Pesugihan
13 BAB 13 Tumbal Pesugihan
14 BAB 14 Tumbal Pesugihan
15 BAB 15 Tumbal Pesugihan
16 BAB 16 Tumbal Pesugihan
17 BAB 17 Tumbal Pesugihan
18 BAB 18 Tumbal Pesugihan
19 BAB 19 Tumbal Pesugihan
20 BAB 20 Tumbal Pesugihan
21 BAB 21 Tumbal Pesugihan
22 BAB 22 Tumbal Pesugihan
23 BAB 23 Tumbal Pesugihan
24 BAB 24 Tumbal Pesugihan
25 BAB 25 Tumbal Pesugihan
26 BAB 26 Tumbal Pesugihan
27 BAB 27 Tumbal Pesugihan
28 BAB 28 Tumbal Pesugihan
29 BAB 29 Tumbal Pesugihan
30 BAB 30 Tumbal Pesugihan
31 BAB 31 Tumbal Pesugihan
32 BAB 32 Tumbal Pesugihan
33 BAB 33 Tumbal Pesugihan
34 BAB 34 Tumbal Pesugihan
35 BAB 35 Tumbal Pesugihan
36 BAB 36 Tumbal Pesugihan
37 BAB 37 Tumbal Pesugihan
38 BAB 38 Tumbal Pesugihan
39 BAB 39 Tumbal Pesugihan
40 BAB 40 Tumbal Pesugihan
41 BAB 41 Tumbal Pesugihan
42 BAB 42 Tumbal Pesugihan
43 BAB 43 Tumbal Pesugihan
44 BAB 44 Tumbal Pesugihan
45 BAB 45 Tumbal Pesugihan
46 BAB 46 Tumbal Pesugihan
47 BAB 47 Tumbal Pesugihan
48 BAB 48 Tumbal Pesugihan
49 BAB 49 Tumbal Pesugihan
50 BAB 50 Tumbal Pesugihan
51 BAB 51 Tumbal Pesugihan
52 BAB 52 Tumbal Pesugihan
Episodes

Updated 52 Episodes

1
BAB 1 Tumbal Pesugihan
2
BAB 2 Tumbal Pesugihan
3
BAB 3 Tumbal Pesugihan
4
BAB 4 Tumbal Pesugihan
5
BAB 5 Tumbal Pesugihan
6
BAB 6 Tumbal Pesugihan
7
BAB 7 Tumbal Pesugihan
8
BAB 8 Tumbal Pesugihan
9
BAB 9 Tumbal Pesugihan
10
BAB 10 Tumbal Pesugihan
11
BAB 11 Tumbal Pesugihan
12
BAB 12 Tumbal Pesugihan
13
BAB 13 Tumbal Pesugihan
14
BAB 14 Tumbal Pesugihan
15
BAB 15 Tumbal Pesugihan
16
BAB 16 Tumbal Pesugihan
17
BAB 17 Tumbal Pesugihan
18
BAB 18 Tumbal Pesugihan
19
BAB 19 Tumbal Pesugihan
20
BAB 20 Tumbal Pesugihan
21
BAB 21 Tumbal Pesugihan
22
BAB 22 Tumbal Pesugihan
23
BAB 23 Tumbal Pesugihan
24
BAB 24 Tumbal Pesugihan
25
BAB 25 Tumbal Pesugihan
26
BAB 26 Tumbal Pesugihan
27
BAB 27 Tumbal Pesugihan
28
BAB 28 Tumbal Pesugihan
29
BAB 29 Tumbal Pesugihan
30
BAB 30 Tumbal Pesugihan
31
BAB 31 Tumbal Pesugihan
32
BAB 32 Tumbal Pesugihan
33
BAB 33 Tumbal Pesugihan
34
BAB 34 Tumbal Pesugihan
35
BAB 35 Tumbal Pesugihan
36
BAB 36 Tumbal Pesugihan
37
BAB 37 Tumbal Pesugihan
38
BAB 38 Tumbal Pesugihan
39
BAB 39 Tumbal Pesugihan
40
BAB 40 Tumbal Pesugihan
41
BAB 41 Tumbal Pesugihan
42
BAB 42 Tumbal Pesugihan
43
BAB 43 Tumbal Pesugihan
44
BAB 44 Tumbal Pesugihan
45
BAB 45 Tumbal Pesugihan
46
BAB 46 Tumbal Pesugihan
47
BAB 47 Tumbal Pesugihan
48
BAB 48 Tumbal Pesugihan
49
BAB 49 Tumbal Pesugihan
50
BAB 50 Tumbal Pesugihan
51
BAB 51 Tumbal Pesugihan
52
BAB 52 Tumbal Pesugihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!